Contoh Soal Menghitung Zakat Fitrah: Latih Kemampuanmu!

No comments
Contoh soal menghitung zakat fitrah

Contoh soal menghitung zakat fitrah – Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai batas waktu tertentu. Menghitung zakat fitrah ini terkadang terasa rumit, apalagi jika kita belum terbiasa. Untuk membantu memahami cara menghitungnya, mari kita simak contoh soal zakat fitrah berikut ini.

Contoh soal ini akan mengulas berbagai variasi kasus yang sering dijumpai dalam menghitung zakat fitrah, dilengkapi dengan langkah-langkah penyelesaian yang mudah dipahami. Simak baik-baik, ya!

Table of Contents:

Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai batas tertentu, baik berupa harta maupun waktu. Zakat ini dikeluarkan pada bulan Ramadan menjelang hari raya Idul Fitri. Zakat fitrah ini memiliki makna yang sangat penting dalam Islam, yaitu sebagai bentuk pembersihan diri dari dosa-dosa kecil dan sebagai wujud kepedulian terhadap kaum miskin.

Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, yang telah mencapai batas tertentu, berupa harta maupun waktu. Zakat fitrah ini dikeluarkan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil dan untuk membantu kaum miskin dalam merayakan Idul Fitri.

Contoh Ilustrasi Zakat Fitrah

Contoh sederhana zakat fitrah adalah ketika seorang muslim memiliki cukup makanan untuk dirinya dan keluarganya selama Ramadan, namun ada orang lain yang tidak memiliki makanan. Zakat fitrah ini akan membantu orang tersebut mendapatkan makanan dan merayakan Idul Fitri bersama dengan orang lain.

Hukum Mengeluarkan Zakat Fitrah

Hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim yang telah mencapai batas tertentu, baik berupa harta maupun waktu. Zakat fitrah ini merupakan salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi oleh setiap muslim.

Dasar Hukum Zakat Fitrah

Contoh soal menghitung zakat fitrah
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai syarat tertentu. Kewajiban ini memiliki dasar hukum yang kuat dalam Al-Quran dan Hadits.

Dalil Al-Quran

  • Surat Al-Baqarah ayat 183: “Dan makanlah dan minumlah, dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan untuk menunaikan zakat fitrah agar terhindar dari sikap berlebihan dan tidak adil dalam hal harta. Zakat fitrah dapat menjadi sarana untuk berbagi rezeki dengan orang miskin dan membutuhkan.
  • Surat At-Taubah ayat 60: “Sesungguhnya sedekah-sedekah itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurusnya, orang-orang yang dilunakkan hatinya untuk (dipergunakan dalam) Islam, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Ayat ini menjelaskan bahwa zakat fitrah termasuk dalam kategori sedekah yang wajib dikeluarkan untuk golongan tertentu, seperti fakir, miskin, dan orang yang berhutang. Hal ini menunjukkan bahwa zakat fitrah merupakan bentuk kepedulian sosial dan solidaritas antar umat muslim.

Dalil Hadits

  • Hadits riwayat Abu Daud dan Tirmidzi: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bagi setiap muslim, baik merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar, sebagai penyucian bagi mereka dan untuk membersihkan mereka dari dosa.” Hadits ini menegaskan kewajiban zakat fitrah bagi seluruh umat muslim tanpa terkecuali. Zakat fitrah juga berfungsi sebagai penyucian jiwa dan membersihkan diri dari dosa.
  • Hadits riwayat Ibnu Majah: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang menunaikan zakat fitrah sebelum shalat Id, maka zakatnya diterima, dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat Id, maka zakatnya adalah sedekah biasa.'” Hadits ini menunjukkan bahwa zakat fitrah sebaiknya dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri. Namun, jika terlambat, zakat fitrah tetap diterima sebagai sedekah biasa.
Read more:  Contoh Soal tentang Sumber Sejarah: Uji Pemahamanmu tentang Masa Lalu

Makna dan Tafsir

Zakat fitrah merupakan zakat yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT selama bulan suci. Zakat ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dari dosa dan membantu orang miskin agar dapat merayakan Idul Fitri dengan layak.

