Contoh laporan account payable – Laporan Account Payable, atau laporan hutang, adalah dokumen penting dalam dunia bisnis yang mencatat semua kewajiban perusahaan kepada pemasok dan kreditor. Laporan ini memberikan gambaran jelas tentang berapa banyak uang yang harus dibayarkan perusahaan kepada pihak luar dan kapan jatuh temponya.
Membuat laporan account payable yang akurat dan mudah dipahami sangat penting untuk menjaga arus kas perusahaan dan menghindari keterlambatan pembayaran. Dengan laporan yang baik, perusahaan dapat mengelola kewajiban keuangannya secara efektif, membangun hubungan yang baik dengan pemasok, dan memastikan kelancaran operasional bisnis.
Pengertian Account Payable: Contoh Laporan Account Payable
Account payable, atau biasa disingkat AP, merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Secara sederhana, account payable adalah catatan hutang yang dimiliki perusahaan kepada pihak lain, seperti pemasok, vendor, atau kreditur, atas barang atau jasa yang telah diterima tetapi belum dibayarkan.
Bayangkan Anda sebagai pemilik toko kue yang membeli bahan baku seperti tepung, gula, dan telur dari supplier. Anda menerima barang tersebut dan langsung menggunakannya untuk membuat kue. Namun, Anda tidak langsung membayar supplier, melainkan mencatat hutang tersebut. Catatan hutang ini lah yang disebut dengan account payable.
Fungsi Utama Account Payable
Account payable memegang peranan penting dalam operasional perusahaan, terutama dalam mengelola hubungan dengan pemasok dan memastikan arus kas tetap lancar. Berikut beberapa fungsi utama account payable:
- Mencatat dan melacak semua hutang perusahaan. Ini membantu perusahaan dalam memantau kewajiban keuangannya kepada pihak lain.
- Menetapkan jangka waktu pembayaran. Fungsi ini penting untuk mengatur arus kas dan menjaga hubungan baik dengan pemasok.
- Memproses dan membayar tagihan. Proses ini melibatkan verifikasi tagihan, memastikan keakuratan informasi, dan melakukan pembayaran tepat waktu.
Elemen Laporan Account Payable
Laporan account payable adalah ringkasan dari semua tagihan yang belum dibayar oleh suatu perusahaan. Laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kewajiban keuangan perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan pembayaran hutang.
Laporan account payable biasanya terdiri dari berbagai elemen penting yang memberikan informasi detail tentang kewajiban perusahaan. Berikut adalah beberapa elemen laporan account payable yang umum ditemukan:
Elemen Laporan Account Payable
Elemen Laporan | Definisi | Contoh | Rumus |
---|---|---|---|
Saldo Awal Account Payable | Total kewajiban yang belum dibayar pada awal periode pelaporan. | Rp 10.000.000 | – |
Pembelian Barang dan Jasa | Total pembelian barang dan jasa yang dilakukan selama periode pelaporan. | Rp 50.000.000 | – |
Pembayaran Account Payable | Total pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selama periode pelaporan. | Rp 40.000.000 | – |
Diskon Diterima | Total diskon yang diterima dari pemasok karena pembayaran tepat waktu. | Rp 500.000 | – |
Saldo Akhir Account Payable | Total kewajiban yang belum dibayar pada akhir periode pelaporan. | Rp 15.500.000 | Saldo Awal Account Payable + Pembelian Barang dan Jasa – Pembayaran Account Payable + Diskon Diterima |
Cara Menyusun Laporan Account Payable
Laporan Account Payable merupakan ringkasan dari semua kewajiban pembayaran yang harus dilakukan perusahaan kepada para pemasok atau kreditor. Laporan ini penting untuk mengelola arus kas dan memastikan pembayaran tepat waktu. Menyusun laporan Account Payable yang akurat dan mudah dipahami merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dapat membantu dalam mengelola keuangan dan memastikan hubungan yang baik dengan para pemasok.
