Mengetahui cara menghitung laba bersih perusahaan dagang adalah kunci untuk memahami kesehatan finansial bisnis. Laba bersih merupakan angka yang menunjukkan keuntungan sebenarnya yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi semua biaya operasional dan pajak. Dengan mengetahui laba bersih, perusahaan dapat menilai kinerja bisnisnya, mengambil keputusan strategis, dan merencanakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang pengertian laba bersih, rumus perhitungannya, langkah-langkah yang terlibat, dan contoh penerapannya dalam dunia bisnis. Simak penjelasan lengkapnya untuk memahami cara menghitung laba bersih perusahaan dagang dengan mudah dan akurat.
Pengertian Laba Bersih Perusahaan Dagang
Laba bersih merupakan hasil akhir dari penghitungan keuntungan yang diperoleh perusahaan dagang setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan.
Dalam perusahaan dagang, laba bersih mencerminkan seberapa besar keuntungan yang berhasil diraih setelah semua pengeluaran dipenuhi.
Pengertian Laba Bersih, Cara menghitung laba bersih perusahaan dagang
Laba bersih adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pokok penjualan, biaya operasional, dan biaya lain-lain.
Dengan kata lain, laba bersih adalah selisih positif antara total pendapatan dan total biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam periode tertentu.
Ilustrasi Laba Bersih Perusahaan Dagang
Misalnya, sebuah toko baju memperoleh total pendapatan sebesar Rp100.000.000,- dari penjualan baju selama sebulan.
Toko tersebut mengeluarkan biaya pokok penjualan sebesar Rp50.000.000,- untuk membeli baju dari supplier, biaya operasional sebesar Rp20.000.000,- untuk gaji karyawan, sewa toko, dan listrik, serta biaya lain-lain sebesar Rp5.000.000,- untuk biaya promosi dan pajak.
Maka, laba bersih yang diperoleh toko baju tersebut adalah:
Rp100.000.000,- (Total Pendapatan) – Rp50.000.000,- (Biaya Pokok Penjualan) – Rp20.000.000,- (Biaya Operasional) – Rp5.000.000,- (Biaya Lain-lain) = Rp25.000.000,- (Laba Bersih)
Jadi, toko baju tersebut berhasil meraih laba bersih sebesar Rp25.000.000,- setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan.
Perbedaan Laba Bersih dan Laba Kotor
Aspek | Laba Bersih | Laba Kotor |
---|---|---|
Pengertian | Keuntungan setelah dikurangi seluruh biaya, termasuk biaya pokok penjualan, biaya operasional, dan biaya lain-lain. | Keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi biaya pokok penjualan. |
Rumus | Total Pendapatan – Total Biaya | Total Pendapatan – Biaya Pokok Penjualan |
Contoh | Rp100.000.000,- (Total Pendapatan) – Rp75.000.000,- (Total Biaya) = Rp25.000.000,- (Laba Bersih) | Rp100.000.000,- (Total Pendapatan) – Rp50.000.000,- (Biaya Pokok Penjualan) = Rp50.000.000,- (Laba Kotor) |
Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan Dagang
Laba bersih merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Laba bersih menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan operasionalnya. Bagi perusahaan dagang, perhitungan laba bersih menjadi dasar dalam menentukan strategi bisnis, seperti pengembangan produk baru, investasi, dan pembagian keuntungan.
Langkah-langkah Menghitung Laba Bersih Perusahaan Dagang
Perhitungan laba bersih perusahaan dagang dilakukan dengan cara yang sistematis, melalui beberapa langkah yang saling berkaitan. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan:
- Menghitung Penjualan: Penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan dagang. Penjualan diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan kepada konsumen. Penjualan dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit.
- Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP): HPP merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dagangan yang dijual. HPP dihitung dengan rumus: HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir.
- Menghitung Laba Bruto: Laba bruto merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan HPP. Laba bruto dihitung dengan rumus: Laba Bruto = Penjualan – HPP.
- Menghitung Beban Operasional: Beban operasional merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasionalnya, seperti biaya gaji, biaya sewa, biaya listrik, dan biaya promosi. Beban operasional dikurangi dari laba bruto untuk memperoleh laba operasi.
- Menghitung Laba Operasi: Laba operasi merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan beban operasional. Laba operasi dihitung dengan rumus: Laba Operasi = Laba Bruto – Beban Operasional.
- Menghitung Laba Sebelum Pajak: Laba sebelum pajak merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan. Laba sebelum pajak dihitung dengan rumus: Laba Sebelum Pajak = Laba Operasi + Pendapatan Lain – Beban Lain.
- Menghitung Laba Bersih: Laba bersih merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Laba bersih dihitung dengan rumus: Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – Pajak Penghasilan.
Contoh Ilustrasi Perhitungan Laba Bersih
Berikut adalah contoh ilustrasi perhitungan laba bersih perusahaan dagang dengan data yang realistis:
Uraian | Jumlah (Rp) |
---|---|
Penjualan | 100.000.000 |
HPP | 60.000.000 |
Laba Bruto | 40.000.000 |
Beban Operasional | 15.000.000 |
Laba Operasi | 25.000.000 |
Pendapatan Lain | 5.000.000 |
Beban Lain | 2.000.000 |
Laba Sebelum Pajak | 28.000.000 |
Pajak Penghasilan | 5.600.000 |
Laba Bersih | 22.400.000 |
Tabel Langkah-langkah Perhitungan dan Contohnya
Tabel berikut menunjukkan langkah-langkah perhitungan laba bersih dan contohnya:
Langkah | Rumus | Contoh |
---|---|---|
Menghitung Penjualan | Penjualan = Jumlah Barang Terjual x Harga Jual Per Unit | 100 unit x Rp 1.000.000/unit = Rp 100.000.000 |
Menghitung HPP | HPP = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir | Rp 10.000.000 + Rp 50.000.000 – Rp 10.000.000 = Rp 60.000.000 |
Menghitung Laba Bruto | Laba Bruto = Penjualan – HPP | Rp 100.000.000 – Rp 60.000.000 = Rp 40.000.000 |
Menghitung Beban Operasional | Beban Operasional = Biaya Gaji + Biaya Sewa + Biaya Listrik + Biaya Promosi | Rp 5.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 3.000.000 = Rp 15.000.000 |
Menghitung Laba Operasi | Laba Operasi = Laba Bruto – Beban Operasional | Rp 40.000.000 – Rp 15.000.000 = Rp 25.000.000 |
Menghitung Laba Sebelum Pajak | Laba Sebelum Pajak = Laba Operasi + Pendapatan Lain – Beban Lain | Rp 25.000.000 + Rp 5.000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 28.000.000 |
Menghitung Laba Bersih | Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – Pajak Penghasilan | Rp 28.000.000 – Rp 5.600.000 = Rp 22.400.000 |
Pemungkas: Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan Dagang
Memahami cara menghitung laba bersih perusahaan dagang sangat penting bagi setiap pemilik bisnis. Dengan memahami konsep ini, perusahaan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai target profitabilitas yang lebih tinggi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda dalam menjalankan bisnis yang sukses dan berkelanjutan.