Inti Dasar Hukum Zakat Fitrah, Contoh soal menghitung zakat fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai syarat tertentu. Kewajiban ini didasarkan pada Al-Quran dan Hadits yang menunjukkan bahwa zakat fitrah merupakan bentuk syukur, penyucian jiwa, dan solidaritas sosial.

Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah: Contoh Soal Menghitung Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Waktu pelaksanaannya memiliki batas waktu tertentu yang perlu diperhatikan agar ibadah kita sah dan diterima Allah SWT.

Waktu Pelaksanaan Zakat Fitrah

Waktu pelaksanaan zakat fitrah dimulai sejak terbitnya fajar pada hari terakhir bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri.

Batas Waktu Pelunasan Zakat Fitrah

Batas waktu pelunasan zakat fitrah adalah sebelum salat Idul Fitri. Jika zakat fitrah dibayarkan setelah salat Idul Fitri, maka zakat tersebut dianggap sebagai sedekah biasa, bukan lagi zakat fitrah.

Tabel Waktu Pelaksanaan dan Batas Waktu Zakat Fitrah

Waktu Pelaksanaan Batas Waktu
Terbit fajar pada hari terakhir bulan Ramadan Sebelum salat Idul Fitri

Orang yang Wajib Menunaikan Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai syarat-syarat tertentu. Zakat ini diwajibkan untuk membersihkan diri dari dosa dan kekurangan selama bulan Ramadan serta untuk membantu kaum miskin dan fakir.

Syarat-syarat Seseorang Wajib Menunaikan Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut adalah beberapa syarat seseorang wajib mengeluarkan zakat fitrah:

  • Beragama Islam. Zakat fitrah hanya diwajibkan bagi umat Islam.
  • Hidup pada saat terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadan. Artinya, seseorang yang meninggal dunia sebelum terbenamnya matahari di hari terakhir Ramadan, maka tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah.
  • Memiliki harta yang cukup untuk mencukupi kebutuhan pokok dirinya dan keluarganya selama sehari semalam.
  • Merdeka. Zakat fitrah tidak diwajibkan bagi budak atau hamba sahaya.

Contoh Kasus Orang yang Wajib dan Tidak Wajib Menunaikan Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa contoh kasus orang yang wajib dan tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah:

  • Seorang karyawan yang memiliki penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari selama bulan Ramadan, wajib mengeluarkan zakat fitrah.
  • Seorang ibu rumah tangga yang tidak bekerja, tetapi memiliki suami yang memiliki penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, wajib mengeluarkan zakat fitrah.
  • Seorang anak yang masih kecil dan belum memiliki penghasilan, tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah.
  • Seorang pengemis yang tidak memiliki harta untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah.
  • Seorang muslim yang sedang sakit dan tidak mampu bekerja, tetapi memiliki harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, wajib mengeluarkan zakat fitrah.

Kategori Orang yang Wajib dan Tidak Wajib Menunaikan Zakat Fitrah

Berikut adalah tabel yang berisi kategori orang yang wajib dan tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah:

Kategori Wajib Tidak Wajib
Islam Ya Tidak
Hidup pada saat terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadan Ya Tidak
Memiliki harta yang cukup untuk mencukupi kebutuhan pokok dirinya dan keluarganya selama sehari semalam Ya Tidak
Merdeka Ya Tidak

Besaran Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai syarat-syarat tertentu. Zakat fitrah ini wajib dikeluarkan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri. Besaran zakat fitrah ini biasanya diukur dengan menggunakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Besaran Zakat Fitrah yang Berlaku Saat Ini

Besaran zakat fitrah saat ini biasanya dihitung berdasarkan harga satu mud beras. Satu mud beras setara dengan sekitar 0,67 liter atau 670 gram. Namun, besaran ini bisa berbeda-beda tergantung pada jenis makanan pokok yang dikonsumsi di suatu daerah. Berikut ini adalah besaran zakat fitrah yang berlaku saat ini untuk beberapa jenis makanan pokok:

Jenis Makanan Pokok Besaran Zakat Fitrah (Rp)
Beras Rp 10.000 – Rp 20.000
Gandum Rp 15.000 – Rp 25.000
Jagung Rp 8.000 – Rp 15.000
Sagu Rp 12.000 – Rp 20.000
Read more:  Contoh Soal Katrol Majemuk: Uji Pemahamanmu!