Langkah-Langkah Menyusun Laporan Account Payable
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menyusun laporan Account Payable:
- Kumpulkan Data Transaksi
- Klasifikasi Data
- Hitung Total Kewajiban
- Buat Laporan
- Nama perusahaan
- Periode laporan
- Daftar pemasok
- Jumlah tagihan
- Tanggal jatuh tempo
- Status pembayaran (sudah dibayar, belum dibayar)
- Verifikasi dan Validasi
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua data transaksi yang berkaitan dengan kewajiban pembayaran, seperti faktur, nota debit, dan dokumen pendukung lainnya. Contoh data transaksi meliputi:
Tanggal | Nomor Faktur | Nama Pemasok | Jumlah | Tanggal Jatuh Tempo |
---|---|---|---|---|
2023-03-15 | INV-001 | PT. Abadi Jaya | Rp. 10.000.000 | 2023-04-15 |
2023-03-20 | INV-002 | PT. Sejahtera Makmur | Rp. 5.000.000 | 2023-04-20 |
Setelah mengumpulkan data transaksi, Anda perlu mengklasifikasikan data tersebut berdasarkan kategori, seperti jenis barang atau jasa yang dibeli, nama pemasok, dan tanggal jatuh tempo. Klasifikasi data akan memudahkan Anda dalam menganalisis dan menyusun laporan.
Hitung total kewajiban pembayaran berdasarkan data yang telah diklasifikasikan. Anda dapat menggunakan spreadsheet atau software akuntansi untuk mempermudah perhitungan. Pastikan untuk memasukkan semua kewajiban pembayaran, termasuk yang sudah jatuh tempo dan yang belum jatuh tempo.
Setelah menghitung total kewajiban, Anda dapat membuat laporan Account Payable. Laporan ini biasanya berisi informasi tentang:
Sebelum laporan Account Payable diajukan, pastikan untuk memverifikasi dan memvalidasi data yang digunakan dalam laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan data dalam laporan dengan data asli yang disimpan dalam sistem akuntansi. Verifikasi dan validasi penting untuk memastikan keakuratan laporan.
Tips Menyusun Laporan Account Payable yang Akurat dan Mudah Dipahami
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menyusun laporan Account Payable yang akurat dan mudah dipahami:
- Gunakan Format Standar
- Gunakan Grafik dan Tabel
- Tambahkan Catatan Keterangan
Gunakan format standar yang mudah dipahami dan konsisten untuk menyusun laporan Account Payable. Hal ini akan memudahkan Anda dalam membaca dan menganalisis laporan, serta membantu orang lain untuk memahami informasi yang disajikan dalam laporan.
Gunakan grafik dan tabel untuk menyajikan informasi dalam laporan Account Payable secara visual. Hal ini akan membuat laporan lebih mudah dipahami dan menarik.
Tambahkan catatan keterangan pada laporan Account Payable untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang data yang disajikan. Misalnya, Anda dapat menambahkan catatan tentang alasan keterlambatan pembayaran atau perubahan pada kebijakan pembayaran.
Contoh Laporan Account Payable
Laporan account payable merupakan ringkasan dari semua tagihan yang belum dibayar oleh suatu perusahaan kepada pemasok atau kreditor. Laporan ini penting untuk memantau kewajiban keuangan perusahaan dan memastikan pembayaran tepat waktu kepada pemasok. Laporan account payable biasanya berisi informasi mengenai tanggal jatuh tempo pembayaran, jumlah tagihan, dan nama pemasok.
