Contoh Soal dan Jawaban Notasi Sigma: Kuasai Penjumlahan dengan Mudah

No comments
Contoh laporan kegiatan pameran

Contoh soal dan jawaban notasi sigma – Notasi sigma, simbol yang menyerupai huruf Yunani “Σ”, mungkin tampak menakutkan bagi sebagian orang. Tapi, jangan khawatir! Notasi sigma hanyalah cara singkat dan elegan untuk menulis penjumlahan dari sejumlah suku. Bayangkan Anda ingin menjumlahkan semua bilangan bulat dari 1 hingga 100, anda bisa menulisnya dengan notasi sigma, yang jauh lebih ringkas daripada menuliskan semua bilangan tersebut secara manual.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia notasi sigma dengan contoh soal dan jawaban yang menarik. Anda akan belajar bagaimana membaca, memahami, dan menyelesaikan berbagai soal notasi sigma, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih kompleks. Siap untuk membuka rahasia di balik notasi sigma? Mari kita mulai!

Contoh Soal Notasi Sigma

Contoh soal dan jawaban notasi sigma

Notasi sigma merupakan simbol matematika yang digunakan untuk menyatakan penjumlahan dari sejumlah suku. Notasi ini sangat berguna untuk menyederhanakan penulisan penjumlahan yang panjang dan kompleks. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh soal notasi sigma dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.

Contoh Soal Notasi Sigma

Berikut ini adalah lima contoh soal notasi sigma beserta jawaban dan langkah-langkah penyelesaiannya:

No Soal Jawaban Langkah Penyelesaian
1 Tentukan hasil dari ∑i=14 (2i + 1) 15
  • Substitusikan nilai i = 1, 2, 3, dan 4 ke dalam rumus (2i + 1) dan jumlahkan hasilnya.
  • Untuk i = 1, (2i + 1) = (2(1) + 1) = 3
  • Untuk i = 2, (2i + 1) = (2(2) + 1) = 5
  • Untuk i = 3, (2i + 1) = (2(3) + 1) = 7
  • Untuk i = 4, (2i + 1) = (2(4) + 1) = 9
  • Jumlahkan semua hasil: 3 + 5 + 7 + 9 = 15
2 Tentukan hasil dari ∑k=25 (k2 – 1) 54
  • Substitusikan nilai k = 2, 3, 4, dan 5 ke dalam rumus (k2 – 1) dan jumlahkan hasilnya.
  • Untuk k = 2, (k2 – 1) = (22 – 1) = 3
  • Untuk k = 3, (k2 – 1) = (32 – 1) = 8
  • Untuk k = 4, (k2 – 1) = (42 – 1) = 15
  • Untuk k = 5, (k2 – 1) = (52 – 1) = 24
  • Jumlahkan semua hasil: 3 + 8 + 15 + 24 = 54
3 Tentukan hasil dari ∑j=03 (2j) 15
  • Substitusikan nilai j = 0, 1, 2, dan 3 ke dalam rumus (2j) dan jumlahkan hasilnya.
  • Untuk j = 0, (2j) = (20) = 1
  • Untuk j = 1, (2j) = (21) = 2
  • Untuk j = 2, (2j) = (22) = 4
  • Untuk j = 3, (2j) = (23) = 8
  • Jumlahkan semua hasil: 1 + 2 + 4 + 8 = 15
4 Tentukan hasil dari ∑n=15 (3n – 2) 35
  • Substitusikan nilai n = 1, 2, 3, 4, dan 5 ke dalam rumus (3n – 2) dan jumlahkan hasilnya.
  • Untuk n = 1, (3n – 2) = (3(1) – 2) = 1
  • Untuk n = 2, (3n – 2) = (3(2) – 2) = 4
  • Untuk n = 3, (3n – 2) = (3(3) – 2) = 7
  • Untuk n = 4, (3n – 2) = (3(4) – 2) = 10
  • Untuk n = 5, (3n – 2) = (3(5) – 2) = 13
  • Jumlahkan semua hasil: 1 + 4 + 7 + 10 + 13 = 35
5 Tentukan hasil dari ∑m=04 (m3 + 2) 110
  • Substitusikan nilai m = 0, 1, 2, 3, dan 4 ke dalam rumus (m3 + 2) dan jumlahkan hasilnya.
  • Untuk m = 0, (m3 + 2) = (03 + 2) = 2
  • Untuk m = 1, (m3 + 2) = (13 + 2) = 3
  • Untuk m = 2, (m3 + 2) = (23 + 2) = 10
  • Untuk m = 3, (m3 + 2) = (33 + 2) = 29
  • Untuk m = 4, (m3 + 2) = (43 + 2) = 66
  • Jumlahkan semua hasil: 2 + 3 + 10 + 29 + 66 = 110

