Arti Jobdesk dalam Bahasa Indonesia: Panduan Lengkap untuk Memahami Peran dan Fungsinya

No comments

Arti jobdesk dalam bahasa indonesia – Pernahkah Anda mendengar istilah “jobdesk” dan bertanya-tanya apa sebenarnya artinya? Jobdesk, yang merupakan singkatan dari “job description,” adalah dokumen penting dalam dunia kerja yang berisi deskripsi rinci tentang tugas, tanggung jawab, dan persyaratan untuk suatu posisi tertentu. Singkatnya, jobdesk adalah peta jalan yang menunjukkan apa yang diharapkan dari seorang karyawan dalam menjalankan tugasnya.

Jobdesk bukan hanya sekadar daftar tugas, melainkan alat yang efektif untuk mendefinisikan peran dan fungsi seorang karyawan dalam organisasi. Dengan memahami jobdesk, karyawan dapat bekerja lebih fokus, termotivasi, dan mencapai target yang telah ditetapkan. Di sisi lain, perusahaan dapat memanfaatkan jobdesk untuk mengoptimalkan proses rekrutmen, evaluasi kinerja, dan pengembangan karir karyawan.

Pengertian Jobdesk

Jobdesk adalah dokumen yang berisi deskripsi tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seseorang dalam suatu pekerjaan. Dokumen ini merupakan panduan penting bagi karyawan dalam memahami peran dan kewajibannya di perusahaan.

Perbedaan Jobdesk dengan Deskripsi Pekerjaan

Jobdesk dan deskripsi pekerjaan sering kali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaannya:

  • Jobdesk lebih fokus pada tugas dan tanggung jawab yang spesifik dan terukur, sedangkan deskripsi pekerjaan lebih umum dan memberikan gambaran umum tentang pekerjaan.
  • Jobdesk biasanya dibuat untuk posisi yang sudah ada dan diisi oleh karyawan, sedangkan deskripsi pekerjaan biasanya dibuat untuk posisi baru yang akan diisi.
  • Jobdesk lebih detail dan rinci, sedangkan deskripsi pekerjaan lebih singkat dan ringkas.
  • Jobdesk biasanya digunakan untuk evaluasi kinerja karyawan, sedangkan deskripsi pekerjaan digunakan untuk proses rekrutmen.

Contoh Jobdesk untuk Posisi “Asisten Manajer Pemasaran”

Berikut adalah contoh jobdesk untuk posisi “Asisten Manajer Pemasaran”:

No Tugas dan Tanggung Jawab Kriteria Keterangan
1 Membantu Manajer Pemasaran dalam merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran Memiliki pemahaman yang baik tentang strategi pemasaran, mampu menganalisis data pasar, dan membuat rencana pemasaran yang efektif
2 Melakukan riset pasar dan analisis kompetitor Mampu mengumpulkan dan menganalisis data pasar, memahami tren pasar, dan mengidentifikasi pesaing utama
3 Mengembangkan dan mengelola konten pemasaran, termasuk artikel, postingan media sosial, dan video Mampu menulis konten yang menarik dan informatif, memahami strategi konten, dan mengelola platform media sosial
4 Melakukan kampanye pemasaran online dan offline Mampu merencanakan dan melaksanakan kampanye pemasaran yang efektif, memahami platform pemasaran digital, dan mengelola anggaran pemasaran
5 Memantau dan mengevaluasi kinerja kampanye pemasaran Mampu menganalisis data kampanye pemasaran, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan membuat laporan kinerja

Perbedaan Jobdesk dan Deskripsi Pekerjaan

Aspek Jobdesk Deskripsi Pekerjaan
Fokus Tugas dan tanggung jawab spesifik Gambaran umum pekerjaan
Tujuan Panduan untuk karyawan Panduan untuk proses rekrutmen
Detail Rinci dan terukur Singkat dan ringkas
Penggunaan Evaluasi kinerja Rekrutmen

Fungsi Jobdesk: Arti Jobdesk Dalam Bahasa Indonesia

Arti jobdesk dalam bahasa indonesia

Jobdesk merupakan dokumen penting dalam dunia kerja. Fungsinya tidak sebatas sebagai daftar tugas, namun juga sebagai panduan yang memberikan gambaran jelas tentang peran dan tanggung jawab seseorang dalam suatu posisi.

Fungsi Utama Jobdesk

Fungsi utama jobdesk adalah untuk memberikan kejelasan dan transparansi mengenai peran dan tanggung jawab yang melekat pada suatu posisi. Dengan kata lain, jobdesk membantu semua pihak yang terlibat dalam proses kerja untuk memahami apa yang diharapkan dari masing-masing individu.

