Menguak Rahasia Menghitung PPh Final: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak

No comments
Calculate equation

PPh Final, mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun ternyata pajak ini berperan penting dalam sistem perpajakan Indonesia. PPh Final dikenakan atas penghasilan tertentu, seperti bunga, dividen, dan royalti. Tak hanya itu, PPh Final juga dibebankan pada transaksi jual beli tertentu. Nah, bagi Anda yang ingin memahami cara menghitung PPh Final dengan tepat, artikel ini akan menjadi panduan yang komprehensif.

Artikel ini akan membahas secara detail mengenai PPh Final, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, hingga cara menghitungnya. Tak ketinggalan, kita juga akan membahas kewajiban wajib pajak terkait PPh Final, lengkap dengan contoh kasus perhitungannya. Simak terus, ya!

Jenis-Jenis PPh Final

Cara menghitung pph final

PPh final merupakan jenis pajak penghasilan yang dikenakan secara final, artinya pajak tersebut sudah final dan tidak dapat dikompensasikan dengan penghasilan lainnya. PPh final biasanya dikenakan pada jenis penghasilan tertentu yang dianggap sudah final dan tidak perlu dihitung lagi. PPh final memiliki beberapa jenis, dan setiap jenisnya memiliki objek pajak yang berbeda.

Jenis-Jenis PPh Final

Berikut ini adalah tabel yang merangkum jenis-jenis PPh final beserta objek pajaknya:

Jenis PPh Final Objek Pajak
PPh Final Pasal 4 ayat (2) Penghasilan dari bunga, deviden, dan royalti yang diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri.
PPh Final Pasal 23 ayat (1) Penghasilan dari bunga, deviden, dan royalti yang diterima oleh Wajib Pajak Badan dalam negeri.
PPh Final Pasal 23 ayat (2) Penghasilan dari sewa, hadiah, dan jasa yang diterima oleh Wajib Pajak Badan dalam negeri.
PPh Final Pasal 23 ayat (3) Penghasilan dari jasa konstruksi yang diterima oleh Wajib Pajak Badan dalam negeri.
PPh Final Pasal 4 ayat (3) Penghasilan dari penjualan harta tidak bergerak yang diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri.
PPh Final Pasal 22 Penghasilan dari impor barang yang diterima oleh Wajib Pajak Badan dalam negeri.
PPh Final Pasal 25 Penghasilan dari usaha tertentu yang diterima oleh Wajib Pajak Badan dalam negeri.
Read more:  Cara Menghitung CBM: Panduan Praktis untuk Pengiriman Barang

Karakteristik PPh Final

Berikut ini adalah karakteristik dari setiap jenis PPh final:

  • PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 23 ayat (1) merupakan jenis PPh final yang dikenakan pada penghasilan dari bunga, deviden, dan royalti. PPh final ini dikenakan dengan tarif 20% dari jumlah bruto penghasilan.
  • PPh Final Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 23 ayat (3) merupakan jenis PPh final yang dikenakan pada penghasilan dari sewa, hadiah, jasa, dan jasa konstruksi. PPh final ini dikenakan dengan tarif 15% dari jumlah bruto penghasilan.
  • PPh Final Pasal 4 ayat (3) merupakan jenis PPh final yang dikenakan pada penghasilan dari penjualan harta tidak bergerak. PPh final ini dikenakan dengan tarif 5% dari jumlah bruto penghasilan.
  • PPh Final Pasal 22 merupakan jenis PPh final yang dikenakan pada penghasilan dari impor barang. PPh final ini dikenakan dengan tarif yang berbeda-beda, tergantung jenis barang yang diimpor.
  • PPh Final Pasal 25 merupakan jenis PPh final yang dikenakan pada penghasilan dari usaha tertentu, seperti usaha pertambangan, perkebunan, dan perikanan. PPh final ini dikenakan dengan tarif yang berbeda-beda, tergantung jenis usaha yang dilakukan.

Contoh Perhitungan PPh Final

Berikut ini adalah contoh perhitungan PPh final untuk setiap jenis:

PPh Final Pasal 4 ayat (2)

Misalnya, seorang Wajib Pajak Orang Pribadi menerima bunga deposito sebesar Rp10.000.000. Maka, PPh final yang harus dibayar adalah:

PPh Final = 20% x Rp10.000.000 = Rp2.000.000

PPh Final Pasal 23 ayat (1)

Misalnya, sebuah Wajib Pajak Badan menerima deviden dari perusahaan lain sebesar Rp50.000.000. Maka, PPh final yang harus dibayar adalah:

PPh Final = 20% x Rp50.000.000 = Rp10.000.000

PPh Final Pasal 23 ayat (2)

Misalnya, sebuah Wajib Pajak Badan menerima penghasilan sewa dari properti sebesar Rp20.000.000. Maka, PPh final yang harus dibayar adalah:

PPh Final = 15% x Rp20.000.000 = Rp3.000.000

PPh Final Pasal 23 ayat (3)

Misalnya, sebuah Wajib Pajak Badan menerima penghasilan dari jasa konstruksi sebesar Rp30.000.000. Maka, PPh final yang harus dibayar adalah:

PPh Final = 15% x Rp30.000.000 = Rp4.500.000

PPh Final Pasal 4 ayat (3)

Misalnya, seorang Wajib Pajak Orang Pribadi menjual rumah dengan harga Rp500.000.000. Maka, PPh final yang harus dibayar adalah:

PPh Final = 5% x Rp500.000.000 = Rp25.000.000

PPh Final Pasal 22

Misalnya, sebuah Wajib Pajak Badan mengimpor mobil dengan nilai CIF Rp1.000.000.000. Tarif PPh Final Pasal 22 untuk mobil adalah 10%. Maka, PPh final yang harus dibayar adalah:

PPh Final = 10% x Rp1.000.000.000 = Rp100.000.000

PPh Final Pasal 25

Misalnya, sebuah Wajib Pajak Badan menjalankan usaha pertambangan dengan penghasilan bruto sebesar Rp1.000.000.000. Tarif PPh Final Pasal 25 untuk usaha pertambangan adalah 25%. Maka, PPh final yang harus dibayar adalah:

PPh Final = 25% x Rp1.000.000.000 = Rp250.000.000

Cara Menghitung PPh Final

Cara menghitung pph final

PPh final merupakan pajak penghasilan yang dikenakan secara final atas penghasilan tertentu. PPh final ini bersifat final, artinya tidak perlu dihitung lagi sebagai objek pajak penghasilan lainnya. PPh final ini berlaku untuk jenis penghasilan tertentu, seperti bunga, deviden, dan royalti.

Langkah-Langkah Menghitung PPh Final

Untuk menghitung PPh final, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Tentukan jenis penghasilan yang dikenakan PPh final.
  2. Tentukan tarif PPh final yang berlaku. Tarif PPh final bervariasi tergantung pada jenis penghasilan yang dikenakan.
  3. Hitung PPh final dengan mengalikan tarif PPh final dengan jumlah penghasilan yang dikenakan.
  4. Bayarkan PPh final yang telah dihitung.

Contoh Kasus Perhitungan PPh Final

Misalnya, Anda menerima bunga deposito sebesar Rp10.000.000 dengan tarif PPh final 15%. Berikut perhitungan PPh finalnya:

PPh final = Tarif PPh final x Jumlah penghasilan
PPh final = 15% x Rp10.000.000
PPh final = Rp1.500.000

Jadi, PPh final yang harus Anda bayarkan adalah Rp1.500.000.

Rumus Perhitungan PPh Final untuk Setiap Jenis, Cara menghitung pph final

Berikut tabel yang menunjukkan rumus perhitungan PPh final untuk setiap jenis penghasilan:

Jenis Penghasilan Rumus Perhitungan PPh Final
Bunga Deposito Tarif PPh final x Jumlah bunga deposito
Deviden Tarif PPh final x Jumlah deviden
Royalti Tarif PPh final x Jumlah royalti

Contoh Perhitungan PPh Final: Cara Menghitung Pph Final

Untuk memahami cara menghitung PPh final, mari kita lihat contoh kasus berikut. Bayangkan Anda adalah seorang pengusaha yang menjual makanan ringan di pasar tradisional. Anda mendapatkan penghasilan Rp10.000.000 per bulan dari penjualan makanan ringan tersebut.

Perhitungan PPh Final Untuk Penghasilan Usaha

Dalam contoh ini, kita akan menghitung PPh final untuk penghasilan usaha yang Anda dapatkan dari penjualan makanan ringan.

  • Penghasilan Kena Pajak (PKP): PKP adalah penghasilan yang dikenakan PPh final. Dalam contoh ini, PKP Anda adalah Rp10.000.000.
  • Tarif PPh Final: Tarif PPh final untuk penghasilan usaha makanan ringan adalah 0,5%.
  • Perhitungan PPh Final: PPh final dihitung dengan mengalikan PKP dengan tarif PPh final. Dalam contoh ini, PPh final Anda adalah Rp10.000.000 x 0,5% = Rp50.000.

Perhitungan PPh Final Untuk Penghasilan Sewa

Contoh lain, Anda memiliki sebuah rumah yang disewakan kepada orang lain. Anda mendapatkan penghasilan Rp5.000.000 per bulan dari sewa rumah tersebut.

  • Penghasilan Kena Pajak (PKP): PKP adalah penghasilan yang dikenakan PPh final. Dalam contoh ini, PKP Anda adalah Rp5.000.000.
  • Tarif PPh Final: Tarif PPh final untuk penghasilan sewa rumah adalah 10%.
  • Perhitungan PPh Final: PPh final dihitung dengan mengalikan PKP dengan tarif PPh final. Dalam contoh ini, PPh final Anda adalah Rp5.000.000 x 10% = Rp500.000.

Penutupan Akhir

Calculate equation

Memahami cara menghitung PPh Final adalah langkah penting dalam menjalankan kewajiban perpajakan. Dengan memahami aturan dan prosedur yang berlaku, Anda dapat menghitung dan membayar PPh Final dengan tepat waktu. Ingat, kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan merupakan tanggung jawab setiap warga negara untuk membangun negeri ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.