Contoh soal passive voice – Passive Voice, atau kalimat pasif dalam bahasa Indonesia, adalah konsep gramatikal yang seringkali menjadi momok bagi para pelajar bahasa Inggris. Namun, sebenarnya, memahami Passive Voice tidaklah sesulit yang dibayangkan. Dengan latihan dan pemahaman yang tepat, kamu bisa menguasai penggunaan Passive Voice dalam berbagai situasi.
Artikel ini akan membahas berbagai contoh soal Passive Voice, mulai dari soal pilihan ganda hingga soal essay. Selain itu, kita juga akan membahas struktur, penggunaan, dan berbagai aspek penting terkait Passive Voice. Siap untuk menguji kemampuanmu? Yuk, kita mulai!
Ubah Kalimat Aktif Menjadi Passive Voice
Passive voice, atau kalimat pasif, adalah bentuk kalimat yang menekankan objek daripada subjek. Dalam kalimat pasif, objek dari kalimat aktif menjadi subjek, sementara subjek dari kalimat aktif menjadi objek. Ini sering digunakan untuk menekankan tindakan atau hasil, daripada siapa yang melakukan tindakan tersebut. Misalnya, “Budi menulis surat” (kalimat aktif) dapat diubah menjadi “Surat ditulis oleh Budi” (kalimat pasif).
Contoh soal passive voice bisa ditemukan di berbagai buku pelajaran bahasa Inggris. Soal-soal tersebut biasanya memintamu untuk mengubah kalimat aktif menjadi pasif, atau sebaliknya. Nah, kalau kamu ingin mencoba soal yang lebih menantang, coba deh cari contoh soal offering help kelas 12 di sini.
Soal-soal ini biasanya berkaitan dengan situasi di mana kamu menawarkan bantuan kepada orang lain, dan kamu bisa melatih kemampuan berbahasa Inggrismu dalam situasi tersebut. Setelah mempelajari contoh soal offering help, kamu bisa kembali ke contoh soal passive voice untuk mengasah kemampuanmu dalam mengubah kalimat aktif menjadi pasif.
Ubah Kalimat Aktif Menjadi Passive Voice
Untuk mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan subjek dan objek dalam kalimat aktif.
- Gunakan bentuk lampau dari kata kerja “to be” (am, is, are, was, were, been) dan bentuk past participle dari kata kerja utama dalam kalimat aktif.
- Letakkan objek dari kalimat aktif sebagai subjek dalam kalimat pasif.
- Tambahkan “by” diikuti subjek dari kalimat aktif sebagai objek dalam kalimat pasif.
Contoh:
- Kalimat aktif: Ibu memasak nasi
- Kalimat pasif: Nasi dimasak oleh Ibu
Dalam contoh di atas, “Ibu” adalah subjek dan “nasi” adalah objek dalam kalimat aktif. Dalam kalimat pasif, “nasi” menjadi subjek dan “Ibu” menjadi objek.
Tabel Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat Aktif | Kalimat Pasif |
---|---|
Ayah membaca koran | Koran dibaca oleh Ayah |
Kakak menggambar bunga | Bunga digambar oleh Kakak |
Lisa menjahit baju | Baju dijahit oleh Lisa |
Ubah Kalimat Passive Voice Menjadi Aktif: Contoh Soal Passive Voice
Passive voice, atau kalimat pasif, merupakan konstruksi kalimat di mana subjek menerima tindakan. Dalam kalimat pasif, subjek bukan yang melakukan tindakan, melainkan yang dikenai tindakan. Hal ini berbeda dengan kalimat aktif, di mana subjek melakukan tindakan.
Mengubah kalimat pasif menjadi aktif merupakan keterampilan penting dalam penulisan, khususnya untuk membuat tulisan lebih jelas dan langsung. Kalimat aktif biasanya lebih mudah dipahami dan lebih dinamis.
Langkah-langkah Mengubah Kalimat Passive Voice Menjadi Active Voice
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk mengubah kalimat pasif menjadi aktif:
- Identifikasi subjek dan objek dalam kalimat pasif. Subjek adalah orang atau benda yang dikenai tindakan, sementara objek adalah orang atau benda yang melakukan tindakan.
- Ubah subjek menjadi objek dan objek menjadi subjek.
- Tambahkan kata kerja bantu “to be” (is, am, are, was, were, been, being) dan kata kerja utama yang sesuai dengan tenses kalimat.
- Tambahkan preposisi “by” sebelum objek lama.
Contoh:
Kalimat Pasif: Pintu itu ditutup oleh John.
