Contoh Laporan Wawancara Siswa SD: Panduan Lengkap dan Praktis

No comments
Contoh laporan wawancara siswa sd

Contoh laporan wawancara siswa sd – Menulis laporan wawancara mungkin terdengar rumit, tapi jangan khawatir! Bagi siswa SD, laporan wawancara bisa menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan. Bayangkan, kamu bisa berbincang dengan orang-orang hebat dan mengungkap cerita menarik, lalu menuliskannya dalam sebuah laporan yang informatif. Laporan ini bukan hanya tugas sekolah, tapi juga kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia laporan wawancara siswa SD. Mulai dari pengertian, struktur, hingga tips menulis yang mudah dipahami, semua akan dibahas secara detail. Siap untuk menjadi jurnalis cilik dan menciptakan laporan wawancara yang memikat?

Pengertian Laporan Wawancara

Laporan wawancara merupakan salah satu jenis laporan yang berisi rangkuman hasil wawancara dengan narasumber tertentu. Dalam konteks siswa SD, laporan wawancara biasanya dibuat untuk memenuhi tugas sekolah, seperti mempelajari tentang tokoh inspiratif, budaya lokal, atau profesi tertentu.

Tujuan Laporan Wawancara Siswa SD

Tujuan utama laporan wawancara siswa SD adalah untuk membantu siswa memahami suatu topik dengan lebih mendalam melalui perspektif langsung dari narasumber. Laporan ini juga melatih siswa untuk:

  • Mengembangkan kemampuan bertanya dan menggali informasi.
  • Menyusun dan mengorganisir informasi secara sistematis.
  • Menulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
  • Mempresentasikan hasil wawancara secara ringkas dan menarik.

Perbedaan Laporan Wawancara dengan Jenis Laporan Lainnya

Laporan wawancara memiliki perbedaan dengan jenis laporan lainnya, seperti laporan observasi, laporan penelitian, atau laporan kegiatan. Perbedaan utama terletak pada sumber informasi yang digunakan.

Jenis Laporan Sumber Informasi
Laporan Wawancara Informasi diperoleh melalui wawancara langsung dengan narasumber.
Laporan Observasi Informasi diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap objek atau peristiwa.
Laporan Penelitian Informasi diperoleh melalui pengumpulan data dan analisis yang sistematis.
Laporan Kegiatan Informasi diperoleh dari dokumentasi kegiatan yang dilakukan.

Struktur Laporan Wawancara

Laporan wawancara merupakan salah satu jenis laporan yang umum dibuat di sekolah dasar. Laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan hasil wawancara dengan narasumber tertentu, baik itu tokoh inspiratif, ahli di bidang tertentu, atau bahkan teman sekelas. Laporan wawancara siswa SD biasanya memiliki struktur yang sederhana dan mudah dipahami.

Contoh Laporan Wawancara

Laporan wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan informasi dan data dari berbagai sumber, termasuk siswa SD. Dalam konteks pendidikan, laporan wawancara dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang pengalaman, pendapat, dan perspektif siswa, yang bermanfaat untuk pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Contoh Laporan Wawancara tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

Berikut contoh laporan wawancara siswa SD yang membahas tentang kegiatan ekstrakurikuler:

  • Nama Siswa: [Nama Siswa]
  • Kelas: [Kelas]
  • Sekolah: [Nama Sekolah]
  • Kegiatan Ekstrakurikuler: [Nama Kegiatan Ekstrakurikuler]

Tujuan Wawancara: Untuk mengetahui pengalaman siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler [Nama Kegiatan Ekstrakurikuler] di sekolah.