Besaran zakat fitrah ini bisa berbeda-beda di setiap daerah. Sebaiknya, kamu menanyakan langsung ke lembaga amil zakat setempat untuk mengetahui besaran zakat fitrah yang berlaku di daerahmu.

Cara Menghitung Zakat Fitrah Berdasarkan Jenis Makanan Pokok

Cara menghitung zakat fitrah berdasarkan jenis makanan pokok cukup mudah. Kamu hanya perlu mengalikan besaran zakat fitrah per mud dengan jumlah orang yang menjadi tanggunganmu. Misalnya, jika kamu memiliki keluarga yang terdiri dari 4 orang dan makanan pokok yang dikonsumsi adalah beras, maka besaran zakat fitrah yang harus kamu keluarkan adalah:

Besaran zakat fitrah = Rp 10.000/mud x 4 orang = Rp 40.000

Namun, perlu diingat bahwa besaran zakat fitrah ini bisa berbeda-beda tergantung pada jenis makanan pokok yang dikonsumsi di suatu daerah. Sebaiknya, kamu menanyakan langsung ke lembaga amil zakat setempat untuk mengetahui besaran zakat fitrah yang berlaku di daerahmu.

Jenis Makanan Pokok untuk Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Zakat fitrah ini merupakan bentuk pembersihan diri dari dosa dan kekurangan selama bulan Ramadan. Zakat fitrah juga menjadi bentuk kepedulian dan solidaritas kepada kaum dhuafa dan fakir miskin. Zakat fitrah ini bisa diberikan dalam bentuk makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Menghitung zakat fitrah memang gampang, tinggal kalikan harga beras dengan jumlah jiwa. Tapi, kalau mau ngitung zakat fitrah berdasarkan harga bahan pokok lainnya, bisa pake rumus analisis regresi! Nah, buat kamu yang pengin belajar lebih lanjut tentang analisis regresi, bisa cek contoh soal analisis regresi dan korelasi sederhana.

Dengan memahami konsep ini, kamu bisa menghitung zakat fitrah dengan lebih akurat dan juga belajar tentang hubungan antara berbagai variabel ekonomi.

Jenis makanan pokok yang dapat digunakan untuk zakat fitrah sangat beragam, tergantung dari kebiasaan dan budaya masyarakat setempat. Berikut adalah beberapa jenis makanan pokok yang umumnya digunakan sebagai zakat fitrah.

Jenis Makanan Pokok untuk Zakat Fitrah

Jenis makanan pokok yang dapat digunakan untuk zakat fitrah harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:

  • Makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat
  • Bersih dan suci
  • Bebas dari cacat
  • Berkualitas baik

Tabel Jenis Makanan Pokok untuk Zakat Fitrah

Jenis Makanan Pokok Syarat
Beras Beras yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat, bersih, suci, bebas dari cacat, dan berkualitas baik.
Gandum Gandum yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat, bersih, suci, bebas dari cacat, dan berkualitas baik.
Jagung Jagung yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat, bersih, suci, bebas dari cacat, dan berkualitas baik.
Sagu Sagu yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat, bersih, suci, bebas dari cacat, dan berkualitas baik.
Ubi Kayu Ubi kayu yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat, bersih, suci, bebas dari cacat, dan berkualitas baik.
Kentang Kentang yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat, bersih, suci, bebas dari cacat, dan berkualitas baik.

Cara Penyaluran Zakat Fitrah

Menyalurkan zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Zakat fitrah ini nantinya akan disalurkan kepada golongan yang berhak menerimanya. Penyaluran zakat fitrah ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, baik secara langsung maupun melalui lembaga amil zakat.