Contoh Laporan Account Payable
Berikut adalah contoh laporan account payable yang berisi minimal 5 data transaksi:
Tanggal Faktur | Nomor Faktur | Nama Pemasok | Jumlah Faktur | Tanggal Jatuh Tempo | Status |
---|---|---|---|---|---|
2023-03-10 | INV-001 | PT. Abadi Sejahtera | Rp. 10.000.000 | 2023-03-20 | Belum Dibayar |
2023-03-15 | INV-002 | CV. Makmur Jaya | Rp. 5.000.000 | 2023-03-25 | Belum Dibayar |
2023-03-20 | INV-003 | PT. Sejahtera Abadi | Rp. 8.000.000 | 2023-04-05 | Belum Dibayar |
2023-03-25 | INV-004 | CV. Jaya Makmur | Rp. 3.000.000 | 2023-04-10 | Belum Dibayar |
2023-03-30 | INV-005 | PT. Abadi Sejahtera | Rp. 7.000.000 | 2023-04-15 | Belum Dibayar |
Informasi yang tercantum dalam laporan account payable di atas meliputi:
- Tanggal Faktur: Tanggal ketika faktur diterbitkan oleh pemasok.
- Nomor Faktur: Nomor unik yang diberikan pada setiap faktur.
- Nama Pemasok: Nama perusahaan pemasok atau kreditor.
- Jumlah Faktur: Total tagihan yang harus dibayar kepada pemasok.
- Tanggal Jatuh Tempo: Tanggal terakhir pembayaran yang diperbolehkan tanpa dikenakan denda.
- Status: Menunjukkan apakah tagihan sudah dibayar atau belum.
Manfaat Laporan Account Payable
Laporan account payable merupakan alat penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kewajiban keuangan perusahaan kepada pemasok dan vendor. Melalui laporan ini, perusahaan dapat mengontrol pengeluaran, mengelola arus kas, dan meningkatkan efisiensi operasional. Berikut ini beberapa manfaat utama laporan account payable bagi perusahaan:
Mempermudah Pengawasan dan Pengendalian Pengeluaran
Laporan account payable membantu perusahaan dalam memantau dan mengendalikan pengeluaran yang dilakukan. Dengan melacak semua tagihan yang belum dibayar, perusahaan dapat mengetahui dengan pasti jumlah kewajiban yang harus dipenuhi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengatur prioritas pembayaran, menghindari keterlambatan pembayaran, dan meminimalkan biaya penalti.
Meningkatkan Akurasi Data Keuangan
Laporan account payable yang akurat dan terupdate merupakan dasar yang kuat untuk laporan keuangan perusahaan. Laporan ini membantu memastikan bahwa semua tagihan dicatat dengan benar dan dimasukkan dalam laporan keuangan dengan tepat. Akurasi data keuangan sangat penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat.
Membantu Mengatur Arus Kas, Contoh laporan account payable
Laporan account payable membantu perusahaan dalam mengelola arus kas dengan lebih efektif. Dengan mengetahui jumlah tagihan yang jatuh tempo, perusahaan dapat memprediksi kebutuhan kas dan merencanakan strategi pembayaran yang optimal. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menghindari kekurangan kas dan menjaga stabilitas keuangan.
Contoh laporan account payable bisa membantu kamu memahami alur pembayaran dan memastikan akurasinya. Sama seperti contoh laporan account payable, contoh surat laporan pencemaran nama baik pdf bisa kamu temukan di sini juga bermanfaat untuk memahami alur penyelesaian masalah. Dengan memahami alur dan format, kamu bisa membuat laporan account payable yang rapi dan akurat.
Mencegah Risiko Keterlambatan Pembayaran
Laporan account payable yang akurat dan terupdate membantu perusahaan dalam menghindari keterlambatan pembayaran. Dengan mengetahui tanggal jatuh tempo pembayaran, perusahaan dapat mengatur jadwal pembayaran yang tepat waktu. Keterlambatan pembayaran dapat mengakibatkan penalti, kerusakan hubungan dengan pemasok, dan bahkan kesulitan mendapatkan kredit di masa mendatang.
Mempermudah Negosiasi dengan Pemasok
Laporan account payable dapat digunakan sebagai alat negosiasi dengan pemasok. Dengan mengetahui jumlah tagihan yang belum dibayar dan riwayat pembayaran, perusahaan dapat melakukan negosiasi yang lebih efektif terkait jangka waktu pembayaran, diskon, dan penawaran khusus.
