Contoh Soal Sisipan Barisan Aritmatika: Menjelajahi Pola Bilangan dalam Kehidupan Sehari-hari

No comments

Contoh soal sisipan barisan aritmatika – Pernahkah Anda memperhatikan pola teratur dalam susunan angka, seperti pada deretan hari dalam seminggu atau harga tiket bioskop yang naik secara bertahap? Itulah contoh sederhana dari barisan aritmatika, dan sisipan barisan aritmatika adalah konsep menarik yang mengungkap rahasia di balik pola tersebut. Bayangkan Anda ingin menyisipkan beberapa angka di antara dua angka yang sudah ada, sehingga semuanya membentuk barisan aritmatika. Bagaimana caranya?

Sisipan barisan aritmatika adalah proses menyisipkan beberapa angka di antara dua angka yang sudah ada dalam suatu barisan sehingga membentuk barisan aritmatika baru. Konsep ini memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, seperti matematika, fisika, ekonomi, dan bahkan kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia sisipan barisan aritmatika melalui contoh soal, langkah-langkah penyelesaian, dan aplikasi praktisnya.

Pengertian Sisipan Barisan Aritmatika

Dalam matematika, barisan aritmatika merupakan barisan bilangan yang memiliki selisih yang sama antara dua suku berurutan. Sisipan barisan aritmatika adalah proses menambahkan suku-suku baru ke dalam barisan aritmatika sehingga membentuk barisan aritmatika baru dengan selisih yang tetap.

Perbedaan Barisan Aritmatika dan Sisipan Barisan Aritmatika

Untuk memahami perbedaannya, mari kita lihat tabel berikut:

Aspek Barisan Aritmatika Sisipan Barisan Aritmatika
Definisi Barisan bilangan dengan selisih yang sama antara dua suku berurutan. Proses menambahkan suku-suku baru ke dalam barisan aritmatika sehingga membentuk barisan aritmatika baru dengan selisih yang tetap.
Contoh 2, 4, 6, 8, 10 (selisih = 2) 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 (selisih = 1)
Tujuan Menyajikan urutan bilangan dengan pola tertentu. Membuat barisan aritmatika baru dengan jumlah suku yang lebih banyak.

Cara Menentukan Sisipan Barisan Aritmatika

Menentukan sisipan barisan aritmatika berarti mencari nilai-nilai yang terletak di antara dua suku yang diketahui dalam suatu barisan aritmatika. Proses ini melibatkan penggunaan rumus dan konsep dasar barisan aritmatika.

Rumus Penting

Sebelum kita mulai menentukan sisipan, mari kita bahas rumus-rumus penting yang akan kita gunakan:

Rumus Keterangan
Un = a + (n – 1) b Rumus suku ke-n (Un) dalam barisan aritmatika, dengan a adalah suku pertama, b adalah beda, dan n adalah nomor suku.
b = Un – Un-1 Rumus untuk menentukan beda (b) dari barisan aritmatika.

Contoh Soal dan Langkah-Langkah

Mari kita lihat contoh soal dan langkah-langkah lengkap untuk menentukan sisipan barisan aritmatika.

Soal

Tentukan 3 sisipan antara 5 dan 17 dalam barisan aritmatika.

Langkah-Langkah

  1. Tentukan beda (b) dari barisan aritmatika. Kita tahu bahwa a = 5 dan Un = 17. Karena kita ingin mencari 3 sisipan, maka n = 5 (jumlah suku termasuk sisipan).
  2. Gunakan rumus Un = a + (n – 1) b untuk mencari beda (b). Substitusikan nilai yang diketahui: 17 = 5 + (5 – 1) b. Selesaikan persamaan ini untuk mendapatkan b = 3.
  3. Tentukan sisipan dengan menambahkan beda (b) secara berurutan ke suku pertama (a). Sisipan pertama adalah 5 + 3 = 8, sisipan kedua adalah 8 + 3 = 11, dan sisipan ketiga adalah 11 + 3 = 14.

Jadi, 3 sisipan antara 5 dan 17 dalam barisan aritmatika adalah 8, 11, dan 14. Barisan aritmatika lengkapnya adalah 5, 8, 11, 14, 17.

