Contoh soal pertidaksamaan kuadrat – Pertidaksamaan kuadrat adalah persamaan kuadrat yang menggunakan tanda pertidaksamaan, seperti lebih besar dari (>), lebih kecil dari (<), lebih besar dari atau sama dengan (≥), atau lebih kecil dari atau sama dengan (≤). Bayangkan seperti persamaan kuadrat biasa, tetapi dengan sedikit perbedaan yang mengubah cara kita mencari solusi. Mempelajari pertidaksamaan kuadrat akan membuka pintu untuk memahami dan menyelesaikan berbagai masalah yang melibatkan konsep ketidaksamaan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia pertidaksamaan kuadrat dengan contoh soal yang mudah dipahami. Anda akan mempelajari langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat, memahami cara menentukan tanda pada garis bilangan, dan melihat bagaimana pertidaksamaan kuadrat dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Siap untuk mengasah kemampuan matematika Anda? Mari kita mulai!
Pengertian Pertidaksamaan Kuadrat: Contoh Soal Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat merupakan salah satu konsep penting dalam matematika yang melibatkan perbandingan nilai dari suatu ekspresi kuadrat dengan nilai lainnya. Secara sederhana, pertidaksamaan kuadrat adalah pernyataan matematika yang menunjukkan hubungan tidak sama dengan antara dua ekspresi, di mana setidaknya satu ekspresi tersebut mengandung variabel berpangkat dua.
Bentuk Umum Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat memiliki bentuk umum sebagai berikut:
ax2 + bx + c < 0, ax2 + bx + c > 0, ax2 + bx + c ≤ 0, atau ax2 + bx + c ≥ 0
di mana a, b, dan c adalah konstanta dengan a ≠ 0, dan x adalah variabel.
Perbedaan Persamaan Kuadrat dan Pertidaksamaan Kuadrat
Berikut adalah tabel yang membandingkan persamaan kuadrat dan pertidaksamaan kuadrat:
Jenis Persamaan | Bentuk Umum | Contoh |
---|---|---|
Persamaan Kuadrat | ax2 + bx + c = 0 | 2x2 + 5x – 3 = 0 |
Pertidaksamaan Kuadrat | ax2 + bx + c < 0, ax2 + bx + c > 0, ax2 + bx + c ≤ 0, atau ax2 + bx + c ≥ 0 | x2 – 4x + 3 > 0 |
Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat
Setelah memahami konsep pertidaksamaan kuadrat, langkah selanjutnya adalah menyelesaikannya. Menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat berarti mencari nilai-nilai variabel yang memenuhi pertidaksamaan tersebut. Proses ini melibatkan beberapa langkah yang perlu dipahami dengan baik.
Langkah-langkah Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat, ikuti langkah-langkah berikut:
- Pindahkan semua suku ke satu sisi pertidaksamaan sehingga bentuknya menjadi ax2 + bx + c > 0 atau ax2 + bx + c < 0, atau ax2 + bx + c ≥ 0 atau ax2 + bx + c ≤ 0.
- Faktorkan persamaan kuadrat yang diperoleh pada langkah pertama. Jika persamaan kuadrat tidak dapat difaktorkan, gunakan rumus kuadrat untuk mencari akar-akarnya.
- Buat garis bilangan dan tandai akar-akar yang diperoleh pada langkah kedua.
- Tentukan tanda pertidaksamaan pada setiap interval yang dibentuk oleh akar-akar pada garis bilangan.
- Pilih interval yang memenuhi pertidaksamaan awal. Solusi pertidaksamaan adalah himpunan semua nilai x yang berada dalam interval tersebut.
Contoh Soal dan Penyelesaian
Misalnya, kita ingin menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat x2 – 5x + 6 < 0.
- Pertidaksamaan sudah dalam bentuk yang diinginkan, yaitu x2 – 5x + 6 < 0.