Penerapan Notasi Sigma dalam Berbagai Bidang

Notasi sigma, yang dikenal sebagai simbol penjumlahan, adalah alat yang ampuh dalam matematika untuk merepresentasikan penjumlahan dari sejumlah suku. Notasi ini tidak hanya efisien dalam menulis ekspresi matematika, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang seperti kalkulus, statistika, dan ilmu komputer.

Kalkulus

Notasi sigma sangat penting dalam kalkulus, khususnya dalam konsep integral dan deret. Integral merupakan konsep yang digunakan untuk menghitung luas area di bawah kurva, sedangkan deret merupakan penjumlahan tak hingga suku.

  • Menghitung Luas Area: Dalam kalkulus, integral Riemann menggunakan notasi sigma untuk mendekati luas area di bawah kurva dengan membagi area menjadi sejumlah kecil persegi panjang. Notasi sigma digunakan untuk menjumlahkan luas semua persegi panjang tersebut.
  • Menghitung Jumlah Tak Hingga: Notasi sigma juga digunakan dalam deret tak hingga, seperti deret geometri dan deret aritmatika. Dengan menggunakan notasi sigma, kita dapat merepresentasikan penjumlahan tak hingga suku dengan cara yang ringkas dan efisien.

Contoh:

Hitunglah luas area di bawah kurva y = x^2 dari x = 0 hingga x = 2 dengan menggunakan integral Riemann.

Solusi:

Luas area di bawah kurva dapat didekati dengan membagi area menjadi n persegi panjang dengan lebar Δx. Luas setiap persegi panjang adalah f(x_i)Δx, di mana x_i adalah titik tengah setiap persegi panjang. Dengan menggunakan notasi sigma, luas total dapat dihitung sebagai:

∑_(i=1)^n f(x_i)Δx

Dengan Δx = (2-0)/n = 2/n dan x_i = 0 + iΔx = 2i/n, maka luas area tersebut dapat dihitung sebagai:

lim_(n→∞) ∑_(i=1)^n f(2i/n) (2/n) = lim_(n→∞) ∑_(i=1)^n (2i/n)^2 (2/n) = 8/3.

Hasil ini menunjukkan bahwa luas area di bawah kurva y = x^2 dari x = 0 hingga x = 2 adalah 8/3.

Statistika

Notasi sigma digunakan secara luas dalam statistika untuk menghitung statistik deskriptif seperti mean, varians, dan standar deviasi. Notasi ini memungkinkan kita untuk menulis rumus-rumus statistik dengan cara yang ringkas dan mudah dipahami.

  • Mean: Mean dari suatu set data adalah jumlah semua nilai data dibagi dengan jumlah total nilai data. Rumus mean dapat ditulis dengan menggunakan notasi sigma sebagai:

    x̄ = (∑_(i=1)^n x_i) / n

    di mana x_i adalah nilai data ke-i dan n adalah jumlah total nilai data.

  • Varians: Varians mengukur seberapa tersebar data dari mean. Rumus varians dapat ditulis dengan menggunakan notasi sigma sebagai:

    s^2 = (∑_(i=1)^n (x_i – x̄)^2) / (n-1)

    di mana x_i adalah nilai data ke-i, x̄ adalah mean, dan n adalah jumlah total nilai data.

  • Standar Deviasi: Standar deviasi adalah akar kuadrat dari varians. Rumus standar deviasi dapat ditulis dengan menggunakan notasi sigma sebagai:

    s = √((∑_(i=1)^n (x_i – x̄)^2) / (n-1))

    di mana x_i adalah nilai data ke-i, x̄ adalah mean, dan n adalah jumlah total nilai data.

Contoh:

Hitunglah mean, varians, dan standar deviasi dari set data berikut: 2, 4, 6, 8, 10.