Hasil Wawancara:

  • [Nama Siswa] menyatakan bahwa ia sangat menikmati mengikuti kegiatan ekstrakurikuler [Nama Kegiatan Ekstrakurikuler] karena [Alasan Siswa Menikmati Kegiatan]. Ia juga merasa kegiatan ini [Dampak Positif Kegiatan terhadap Siswa] dan [Dampak Positif Kegiatan terhadap Siswa].
  • [Nama Siswa] mengungkapkan bahwa kegiatan ini membantunya [Manfaat Kegiatan terhadap Siswa] dan [Manfaat Kegiatan terhadap Siswa].
  • Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi dalam mengikuti kegiatan ini, [Nama Siswa] menjawab [Tantangan yang Dihadapi Siswa]. Namun, ia tetap semangat dan [Cara Siswa Mengatasi Tantangan].

Contoh Laporan Wawancara tentang Tokoh Inspiratif

Berikut contoh laporan wawancara siswa SD yang membahas tentang tokoh inspiratif:

  • Nama Siswa: [Nama Siswa]
  • Kelas: [Kelas]
  • Sekolah: [Nama Sekolah]
  • Tokoh Inspiratif: [Nama Tokoh Inspiratif]

Tujuan Wawancara: Untuk mengetahui alasan siswa memilih [Nama Tokoh Inspiratif] sebagai tokoh inspiratifnya.

Hasil Wawancara:

  • [Nama Siswa] memilih [Nama Tokoh Inspiratif] sebagai tokoh inspiratifnya karena [Alasan Siswa Memilih Tokoh Inspiratif]. [Nama Siswa] mengagumi [Kualitas Positif Tokoh Inspiratif] dan [Kualitas Positif Tokoh Inspiratif] yang dimiliki oleh [Nama Tokoh Inspiratif].
  • [Nama Siswa] merasa terinspirasi oleh [Nama Tokoh Inspiratif] untuk [Motivasi Siswa dari Tokoh Inspiratif]. Ia juga berharap dapat [Harapan Siswa dari Tokoh Inspiratif] seperti [Nama Tokoh Inspiratif] di masa depan.
  • Menurut [Nama Siswa], [Nama Tokoh Inspiratif] adalah sosok yang [Kualitas Positif Tokoh Inspiratif] dan [Kualitas Positif Tokoh Inspiratif]. Ia berharap dapat [Harapan Siswa dari Tokoh Inspiratif] dan [Harapan Siswa dari Tokoh Inspiratif] seperti [Nama Tokoh Inspiratif].
Read more:  Universitas di Madinah untuk Akhwat Tanpa Mahram: Panduan Lengkap

Contoh Laporan Wawancara tentang Masalah Lingkungan di Sekitar Sekolah

Berikut contoh laporan wawancara siswa SD yang membahas tentang masalah lingkungan di sekitar sekolah:

  • Nama Siswa: [Nama Siswa]
  • Kelas: [Kelas]
  • Sekolah: [Nama Sekolah]
  • Masalah Lingkungan: [Masalah Lingkungan di Sekitar Sekolah]

Tujuan Wawancara: Untuk mengetahui persepsi siswa tentang masalah lingkungan [Masalah Lingkungan di Sekitar Sekolah] di sekitar sekolah dan solusi yang dapat dilakukan.

Hasil Wawancara:

  • [Nama Siswa] menyatakan bahwa ia sering melihat [Dampak Masalah Lingkungan di Sekitar Sekolah] di sekitar sekolah. Hal ini membuatnya merasa [Perasaan Siswa terhadap Masalah Lingkungan].
  • [Nama Siswa] berpendapat bahwa [Penyebab Masalah Lingkungan di Sekitar Sekolah] adalah penyebab utama dari masalah ini. Ia juga menyarankan [Solusi yang Diusulkan Siswa] untuk mengatasi masalah lingkungan ini.
  • [Nama Siswa] berharap agar [Harapan Siswa terhadap Solusi Masalah Lingkungan] di masa depan sehingga lingkungan sekitar sekolah menjadi lebih bersih dan sehat.

Tips Menyusun Laporan Wawancara

Menyusun laporan wawancara mungkin terdengar rumit, tapi tenang, dengan tips berikut, kamu bisa membuatnya jadi mudah dan menarik! Laporan wawancara bisa jadi kesempatan untuk belajar hal baru dan berbagi informasi dengan teman-temanmu.