- Faktorkan persamaan kuadrat x2 – 5x + 6 = 0. Kita peroleh (x – 2)(x – 3) = 0. Akar-akarnya adalah x = 2 dan x = 3.
- Buat garis bilangan dan tandai akar-akar x = 2 dan x = 3.
- Tentukan tanda pertidaksamaan pada setiap interval yang dibentuk oleh akar-akar pada garis bilangan. Kita bisa memilih titik uji di setiap interval untuk menentukan tanda. Misalnya, untuk interval x < 2, kita bisa memilih x = 0. Substitusikan x = 0 ke pertidaksamaan awal, kita peroleh 02 – 5(0) + 6 < 0, yang tidak benar. Jadi, tanda pada interval x < 2 adalah negatif. Dengan cara yang sama, kita dapat menentukan tanda pada interval 2 < x < 3 dan x > 3.
- Solusi pertidaksamaan adalah himpunan semua nilai x yang berada dalam interval 2 < x < 3. Hal ini karena pada interval ini, tanda pertidaksamaan adalah negatif, yang memenuhi pertidaksamaan awal x2 – 5x + 6 < 0.
Menentukan Tanda pada Garis Bilangan
Menentukan tanda pada garis bilangan merupakan langkah penting dalam menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat. Tanda pada garis bilangan menunjukkan apakah pertidaksamaan bernilai positif atau negatif pada interval tertentu. Ada beberapa cara untuk menentukan tanda pada garis bilangan:
- Metode Titik Uji: Pilih titik uji di setiap interval yang dibentuk oleh akar-akar pada garis bilangan. Substitusikan titik uji ke pertidaksamaan awal. Jika hasilnya positif, tanda pada interval tersebut adalah positif. Jika hasilnya negatif, tanda pada interval tersebut adalah negatif.
- Metode Faktor: Perhatikan tanda setiap faktor pada setiap interval. Jika faktor (x – a) positif, maka tanda pada interval tersebut adalah positif jika x > a dan negatif jika x < a. Jika faktor (x – a) negatif, maka tanda pada interval tersebut adalah negatif jika x > a dan positif jika x < a.
- Metode Grafik: Gambar grafik persamaan kuadrat yang diperoleh pada langkah pertama. Grafik akan memotong sumbu x pada akar-akarnya. Tanda pertidaksamaan pada setiap interval ditentukan oleh posisi grafik di atas atau di bawah sumbu x.
Contoh Soal dan Penyelesaian
Misalnya, kita ingin menentukan tanda pertidaksamaan x2 – 4x + 3 > 0 pada garis bilangan.
- Faktorkan persamaan kuadrat x2 – 4x + 3 = 0. Kita peroleh (x – 1)(x – 3) = 0. Akar-akarnya adalah x = 1 dan x = 3.
- Buat garis bilangan dan tandai akar-akar x = 1 dan x = 3.
- Tentukan tanda pada setiap interval dengan metode faktor. Untuk interval x < 1, faktor (x – 1) dan (x – 3) keduanya negatif. Jadi, tanda pada interval x < 1 adalah positif. Untuk interval 1 < x < 3, faktor (x – 1) positif dan faktor (x – 3) negatif. Jadi, tanda pada interval 1 < x < 3 adalah negatif. Untuk interval x > 3, faktor (x – 1) dan (x – 3) keduanya positif. Jadi, tanda pada interval x > 3 adalah positif.
Penerapan Pertidaksamaan Kuadrat dalam Masalah Kontekstual
Pertidaksamaan kuadrat tidak hanya sebatas rumus dan penyelesaian matematis. Pertidaksamaan kuadrat memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah-masalah kontekstual yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami konsep pertidaksamaan kuadrat, kita dapat memodelkan dan menyelesaikan berbagai permasalahan, mulai dari menentukan batas keuntungan suatu usaha hingga menghitung luas area tertentu.