Solusi:

Mean:

x̄ = (∑_(i=1)^5 x_i) / 5 = (2 + 4 + 6 + 8 + 10) / 5 = 6

Varians:

s^2 = (∑_(i=1)^5 (x_i – x̄)^2) / (5-1) = ((2-6)^2 + (4-6)^2 + (6-6)^2 + (8-6)^2 + (10-6)^2) / 4 = 8

Standar Deviasi:

s = √((∑_(i=1)^5 (x_i – x̄)^2) / (5-1)) = √8 = 2√2

Jadi, mean dari set data tersebut adalah 6, varians adalah 8, dan standar deviasi adalah 2√2.

Ilmu Komputer

Notasi sigma juga digunakan dalam ilmu komputer, khususnya dalam algoritma dan pemrograman. Notasi ini memungkinkan kita untuk menulis kode yang efisien dan mudah dipahami untuk melakukan operasi penjumlahan.

  • Algoritma Pencarian: Algoritma pencarian linear menggunakan notasi sigma untuk menjumlahkan jumlah perbandingan yang dilakukan dalam pencarian suatu elemen dalam array.
  • Algoritma Pengurutan: Algoritma pengurutan seperti bubble sort dan insertion sort menggunakan notasi sigma untuk menghitung jumlah pertukaran atau perbandingan yang dilakukan dalam mengurutkan array.
  • Pemrograman: Notasi sigma dapat digunakan dalam bahasa pemrograman untuk menulis kode yang efisien untuk melakukan operasi penjumlahan. Misalnya, dalam bahasa Python, kita dapat menggunakan loop for untuk menjumlahkan elemen dalam list dengan menggunakan notasi sigma.

Contoh:

Tulislah kode Python untuk menghitung jumlah elemen dalam list dengan menggunakan notasi sigma.

Kode:

“`python
def sum_list(list):
sum = 0
for i in range(len(list)):
sum += list[i]
return sum
“`

Kode ini menggunakan loop for untuk menjumlahkan semua elemen dalam list dan mengembalikan nilai total.

Teknik Penjumlahan Notasi Sigma

Notasi sigma merupakan cara singkat untuk menyatakan penjumlahan sejumlah suku. Dalam notasi sigma, kita bisa menemukan pola tertentu dalam suku-suku yang dijumlahkan. Untuk menghitung hasil penjumlahan notasi sigma, kita bisa menggunakan beberapa teknik, seperti rumus deret aritmatika, deret geometri, atau teknik substitusi.

Rumus Deret Aritmatika

Rumus deret aritmatika dapat digunakan untuk menghitung penjumlahan notasi sigma yang suku-sukunya membentuk deret aritmatika. Deret aritmatika adalah deret bilangan yang selisih antara dua suku berurutan selalu sama. Rumus deret aritmatika adalah:

Sn = (n/2) * (a + Un)

Dimana:

  • Sn adalah jumlah n suku pertama
  • n adalah banyaknya suku
  • a adalah suku pertama
  • Un adalah suku ke-n

Contoh:

Hitunglah hasil penjumlahan dari ∑i=15 (2i + 1)

Langkah-langkah penyelesaian:

  1. Tentukan suku pertama (a) dan suku ke-n (Un) dari deret aritmatika.
  2. Suku pertama (a) = 2(1) + 1 = 3
  3. Suku ke-5 (Un) = 2(5) + 1 = 11
  4. Hitung jumlah n suku pertama (Sn) menggunakan rumus deret aritmatika.
  5. Sn = (n/2) * (a + Un) = (5/2) * (3 + 11) = 35

Jadi, hasil penjumlahan dari ∑i=15 (2i + 1) adalah 35.

Rumus Deret Geometri

Rumus deret geometri dapat digunakan untuk menghitung penjumlahan notasi sigma yang suku-sukunya membentuk deret geometri. Deret geometri adalah deret bilangan yang rasio antara dua suku berurutan selalu sama. Rumus deret geometri adalah:

Sn = a(1 – rn) / (1 – r)

Dimana:

  • Sn adalah jumlah n suku pertama
  • n adalah banyaknya suku
  • a adalah suku pertama
  • r adalah rasio

Contoh:

Hitunglah hasil penjumlahan dari ∑i=14 3i

Langkah-langkah penyelesaian:

  1. Tentukan suku pertama (a) dan rasio (r) dari deret geometri.
  2. Suku pertama (a) = 31 = 3
  3. Rasio (r) = 32 / 31 = 3
  4. Hitung jumlah n suku pertama (Sn) menggunakan rumus deret geometri.
  5. Sn = a(1 – rn) / (1 – r) = 3(1 – 34) / (1 – 3) = 120

Jadi, hasil penjumlahan dari ∑i=14 3i adalah 120.