Contoh Penerapan
Misalnya, perusahaan A memiliki laporan account payable yang menunjukkan peningkatan jumlah tagihan yang jatuh tempo. Hal ini menunjukkan adanya potensi masalah dalam pengelolaan arus kas. Dengan menganalisis laporan tersebut, perusahaan A dapat mengidentifikasi penyebab masalah, seperti keterlambatan persetujuan pembayaran atau penundaan pengiriman barang. Perusahaan A kemudian dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut, seperti mempercepat proses persetujuan pembayaran atau melakukan negosiasi dengan pemasok.
Mencegah Risiko
Laporan account payable yang akurat dapat membantu perusahaan dalam menghindari risiko seperti:
- Keterlambatan pembayaran yang mengakibatkan penalti dan kerusakan hubungan dengan pemasok.
- Kesalahan dalam pencatatan tagihan yang dapat menyebabkan ketidakakuratan laporan keuangan.
- Penipuan atau kesalahan dalam pembayaran yang dapat mengakibatkan kerugian finansial.
- Kekurangan kas akibat ketidakmampuan memprediksi kebutuhan kas.
Analisis Laporan Account Payable
Laporan Account Payable (AP) merupakan salah satu laporan keuangan penting yang memberikan gambaran tentang kewajiban jangka pendek perusahaan kepada pemasok. Analisis laporan AP memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi keuangan dan mengoptimalkan arus kas.
Rasio Keuangan dalam Analisis Laporan Account Payable
Ada beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan AP. Rasio-rasio ini memberikan informasi tentang kecepatan pembayaran perusahaan kepada pemasok, kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan kredit pemasok, dan potensi risiko terkait dengan manajemen AP.
- Days Payable Outstanding (DPO): Rasio ini mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar tagihan pemasok. Rumusnya adalah:
- Payable Turnover Ratio: Rasio ini mengukur berapa kali perusahaan membayar tagihan pemasok dalam satu periode. Rumusnya adalah:
- Cash Conversion Cycle (CCC): Rasio ini mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah persediaan menjadi kas. DPO adalah salah satu komponen utama CCC. Rumusnya adalah:
DPO = (Rata-rata Account Payable / Total Beban Barang Terjual) x 365 hari
Payable Turnover Ratio = Total Beban Barang Terjual / Rata-rata Account Payable
CCC = Days of Inventory Outstanding (DIO) + Days of Sales Outstanding (DSO) – Days Payable Outstanding (DPO)
Interpretasi Rasio Keuangan
Interpretasi rasio keuangan dapat bervariasi tergantung pada industri dan ukuran perusahaan. Namun, secara umum, berikut adalah contoh interpretasi dari setiap rasio keuangan yang telah diidentifikasi:
- DPO: DPO yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa perusahaan memanfaatkan kredit pemasok dengan baik atau memiliki proses pembayaran yang lambat. DPO yang rendah dapat mengindikasikan bahwa perusahaan membayar tagihan pemasok dengan cepat, yang dapat meningkatkan hubungan dengan pemasok tetapi dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan kredit.
- Payable Turnover Ratio: Payable Turnover Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan membayar tagihan pemasok dengan cepat. Ratio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan membayar tagihan pemasok dengan lambat.
- CCC: CCC yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola arus kas dengan efisien. CCC yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk mengubah persediaan menjadi kas.
Manfaat Analisis Laporan Account Payable
Analisis laporan AP dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi keuangan dengan berbagai cara, seperti:
- Meningkatkan Negosiasi dengan Pemasok: Analisis laporan AP dapat membantu perusahaan untuk memahami pola pembayaran mereka dan mengidentifikasi peluang untuk bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan diskon atau jangka waktu pembayaran yang lebih baik.
- Mengoptimalkan Arus Kas: Dengan memahami waktu pembayaran yang optimal, perusahaan dapat mengelola arus kas dengan lebih baik dan meminimalkan risiko kekurangan dana.
- Mencegah Risiko Keuangan: Analisis laporan AP dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko keuangan terkait dengan manajemen AP, seperti keterlambatan pembayaran atau pembayaran ganda.
- Meningkatkan Profitabilitas: Dengan mengoptimalkan manajemen AP, perusahaan dapat mengurangi biaya pembiayaan dan meningkatkan profitabilitas.
Peran Teknologi dalam Laporan Account Payable
Laporan account payable merupakan bagian penting dalam pengelolaan keuangan suatu perusahaan. Laporan ini berisi informasi mengenai kewajiban perusahaan kepada pihak lain, seperti pemasok, kreditur, dan lainnya. Proses penyusunan laporan account payable bisa menjadi kompleks dan memakan waktu, namun teknologi dapat membantu dalam mengotomatiskan proses ini dan meningkatkan efisiensi.
Manfaat Teknologi dalam Laporan Account Payable
Teknologi dapat membantu dalam berbagai aspek proses laporan account payable, mulai dari penerimaan faktur hingga pembayaran. Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat meningkatkan akurasi, efisiensi, dan transparansi dalam pengelolaan account payable.
- Otomasi Proses: Teknologi dapat mengotomatiskan tugas-tugas berulang seperti memasukkan data faktur, matching faktur dengan pesanan pembelian, dan menghasilkan laporan. Ini dapat mengurangi kesalahan manual dan membebaskan waktu tim finance untuk fokus pada tugas yang lebih strategis.
- Peningkatan Akurasi: Sistem teknologi dapat membantu dalam memvalidasi data faktur dan memastikan bahwa informasi yang dimasukkan akurat. Hal ini mengurangi risiko kesalahan dalam laporan account payable.
- Transparansi dan Audit Trail: Sistem teknologi menyediakan audit trail yang terstruktur, sehingga memudahkan untuk melacak setiap langkah dalam proses laporan account payable. Ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
- Pengurangan Biaya: Otomatisasi proses dapat mengurangi biaya operasional, seperti biaya tenaga kerja dan biaya administrasi.
- Peningkatan Efisiensi: Dengan mengotomatiskan tugas-tugas manual, tim finance dapat memproses faktur lebih cepat dan menghasilkan laporan yang lebih tepat waktu.
Contoh Software dan Aplikasi
Beberapa contoh software dan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengotomatiskan proses laporan account payable:
- Software ERP (Enterprise Resource Planning): ERP seperti SAP, Oracle, dan Microsoft Dynamics dapat mengintegrasikan proses account payable dengan sistem lain dalam perusahaan, seperti pembelian dan inventaris. Software ERP membantu dalam mengotomatiskan proses, meningkatkan akurasi data, dan menyediakan analisis yang lebih baik.
- Software AP Automation: Software khusus AP automation seperti Invoice Automation, Bill.com, dan Zoho Invoice dirancang untuk mengotomatiskan proses seperti penerimaan faktur, matching faktur dengan pesanan pembelian, dan pembayaran. Software ini membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
- Platform E-Invoice: Platform e-invoice seperti Xentral dan e-Invoicing.com memudahkan proses pertukaran faktur elektronik antara perusahaan dan pemasok. Ini mempercepat proses pembayaran dan mengurangi kesalahan manual.
Tantangan dalam Penggunaan Teknologi
Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi sistem teknologi untuk laporan account payable.
- Biaya Implementasi: Implementasi sistem teknologi dapat membutuhkan biaya awal yang cukup besar, termasuk biaya software, hardware, dan pelatihan.
- Integrasi dengan Sistem yang Ada: Mungkin diperlukan waktu dan usaha untuk mengintegrasikan sistem teknologi dengan sistem yang ada di perusahaan, seperti sistem akuntansi dan sistem pembelian.