Peran Jobdesk dalam Proses Rekrutmen

Jobdesk menjadi acuan utama dalam proses rekrutmen. Dengan memahami deskripsi pekerjaan yang tertuang dalam jobdesk, tim rekrutmen dapat menyeleksi calon karyawan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

  • Jobdesk membantu dalam menentukan kriteria dan kualifikasi yang diperlukan untuk mengisi posisi tersebut.
  • Jobdesk membantu dalam menyusun pertanyaan wawancara yang relevan dan terarah, sehingga tim rekrutmen dapat menilai kemampuan dan pengalaman calon karyawan.
  • Jobdesk membantu dalam menyusun deskripsi pekerjaan yang menarik dan informatif, sehingga dapat menarik minat calon karyawan yang berkualitas.
Read more:  Biaya Universitas Bakrie Kelas Karyawan: Panduan Lengkap dan Tips Memilih Program

Peran Jobdesk dalam Proses Evaluasi Kinerja

Jobdesk juga berperan penting dalam proses evaluasi kinerja. Dengan adanya jobdesk, kinerja karyawan dapat dinilai secara objektif dan adil.

  • Jobdesk membantu dalam menentukan target dan standar kinerja yang realistis dan terukur.
  • Jobdesk membantu dalam menentukan indikator kinerja yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab yang tertera dalam jobdesk.
  • Jobdesk membantu dalam memberikan umpan balik yang konstruktif dan terarah kepada karyawan, sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka.

Peran Jobdesk dalam Proses Pengembangan Karir

Jobdesk dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam pengembangan karir. Dengan memahami tugas dan tanggung jawab yang tertera dalam jobdesk, karyawan dapat mengidentifikasi area pengembangan diri yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir mereka.

  • Jobdesk membantu karyawan dalam mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkembang dalam posisi mereka.
  • Jobdesk membantu karyawan dalam merencanakan jalur karir yang realistis dan terarah.
  • Jobdesk membantu karyawan dalam mengidentifikasi peluang pelatihan dan pengembangan yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Elemen Utama Jobdesk

Arti jobdesk dalam bahasa indonesia

Jobdesk merupakan dokumen penting yang berisi deskripsi tugas dan tanggung jawab suatu posisi kerja. Jobdesk yang baik akan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang diharapkan dari seorang karyawan dalam peran tersebut. Dokumen ini juga bermanfaat untuk proses rekrutmen, pengembangan karyawan, dan evaluasi kinerja.

Untuk menyusun jobdesk yang efektif, perlu diperhatikan beberapa elemen utama yang harus ada di dalamnya. Elemen-elemen ini saling terkait dan bekerja bersama untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang posisi kerja tersebut. Berikut ini adalah penjelasan lebih detail tentang elemen utama dalam jobdesk:

Identifikasi Posisi Kerja

Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam jobdesk, karena menjelaskan secara spesifik posisi kerja yang dimaksud. Identifikasi posisi kerja harus jelas dan mudah dipahami, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Contohnya, “Manajer Pemasaran” lebih jelas daripada “Manajer”.

  • Mencantumkan nama jabatan dengan jelas dan spesifik, contohnya: “Manajer Pemasaran”, “Asisten Manajer Operasional”, “Data Analyst”.
  • Memasukkan level posisi, contohnya: “Junior”, “Senior”, “Lead”, “Supervisor”, “Manajer”.
  • Mencantumkan departemen atau unit kerja tempat posisi tersebut berada, contohnya: “Departemen Pemasaran”, “Divisi Operasional”, “Tim Pengembangan Produk”.

Ringkasan Tugas dan Tanggung Jawab

Bagian ini memberikan gambaran umum tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pemegang posisi tersebut. Ringkasan ini harus singkat, padat, dan mudah dipahami.

  • Memuat deskripsi singkat tentang tujuan utama posisi kerja tersebut. Contohnya: “Memimpin tim pemasaran untuk mencapai target penjualan”, “Mengelola operasional sehari-hari di kantor”, “Menganalisis data untuk mengidentifikasi tren dan peluang bisnis”.
  • Mencantumkan beberapa contoh tugas dan tanggung jawab utama, contohnya: “Membuat strategi pemasaran”, “Mengelola inventaris”, “Membuat laporan analisis data”.

Kualifikasi dan Persyaratan

Bagian ini menjelaskan kualifikasi dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pemegang posisi kerja. Kualifikasi dapat berupa pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan kompetensi. Persyaratan dapat berupa sertifikasi, lisensi, atau kemampuan khusus.