Teknik Substitusi

Teknik substitusi dapat digunakan untuk menghitung penjumlahan notasi sigma yang tidak membentuk deret aritmatika maupun geometri. Teknik ini melibatkan penggantian variabel penjumlahan dengan nilai-nilai yang sesuai. Kemudian, kita menghitung nilai setiap suku dan menjumlahkannya.

Contoh:

Hitunglah hasil penjumlahan dari ∑i=13 (i2 + 2i)

Contoh soal dan jawaban notasi sigma memang penting untuk dipahami, terutama jika kamu sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Misalnya, saat menghadapi contoh soal ujian CPMA , kamu mungkin akan menemukan soal yang melibatkan notasi sigma. Nah, memahami notasi sigma akan membantumu dalam menyelesaikan soal-soal tersebut dengan lebih mudah dan cepat.

Jadi, pastikan kamu sudah menguasai materi ini ya!

Langkah-langkah penyelesaian:

  1. Ganti variabel penjumlahan (i) dengan nilai-nilai yang sesuai.
  2. i = 1, suku pertama = (12 + 2(1)) = 3
  3. i = 2, suku kedua = (22 + 2(2)) = 8
  4. i = 3, suku ketiga = (32 + 2(3)) = 15
  5. Jumlahkan semua suku.
  6. 3 + 8 + 15 = 26

Jadi, hasil penjumlahan dari ∑i=13 (i2 + 2i) adalah 26.

Tabel Teknik Penjumlahan Notasi Sigma

Teknik Penjumlahan Rumus Contoh Penerapan
Deret Aritmatika Sn = (n/2) * (a + Un) i=15 (2i + 1)
Deret Geometri Sn = a(1 – rn) / (1 – r) i=14 3i
Substitusi i=13 (i2 + 2i)

Contoh Soal dan Jawaban Notasi Sigma dalam Konteks Barisan dan Deret

Notasi sigma merupakan cara ringkas untuk menyatakan penjumlahan dari sejumlah suku dalam barisan atau deret. Dalam konteks barisan dan deret, notasi sigma membantu kita untuk menghitung jumlah suku-suku tertentu dalam barisan atau deret dengan lebih mudah dan efisien.

Contoh Soal Notasi Sigma dalam Konteks Barisan Aritmatika

Barisan aritmatika adalah barisan yang selisih antara dua suku berurutan selalu sama. Contohnya, barisan 2, 5, 8, 11, 14 adalah barisan aritmatika dengan selisih 3. Untuk menghitung jumlah suku-suku dalam barisan aritmatika, kita dapat menggunakan notasi sigma.

Berikut langkah-langkah untuk menyelesaikan soal notasi sigma dalam konteks barisan aritmatika:

  • Tentukan rumus suku ke-n dari barisan aritmatika. Rumus suku ke-n dari barisan aritmatika adalah a + (n-1)d, di mana a adalah suku pertama, d adalah selisih, dan n adalah nomor suku.
  • Tentukan batas atas dan batas bawah penjumlahan. Batas atas menunjukkan suku terakhir yang ingin dijumlahkan, sedangkan batas bawah menunjukkan suku pertama yang ingin dijumlahkan.
  • Gunakan rumus notasi sigma untuk menyatakan penjumlahan suku-suku dalam barisan aritmatika.
  • Hitung jumlah suku-suku dalam barisan aritmatika menggunakan rumus notasi sigma.

Contoh Soal:
Hitunglah jumlah 5 suku pertama dari barisan aritmatika 3, 7, 11, 15, 19.

Jawaban:
Suku pertama (a) = 3
Selisih (d) = 7 – 3 = 4
Jumlah suku (n) = 5

Rumus suku ke-n: a + (n-1)d = 3 + (n-1)4 = 4n – 1

Notasi sigma: Σ (4n – 1) dari n = 1 sampai n = 5

Hitung jumlah suku-suku:
Σ (4n – 1) dari n = 1 sampai n = 5 = (4(1) – 1) + (4(2) – 1) + (4(3) – 1) + (4(4) – 1) + (4(5) – 1) = 3 + 7 + 11 + 15 + 19 = 55

Jadi, jumlah 5 suku pertama dari barisan aritmatika 3, 7, 11, 15, 19 adalah 55.