Contoh Soal Sisipan Barisan Aritmatika

Sisipan barisan aritmatika merupakan konsep penting dalam matematika yang melibatkan penambahan sejumlah suku baru ke dalam barisan aritmatika yang sudah ada, dengan tetap menjaga sifat aritmetika dari barisan tersebut. Untuk memahami konsep ini, kita akan membahas beberapa contoh soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda, lengkap dengan langkah-langkah penyelesaiannya.

Read more:  Contoh Soal Fungsi Trigonometri Kelas 11: Kuasai Trigonometri dengan Soal-Soal Menarik

Contoh Soal 1: Sisipan Tunggal

Diberikan barisan aritmetika 2, 5, 8, 11, … . Tentukan suku yang harus disisipkan antara suku ke-2 dan ke-3 agar terbentuk barisan aritmetika baru.

Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu menemukan selisih antara dua suku yang berdekatan pada barisan asli. Selisih tersebut adalah 5 – 2 = 3. Karena kita ingin menyisipkan satu suku, maka selisih baru antara dua suku yang berdekatan adalah 3/2. Suku yang disisipkan adalah 5 + 3/2 = 6,5. Jadi, barisan aritmetika baru adalah 2, 5, 6,5, 8, 11, … .

Contoh Soal 2: Sisipan Ganda

Diberikan barisan aritmetika 1, 4, 7, 10, … . Tentukan dua suku yang harus disisipkan antara suku ke-3 dan ke-4 agar terbentuk barisan aritmetika baru.

Selisih antara dua suku yang berdekatan pada barisan asli adalah 4 – 1 = 3. Karena kita ingin menyisipkan dua suku, maka selisih baru antara dua suku yang berdekatan adalah 3/3 = 1. Dua suku yang disisipkan adalah 7 + 1 = 8 dan 8 + 1 = 9. Jadi, barisan aritmetika baru adalah 1, 4, 7, 8, 9, 10, … .

Contoh Soal 3: Sisipan dengan Jumlah Tertentu

Diberikan barisan aritmetika 3, 7, 11, 15, … . Tentukan tiga suku yang harus disisipkan antara suku ke-2 dan ke-3 agar terbentuk barisan aritmetika baru dengan jumlah suku sebanyak 8.

Selisih antara dua suku yang berdekatan pada barisan asli adalah 7 – 3 = 4. Karena kita ingin menyisipkan tiga suku, maka selisih baru antara dua suku yang berdekatan adalah 4/4 = 1. Tiga suku yang disisipkan adalah 7 + 1 = 8, 8 + 1 = 9, dan 9 + 1 = 10. Jadi, barisan aritmetika baru adalah 3, 7, 8, 9, 10, 11, 15, … .

Contoh Soal 4: Mencari Suku Asli

Diberikan barisan aritmetika 2, _, _, 14, … . Tentukan dua suku yang harus disisipkan antara suku ke-1 dan ke-4 agar terbentuk barisan aritmetika baru.

Pertama, kita perlu mencari selisih antara dua suku yang berdekatan pada barisan asli. Karena ada tiga suku yang tidak diketahui antara suku ke-1 dan ke-4, maka ada 4 selisih yang sama. Selisih tersebut adalah (14 – 2)/4 = 3. Dua suku yang disisipkan adalah 2 + 3 = 5 dan 5 + 3 = 8. Jadi, barisan aritmetika baru adalah 2, 5, 8, 14, … .

Contoh Soal 5: Sisipan dengan Suku Tengah

Diberikan barisan aritmetika 1, _, _, _, 16, … . Tentukan tiga suku yang harus disisipkan antara suku ke-1 dan ke-5 agar terbentuk barisan aritmetika baru.

Suku tengah dari barisan asli adalah (1 + 16)/2 = 8,5. Karena ada empat selisih yang sama antara suku ke-1 dan ke-5, maka selisih tersebut adalah (16 – 1)/4 = 3,75. Tiga suku yang disisipkan adalah 1 + 3,75 = 4,75, 4,75 + 3,75 = 8,5, dan 8,5 + 3,75 = 12,25. Jadi, barisan aritmetika baru adalah 1, 4,75, 8,5, 12,25, 16, … .