Contoh Masalah Kontekstual, Contoh soal pertidaksamaan kuadrat
Untuk memahami bagaimana pertidaksamaan kuadrat diterapkan dalam masalah kontekstual, mari kita tinjau contoh berikut:
Sebuah perusahaan memproduksi dan menjual kaos. Biaya produksi untuk setiap kaos adalah Rp 10.000, dan harga jual per kaos adalah Rp 20.000. Perusahaan tersebut menargetkan keuntungan minimal Rp 1.000.000 per hari. Berapa banyak kaos yang harus diproduksi dan dijual agar perusahaan mencapai target keuntungan tersebut?
Langkah Penyelesaian
Berikut adalah langkah-langkah penyelesaian masalah kontekstual tersebut dengan menggunakan pertidaksamaan kuadrat:
- Menetapkan Variabel: Misalkan x adalah jumlah kaos yang diproduksi dan dijual.
- Menentukan Fungsi Keuntungan: Keuntungan (P) dapat dihitung dengan rumus: P = (Harga Jual – Biaya Produksi) × Jumlah Kaos. Dalam hal ini, P = (Rp 20.000 – Rp 10.000) × x = Rp 10.000x.
- Menyusun Pertidaksamaan: Perusahaan menargetkan keuntungan minimal Rp 1.000.000, sehingga pertidaksamaan yang terbentuk adalah: Rp 10.000x ≥ Rp 1.000.000.
- Memecahkan Pertidaksamaan: Bagi kedua ruas pertidaksamaan dengan Rp 10.000, maka diperoleh: x ≥ 100.
- Menginterpretasikan Solusi: Solusi x ≥ 100 menunjukkan bahwa perusahaan harus memproduksi dan menjual minimal 100 kaos agar dapat mencapai target keuntungan minimal Rp 1.000.000 per hari.
Tabel Contoh Soal Kontekstual
Masalah | Model Matematika | Solusi | Interpretasi |
---|---|---|---|
Sebuah taman berbentuk persegi panjang memiliki panjang 10 meter lebih dari lebarnya. Jika luas taman minimal 100 meter persegi, tentukan batasan lebar taman tersebut. | Misalkan lebar taman = x meter, maka panjang = (x + 10) meter. Luas taman = x(x + 10) ≥ 100 | x2 + 10x – 100 ≥ 0, (x + 15)(x – 6.67) ≥ 0, x ≤ -15 atau x ≥ 6.67 | Lebar taman minimal 6.67 meter. |
Sebuah bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal 20 meter per detik. Tinggi bola (h) setelah t detik dapat dihitung dengan rumus h = 20t – 5t2. Tentukan rentang waktu bola berada di atas ketinggian 15 meter. | h = 20t – 5t2 > 15 | 5t2 – 20t + 15 < 0, (t – 1)(t – 3) < 0, 1 < t < 3 | Bola berada di atas ketinggian 15 meter antara 1 detik dan 3 detik setelah dilempar. |
Jenis-Jenis Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat merupakan bentuk aljabar yang melibatkan variabel kuadrat dan tanda pertidaksamaan. Tanda pertidaksamaan ini membedakan jenis-jenis pertidaksamaan kuadrat, yang menentukan solusi dan interpretasi jawabannya.
Jenis-Jenis Pertidaksamaan Kuadrat Berdasarkan Tanda Pertidaksamaan
Pertidaksamaan kuadrat diklasifikasikan berdasarkan tanda pertidaksamaan yang digunakan, yaitu:
- Pertidaksamaan Kuadrat Lebih Dari (>): Jenis ini menyatakan bahwa nilai ekspresi kuadrat lebih besar dari nilai tertentu. Contohnya: x² + 2x – 3 > 0. Solusi dari pertidaksamaan ini adalah nilai x yang membuat ekspresi kuadrat bernilai positif.
- Pertidaksamaan Kuadrat Kurang Dari (<): Jenis ini menyatakan bahwa nilai ekspresi kuadrat lebih kecil dari nilai tertentu. Contohnya: x² – 4x + 3 < 0. Solusi dari pertidaksamaan ini adalah nilai x yang membuat ekspresi kuadrat bernilai negatif.