Contoh Soal Notasi Sigma dalam Konteks Barisan Geometri, Contoh soal dan jawaban notasi sigma

Barisan geometri adalah barisan yang perbandingan antara dua suku berurutan selalu sama. Contohnya, barisan 2, 4, 8, 16, 32 adalah barisan geometri dengan perbandingan 2. Untuk menghitung jumlah suku-suku dalam barisan geometri, kita dapat menggunakan notasi sigma.

Berikut langkah-langkah untuk menyelesaikan soal notasi sigma dalam konteks barisan geometri:

  • Tentukan rumus suku ke-n dari barisan geometri. Rumus suku ke-n dari barisan geometri adalah a * r^(n-1), di mana a adalah suku pertama, r adalah perbandingan, dan n adalah nomor suku.
  • Tentukan batas atas dan batas bawah penjumlahan. Batas atas menunjukkan suku terakhir yang ingin dijumlahkan, sedangkan batas bawah menunjukkan suku pertama yang ingin dijumlahkan.
  • Gunakan rumus notasi sigma untuk menyatakan penjumlahan suku-suku dalam barisan geometri.
  • Hitung jumlah suku-suku dalam barisan geometri menggunakan rumus notasi sigma.

Contoh Soal:
Hitunglah jumlah 4 suku pertama dari barisan geometri 1, 3, 9, 27.

Jawaban:
Suku pertama (a) = 1
Perbandingan (r) = 3 / 1 = 3
Jumlah suku (n) = 4

Rumus suku ke-n: a * r^(n-1) = 1 * 3^(n-1) = 3^(n-1)

Notasi sigma: Σ 3^(n-1) dari n = 1 sampai n = 4

Hitung jumlah suku-suku:
Σ 3^(n-1) dari n = 1 sampai n = 4 = 3^(1-1) + 3^(2-1) + 3^(3-1) + 3^(4-1) = 1 + 3 + 9 + 27 = 40

Jadi, jumlah 4 suku pertama dari barisan geometri 1, 3, 9, 27 adalah 40.

Contoh Soal dan Jawaban Notasi Sigma dalam Konteks Kalkulus

Notasi sigma adalah alat yang sangat berguna dalam kalkulus untuk mendefinisikan dan menghitung jumlah yang melibatkan banyak suku. Dalam konteks kalkulus, notasi sigma sering digunakan untuk menghitung luas daerah di bawah kurva, volume benda putar, dan konsep-konsep kalkulus lainnya.

Menghitung Luas Daerah

Notasi sigma dapat digunakan untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dengan mendekati daerah tersebut dengan sejumlah persegi panjang.

Misalnya, perhatikan kurva *y = f(x)* di interval *[a, b]*. Untuk menghitung luas daerah di bawah kurva ini, kita dapat membagi interval tersebut menjadi *n* sub-interval yang sama lebarnya. Lebar setiap sub-interval adalah *(b – a) / n*. Kemudian, kita dapat mendekati luas daerah di bawah kurva dalam setiap sub-interval dengan persegi panjang yang tingginya sama dengan nilai fungsi di titik ujung kanan sub-interval.

Luas total dari semua persegi panjang ini adalah pendekatan untuk luas daerah di bawah kurva. Ketika *n* menuju tak hingga, pendekatan ini menjadi lebih akurat, dan luas total dari persegi panjang mendekati luas daerah yang sebenarnya.

Rumus umum untuk menghitung luas daerah menggunakan notasi sigma adalah:

Luas = lim_(n -> ∞) Σ_(i=1)^n f(x_i) Δx

Dimana:

* *f(x_i)* adalah nilai fungsi di titik ujung kanan sub-interval ke-*i*.
* *Δx* adalah lebar setiap sub-interval, yaitu *(b – a) / n*.
* *Σ_(i=1)^n* adalah notasi sigma yang menunjukkan penjumlahan dari *i* = 1 hingga *n*.

Contoh Soal dan Jawaban

Hitunglah luas daerah di bawah kurva *y = x^2* dari *x = 0* hingga *x = 2* dengan menggunakan notasi sigma.