Memilih Topik Wawancara

Memilih topik yang menarik dan relevan adalah kunci laporan wawancara yang sukses. Jangan takut untuk berpikir kreatif! Kamu bisa memilih topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti hobi, makanan favorit, atau pengalaman unik yang pernah kamu alami. Ingat, topik yang menarik untukmu biasanya juga menarik untuk orang lain.

  • Pilih topik yang sesuai dengan usia dan minat teman-temanmu. Misalnya, kalau kamu kelas 4 SD, jangan memilih topik yang terlalu rumit seperti pemanasan global.
  • Cari topik yang bisa dijelaskan dengan mudah dan singkat. Jangan memilih topik yang terlalu luas atau rumit, karena kamu mungkin kesulitan menemukan informasi yang cukup.
  • Pilih topik yang bisa kamu kaji dengan sumber informasi yang mudah diakses. Misalnya, kamu bisa mencari informasi di buku, internet, atau wawancara langsung dengan narasumber.

Melakukan Wawancara

Setelah memilih topik, saatnya melakukan wawancara! Wawancara yang baik adalah kunci laporan yang informatif dan menarik. Berikut beberapa tips untuk mewawancarai narasumber dengan efektif:

  • Siapkan pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami. Hindari pertanyaan yang terlalu terbuka atau ambigu. Misalnya, alih-alih bertanya “Ceritakan tentang pengalamanmu,” lebih baik bertanya “Apa pengalaman paling berkesan yang pernah kamu alami?”
  • Bersikap ramah dan sopan saat mewawancarai narasumber. Senyum dan sapa narasumber dengan ramah. Buat narasumber merasa nyaman dan percaya diri untuk berbagi cerita.
  • Dengarkan dengan saksama jawaban narasumber. Jangan terburu-buru untuk menyela atau bertanya lagi. Biarkan narasumber menyelesaikan jawabannya sebelum kamu mengajukan pertanyaan selanjutnya.
  • Catat jawaban narasumber dengan rapi dan detail. Gunakan catatan untuk mencatat poin-poin penting, kutipan menarik, atau detail unik yang dibagikan narasumber.

Menyusun Laporan Wawancara

Setelah melakukan wawancara, saatnya menyusun laporan! Laporan yang sistematis dan mudah dipahami akan membantu teman-temanmu memahami isi wawancara dengan baik. Berikut beberapa tips untuk menyusun laporan wawancara:

  • Buatlah judul yang menarik dan mencerminkan isi laporan. Judul harus singkat, jelas, dan mudah dipahami.
  • Tulislah pendahuluan yang berisi latar belakang dan tujuan wawancara. Jelaskan alasan kamu memilih topik tersebut dan siapa narasumber yang kamu wawancarai.
  • Susunlah isi laporan dengan sistematis. Bagilah isi laporan menjadi beberapa bagian yang saling berhubungan, seperti profil narasumber, jawaban atas pertanyaan, dan kesimpulan.
  • Tulislah kesimpulan yang berisi rangkuman isi laporan. Jelaskan apa yang kamu pelajari dari wawancara dan apa yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca.
  • Sertakan gambar atau ilustrasi yang mendukung isi laporan. Gambar atau ilustrasi dapat membantu laporan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
  • Periksa kembali laporan sebelum kamu serahkan. Pastikan laporan bebas dari kesalahan penulisan, tata bahasa, dan tanda baca.

Cara Menulis Pendahuluan Laporan Wawancara

Pendahuluan laporan wawancara merupakan bagian penting yang menjadi pintu masuk bagi pembaca untuk memahami isi laporan secara keseluruhan. Pendahuluan yang menarik dan informatif akan membuat pembaca tertarik untuk melanjutkan membaca dan memahami inti dari laporan wawancara.