- Pertidaksamaan Kuadrat Lebih Dari atau Sama Dengan (≥): Jenis ini menyatakan bahwa nilai ekspresi kuadrat lebih besar dari atau sama dengan nilai tertentu. Contohnya: x² – 5x + 6 ≥ 0. Solusi dari pertidaksamaan ini adalah nilai x yang membuat ekspresi kuadrat bernilai positif atau nol.
- Pertidaksamaan Kuadrat Kurang Dari atau Sama Dengan (≤): Jenis ini menyatakan bahwa nilai ekspresi kuadrat lebih kecil dari atau sama dengan nilai tertentu. Contohnya: x² + 3x + 2 ≤ 0. Solusi dari pertidaksamaan ini adalah nilai x yang membuat ekspresi kuadrat bernilai negatif atau nol.
Perbedaan utama dari jenis-jenis pertidaksamaan kuadrat terletak pada tanda pertidaksamaan yang digunakan, yang menentukan apakah solusi mencakup nilai yang membuat ekspresi kuadrat sama dengan nol atau tidak.
Grafik Pertidaksamaan Kuadrat
Setelah memahami konsep dasar pertidaksamaan kuadrat, langkah selanjutnya adalah memahami cara menggambar grafiknya. Grafik pertidaksamaan kuadrat sangat penting untuk memvisualisasikan solusi dari pertidaksamaan tersebut, yaitu daerah yang memenuhi syarat pertidaksamaan.
Cara Menggambar Grafik Pertidaksamaan Kuadrat
Untuk menggambar grafik pertidaksamaan kuadrat, kita perlu mengubah pertidaksamaan menjadi persamaan terlebih dahulu. Setelah itu, kita dapat menggambar grafik persamaan tersebut. Grafik persamaan ini akan membagi bidang koordinat menjadi dua bagian. Untuk menentukan daerah penyelesaian, kita perlu melakukan uji titik.
- Ubah pertidaksamaan menjadi persamaan. Misalnya, jika pertidaksamaan adalah y > x2 + 2x – 3, maka persamaannya adalah y = x2 + 2x – 3.
- Gambar grafik persamaan. Grafik persamaan ini adalah parabola. Untuk menggambar parabola, kita dapat menggunakan metode titik potong sumbu dan titik puncak.
- Pilih titik uji. Pilih titik yang tidak berada pada grafik persamaan. Misalnya, kita dapat memilih titik (0, 0).
- Substitusikan titik uji ke pertidaksamaan asli. Jika titik uji memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang memuat titik uji adalah daerah penyelesaian. Jika titik uji tidak memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang tidak memuat titik uji adalah daerah penyelesaian.
- Arsir daerah penyelesaian. Setelah menentukan daerah penyelesaian, arsir daerah tersebut untuk menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah solusi dari pertidaksamaan.
Contoh Soal dan Gambar Grafik
Misalnya, kita ingin menggambar grafik pertidaksamaan y ≤ -x2 + 4x – 3. Pertama, kita ubah pertidaksamaan menjadi persamaan y = -x2 + 4x – 3. Kemudian, kita menggambar grafik persamaan tersebut. Grafiknya adalah parabola yang terbuka ke bawah dengan titik puncak (2, 1).
Selanjutnya, kita pilih titik uji (0, 0). Kita substitusikan titik uji ke pertidaksamaan asli: 0 ≤ -02 + 4(0) – 3. Karena 0 ≤ -3 tidak benar, maka titik uji (0, 0) tidak memenuhi pertidaksamaan. Oleh karena itu, daerah yang tidak memuat titik uji (0, 0) adalah daerah penyelesaian. Kita arsir daerah tersebut seperti pada gambar berikut.