Cara Penyaluran Zakat Fitrah

Berikut beberapa cara penyaluran zakat fitrah yang bisa dilakukan:

  • Penyaluran Langsung: Cara ini dilakukan dengan memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin, anak yatim, dan golongan lainnya yang berhak menerima zakat fitrah secara langsung. Penyaluran langsung ini bisa dilakukan dengan mengunjungi mereka di rumah atau tempat tinggal mereka.
  • Melalui Masjid: Banyak masjid yang menerima zakat fitrah dari jamaahnya. Zakat fitrah yang terkumpul di masjid akan kemudian disalurkan kepada fakir miskin dan golongan lainnya yang berhak menerimanya di sekitar masjid tersebut.
  • Melalui Lembaga Amil Zakat: Lembaga amil zakat merupakan lembaga yang bertugas untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat, termasuk zakat fitrah. Lembaga amil zakat biasanya memiliki sistem yang lebih terstruktur dan transparan dalam mengelola dan menyalurkan zakat fitrah.

Prosedur Penyaluran Zakat Fitrah Melalui Lembaga Amil Zakat

Berikut adalah prosedur penyaluran zakat fitrah melalui lembaga amil zakat:

  1. Memilih Lembaga Amil Zakat: Pilih lembaga amil zakat yang terpercaya dan memiliki track record yang baik dalam mengelola dan menyalurkan zakat. Anda bisa mencari informasi tentang lembaga amil zakat melalui website resmi mereka atau melalui media sosial.
  2. Menghubungi Lembaga Amil Zakat: Setelah memilih lembaga amil zakat, hubungi mereka untuk menanyakan prosedur penyaluran zakat fitrah. Anda bisa menghubungi mereka melalui telepon, email, atau datang langsung ke kantor mereka.
  3. Menyerahkan Zakat Fitrah: Anda bisa menyerahkan zakat fitrah dengan cara:
    • Menyerahkan langsung ke kantor lembaga amil zakat.
    • Transfer melalui rekening bank lembaga amil zakat.
    • Melalui platform online lembaga amil zakat.
  4. Mendapatkan Bukti Penerimaan Zakat: Setelah menyerahkan zakat fitrah, pastikan Anda mendapatkan bukti penerimaan zakat dari lembaga amil zakat. Bukti penerimaan zakat ini berguna sebagai bukti bahwa Anda telah menunaikan kewajiban zakat fitrah.

Menyalurkan zakat fitrah kepada yang berhak merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Zakat fitrah ini akan membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan dan membersihkan harta kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat. Dengan menyalurkan zakat fitrah, kita dapat ikut serta dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

Manfaat Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk membersihkan diri dari dosa dan kekurangan serta membantu kaum dhuafa. Zakat fitrah memiliki berbagai manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat.

Read more:  Contoh Soal Pewarisan Sifat Kelas 9: Memahami Pola Warisan dan Penerapannya

Manfaat Zakat Fitrah Bagi Individu

Zakat fitrah memiliki beberapa manfaat bagi individu, di antaranya:

  • Menyucikan jiwa dan membersihkan diri dari dosa kecil.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
  • Membersihkan harta dari kekotoran dan mendapatkan keberkahan.
  • Menjadi bekal untuk memasuki bulan suci Ramadan dengan hati yang suci dan jiwa yang bersih.

Manfaat Zakat Fitrah Bagi Masyarakat

Zakat fitrah juga memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat, yaitu:

  • Memenuhi kebutuhan dasar bagi kaum dhuafa dan fakir miskin.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.
  • Mempererat tali silaturahmi dan membangun rasa persaudaraan antar umat.
  • Menciptakan suasana yang harmonis dan damai di tengah masyarakat.
  • Membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang kurang mampu.

Dampak Positif Zakat Fitrah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Zakat fitrah memiliki dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat fitrah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang kurang mampu, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Hal ini dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, zakat fitrah juga dapat digunakan untuk membangun fasilitas umum, seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Tabel Manfaat Zakat Fitrah Bagi Individu dan Masyarakat

Manfaat Individu Masyarakat
Menyucikan jiwa dan membersihkan diri dari dosa kecil
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
Menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama
Membersihkan harta dari kekotoran dan mendapatkan keberkahan
Menjadi bekal untuk memasuki bulan suci Ramadan dengan hati yang suci dan jiwa yang bersih
Memenuhi kebutuhan dasar bagi kaum dhuafa dan fakir miskin
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial
Mempererat tali silaturahmi dan membangun rasa persaudaraan antar umat
Menciptakan suasana yang harmonis dan damai di tengah masyarakat
Membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang kurang mampu