  • Mencantumkan tingkat pendidikan minimal yang dibutuhkan, contohnya: “Sarjana Ekonomi”, “Diploma Teknik Informatika”, “SMA/SMK”.
  • Memasukkan pengalaman kerja yang dibutuhkan, contohnya: “Minimal 2 tahun pengalaman di bidang pemasaran”, “Pengalaman di bidang operasional”, “Pengalaman dalam analisis data”.
  • Mencantumkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan, contohnya: “Kemampuan komunikasi yang baik”, “Menguasai Microsoft Office”, “Mampu bekerja dalam tim”.
  • Mencantumkan persyaratan khusus, contohnya: “Memiliki sertifikat PMP”, “Lisensi mengemudi”, “Kemampuan berbahasa Inggris”.

Tanggung Jawab dan Kewajiban

Bagian ini menjelaskan secara detail tentang tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemegang posisi kerja. Tanggung jawab dan kewajiban ini harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda.

  • Mencantumkan tanggung jawab utama yang harus dipenuhi oleh pemegang posisi, contohnya: “Membuat rencana pemasaran”, “Mengelola operasional kantor”, “Menganalisis data dan membuat laporan”.
  • Memasukkan kewajiban yang harus dipenuhi, contohnya: “Menjalankan tugas sesuai dengan prosedur perusahaan”, “Mematuhi peraturan dan kebijakan perusahaan”, “Menjaga kerahasiaan informasi perusahaan”.
  • Menjelaskan tentang hubungan kerja dengan pihak lain, contohnya: “Melaporkan kepada Manajer Pemasaran”, “Bekerja sama dengan tim penjualan”, “Berkoordinasi dengan tim IT”.
Read more:  Universitas Veteran Republik Indonesia: Sejarah, Visi, dan Kontribusi

Penilaian Kinerja

Bagian ini menjelaskan bagaimana kinerja pemegang posisi kerja akan dinilai. Penilaian kinerja dapat dilakukan berdasarkan target yang telah ditetapkan, hasil kerja, perilaku, dan kontribusi terhadap perusahaan.

  • Mencantumkan target kinerja yang harus dicapai oleh pemegang posisi, contohnya: “Meningkatkan penjualan sebesar 10%”, “Mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan di atas 90%”, “Mengurangi biaya operasional sebesar 5%”.
  • Memasukkan kriteria penilaian kinerja, contohnya: “Kemampuan dalam mencapai target”, “Kemampuan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu”, “Kemampuan dalam bekerja sama dengan tim”.
  • Menjelaskan tentang sistem penghargaan dan sanksi yang berlaku, contohnya: “Bonus berdasarkan pencapaian target”, “Promosi berdasarkan kinerja”, “Sanksi atas pelanggaran peraturan”.

Contoh Jobdesk

Berikut ini adalah contoh jobdesk untuk posisi “Manajer Pemasaran” di sebuah perusahaan e-commerce:

Elemen Keterangan
Identifikasi Posisi Kerja Manajer Pemasaran, Departemen Pemasaran
Ringkasan Tugas dan Tanggung Jawab Memimpin tim pemasaran untuk mencapai target penjualan dan meningkatkan brand awareness perusahaan.
Kualifikasi dan Persyaratan Sarjana Ekonomi/Manajemen, Minimal 3 tahun pengalaman di bidang pemasaran, Menguasai strategi pemasaran digital, Kemampuan komunikasi dan presentasi yang baik, Mampu bekerja dalam tim.
Tanggung Jawab dan Kewajiban Membuat strategi pemasaran, Melaksanakan kampanye pemasaran digital, Memantau dan mengevaluasi kinerja kampanye pemasaran, Mengelola tim pemasaran, Berkoordinasi dengan tim penjualan dan tim desain.
Penilaian Kinerja Pencapaian target penjualan, Kinerja kampanye pemasaran, Kemampuan dalam memimpin tim, Kontribusi terhadap brand awareness perusahaan.

Diagram Blok Hubungan Antar Elemen

Berikut ini adalah diagram blok yang menggambarkan hubungan antar elemen utama dalam jobdesk:

[Gambar diagram blok yang menggambarkan hubungan antar elemen utama dalam jobdesk]

Diagram blok tersebut menunjukkan bahwa semua elemen utama dalam jobdesk saling terkait dan bekerja bersama untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang posisi kerja tersebut. Identifikasi posisi kerja menjadi dasar dari jobdesk, kemudian dijabarkan dengan detail dalam ringkasan tugas dan tanggung jawab, kualifikasi dan persyaratan, tanggung jawab dan kewajiban, dan penilaian kinerja.