Gambar grafik pertidaksamaan y ≤ -x2 + 4x – 3. Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian.
Daerah penyelesaian adalah daerah yang terletak di bawah parabola, termasuk garis parabola itu sendiri. Hal ini karena pertidaksamaan menggunakan tanda “≤” (kurang dari atau sama dengan). Jika pertidaksamaan menggunakan tanda “>” (lebih dari) atau “<" (kurang dari), maka daerah penyelesaian akan berada di atas atau di bawah parabola, tanpa termasuk garis parabola.
Titik Potong dan Daerah Penyelesaian
Titik potong grafik pertidaksamaan dengan sumbu x dan sumbu y dapat digunakan untuk membantu menggambar grafik. Titik potong sumbu x diperoleh dengan mensubstitusikan y = 0 ke persamaan, sedangkan titik potong sumbu y diperoleh dengan mensubstitusikan x = 0 ke persamaan.
Daerah penyelesaian adalah daerah yang memenuhi syarat pertidaksamaan. Untuk menentukan daerah penyelesaian, kita dapat menggunakan uji titik. Uji titik dilakukan dengan memilih titik yang tidak berada pada grafik persamaan dan kemudian mensubstitusikan titik tersebut ke pertidaksamaan asli. Jika titik uji memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang memuat titik uji adalah daerah penyelesaian. Jika titik uji tidak memenuhi pertidaksamaan, maka daerah yang tidak memuat titik uji adalah daerah penyelesaian.
Contoh soal pertidaksamaan kuadrat biasanya melibatkan pencarian interval nilai yang memenuhi persamaan. Misalnya, mencari nilai x yang membuat fungsi kuadrat bernilai positif atau negatif. Konsep ini erat kaitannya dengan program linear, terutama dalam mencari nilai maksimum dan minimum suatu fungsi.
Contohnya, dalam menentukan strategi produksi yang optimal, kita bisa menggunakan program linear untuk memaksimalkan keuntungan dengan mempertimbangkan kendala seperti biaya produksi dan ketersediaan bahan baku. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang contoh soal nilai maksimum dan minimum program linear, kamu bisa mengunjungi situs ini.
Kembali ke pertidaksamaan kuadrat, kita bisa menemukan contoh soal yang mengharuskan kita untuk mencari titik potong sumbu x dan y, atau menentukan daerah penyelesaian yang memenuhi persamaan.
Soal Latihan Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memuat variabel berpangkat dua. Memecahkan pertidaksamaan kuadrat mengharuskan kita untuk memahami bagaimana mengidentifikasi interval di mana suatu fungsi kuadrat positif atau negatif. Nah, untuk mengasah kemampuan dalam menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat, mari kita coba beberapa soal latihan berikut ini.
Soal Latihan dan Kunci Jawaban
Berikut ini adalah 5 soal latihan pertidaksamaan kuadrat beserta kunci jawabannya:
Soal | Kunci Jawaban |
---|---|
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan $x^2 – 5x + 6 \leq 0$. | $1 \leq x \leq 3$ |
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan $2x^2 + 3x – 2 > 0$. | $x \frac12$ |
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan $-x^2 + 4x – 3 \geq 0$. | $1 \leq x \leq 3$ |
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan $x^2 – 6x + 9 < 0$. | Tidak ada solusi |
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan $3x^2 – 7x + 2 \leq 0$. | $\frac13 \leq x \leq 2$ |
Kesimpulan
Pertidaksamaan kuadrat adalah alat yang ampuh dalam menyelesaikan masalah yang melibatkan ketidaksamaan. Dengan memahami langkah-langkah penyelesaian dan cara menentukan tanda pada garis bilangan, Anda dapat dengan mudah memecahkan berbagai masalah yang melibatkan pertidaksamaan kuadrat. Ingat, latihan adalah kunci! Semakin banyak contoh soal yang Anda kerjakan, semakin mahir Anda dalam menguasai konsep pertidaksamaan kuadrat.