Contoh Soal Menghitung Zakat Fitrah

Menghitung zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Zakat fitrah ini menjadi bentuk syukur atas nikmat Allah SWT selama setahun dan membantu meringankan beban saudara muslim yang membutuhkan. Untuk menghitung zakat fitrah, kita perlu memahami beberapa hal seperti nilai zakat fitrah, jenis makanan pokok, dan jumlah anggota keluarga.

Berikut ini beberapa contoh soal menghitung zakat fitrah yang dapat membantu kamu memahami proses perhitungannya.

Contoh Soal 1: Menghitung Zakat Fitrah untuk Satu Orang

Seorang laki-laki berencana membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri. Dia tinggal di daerah yang makanan pokoknya beras. Harga beras per kg saat ini adalah Rp 10.000. Berapakah zakat fitrah yang harus dia bayarkan?

  • Langkah 1: Tentukan jenis makanan pokok. Dalam kasus ini, makanan pokok adalah beras.
  • Langkah 2: Tentukan nilai zakat fitrah. Nilai zakat fitrah adalah 2,5 kg beras atau setara dengan nilai uangnya.
  • Langkah 3: Hitung total zakat fitrah. Total zakat fitrah adalah 2,5 kg x Rp 10.000/kg = Rp 25.000.

Jadi, zakat fitrah yang harus dibayarkan oleh laki-laki tersebut adalah Rp 25.000.

Contoh Soal 2: Menghitung Zakat Fitrah untuk Suami dan Istri

Seorang suami dan istri ingin membayar zakat fitrah untuk diri mereka sendiri dan seorang anak yang masih balita. Mereka tinggal di daerah yang makanan pokoknya gandum. Harga gandum per kg saat ini adalah Rp 12.000. Berapakah zakat fitrah yang harus mereka bayarkan?

  • Langkah 1: Tentukan jenis makanan pokok. Dalam kasus ini, makanan pokok adalah gandum.
  • Langkah 2: Tentukan nilai zakat fitrah. Nilai zakat fitrah adalah 2,5 kg gandum atau setara dengan nilai uangnya.
  • Langkah 3: Hitung total zakat fitrah. Total zakat fitrah adalah (2,5 kg x Rp 12.000/kg) x 3 orang = Rp 90.000.

Jadi, zakat fitrah yang harus dibayarkan oleh suami dan istri tersebut adalah Rp 90.000.

Contoh Soal 3: Menghitung Zakat Fitrah untuk Keluarga dengan Berbagai Jenis Makanan Pokok

Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak yang sudah dewasa. Mereka tinggal di daerah yang memiliki berbagai jenis makanan pokok, seperti beras, jagung, dan gandum. Harga beras per kg adalah Rp 10.000, harga jagung per kg adalah Rp 8.000, dan harga gandum per kg adalah Rp 12.000. Berapakah zakat fitrah yang harus mereka bayarkan?

  • Langkah 1: Tentukan jenis makanan pokok yang paling murah. Dalam kasus ini, makanan pokok yang paling murah adalah jagung dengan harga Rp 8.000 per kg.
  • Langkah 2: Tentukan nilai zakat fitrah. Nilai zakat fitrah adalah 2,5 kg jagung atau setara dengan nilai uangnya.
  • Langkah 3: Hitung total zakat fitrah. Total zakat fitrah adalah (2,5 kg x Rp 8.000/kg) x 4 orang = Rp 80.000.

Jadi, zakat fitrah yang harus dibayarkan oleh keluarga tersebut adalah Rp 80.000.

Akhir Kata

Dengan memahami contoh soal zakat fitrah ini, diharapkan kita dapat lebih mudah menghitung zakat fitrah yang wajib kita tunaikan. Selain itu, memahami cara menghitung zakat fitrah juga dapat membantu kita untuk lebih memahami nilai dan makna dari zakat fitrah itu sendiri.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.