Cara Menyusun Jobdesk

Arti jobdesk dalam bahasa indonesia

Jobdesk adalah dokumen penting yang menggambarkan tugas, tanggung jawab, dan persyaratan suatu posisi. Menyusun jobdesk yang efektif sangatlah penting untuk memastikan keselarasan antara kebutuhan perusahaan dengan kinerja karyawan. Jobdesk yang baik juga membantu dalam proses rekrutmen, pengembangan karir, dan penilaian kinerja.

Langkah-langkah Menyusun Jobdesk

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menyusun jobdesk yang efektif:

  1. Tentukan Tujuan dan Fungsi Posisi: Langkah pertama adalah memahami tujuan dan fungsi posisi tersebut dalam organisasi. Apa kontribusi utama posisi ini terhadap keberhasilan perusahaan?
  2. Teliti Tugas dan Tanggung Jawab: Identifikasi semua tugas dan tanggung jawab yang melekat pada posisi tersebut. Buat daftar yang lengkap dan spesifik, dengan memperhatikan level detail yang sesuai.
  3. Tentukan Kualifikasi dan Persyaratan: Tentukan kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sukses. Kualifikasi dapat berupa pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan sertifikasi.
  4. Buat Deskripsi yang Jelas dan Rinci: Gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh semua orang.
  5. Tinjau dan Revisi: Setelah selesai, tinjau dan revisi jobdesk untuk memastikan akurasi, kelengkapan, dan kejelasan. Anda juga dapat meminta masukan dari pihak terkait, seperti manajer atau HRD.

Checklist Kelengkapan Jobdesk

Untuk memastikan kelengkapan jobdesk, Anda dapat menggunakan checklist berikut:

  • Judul Posisi: Judul posisi harus jelas dan mencerminkan peran dan tanggung jawab.
  • Tujuan dan Fungsi Posisi: Jelaskan tujuan dan fungsi utama posisi tersebut dalam organisasi.
  • Tugas dan Tanggung Jawab: Daftar tugas dan tanggung jawab yang spesifik dan terukur.
  • Kualifikasi dan Persyaratan: Jelaskan kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.
  • Pelaporan: Tentukan kepada siapa pemegang posisi ini akan melapor.
  • Lingkungan Kerja: Deskripsikan lingkungan kerja, termasuk tim dan budaya perusahaan.
  • Penilaian Kinerja: Tentukan bagaimana kinerja pemegang posisi ini akan dinilai.
  • Revisi Terakhir: Tentukan tanggal revisi terakhir untuk memastikan jobdesk selalu up-to-date.

Tips Menyusun Jobdesk yang Mudah Dipahami, Arti jobdesk dalam bahasa indonesia

Berikut adalah beberapa tips untuk menyusun jobdesk yang mudah dipahami dan diimplementasikan:

  • Gunakan Bahasa yang Jelas dan Ringkas: Hindari jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh semua orang.
  • Buat Struktur yang Terorganisir: Gunakan judul, subjudul, dan poin-poin untuk membuat jobdesk mudah dibaca dan dipahami.
  • Berikan Contoh: Jika memungkinkan, berikan contoh tugas atau tanggung jawab untuk memperjelas maksudnya.
  • Berikan Ruang untuk Pertanyaan: Berikan ruang untuk pertanyaan jika ada hal yang tidak jelas.
Read more:  Contoh Laporan Audit Kinerja SKPD: Panduan Lengkap dan Praktis

Contoh Kasus Kesalahan Umum dalam Menyusun Jobdesk

Berikut adalah beberapa contoh kasus kesalahan umum dalam menyusun jobdesk:

  • Deskripsi Tugas yang Tidak Jelas: Deskripsi tugas yang terlalu umum atau tidak spesifik dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakjelasan.
  • Kualifikasi yang Tidak Realistis: Kualifikasi yang terlalu tinggi atau tidak realistis dapat menyulitkan dalam mencari calon yang tepat.
  • Kurangnya Detail: Jobdesk yang kurang detail dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami tanggung jawab dan persyaratan.
  • Bahasa yang Rumit: Bahasa yang rumit atau jargon dapat membuat jobdesk sulit dipahami.

Untuk mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut, Anda dapat:

  • Meminta Masukan dari Pihak Terkait: Mintalah masukan dari manajer, HRD, atau pemegang posisi yang sama untuk memastikan deskripsi tugas dan kualifikasi yang tepat.
  • Gunakan Bahasa yang Jelas dan Ringkas: Hindari jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh semua orang.
  • Berikan Contoh: Jika memungkinkan, berikan contoh tugas atau tanggung jawab untuk memperjelas maksudnya.
  • Tinjau dan Revisi: Setelah selesai, tinjau dan revisi jobdesk untuk memastikan akurasi, kelengkapan, dan kejelasan.