Penerapan Sisipan Barisan Aritmatika dalam Kehidupan Sehari-hari: Contoh Soal Sisipan Barisan Aritmatika

Sisipan barisan aritmatika, meskipun mungkin terdengar seperti konsep matematika yang rumit, memiliki aplikasi praktis dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Konsep ini membantu kita memahami dan memecahkan masalah yang melibatkan pola dan urutan yang teratur.

Contoh Penerapan Sisipan Barisan Aritmatika

Berikut adalah beberapa contoh nyata bagaimana sisipan barisan aritmatika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Pembayaran Cicilan: Ketika Anda membeli barang dengan sistem cicilan, Anda biasanya membayar jumlah yang sama setiap bulan. Ini membentuk barisan aritmatika, di mana setiap pembayaran adalah sisipan dari barisan sebelumnya.
  • Perjalanan dengan Mobil: Jika Anda berkendara dengan kecepatan konstan, jarak yang ditempuh setiap jam akan membentuk barisan aritmatika. Misalnya, jika Anda berkendara dengan kecepatan 60 km/jam, Anda akan menempuh 60 km pada jam pertama, 120 km pada jam kedua, 180 km pada jam ketiga, dan seterusnya.
  • Menabung: Jika Anda menabung sejumlah uang yang sama setiap bulan, total tabungan Anda akan membentuk barisan aritmatika. Misalnya, jika Anda menabung Rp 100.000 setiap bulan, Anda akan memiliki Rp 100.000 pada bulan pertama, Rp 200.000 pada bulan kedua, Rp 300.000 pada bulan ketiga, dan seterusnya.

Ilustrasi Sederhana

Bayangkan Anda sedang membangun tangga dengan anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tinggi setiap anak tangga membentuk barisan aritmatika. Jika tinggi anak tangga pertama adalah 20 cm, dan tinggi setiap anak tangga berikutnya adalah 15 cm, maka tinggi anak tangga kedua adalah 35 cm (20 + 15), tinggi anak tangga ketiga adalah 50 cm (35 + 15), dan seterusnya.

Latihan Soal Sisipan Barisan Aritmatika

Contoh soal sisipan barisan aritmatika

Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang memiliki selisih yang sama antara dua suku berurutan. Selisih ini disebut dengan beda. Sisipan barisan aritmatika adalah penambahan suku-suku baru ke dalam barisan aritmatika sehingga tetap membentuk barisan aritmatika.

Read more:  Contoh Soal Mekanika Teknik dan Jawabannya: Panduan Lengkap untuk Menguasai Konsep

Untuk menentukan sisipan barisan aritmatika, kita perlu mengetahui beda dan jumlah suku yang akan disisipkan. Setelah itu, kita dapat menggunakan rumus untuk menentukan suku-suku baru yang disisipkan.

Soal Latihan

Berikut adalah beberapa soal latihan tentang sisipan barisan aritmatika:

  1. Tentukanlah 3 suku yang disisipkan pada barisan aritmatika 2, 5, 8, … sehingga menjadi barisan aritmatika baru!
  2. Diberikan barisan aritmatika 3, 7, 11, …, tentukanlah 2 suku yang disisipkan pada barisan tersebut sehingga menjadi barisan aritmatika baru!
  3. Tentukanlah 4 suku yang disisipkan pada barisan aritmatika 1, 4, 7, … sehingga menjadi barisan aritmatika baru!
  4. Diberikan barisan aritmatika 5, 10, 15, …, tentukanlah 3 suku yang disisipkan pada barisan tersebut sehingga menjadi barisan aritmatika baru!
  5. Tentukanlah 5 suku yang disisipkan pada barisan aritmatika 2, 6, 10, … sehingga menjadi barisan aritmatika baru!