- Perubahan Proses: Penggunaan teknologi dapat membutuhkan perubahan dalam proses kerja, yang mungkin membutuhkan penyesuaian dan pelatihan bagi karyawan.
- Keamanan Data: Perusahaan harus memastikan keamanan data yang disimpan dalam sistem teknologi. Hal ini membutuhkan langkah-langkah keamanan yang memadai untuk mencegah akses tidak sah dan kehilangan data.
Tren Masa Depan Account Payable
Pengelolaan account payable (AP) terus berevolusi seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan lanskap bisnis. Beberapa tren utama muncul sebagai faktor penggerak transformasi dalam fungsi AP, memengaruhi cara perusahaan memproses, mengelola, dan melaporkan transaksi keuangan.
Otomatisasi Proses AP
Otomatisasi menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi proses AP. Penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Robotic Process Automation (RPA) dapat membantu mengotomatiskan tugas-tugas berulang seperti input data, pemrosesan invoice, dan persetujuan. Otomatisasi ini memungkinkan staf AP untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan kompleks, seperti analisis dan pengambilan keputusan.
- Pengurangan Kesalahan Manual: Otomatisasi mengurangi kesalahan manusia yang sering terjadi dalam proses manual, seperti kesalahan pengetikan atau penghitungan.
- Peningkatan Efisiensi: Otomatisasi mempercepat proses AP, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memproses invoice dan membuat pembayaran.
- Visibilitas yang Lebih Baik: Otomatisasi memberikan visibilitas yang lebih baik atas arus kas dan status invoice, membantu perusahaan dalam mengelola arus kas dan menghindari keterlambatan pembayaran.
Integrasi Platform AP
Integrasi platform AP dengan sistem lain seperti Enterprise Resource Planning (ERP) dan sistem manajemen keuangan memungkinkan aliran data yang lancar dan real-time. Integrasi ini mengurangi duplikasi data, kesalahan, dan waktu proses, meningkatkan akurasi dan efisiensi secara keseluruhan.
- Aliran Data Real-time: Integrasi memungkinkan data invoice dan pembayaran diperbarui secara real-time di seluruh sistem, memberikan visibilitas yang lebih baik atas status keuangan.
- Otomatisasi Pemrosesan: Integrasi memfasilitasi otomatisasi proses AP, seperti persetujuan invoice dan pembayaran, melalui alur kerja yang terintegrasi.
- Analisis Data yang Lebih Baik: Integrasi menyediakan data yang lebih komprehensif untuk analisis, memungkinkan perusahaan untuk melacak tren dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.
Peningkatan Keamanan dan Kepatuhan
Meningkatnya ancaman siber dan peraturan yang ketat mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan keamanan dan kepatuhan dalam proses AP. Penggunaan teknologi seperti enkripsi data, otentikasi multi-faktor, dan kontrol akses dapat membantu melindungi informasi sensitif dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan seperti GDPR dan SOX.
- Perlindungan Data Sensitif: Enkripsi data dan kontrol akses membantu melindungi informasi sensitif seperti nomor rekening bank dan informasi pribadi dari akses yang tidak sah.
- Mencegah Penipuan: Otentikasi multi-faktor dan kontrol akses dapat membantu mencegah penipuan, seperti invoice palsu atau pembayaran yang tidak sah.
- Kepatuhan terhadap Peraturan: Teknologi keamanan dan kepatuhan membantu perusahaan memenuhi persyaratan peraturan yang relevan, seperti GDPR dan SOX, untuk melindungi data dan memastikan transparansi.
Ringkasan Akhir
Laporan Account Payable adalah alat penting bagi perusahaan untuk mengelola kewajiban keuangannya dan memastikan stabilitas bisnis. Dengan memahami elemen-elemennya, cara menyusunnya, dan manfaat yang ditawarkannya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik dan membangun hubungan yang kuat dengan pemasok. Laporan ini juga dapat membantu perusahaan untuk menghindari risiko keuangan dan mencapai efisiensi operasional yang optimal.