Cara menghitung eva – Ingin mengetahui bagaimana perusahaan Anda sebenarnya berkinerja? Mungkin Anda sudah familiar dengan ROA dan ROE, tapi tahukah Anda tentang EVA, singkatan dari Economic Value Added? EVA adalah metrik yang mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan setelah memperhitungkan biaya modal yang digunakan. Sederhananya, EVA menunjukkan seberapa besar keuntungan yang benar-benar dihasilkan perusahaan setelah biaya modal dikurangkan.
Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara menghitung EVA, faktor-faktor yang memengaruhinya, manfaat, dan keterbatasannya. Dengan memahami EVA, Anda dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang kinerja perusahaan dan mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan profitabilitas.
Rumus EVA: Cara Menghitung Eva
EVA, singkatan dari Economic Value Added, merupakan metrik yang mengukur profitabilitas perusahaan setelah mempertimbangkan biaya modal yang digunakan. Dengan kata lain, EVA menunjukkan seberapa besar nilai yang ditambahkan oleh perusahaan bagi para pemegang sahamnya.
Rumus EVA
Rumus EVA didasarkan pada konsep bahwa keuntungan perusahaan harus melebihi biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Berikut adalah rumus EVA:
EVA = NOPAT – (C x K)
Keterangan:
- EVA = Economic Value Added (Nilai Tambah Ekonomi)
- NOPAT = Net Operating Profit After Taxes (Laba Operasi Bersih Setelah Pajak)
- C = Total Modal yang Digunakan
- K = Biaya Modal
Contoh Perhitungan EVA
Misalnya, perusahaan ABC memiliki NOPAT sebesar Rp 100 miliar dan total modal yang digunakan sebesar Rp 500 miliar. Biaya modal perusahaan ABC adalah 10%. Maka, EVA perusahaan ABC dapat dihitung sebagai berikut:
EVA = Rp 100 miliar – (Rp 500 miliar x 10%) = Rp 50 miliar
Hasil perhitungan EVA menunjukkan bahwa perusahaan ABC berhasil menambahkan nilai sebesar Rp 50 miliar bagi pemegang sahamnya.
Langkah-langkah Menghitung EVA
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menghitung EVA:
- Hitung NOPAT. NOPAT dapat dihitung dengan mengurangi biaya operasional dan pajak dari pendapatan operasional.
- Hitung total modal yang digunakan. Total modal yang digunakan meliputi hutang, ekuitas, dan modal kerja.
- Hitung biaya modal. Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor atas modal yang mereka investasikan di perusahaan. Biaya modal dapat dihitung dengan menggunakan model Capital Asset Pricing Model (CAPM).
- Hitung EVA dengan menggunakan rumus EVA yang telah dijelaskan sebelumnya.
Manfaat EVA
EVA (Economic Value Added) merupakan metrik yang mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan setelah memperhitungkan biaya modal yang digunakan. EVA memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja perusahaan dibandingkan dengan metrik tradisional seperti laba bersih. Penggunaan EVA memiliki sejumlah manfaat yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manfaat EVA bagi Perusahaan
Penggunaan EVA membawa berbagai manfaat bagi perusahaan, baik dari segi internal maupun eksternal. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
- Peningkatan Fokus pada Profitabilitas: EVA mendorong perusahaan untuk fokus pada profitabilitas dan efisiensi dalam menggunakan modal. Dengan mengukur nilai tambah yang dihasilkan, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan keuntungan.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: EVA dapat membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategis yang lebih baik. Dengan mengukur nilai tambah dari setiap proyek atau investasi, perusahaan dapat memilih proyek-proyek yang memberikan pengembalian investasi yang optimal.
- Peningkatan Motivasi Karyawan: EVA dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi karyawan. Dengan melibatkan karyawan dalam target EVA dan memberikan insentif berdasarkan pencapaian target, perusahaan dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan lebih efisien.
- Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: EVA meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Dengan mengukur nilai tambah yang dihasilkan, perusahaan dapat menunjukkan kepada stakeholder bagaimana mereka menggunakan modal dan menghasilkan keuntungan.
Contoh Penggunaan EVA untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Cara menghitung eva
Bayangkan sebuah perusahaan manufaktur yang sedang mempertimbangkan untuk menginvestasikan dana dalam teknologi baru. Dengan menggunakan EVA, perusahaan dapat menganalisis pengembalian investasi dari teknologi tersebut. Jika EVA dari investasi tersebut positif, maka perusahaan dapat memutuskan untuk menginvestasikan dana tersebut. Sebaliknya, jika EVA negatif, perusahaan dapat memilih untuk menunda atau membatalkan investasi tersebut.
Manfaat EVA untuk Stakeholder
Stakeholder | Manfaat EVA |
---|---|
Investor | EVA memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kinerja perusahaan dan potensi pengembalian investasi. Investor dapat menggunakan EVA untuk membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain di industri yang sama. |
Karyawan | EVA dapat mendorong perusahaan untuk memberikan insentif kepada karyawan berdasarkan pencapaian target EVA. Karyawan juga dapat merasa lebih termotivasi untuk bekerja keras dan meningkatkan efisiensi perusahaan. |
Pelanggan | EVA dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Perusahaan yang fokus pada EVA akan berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada kualitas produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. |
Ringkasan Terakhir
EVA merupakan alat yang ampuh untuk mengukur kinerja perusahaan dan membantu Anda dalam mengambil keputusan strategis yang berdampak positif pada profitabilitas. Dengan memahami konsep EVA, Anda dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan mencapai tujuan finansial yang lebih baik. Ingat, EVA bukanlah satu-satunya metrik yang perlu dipertimbangkan, tetapi merupakan alat yang berharga untuk menilai kinerja perusahaan secara komprehensif.