Kunci Jawaban

Berikut adalah kunci jawaban dari soal latihan yang telah dibuat:

  1. Beda barisan aritmatika adalah 5 – 2 = 3.
    Suku pertama yang disisipkan adalah 2 + 3 = 5.
    Suku kedua yang disisipkan adalah 5 + 3 = 8.
    Suku ketiga yang disisipkan adalah 8 + 3 = 11.
    Jadi, 3 suku yang disisipkan adalah 5, 8, dan 11.
  2. Beda barisan aritmatika adalah 7 – 3 = 4.
    Suku pertama yang disisipkan adalah 3 + 4 = 7.
    Suku kedua yang disisipkan adalah 7 + 4 = 11.
    Jadi, 2 suku yang disisipkan adalah 7 dan 11.
  3. Beda barisan aritmatika adalah 4 – 1 = 3.
    Suku pertama yang disisipkan adalah 1 + 3 = 4.
    Suku kedua yang disisipkan adalah 4 + 3 = 7.
    Suku ketiga yang disisipkan adalah 7 + 3 = 10.
    Suku keempat yang disisipkan adalah 10 + 3 = 13.
    Jadi, 4 suku yang disisipkan adalah 4, 7, 10, dan 13.
  4. Beda barisan aritmatika adalah 10 – 5 = 5.
    Suku pertama yang disisipkan adalah 5 + 5 = 10.
    Suku kedua yang disisipkan adalah 10 + 5 = 15.
    Suku ketiga yang disisipkan adalah 15 + 5 = 20.
    Jadi, 3 suku yang disisipkan adalah 10, 15, dan 20.
  5. Beda barisan aritmatika adalah 6 – 2 = 4.
    Suku pertama yang disisipkan adalah 2 + 4 = 6.
    Suku kedua yang disisipkan adalah 6 + 4 = 10.
    Suku ketiga yang disisipkan adalah 10 + 4 = 14.
    Suku keempat yang disisipkan adalah 14 + 4 = 18.
    Suku kelima yang disisipkan adalah 18 + 4 = 22.
    Jadi, 5 suku yang disisipkan adalah 6, 10, 14, 18, dan 22.

Konsep Dasar Barisan Aritmatika

Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang memiliki pola penjumlahan atau pengurangan yang tetap. Setiap suku diperoleh dengan menambahkan atau mengurangi suatu nilai tetap yang disebut selisih atau beda. Contoh sederhana, barisan 2, 4, 6, 8, 10 merupakan barisan aritmatika karena setiap suku diperoleh dengan menambahkan 2 ke suku sebelumnya.

Ciri-ciri Barisan Aritmatika

Barisan aritmatika memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dengan barisan lainnya. Ciri-ciri tersebut adalah:

  • Selisih atau beda antar suku selalu tetap. Dalam contoh barisan 2, 4, 6, 8, 10, selisih antar suku selalu 2.
  • Suku ke-n dapat dihitung dengan rumus tertentu, yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.
  • Jumlah n suku pertama barisan aritmatika juga dapat dihitung dengan rumus tertentu.

Rumus-Rumus Penting Barisan Aritmatika

Berikut adalah tabel yang menunjukkan rumus-rumus penting untuk menghitung suku ke-n dan jumlah n suku pertama barisan aritmatika:

Rumus Keterangan
an = a1 + (n – 1)b
an = suku ke-n, a1 = suku pertama, b = selisih atau beda, n = banyaknya suku
Sn = (n/2)(a1 + an)
Sn = jumlah n suku pertama, a1 = suku pertama, an = suku ke-n, n = banyaknya suku
Sn = (n/2)[2a1 + (n – 1)b]
Sn = jumlah n suku pertama, a1 = suku pertama, b = selisih atau beda, n = banyaknya suku

Hubungan Sisipan Barisan Aritmatika dengan Barisan Aritmatika

Sisipan barisan aritmatika merupakan konsep penting dalam matematika yang berkaitan erat dengan barisan aritmatika. Pemahaman tentang hubungan keduanya akan memudahkan kita dalam menyelesaikan berbagai masalah terkait barisan aritmatika.

Pengertian Sisipan Barisan Aritmatika

Sisipan barisan aritmatika adalah proses penambahan suku-suku baru ke dalam barisan aritmatika yang sudah ada, sehingga terbentuk barisan aritmatika baru dengan jumlah suku yang lebih banyak. Suku-suku yang ditambahkan ini disebut sebagai sisipan.