Pentingnya Jobdesk

Jobdesk merupakan dokumen penting yang menggambarkan tugas, tanggung jawab, dan kewenangan seorang karyawan dalam sebuah perusahaan. Dokumen ini menjadi panduan bagi karyawan untuk memahami apa yang diharapkan dari mereka dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Selain itu, jobdesk juga berfungsi sebagai alat untuk menilai kinerja karyawan dan membantu perusahaan dalam proses rekrutmen dan pengembangan karyawan.

Dampak Positif Penggunaan Jobdesk yang Efektif

Penggunaan jobdesk yang efektif dapat membawa berbagai dampak positif bagi perusahaan dan karyawan. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Meningkatkan Kinerja Karyawan: Jobdesk yang jelas dan terstruktur membantu karyawan memahami apa yang diharapkan dari mereka, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih fokus dan terarah. Karyawan juga dapat lebih mudah mengukur kemajuan mereka dan mencapai target yang ditetapkan.
  • Meningkatkan Efisiensi Kerja: Jobdesk yang jelas membantu menghindari tumpang tindih tugas dan tanggung jawab, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih efisien. Karyawan juga dapat lebih mudah mengelola waktu dan prioritas mereka.
  • Meningkatkan Komunikasi dan Kolaborasi: Jobdesk yang terstruktur membantu meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar karyawan, karena semua orang memahami peran dan tanggung jawab masing-masing. Hal ini dapat mempermudah koordinasi dan penyelesaian pekerjaan secara bersama-sama.
  • Mempermudah Proses Rekrutmen: Jobdesk yang jelas membantu perusahaan dalam menyusun deskripsi pekerjaan yang lebih akurat dan menarik bagi calon karyawan. Hal ini dapat mempermudah proses rekrutmen dan menemukan kandidat yang tepat.
  • Mempermudah Proses Pengembangan Karyawan: Jobdesk yang jelas dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. Dengan memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, perusahaan dapat menyusun program pelatihan yang lebih efektif dan relevan.

Dampak Negatif dari Tidak Adanya Jobdesk yang Jelas

Tidak adanya jobdesk yang jelas dapat berdampak negatif bagi perusahaan dan karyawan. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Menurunkan Kinerja Karyawan: Karyawan yang tidak memiliki panduan yang jelas tentang tugas dan tanggung jawab mereka akan merasa bingung dan tidak termotivasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja dan produktivitas.
  • Meningkatkan Konflik dan Kesalahpahaman: Tidak adanya jobdesk yang jelas dapat menyebabkan tumpang tindih tugas dan tanggung jawab, yang dapat memicu konflik dan kesalahpahaman antar karyawan.
  • Menurunkan Efisiensi Kerja: Karyawan yang tidak memiliki panduan yang jelas akan menghabiskan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas mereka, karena mereka harus mencari informasi dan klarifikasi dari atasan atau rekan kerja. Hal ini dapat menurunkan efisiensi kerja dan produktivitas perusahaan.
  • Memperlambat Proses Rekrutmen: Tanpa jobdesk yang jelas, perusahaan akan kesulitan dalam menyusun deskripsi pekerjaan yang akurat dan menarik bagi calon karyawan. Hal ini dapat memperlambat proses rekrutmen dan membuat perusahaan kesulitan dalam menemukan kandidat yang tepat.
  • Memperlambat Proses Pengembangan Karyawan: Tanpa jobdesk yang jelas, perusahaan akan kesulitan dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. Hal ini dapat menghambat proses pengembangan karyawan dan membuat perusahaan kesulitan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

Contoh Kasus Nyata Bagaimana Jobdesk Membantu Menyelesaikan Masalah di Perusahaan

Sebuah perusahaan manufaktur mengalami masalah dengan tumpang tindih tugas dan tanggung jawab antar departemen. Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi dan penurunan kualitas produk. Setelah perusahaan menerapkan jobdesk yang jelas untuk setiap departemen, masalah tersebut berhasil diatasi. Karyawan di setiap departemen memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan lebih baik, sehingga proses produksi menjadi lebih lancar dan efisien. Kualitas produk juga meningkat karena setiap departemen dapat bekerja dengan lebih fokus dan terarah.

Kesimpulan

Jobdesk merupakan elemen penting dalam dunia kerja modern yang berperan dalam menciptakan keselarasan antara kebutuhan perusahaan dan kemampuan karyawan. Dengan memahami arti dan fungsi jobdesk, baik perusahaan maupun karyawan dapat meraih manfaat optimal dalam mencapai tujuan bersama.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.