Contoh Batasan Masalah dalam Laporan Prakerin: Panduan Lengkap

No comments

Contoh batasan masalah dalam laporan prakerin – Laporan Prakerin, atau Praktik Kerja Industri, merupakan salah satu syarat penting untuk menyelesaikan pendidikan di berbagai bidang. Laporan ini menjadi bukti nyata dari pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh selama menjalani masa prakerin. Salah satu elemen penting dalam laporan ini adalah batasan masalah, yang berperan sebagai penunjuk arah dan fokus penelitian.

Batasan masalah, seperti peta, akan membantu Anda untuk tidak tersesat dalam lautan informasi dan fokus pada aspek yang ingin diteliti. Bayangkan, tanpa batasan masalah, laporan Anda akan menjadi terlalu luas dan sulit dipecahkan. Nah, dengan menentukan batasan masalah yang tepat, Anda dapat menghasilkan laporan yang terstruktur, jelas, dan mudah dipahami.

Pengertian Batasan Masalah

Dalam laporan Prakerin, batasan masalah adalah bagian penting yang menunjukkan fokus dan ruang lingkup penelitian Anda. Batasan masalah ini berfungsi sebagai kerangka kerja untuk penelitian Anda, memastikan Anda tidak terlalu meluas dan tetap fokus pada aspek-aspek yang paling relevan dengan tujuan Prakerin Anda.

Contoh Kalimat Batasan Masalah

Contoh kalimat batasan masalah dalam laporan Prakerin bisa seperti ini:

“Penelitian ini difokuskan pada analisis implementasi sistem informasi manajemen (SIM) di bagian produksi PT. ABC, dengan fokus pada modul pencatatan data produksi dan pemrosesan data persediaan.”

Kalimat ini menunjukkan dengan jelas apa yang akan diteliti (implementasi SIM di bagian produksi), di mana (PT. ABC), dan aspek apa yang menjadi fokus (modul pencatatan data produksi dan pemrosesan data persediaan).

Read more:  Universitas Kesehatan Terbaik di Indonesia: Panduan Memilih yang Tepat

Contoh batasan masalah dalam laporan prakerin bisa berupa fokus pada aspek tertentu dari program kerja. Misalnya, kamu bisa meneliti efektivitas program pelatihan kewirausahaan di desa. Nah, untuk memahami bagaimana dana desa digunakan dalam program semacam ini, kamu bisa melihat contoh laporan pertanggungjawaban dana desa pdf di sini.

Contoh laporan ini bisa jadi acuan untuk memahami bagaimana dana desa dialokasikan dan dipertanggungjawabkan, sehingga kamu bisa menghubungkannya dengan program pelatihan kewirausahaan yang kamu teliti.

Perbedaan Batasan Masalah dan Ruang Lingkup

Meskipun sering dianggap sama, batasan masalah dan ruang lingkup penelitian memiliki perbedaan yang penting. Berikut adalah tabel yang membandingkan keduanya:

Aspek Batasan Masalah Ruang Lingkup Penelitian
Definisi Menentukan fokus dan aspek-aspek yang akan diteliti secara spesifik. Menentukan keseluruhan area yang akan diteliti, termasuk batasan masalah dan variabel-variabel yang dikaji.
Tujuan Membatasi penelitian agar tidak terlalu luas dan fokus pada aspek yang relevan. Menentukan cakupan penelitian secara keseluruhan, termasuk variabel yang akan dikaji dan populasi yang akan diteliti.
Contoh “Penelitian ini hanya fokus pada pengaruh penggunaan media sosial terhadap minat baca siswa di kelas X SMA Negeri 1.” “Penelitian ini membahas tentang pengaruh media sosial terhadap minat baca siswa di kelas X SMA Negeri 1, dengan populasi siswa kelas X dan menggunakan metode survei.”

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembatasan Masalah

Contoh batasan masalah dalam laporan prakerin
Pembatasan masalah merupakan langkah penting dalam penelitian, termasuk dalam penyusunan Laporan Prakerin. Pembatasan masalah berfungsi untuk memfokuskan penelitian pada area yang spesifik dan terdefinisi dengan baik, sehingga penelitian menjadi lebih terarah dan efektif. Faktor-faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi pembatasan masalah yang dipilih.

Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peneliti, yang dapat mempengaruhi pilihan pembatasan masalah. Faktor internal ini dapat berupa:

  • Minat dan Ketertarikan: Peneliti cenderung memilih topik yang sesuai dengan minat dan ketertarikan mereka. Hal ini akan memotivasi peneliti untuk menggali lebih dalam dan menghasilkan penelitian yang lebih berkualitas. Sebagai contoh, jika seorang siswa Prakerin tertarik dengan teknologi informasi, mereka mungkin memilih untuk meneliti tentang aplikasi sistem informasi di perusahaan tempat mereka melakukan Prakerin.
  • Keterampilan dan Pengetahuan: Peneliti harus memilih topik yang sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka miliki. Hal ini akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun laporan. Misalnya, seorang siswa Prakerin yang memiliki pengetahuan tentang akuntansi, mungkin memilih untuk meneliti tentang sistem akuntansi yang diterapkan di perusahaan tempat mereka melakukan Prakerin.
  • Sumber Daya: Terbatasnya sumber daya seperti waktu, dana, dan akses terhadap informasi dapat mempengaruhi pembatasan masalah. Peneliti harus memilih topik yang realistis dan dapat diselesaikan dengan sumber daya yang tersedia. Contohnya, seorang siswa Prakerin yang memiliki waktu terbatas untuk melakukan Prakerin, mungkin memilih topik yang lebih sempit dan dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia.
Read more:  Tugas Senat Universitas: Pilar Pengelolaan Pendidikan Tinggi

Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peneliti, yang dapat mempengaruhi pilihan pembatasan masalah. Faktor eksternal ini dapat berupa:

  • Tren dan Perkembangan terkini: Pembatasan masalah yang dipilih sebaiknya relevan dengan tren dan perkembangan terkini di bidang yang diteliti. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah dan relevansi penelitian. Sebagai contoh, seorang siswa Prakerin yang melakukan Prakerin di bidang pemasaran, mungkin memilih untuk meneliti tentang strategi pemasaran digital, mengingat tren pemasaran digital yang semakin berkembang.
  • Kebijakan dan Regulasi: Kebijakan dan regulasi yang berlaku di bidang yang diteliti dapat mempengaruhi pembatasan masalah. Peneliti harus mempertimbangkan kebijakan dan regulasi yang relevan untuk memastikan penelitian mereka sesuai dengan peraturan yang berlaku. Misalnya, seorang siswa Prakerin yang melakukan Prakerin di bidang perbankan, mungkin memilih untuk meneliti tentang peraturan perbankan yang baru diterapkan.
  • Permintaan dan Kebutuhan: Penelitian yang dilakukan sebaiknya dapat menjawab permintaan dan kebutuhan yang ada di masyarakat atau di bidang yang diteliti. Hal ini akan meningkatkan relevansi dan manfaat penelitian. Sebagai contoh, seorang siswa Prakerin yang melakukan Prakerin di bidang kesehatan, mungkin memilih untuk meneliti tentang kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan tertentu.
Read more:  Contoh Kajian Literatur dalam Artikel: Panduan Lengkap untuk Peneliti

Contoh Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembatasan Masalah dalam Laporan Prakerin, Contoh batasan masalah dalam laporan prakerin

Berikut ini beberapa contoh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembatasan masalah dalam Laporan Prakerin:

  • Minat dan Ketertarikan: Seorang siswa Prakerin yang tertarik dengan bidang desain grafis, mungkin memilih untuk meneliti tentang penggunaan desain grafis dalam branding perusahaan tempat mereka melakukan Prakerin.
  • Keterampilan dan Pengetahuan: Seorang siswa Prakerin yang memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman, mungkin memilih untuk meneliti tentang pengembangan aplikasi mobile di perusahaan tempat mereka melakukan Prakerin.
  • Sumber Daya: Seorang siswa Prakerin yang memiliki waktu terbatas untuk melakukan Prakerin, mungkin memilih untuk meneliti tentang satu aspek spesifik dari pekerjaan yang mereka lakukan, seperti analisis data penjualan di perusahaan tempat mereka melakukan Prakerin.
  • Tren dan Perkembangan terkini: Seorang siswa Prakerin yang melakukan Prakerin di bidang teknologi informasi, mungkin memilih untuk meneliti tentang implementasi teknologi kecerdasan buatan (AI) di perusahaan tempat mereka melakukan Prakerin.
  • Kebijakan dan Regulasi: Seorang siswa Prakerin yang melakukan Prakerin di bidang perhotelan, mungkin memilih untuk meneliti tentang penerapan protokol kesehatan di hotel, mengingat kebijakan dan regulasi terkait pandemi COVID-19.
  • Permintaan dan Kebutuhan: Seorang siswa Prakerin yang melakukan Prakerin di bidang pertanian, mungkin memilih untuk meneliti tentang metode budidaya organik, mengingat permintaan masyarakat terhadap produk organik yang semakin meningkat.

Kesimpulan: Contoh Batasan Masalah Dalam Laporan Prakerin

Menentukan batasan masalah dalam laporan prakerin merupakan langkah penting dalam proses penulisan. Dengan batasan masalah yang tepat, Anda dapat menghasilkan laporan yang fokus, jelas, dan mudah dipahami. Ingat, batasan masalah adalah kunci untuk menghasilkan laporan yang berkualitas dan bermakna.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.