Langkah-langkah penyelesaian:

1. Bagi interval [0, 2] menjadi *n* sub-interval:
Lebar setiap sub-interval adalah *Δx = (2 – 0) / n = 2/n*.
2. Tentukan titik ujung kanan setiap sub-interval:
Titik ujung kanan sub-interval ke-*i* adalah *x_i = 0 + i * Δx = 2i/n*.
3. Hitung nilai fungsi di titik ujung kanan setiap sub-interval:
*f(x_i) = (2i/n)^2 = 4i^2/n^2*.
4. Hitung luas total dari semua persegi panjang:
Luas = Σ_(i=1)^n f(x_i) Δx = Σ_(i=1)^n (4i^2/n^2) (2/n) = (8/n^3) Σ_(i=1)^n i^2.
5. Gunakan rumus untuk Σ_(i=1)^n i^2 = n(n+1)(2n+1)/6:
Luas = (8/n^3) * n(n+1)(2n+1)/6 = (4/3) * (1 + 1/n) * (2 + 1/n).
6. Hitung limit ketika *n* menuju tak hingga:
Luas = lim_(n -> ∞) (4/3) * (1 + 1/n) * (2 + 1/n) = (4/3) * 1 * 2 = 8/3.

Jadi, luas daerah di bawah kurva *y = x^2* dari *x = 0* hingga *x = 2* adalah 8/3.

Menghitung Volume Benda Putar

Notasi sigma juga dapat digunakan untuk menghitung volume benda putar yang dihasilkan dengan memutar kurva di sekitar sumbu x atau sumbu y.

Misalnya, perhatikan kurva *y = f(x)* di interval *[a, b]*. Untuk menghitung volume benda putar yang dihasilkan dengan memutar kurva ini di sekitar sumbu x, kita dapat membagi interval tersebut menjadi *n* sub-interval yang sama lebarnya. Kemudian, kita dapat mendekati volume setiap sub-interval dengan silinder tipis yang tingginya sama dengan lebar sub-interval dan jari-jarinya sama dengan nilai fungsi di titik ujung kanan sub-interval.

Volume total dari semua silinder tipis ini adalah pendekatan untuk volume benda putar. Ketika *n* menuju tak hingga, pendekatan ini menjadi lebih akurat, dan volume total dari silinder tipis mendekati volume benda putar yang sebenarnya.

Rumus umum untuk menghitung volume benda putar menggunakan notasi sigma adalah:

Volume = lim_(n -> ∞) Σ_(i=1)^n π[f(x_i)]^2 Δx

Dimana:

* *f(x_i)* adalah nilai fungsi di titik ujung kanan sub-interval ke-*i*.
* *Δx* adalah lebar setiap sub-interval, yaitu *(b – a) / n*.
* *Σ_(i=1)^n* adalah notasi sigma yang menunjukkan penjumlahan dari *i* = 1 hingga *n*.

Contoh Soal dan Jawaban

Hitunglah volume benda putar yang dihasilkan dengan memutar kurva *y = √x* dari *x = 0* hingga *x = 4* di sekitar sumbu x dengan menggunakan notasi sigma.

Langkah-langkah penyelesaian:

1. Bagi interval [0, 4] menjadi *n* sub-interval:
Lebar setiap sub-interval adalah *Δx = (4 – 0) / n = 4/n*.
2. Tentukan titik ujung kanan setiap sub-interval:
Titik ujung kanan sub-interval ke-*i* adalah *x_i = 0 + i * Δx = 4i/n*.
3. Hitung nilai fungsi di titik ujung kanan setiap sub-interval:
*f(x_i) = √(4i/n) = 2√(i/n)*.
4. Hitung volume total dari semua silinder tipis:
Volume = Σ_(i=1)^n π[f(x_i)]^2 Δx = Σ_(i=1)^n π(2√(i/n))^2 (4/n) = (16π/n) Σ_(i=1)^n i/n.
5. Gunakan rumus untuk Σ_(i=1)^n i = n(n+1)/2:
Volume = (16π/n) * n(n+1)/2 * (1/n) = 8π(1 + 1/n).
6. Hitung limit ketika *n* menuju tak hingga:
Volume = lim_(n -> ∞) 8π(1 + 1/n) = 8π * 1 = 8π.

Jadi, volume benda putar yang dihasilkan dengan memutar kurva *y = √x* dari *x = 0* hingga *x = 4* di sekitar sumbu x adalah 8π.

Kesimpulan: Contoh Soal Dan Jawaban Notasi Sigma

Memahami notasi sigma adalah kunci untuk membuka pintu menuju berbagai bidang matematika, seperti kalkulus, statistika, dan ilmu komputer. Dengan menguasai konsep ini, Anda akan mampu menyelesaikan soal-soal yang lebih kompleks dan memahami berbagai fenomena matematika dengan lebih baik. Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan berlatih!

Read more:  Contoh Soal Vektor 3 Dimensi: Memahami Konsep dan Penerapannya

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.