Kalimat Aktif: John menutup pintu itu.
Dalam kalimat pasif, “pintu” adalah subjek dan “John” adalah objek. Dalam kalimat aktif, “John” menjadi subjek dan “pintu” menjadi objek.
Contoh Kalimat Passive Voice dan Aktif
Kalimat Passive Voice | Kalimat Active Voice |
---|---|
Mobil itu dicuci oleh Pak Andi. | Pak Andi mencuci mobil itu. |
Surat itu ditulis oleh sekretaris. | Sekretaris menulis surat itu. |
Kue itu dibuat oleh Ibu. | Ibu membuat kue itu. |
Lagu itu dinyanyikan oleh penyanyi terkenal. | Penyanyi terkenal menyanyikan lagu itu. |
Perbedaan Penggunaan “By” dan “With”
Dalam kalimat Passive Voice, kita seringkali menemukan penggunaan “by” dan “with”. Kedua kata ini memiliki fungsi yang berbeda dalam menunjukkan pelaku atau alat yang digunakan dalam suatu tindakan.
Perbedaan Penggunaan “By” dan “With”
Penggunaan “by” dan “with” dalam kalimat Passive Voice menunjukkan perbedaan dalam konteks dan makna. “By” digunakan untuk menunjukkan pelaku langsung yang melakukan suatu tindakan, sedangkan “with” digunakan untuk menunjukkan alat, bahan, atau cara yang digunakan dalam melakukan tindakan tersebut.
Contoh Kalimat Passive Voice dengan “By” dan “With”
Untuk memahami perbedaan penggunaan “by” dan “with” dalam kalimat Passive Voice, mari kita perhatikan contoh berikut:
Contoh Kalimat “By” | Contoh Kalimat “With” |
---|---|
Buku ini ditulis oleh J.K. Rowling. | Kue ini dibuat dengan tepung terigu, gula, dan telur. |
Surat itu dikirim oleh kurir. | Gambar itu dilukis dengan cat minyak. |
Penggunaan Passive Voice dalam Teks Resmi
Passive Voice, atau kalimat pasif, merupakan konstruksi kalimat yang menekankan objek yang dikenai tindakan daripada subjek yang melakukan tindakan. Dalam teks resmi seperti laporan, proposal, dan surat resmi, penggunaan Passive Voice dapat memberikan kesan formal, objektif, dan profesional.
Penggunaan Passive Voice dalam Teks Resmi
Passive Voice dalam teks resmi biasanya digunakan untuk:
- Menekankan objek tindakan: Ketika fokus utama adalah pada objek yang dikenai tindakan, Passive Voice membantu untuk menonjolkan informasi tersebut. Misalnya, dalam laporan, “Laporan ini telah disetujui oleh direktur” lebih menekankan pada laporan daripada orang yang menyetujui.
- Menghindari subjek yang tidak diketahui: Dalam beberapa kasus, subjek yang melakukan tindakan tidak diketahui atau tidak penting. Dalam hal ini, Passive Voice digunakan untuk menghindari pencantuman subjek yang tidak relevan. Misalnya, “Surat itu dikirim kemarin” tidak menyebutkan siapa yang mengirim surat tersebut.
- Menciptakan nada formal: Passive Voice umumnya digunakan dalam teks resmi untuk memberikan kesan formal dan objektif. Penggunaan subjek “kita” atau “saya” dalam kalimat aktif dapat membuat teks terdengar kurang formal, sementara Passive Voice memberikan kesan impersonal dan profesional.
Contoh Teks Resmi dengan Passive Voice, Contoh soal passive voice
Berikut adalah contoh teks resmi yang menggunakan Passive Voice:
Pertemuan tahunan akan diadakan di Jakarta pada tanggal 10 Juli 2023. Semua peserta diminta untuk hadir tepat waktu.
Kalimat “Pertemuan tahunan akan diadakan” menggunakan Passive Voice. Fokus utama adalah pada pertemuan, bukan siapa yang mengadakannya. Penggunaan Passive Voice memberikan kesan formal dan profesional.
Ringkasan Akhir
Memahami Passive Voice adalah kunci untuk menguasai bahasa Inggris secara menyeluruh. Dengan latihan yang konsisten dan pemahaman yang baik, kamu akan mampu menggunakan Passive Voice dengan tepat dalam berbagai konteks. Jangan ragu untuk terus belajar dan berlatih, dan ingat, memahami Passive Voice akan membuka pintu untuk memahami bahasa Inggris dengan lebih baik.