Untuk membuat pendahuluan laporan wawancara yang baik, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:

Latar Belakang

Latar belakang laporan wawancara berisi penjelasan singkat tentang konteks atau alasan mengapa wawancara dilakukan. Jelaskan secara ringkas mengapa topik yang diangkat dalam wawancara penting untuk dibahas dan apa yang ingin kamu ketahui dari wawancara tersebut.

Contoh kalimat pembuka yang bisa kamu gunakan:

  • “Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi lebih lanjut tentang ….”
  • “Pentingnya memahami … mendorong dilakukannya wawancara ini.”
  • “Laporan ini bertujuan untuk memaparkan hasil wawancara dengan … terkait ….”

Rumusan Masalah dan Tujuan

Rumusan masalah dan tujuan laporan wawancara merupakan inti dari laporan. Rumusan masalah berisi pertanyaan yang ingin dijawab melalui wawancara, sedangkan tujuan laporan menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui wawancara tersebut.

Read more:  Contoh Laporan Prakerin TKJ Doc: Panduan Lengkap dan Contoh Praktis
Rumusan Masalah Tujuan
Bagaimana peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa? Menganalisis peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa berdasarkan hasil wawancara.
Apa saja kendala yang dihadapi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler? Mempelajari kendala yang dihadapi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil wawancara.
Bagaimana strategi yang diterapkan sekolah dalam menghadapi tantangan pembelajaran daring? Memahami strategi yang diterapkan sekolah dalam menghadapi tantangan pembelajaran daring berdasarkan hasil wawancara.

Metode Wawancara

Jelaskan metode wawancara yang digunakan dalam laporan, misalnya: wawancara langsung, wawancara telepon, atau wawancara online. Sebutkan juga siapa yang diwawancarai dan kapan wawancara dilakukan.

Contoh kalimat yang bisa kamu gunakan:

  • “Wawancara dilakukan secara langsung dengan … pada tanggal ….”
  • “Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara telepon dengan ….”
  • “Wawancara dilakukan secara online melalui platform … dengan ….”

Sistematika Penulisan

Bagian ini berisi gambaran singkat tentang struktur laporan wawancara. Jelaskan secara singkat tentang bagian-bagian yang terdapat dalam laporan, seperti pendahuluan, isi, dan penutup.

Contoh kalimat yang bisa kamu gunakan:

  • “Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: pendahuluan, isi, dan penutup.”
  • “Laporan ini terbagi menjadi tiga bagian utama: pendahuluan, pembahasan, dan penutup.”

Cara Menulis Isi Laporan Wawancara

Laporan wawancara adalah hasil dokumentasi dari proses tanya jawab dengan narasumber. Isi laporan wawancara harus berisi informasi yang akurat, relevan, dan mudah dipahami. Agar laporan wawancara dapat ditulis dengan baik, diperlukan teknik penulisan yang tepat. Berikut beberapa teknik penulisan isi laporan wawancara yang bisa kamu gunakan.

Contoh laporan wawancara siswa SD biasanya berisi data tentang profil siswa, hasil belajar, dan minat bakat. Begitu juga dengan contoh laporan stock opname barang habis pakai, yang biasanya berisi data tentang jumlah barang yang tersedia, barang yang rusak, dan barang yang sudah kadaluarsa.

Contoh laporan stock opname barang habis pakai bisa diakses di sini: contoh laporan stock opname barang habis pakai. Kedua contoh laporan tersebut membantu dalam pengambilan keputusan, baik untuk pengembangan siswa maupun untuk pengelolaan barang habis pakai di suatu lembaga.

Teknik Penulisan Isi Laporan Wawancara, Contoh laporan wawancara siswa sd

Ada beberapa teknik yang bisa kamu gunakan dalam menulis isi laporan wawancara. Teknik ini membantu kamu menyajikan informasi yang akurat dan menarik dari narasumber.

Teknik Contoh Keterangan
Kutipan “Saya sangat senang bisa berbagi pengalaman dengan anak-anak,” ujar Pak Budi, guru SD Pelita Bangsa. Mencantumkan kalimat persis dari narasumber. Gunakan tanda kutip untuk menandai kalimat yang dikutip.
Paraphrase Pak Budi, guru SD Pelita Bangsa, mengungkapkan kebahagiaannya dalam berbagi pengalaman dengan anak-anak. Menyampaikan informasi dari narasumber dengan kata-kata sendiri. Pastikan makna dan isi kalimat tetap sama dengan kalimat asli.
Ringkasan Pak Budi menekankan pentingnya pengalaman dalam pembelajaran anak-anak. Ia percaya bahwa pengalaman dapat meningkatkan pemahaman dan minat belajar anak. Menyajikan informasi utama dari narasumber secara singkat dan padat. Fokus pada poin-poin penting yang ingin disampaikan.

Contoh Kalimat untuk Menyusun Paragraf Isi Laporan Wawancara

Berikut beberapa contoh kalimat yang dapat kamu gunakan untuk menyusun paragraf isi laporan wawancara:

  • Berdasarkan wawancara dengan Pak Budi, guru SD Pelita Bangsa, diketahui bahwa …
  • Pak Budi menjelaskan bahwa …
  • Menurut Pak Budi, …
  • Pak Budi menekankan pentingnya …
  • Dalam wawancara, Pak Budi juga menyampaikan …

Cara Menulis Penutup Laporan Wawancara

Menulis penutup laporan wawancara adalah bagian penting untuk menyimpulkan hasil wawancara dan memberikan perspektif yang lebih luas. Penutup yang baik harus berisi kesimpulan yang jelas dan saran yang relevan berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan adalah ringkasan singkat dari temuan utama wawancara. Saran, di sisi lain, merupakan rekomendasi yang berdasarkan kesimpulan tersebut. Saran ini bisa berupa solusi, langkah selanjutnya, atau hal-hal yang perlu diperhatikan.

Contoh Kalimat Penutup

  • Berdasarkan wawancara dengan Bapak/Ibu [Nama Narasumber], dapat disimpulkan bahwa [Kesimpulan singkat tentang topik wawancara].
  • Saran yang dapat diberikan adalah [Saran 1] dan [Saran 2].
  • Diharapkan hasil wawancara ini dapat bermanfaat untuk [Tujuan dari wawancara].

Contoh Saran dalam Penutup Laporan Wawancara

Topik Wawancara Contoh Saran
Perkembangan Siswa di SD – Meningkatkan program bimbingan belajar untuk siswa yang membutuhkan bantuan tambahan.
– Memperbanyak kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
– Melakukan evaluasi secara berkala terhadap metode pembelajaran yang digunakan.
Keamanan dan Keselamatan di Sekolah – Meningkatkan keamanan dan keselamatan di lingkungan sekolah dengan memasang CCTV dan menambah petugas keamanan.
– Melakukan pelatihan dan simulasi penanganan bencana bagi siswa dan guru.
– Mensosialisasikan pentingnya keselamatan dan keamanan kepada seluruh warga sekolah.
Fasilitas dan Sarana Sekolah – Memperbaiki dan menambah fasilitas sekolah yang kurang memadai.
– Melakukan perawatan dan pemeliharaan fasilitas secara berkala.
– Mengadakan pengadaan buku dan peralatan belajar yang baru.

Tata Bahasa dan Ejaan dalam Laporan Wawancara

Laporan wawancara merupakan hasil dari proses pengumpulan data melalui tanya jawab. Laporan ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang diperoleh secara objektif dan mudah dipahami. Penggunaan tata bahasa dan ejaan yang benar sangat penting dalam menyusun laporan wawancara. Hal ini akan membuat laporan terlihat profesional, kredibel, dan mudah dipahami oleh pembaca.

Read more:  Contoh Artikel Koran tentang Pendidikan: Membangun Generasi Unggul

Contoh Penggunaan Tata Bahasa dan Ejaan yang Benar dalam Laporan Wawancara

Berikut adalah contoh penggunaan tata bahasa dan ejaan yang benar dalam laporan wawancara:

  • Kalimat efektif: Gunakan kalimat yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau berbelit-belit.
  • Penulisan ejaan: Pastikan ejaan kata-kata yang digunakan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Hindari penggunaan bahasa gaul atau slang.
  • Tanda baca: Gunakan tanda baca dengan benar, seperti titik, koma, tanda tanya, dan tanda seru. Pastikan tanda baca ditempatkan pada posisi yang tepat.
  • Struktur kalimat: Gunakan struktur kalimat yang benar, seperti subjek-predikat-objek. Hindari kalimat yang tidak lengkap atau terputus-putus.

Contoh Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan dalam Laporan Wawancara

Berikut adalah contoh kesalahan tata bahasa dan ejaan yang sering terjadi dalam laporan wawancara:

Kesalahan Contoh Penjelasan
Ejaan salah “Dia berkata bahwa dia akan datang.” Kata “berkata” seharusnya “mengatakan” dan “akan” seharusnya “akan”.
Kalimat tidak lengkap “Siswa tersebut bersemangat.” Kalimat ini tidak lengkap karena tidak memiliki predikat. Kalimat yang benar: “Siswa tersebut bersemangat untuk mengikuti lomba.”
Tanda baca salah “Siswa tersebut bersemangat, untuk mengikuti lomba.” Tanda koma seharusnya ditempatkan setelah kata “bersemangat”. Kalimat yang benar: “Siswa tersebut bersemangat untuk mengikuti lomba.”
Penggunaan bahasa gaul “Siswa tersebut ngomong bahwa dia males belajar.” Kata “ngomong” seharusnya “mengatakan” dan “males” seharusnya “malas”.

Pentingnya Penggunaan Tata Bahasa dan Ejaan yang Benar dalam Laporan Wawancara

Penggunaan tata bahasa dan ejaan yang benar dalam laporan wawancara sangat penting karena beberapa alasan:

  • Meningkatkan kredibilitas laporan: Laporan yang ditulis dengan tata bahasa dan ejaan yang benar akan terlihat lebih profesional dan kredibel di mata pembaca.
  • Memudahkan pembaca memahami informasi: Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan membuat laporan lebih mudah dipahami oleh pembaca.
  • Meningkatkan kualitas laporan: Laporan yang ditulis dengan baik akan meningkatkan kualitas laporan secara keseluruhan.

Penyuntingan dan Koreksi Laporan Wawancara: Contoh Laporan Wawancara Siswa Sd

Setelah selesai melakukan wawancara dan menulis laporan, langkah selanjutnya adalah menyunting dan mengoreksi laporan tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan yang dihasilkan akurat, lengkap, dan mudah dipahami.

Langkah-Langkah Penyuntingan dan Koreksi

Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk menyunting dan mengoreksi laporan wawancara:

  • Baca ulang laporan dengan cermat. Pastikan semua informasi yang kamu tulis sudah sesuai dengan fakta yang kamu dapatkan dari wawancara. Perhatikan juga struktur kalimat, ejaan, dan tanda baca.
  • Periksa keakuratan data dan informasi. Pastikan semua data dan informasi yang kamu tulis benar dan sesuai dengan sumbernya. Jika kamu menemukan kesalahan, segera perbaiki.
  • Perhatikan alur cerita dan logika. Pastikan laporan wawancara memiliki alur cerita yang jelas dan mudah dipahami. Setiap bagian harus saling berhubungan dan terstruktur dengan baik.
  • Perbaiki gaya bahasa dan tata bahasa. Pastikan bahasa yang kamu gunakan mudah dipahami dan tidak terlalu formal atau terlalu santai. Perhatikan juga penggunaan tanda baca dan ejaan.
  • Minta pendapat orang lain. Mintalah teman, guru, atau orang tua untuk membaca dan memberikan feedback atas laporan wawancara kamu. Mereka dapat memberikan perspektif baru dan membantu kamu menemukan kesalahan yang mungkin terlewatkan.

Contoh Kesalahan yang Perlu Diperbaiki

Berikut beberapa contoh kesalahan yang perlu diperbaiki dalam laporan wawancara:

  • Kesalahan fakta: Misalnya, kamu menulis nama narasumber salah atau menulis tanggal kejadian yang salah.
  • Kesalahan tata bahasa: Misalnya, kamu menggunakan kalimat yang tidak lengkap atau menggunakan tanda baca yang salah.
  • Kesalahan gaya bahasa: Misalnya, kamu menggunakan bahasa yang terlalu formal atau terlalu santai, sehingga laporan wawancara menjadi sulit dipahami.
  • Kesalahan struktur: Misalnya, laporan wawancara tidak memiliki alur cerita yang jelas atau informasi yang disajikan tidak terstruktur dengan baik.

Checklist untuk Memeriksa Kelengkapan dan Keakuratan Laporan Wawancara

Aspek Checklist
Identitas
  • Nama narasumber
  • Jabatan/Profesi narasumber
  • Tanggal dan tempat wawancara
Tujuan Wawancara
  • Tujuan wawancara dijelaskan dengan jelas
Isi Wawancara
  • Semua pertanyaan yang diajukan tercantum dalam laporan
  • Jawaban narasumber dicatat dengan lengkap dan akurat
  • Informasi yang diperoleh disusun secara logis dan mudah dipahami
Kesimpulan
  • Laporan memiliki kesimpulan yang jelas dan ringkas
  • Kesimpulan merangkum poin-poin penting dari wawancara
Gaya Bahasa dan Tata Bahasa
  • Bahasa yang digunakan mudah dipahami
  • Kalimat ditulis dengan struktur yang benar
  • Ejaan dan tanda baca digunakan dengan tepat

Penulisan Referensi dalam Laporan Wawancara

Referensi merupakan bagian penting dalam laporan wawancara, karena menunjukkan kredibilitas dan keaslian data yang kamu gunakan. Referensi juga memudahkan pembaca untuk menemukan sumber informasi yang kamu gunakan dalam laporan. Cara menulis referensi dalam laporan wawancara sangat penting untuk menjaga validitas dan keaslian laporan.

Cara Menulis Referensi

Ada beberapa cara untuk menulis referensi dalam laporan wawancara, tetapi secara umum, format penulisan referensi yang paling umum adalah:

  • Nama penulis. (Tahun terbit). Judul buku atau artikel. Kota: Penerbit.
  • Nama penulis. (Tahun terbit). “Judul artikel”. Nama jurnal, volume(nomor), halaman.
  • Nama situs web. (Tahun akses). Judul halaman. URL (akses tanggal).

Contoh penulisan referensi yang benar:

Arifin, A. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Supardi, S. (2019). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru”. Jurnal Pendidikan, 12(2), 123-135.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Kurikulum Merdeka. https://www.kemdikbud.go.id/ (diakses pada 10 Mei 2023).

Contoh Sumber Referensi

Jenis Sumber Contoh
Buku Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Artikel Jurnal Hidayat, A., & Susanto, A. (2020). “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan”. Jurnal Manajemen Bisnis, 18(2), 101-110.
Situs Web BPS. (2023). Data Statistik Pendidikan. https://www.bps.go.id/ (diakses pada 10 Mei 2023).
Laporan Kementerian Kesehatan. (2022). Laporan Kesehatan Nasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Wawancara Wawancara dengan Bapak/Ibu [Nama narasumber], pada tanggal [Tanggal wawancara], di [Lokasi wawancara].

Terakhir

Contoh laporan wawancara siswa sd

Melalui laporan wawancara, siswa SD dapat menjelajahi dunia di sekitar mereka dengan cara yang lebih mendalam. Mereka belajar tentang berbagai topik, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, dan melatih kreativitas dalam menulis. Semoga panduan ini bermanfaat dan menginspirasi siswa SD untuk menghasilkan laporan wawancara yang informatif dan menarik.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.