Hubungan Sisipan Barisan Aritmatika dengan Barisan Aritmatika

Hubungan antara sisipan barisan aritmatika dan barisan aritmatika dapat dipahami melalui beberapa poin berikut:

  • Sisipan barisan aritmatika tetap mempertahankan sifat barisan aritmatika, yaitu selisih antara dua suku berdekatan selalu sama.
  • Sisipan barisan aritmatika dapat mengubah nilai beda (selisih) dari barisan aritmatika asli. Nilai beda baru akan lebih kecil daripada nilai beda barisan aritmatika asli.
  • Jumlah suku pada barisan aritmatika baru akan lebih banyak dibandingkan dengan barisan aritmatika asli.

Contoh Soal

Misalkan kita memiliki barisan aritmatika 2, 5, 8, 11. Jika kita ingin menyisipkan 3 suku baru ke dalam barisan ini, maka kita perlu menentukan nilai beda baru yang akan digunakan untuk menyisipkan suku-suku tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Hitung nilai beda (selisih) dari barisan aritmatika asli: 5 – 2 = 3.
  2. Tentukan nilai beda baru yang akan digunakan untuk menyisipkan suku-suku baru. Misalkan kita ingin nilai beda baru menjadi 1.
  3. Hitung selisih antara nilai beda asli dan nilai beda baru: 3 – 1 = 2.
  4. Bagikan selisih tersebut dengan jumlah suku yang ingin disisipkan ditambah 1: 2 / (3 + 1) = 0.5.
  5. Tambahkan nilai yang diperoleh pada langkah sebelumnya ke setiap suku barisan aritmatika asli, secara berurutan, untuk mendapatkan suku-suku sisipan:
    • Suku pertama: 2 + 0.5 = 2.5
    • Suku kedua: 2.5 + 0.5 = 3
    • Suku ketiga: 3 + 0.5 = 3.5
  6. Barisan aritmatika baru yang terbentuk setelah sisipan adalah: 2, 2.5, 3, 3.5, 5, 8, 11.
Read more:  Contoh Indikator Soal Pilihan Ganda: Panduan Lengkap Menyusun Soal yang Efektif

Aplikasi Sisipan Barisan Aritmatika dalam Bidang Lain

Selain dalam matematika, sisipan barisan aritmatika memiliki aplikasi luas di berbagai bidang lain, seperti fisika dan ekonomi. Konsep ini membantu kita memahami dan menyelesaikan masalah yang melibatkan pola dan perubahan yang teratur.

Contoh soal sisipan barisan aritmatika biasanya membahas tentang penentuan nilai suku yang hilang di antara dua suku yang diketahui. Misalnya, mencari nilai suku tengah dari barisan 2, 4, __, 8. Nah, kalau kamu lagi belajar tentang agama Islam, mungkin kamu juga tertarik dengan contoh soal bulughul maram yang membahas tentang syarat-syarat masuk usia baligh.

Sama seperti mencari suku tengah dalam barisan aritmatika, soal bulughul maram juga membutuhkan pemahaman tentang aturan dan kriteria yang berlaku. Begitu juga dengan contoh soal sisipan barisan aritmatika, memahami konsep dasar dan rumus akan membantumu menyelesaikan soal dengan mudah.

Aplikasi dalam Fisika, Contoh soal sisipan barisan aritmatika

Sisipan barisan aritmatika memiliki peran penting dalam memahami konsep gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam fisika. Dalam GLB, kecepatan benda konstan, sehingga posisi benda pada waktu tertentu dapat dihitung menggunakan konsep sisipan barisan aritmatika.

  • Misalnya, jika sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 10 meter per detik, posisi mobil pada detik ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya akan membentuk barisan aritmatika dengan selisih 10 meter.
  • Dalam GLBB, kecepatan benda berubah secara konstan, sehingga percepatannya tetap. Kita dapat menggunakan konsep sisipan barisan aritmatika untuk menghitung kecepatan benda pada waktu tertentu, atau jarak yang ditempuh selama waktu tertentu.

Aplikasi dalam Ekonomi

Sisipan barisan aritmatika dapat digunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan ekonomi yang linier.

  • Contohnya, jika pertumbuhan ekonomi suatu negara konsisten sebesar 2% per tahun, maka total Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut pada tahun-tahun berikutnya akan membentuk barisan aritmatika dengan selisih 2% dari PDB tahun sebelumnya.
  • Konsep ini membantu ekonom memprediksi dan merencanakan pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Tips dan Trik Menyelesaikan Soal Sisipan Barisan Aritmatika

Soal sisipan barisan aritmatika merupakan jenis soal yang cukup sering muncul dalam ujian matematika. Untuk menyelesaikan soal ini dengan mudah dan cepat, diperlukan pemahaman yang baik tentang konsep barisan aritmatika dan beberapa trik yang dapat diterapkan.

Mengenali Ciri-Ciri Barisan Aritmatika

Sebelum kita membahas tips dan trik, penting untuk mengenali ciri-ciri barisan aritmatika. Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang memiliki selisih yang sama antara setiap suku yang berdekatan. Selisih ini disebut dengan beda (b). Misalnya, barisan 2, 5, 8, 11, 14 merupakan barisan aritmatika dengan beda 3.

Langkah-Langkah Menyelesaikan Soal Sisipan Barisan Aritmatika

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menyelesaikan soal sisipan barisan aritmatika:

  1. Identifikasi jenis soal: Tentukan apakah soal meminta Anda untuk mencari suku tengah, suku ke-n, atau jumlah suku tertentu.
  2. Tentukan beda (b): Cari selisih antara dua suku yang berdekatan dalam barisan tersebut.
  3. Gunakan rumus yang tepat: Terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal sisipan barisan aritmatika, tergantung jenis soal yang dihadapi.

Tips dan Trik Mencari Suku Tengah

Jika soal meminta Anda untuk mencari suku tengah, berikut tips dan trik yang dapat membantu:

  • Suku tengah dalam barisan aritmatika adalah rata-rata dari suku pertama dan suku terakhir.
  • Jika jumlah suku dalam barisan ganjil, suku tengah dapat langsung dihitung dengan rumus:
  • Suku tengah = (Suku pertama + Suku terakhir) / 2

  • Jika jumlah suku dalam barisan genap, suku tengah tidak ada. Namun, Anda dapat menghitung rata-rata dari dua suku tengah.

Tips dan Trik Mencari Suku ke-n

Jika soal meminta Anda untuk mencari suku ke-n, berikut tips dan trik yang dapat membantu:

  • Gunakan rumus suku ke-n:
  • Suku ke-n = Suku pertama + (n – 1) * b

  • Di mana n adalah nomor suku yang ingin dicari.

Tips dan Trik Mencari Jumlah Suku Tertentu

Jika soal meminta Anda untuk mencari jumlah suku tertentu, berikut tips dan trik yang dapat membantu:

  • Gunakan rumus jumlah suku ke-n:
  • Jumlah suku ke-n = (n/2) * (Suku pertama + Suku terakhir)

  • Atau rumus:
  • Jumlah suku ke-n = (n/2) * (2 * Suku pertama + (n – 1) * b)

Contoh Soal dan Penyelesaian

Misalnya, Anda diminta untuk mencari suku ke-7 dari barisan aritmatika 3, 7, 11, 15, ….

Langkah-langkah penyelesaiannya:

  1. Tentukan beda (b): Beda (b) = 7 – 3 = 4
  2. Gunakan rumus suku ke-n:
  3. Suku ke-7 = Suku pertama + (7 – 1) * 4 = 3 + 24 = 27

  4. Jadi, suku ke-7 dari barisan tersebut adalah 27.

Penutup

Memahami sisipan barisan aritmatika membuka pintu bagi kita untuk memahami pola dan urutan dalam berbagai situasi. Dari mengatur jadwal kerja hingga menghitung bunga bank, konsep ini berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan latihan dan pemahaman yang mendalam, Anda dapat dengan mudah menyelesaikan soal-soal sisipan barisan aritmatika dan menemukan keindahan pola bilangan yang tersembunyi di sekitar kita.

Also Read

Bagikan: