Contoh soal tabel distribusi frekuensi dan penyelesaiannya – Mempelajari tabel distribusi frekuensi memang terdengar rumit, tapi sebenarnya konsep ini sangat membantu untuk menyusun data mentah menjadi informasi yang lebih mudah dipahami. Bayangkan Anda memiliki data nilai ujian siswa yang berantakan, dengan tabel distribusi frekuensi, Anda bisa melihat dengan jelas berapa banyak siswa yang mendapat nilai A, B, C, dan seterusnya.
Pada artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai contoh soal tabel distribusi frekuensi dan cara menyelesaikannya. Mulai dari data sederhana hingga data yang dikelompokkan, kita akan belajar bagaimana mengolah data mentah menjadi tabel yang informatif dan mudah diinterpretasi. Siap untuk menjelajahi dunia tabel distribusi frekuensi? Yuk, simak penjelasannya!
Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang menyajikan data yang telah dikelompokkan berdasarkan nilai atau rentang nilai tertentu, beserta frekuensi kemunculan masing-masing nilai atau rentang nilai tersebut.
Contoh Data Mentah
Misalnya, kita memiliki data mentah berupa nilai ujian matematika dari 20 siswa:
- 70, 80, 65, 75, 85, 90, 70, 80, 75, 60, 85, 95, 75, 80, 70, 85, 90, 75, 80, 70
Data ini dapat disusun menjadi tabel distribusi frekuensi untuk melihat pola dan distribusi nilai ujian secara lebih jelas.
Tujuan Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi dibuat dengan beberapa tujuan, yaitu:
- Memudahkan pemahaman data: Data mentah yang banyak dan kompleks dapat disajikan secara lebih terstruktur dan mudah dipahami dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
- Menghitung statistik deskriptif: Tabel distribusi frekuensi dapat digunakan untuk menghitung berbagai statistik deskriptif seperti mean, median, modus, dan standar deviasi.
- Memvisualisasikan data: Tabel distribusi frekuensi dapat diubah menjadi diagram batang, histogram, atau poligon frekuensi untuk memvisualisasikan data secara lebih jelas.
- Membandingkan data: Tabel distribusi frekuensi dari dua kelompok data dapat dibandingkan untuk melihat perbedaan distribusi data di antara kedua kelompok.
Langkah-Langkah Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah alat yang sangat berguna untuk menyusun data mentah menjadi bentuk yang lebih terstruktur dan mudah dipahami. Tabel ini membantu kita untuk melihat pola dan kecenderungan dalam data, serta mempermudah perhitungan statistik. Proses penyusunannya terbagi menjadi beberapa langkah, mari kita bahas langkah-langkahnya.
Menentukan Batas Kelas
Langkah pertama adalah menentukan batas kelas, yaitu rentang nilai data yang akan dikelompokkan ke dalam kelas-kelas tertentu. Batas kelas ini menentukan jumlah kelas dan lebar kelas yang akan digunakan dalam tabel distribusi frekuensi.
Nah, kalau kamu lagi belajar tentang contoh soal tabel distribusi frekuensi dan penyelesaiannya, kamu juga bisa coba cari tahu tentang contoh soal pelaku ekonomi dan jawabannya. Contoh soal pelaku ekonomi seperti contoh soal pelaku ekonomi dan jawabannya ini bisa membantumu memahami bagaimana peran pelaku ekonomi dalam sistem ekonomi.
Setelah itu, kamu bisa kembali fokus mempelajari contoh soal tabel distribusi frekuensi dan penyelesaiannya.
- Untuk menentukan batas kelas, kita perlu mengetahui nilai data minimum dan maksimum. Misalnya, jika data minimum adalah 10 dan data maksimum adalah 50, maka rentang data adalah 40 (50 – 10).
- Selanjutnya, kita perlu menentukan jumlah kelas yang ingin digunakan. Jumlah kelas yang ideal biasanya berkisar antara 5 hingga 15, tergantung pada jumlah data dan tingkat detail yang diinginkan. Rumus Sturges dapat membantu menentukan jumlah kelas yang ideal:
Jumlah Kelas = 1 + 3,322 * log(n)
Dimana n adalah jumlah data.
- Setelah menentukan jumlah kelas, kita dapat menghitung lebar kelas dengan membagi rentang data dengan jumlah kelas.
Lebar Kelas = Rentang Data / Jumlah Kelas
- Setelah menentukan lebar kelas, kita dapat menentukan batas kelas untuk setiap kelas. Batas kelas bawah kelas pertama adalah nilai data minimum, sedangkan batas kelas atas kelas pertama adalah batas kelas bawah kelas pertama ditambah lebar kelas. Batas kelas atas kelas terakhir adalah nilai data maksimum.
Menentukan Titik Tengah Kelas
Setelah batas kelas ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan titik tengah kelas. Titik tengah kelas adalah nilai tengah dari setiap kelas.
- Titik tengah kelas dapat dihitung dengan menjumlahkan batas kelas bawah dan batas kelas atas, kemudian dibagi dua.
Titik Tengah Kelas = (Batas Kelas Bawah + Batas Kelas Atas) / 2
Menentukan Frekuensi
Langkah selanjutnya adalah menentukan frekuensi, yaitu jumlah data yang masuk ke dalam setiap kelas.
- Untuk menentukan frekuensi, kita perlu memeriksa setiap data dan menghitung berapa banyak data yang masuk ke dalam setiap kelas.
- Misalnya, jika kita memiliki data 12, 15, 18, 20, 22, 25, 28, 30, 32, dan 35, dan kelas pertama adalah 10-15, maka frekuensi kelas pertama adalah 2 (data 12 dan 15).
Menentukan Frekuensi Kumulatif
Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi dari kelas pertama hingga kelas tertentu.
- Frekuensi kumulatif kelas pertama sama dengan frekuensi kelas pertama.
- Frekuensi kumulatif kelas kedua adalah jumlah frekuensi kelas pertama dan kelas kedua.
- Frekuensi kumulatif kelas ketiga adalah jumlah frekuensi kelas pertama, kelas kedua, dan kelas ketiga.
- Dan seterusnya.
Menentukan Frekuensi Relatif, Contoh soal tabel distribusi frekuensi dan penyelesaiannya
Frekuensi relatif adalah proporsi data yang masuk ke dalam setiap kelas.
- Frekuensi relatif dapat dihitung dengan membagi frekuensi kelas dengan jumlah total data.
Frekuensi Relatif = Frekuensi Kelas / Jumlah Total Data
Menentukan Frekuensi Relatif Kumulatif
Frekuensi relatif kumulatif adalah proporsi data yang masuk ke dalam kelas pertama hingga kelas tertentu.
- Frekuensi relatif kumulatif kelas pertama sama dengan frekuensi relatif kelas pertama.
- Frekuensi relatif kumulatif kelas kedua adalah jumlah frekuensi relatif kelas pertama dan kelas kedua.
- Frekuensi relatif kumulatif kelas ketiga adalah jumlah frekuensi relatif kelas pertama, kelas kedua, dan kelas ketiga.
- Dan seterusnya.
Contoh Data dan Penyusunan Tabel
Misalnya, kita memiliki data nilai ujian 20 siswa berikut:
- 70, 75, 80, 85, 90, 95, 100, 105, 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145, 150, 155, 160, 165
Berikut langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi dari data tersebut:
- Menentukan Batas Kelas:
- Nilai data minimum = 70
- Nilai data maksimum = 165
- Rentang data = 165 – 70 = 95
- Jumlah kelas = 1 + 3,322 * log(20) = 5,32 ≈ 5 kelas
- Lebar kelas = 95 / 5 = 19
- Batas kelas: 70-88, 89-107, 108-126, 127-145, 146-164
- Menentukan Titik Tengah Kelas:
- Titik tengah kelas 70-88 = (70 + 88) / 2 = 79
- Titik tengah kelas 89-107 = (89 + 107) / 2 = 98
- Titik tengah kelas 108-126 = (108 + 126) / 2 = 117
- Titik tengah kelas 127-145 = (127 + 145) / 2 = 136
- Titik tengah kelas 146-164 = (146 + 164) / 2 = 155
- Menentukan Frekuensi:
- Kelas 70-88: 2 data (70, 75)
- Kelas 89-107: 4 data (80, 85, 90, 95)
- Kelas 108-126: 5 data (100, 105, 110, 115, 120)
- Kelas 127-145: 5 data (125, 130, 135, 140, 145)
- Kelas 146-164: 4 data (150, 155, 160, 165)
- Menentukan Frekuensi Kumulatif:
- Frekuensi kumulatif kelas 70-88 = 2
- Frekuensi kumulatif kelas 89-107 = 2 + 4 = 6
- Frekuensi kumulatif kelas 108-126 = 6 + 5 = 11
- Frekuensi kumulatif kelas 127-145 = 11 + 5 = 16
- Frekuensi kumulatif kelas 146-164 = 16 + 4 = 20
- Menentukan Frekuensi Relatif:
- Frekuensi relatif kelas 70-88 = 2 / 20 = 0,1
- Frekuensi relatif kelas 89-107 = 4 / 20 = 0,2
- Frekuensi relatif kelas 108-126 = 5 / 20 = 0,25
- Frekuensi relatif kelas 127-145 = 5 / 20 = 0,25
- Frekuensi relatif kelas 146-164 = 4 / 20 = 0,2
- Menentukan Frekuensi Relatif Kumulatif:
- Frekuensi relatif kumulatif kelas 70-88 = 0,1
- Frekuensi relatif kumulatif kelas 89-107 = 0,1 + 0,2 = 0,3
- Frekuensi relatif kumulatif kelas 108-126 = 0,3 + 0,25 = 0,55
- Frekuensi relatif kumulatif kelas 127-145 = 0,55 + 0,25 = 0,8
- Frekuensi relatif kumulatif kelas 146-164 = 0,8 + 0,2 = 1
Tabel Distribusi Frekuensi
Berikut adalah tabel distribusi frekuensi yang sudah lengkap:
Kelas | Batas Kelas Bawah | Batas Kelas Atas | Titik Tengah Kelas | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif | Frekuensi Relatif | Frekuensi Relatif Kumulatif |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 70 | 88 | 79 | 2 | 2 | 0,1 | 0,1 |
2 | 89 | 107 | 98 | 4 | 6 | 0,2 | 0,3 |
3 | 108 | 126 | 117 | 5 | 11 | 0,25 | 0,55 |
4 | 127 | 145 | 136 | 5 | 16 | 0,25 | 0,8 |
5 | 146 | 164 | 155 | 4 | 20 | 0,2 | 1 |
Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi dan Penyelesaiannya
Tabel distribusi frekuensi merupakan alat yang efektif untuk menyusun dan menganalisis data mentah. Tabel ini membantu kita memahami pola dan tren dalam data dengan mengelompokkan data ke dalam kelas-kelas tertentu.
Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi
Berikut adalah contoh soal tabel distribusi frekuensi yang sederhana:
Misalkan, terdapat 20 siswa yang mengikuti ujian matematika. Nilai ujian mereka adalah sebagai berikut:
70, 80, 75, 65, 85, 90, 70, 80, 75, 60, 85, 95, 75, 80, 70, 65, 80, 75, 90, 85.
Dari data mentah ini, kita akan membuat tabel distribusi frekuensi untuk memahami distribusi nilai ujian siswa.
Langkah-langkah Penyelesaian
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan tabel distribusi frekuensi:
- Tentukan rentang data: Rentang data adalah selisih antara nilai tertinggi dan terendah. Dalam kasus ini, nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 60. Maka, rentang data adalah 95 – 60 = 35.
- Tentukan jumlah kelas: Jumlah kelas idealnya antara 5 hingga 20. Untuk data ini, kita dapat menggunakan 5 kelas.
- Hitung lebar kelas: Lebar kelas dihitung dengan membagi rentang data dengan jumlah kelas. Dalam kasus ini, lebar kelas adalah 35 / 5 = 7.
- Tentukan batas kelas: Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi setiap kelas. Batas kelas bawah untuk kelas pertama adalah nilai terendah, yaitu 60. Batas kelas atas dihitung dengan menambahkan lebar kelas ke batas kelas bawah. Jadi, batas kelas atas untuk kelas pertama adalah 60 + 7 = 67. Batas kelas bawah untuk kelas kedua adalah 67, dan batas kelas atas adalah 67 + 7 = 74. Proses ini berlanjut hingga semua kelas terdefinisi.
- Tentukan titik tengah kelas: Titik tengah kelas adalah nilai tengah dari setiap kelas. Titik tengah kelas dihitung dengan menjumlahkan batas kelas bawah dan atas, kemudian dibagi 2. Misalnya, titik tengah kelas pertama adalah (60 + 67) / 2 = 63.5.
- Hitung frekuensi: Frekuensi adalah jumlah data yang jatuh dalam setiap kelas. Untuk menghitung frekuensi, kita perlu memeriksa data mentah dan menghitung berapa banyak nilai yang jatuh dalam setiap kelas. Misalnya, kelas pertama (60-67) memiliki 2 nilai (60 dan 65), jadi frekuensi kelas pertama adalah 2.
- Hitung frekuensi kumulatif: Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi semua kelas sebelumnya ditambah dengan frekuensi kelas saat ini. Frekuensi kumulatif untuk kelas pertama sama dengan frekuensi kelas pertama, yaitu 2. Frekuensi kumulatif untuk kelas kedua adalah 2 + 3 = 5, dan seterusnya.
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi untuk data nilai ujian matematika siswa:
Kelas | Batas Kelas Bawah | Batas Kelas Atas | Titik Tengah Kelas | Frekuensi | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|---|---|---|
1 | 60 | 67 | 63.5 | 2 | 2 |
2 | 67 | 74 | 70.5 | 3 | 5 |
3 | 74 | 81 | 77.5 | 7 | 12 |
4 | 81 | 88 | 84.5 | 5 | 17 |
5 | 88 | 95 | 91.5 | 3 | 20 |
Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi dengan Data Berkelompok: Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi Dan Penyelesaiannya
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai tabel distribusi frekuensi dengan data tunggal. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang tabel distribusi frekuensi dengan data berkelompok. Data berkelompok merupakan data yang dikelompokkan ke dalam beberapa kelas interval. Setiap kelas interval memiliki rentang nilai tertentu yang menunjukkan data yang termasuk dalam kelas tersebut. Dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok, kita akan menghitung frekuensi data dalam setiap kelas interval.
Contoh Soal
Misalnya, kita memiliki data nilai ujian matematika dari 50 siswa. Data tersebut memiliki rentang nilai dari 50 hingga 100. Kita ingin membuat tabel distribusi frekuensi dengan 5 kelas interval.
Langkah-langkah Penyelesaian Soal
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi data berkelompok, kita perlu melakukan beberapa langkah berikut:
- Menentukan rentang kelas. Rentang kelas adalah selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil dalam data. Dalam contoh ini, rentang kelas adalah 100 – 50 = 50.
- Menentukan jumlah kelas interval. Jumlah kelas interval dapat ditentukan dengan menggunakan aturan Sturges, yaitu:
K = 1 + 3,322 log n
di mana K adalah jumlah kelas interval dan n adalah jumlah data. Dalam contoh ini, jumlah data adalah 50, sehingga jumlah kelas interval adalah:
K = 1 + 3,322 log 50 ≈ 6
Karena kita ingin membuat tabel distribusi frekuensi dengan 5 kelas interval, maka kita akan menggunakan 5 kelas interval.
- Menentukan panjang kelas interval. Panjang kelas interval adalah rentang kelas dibagi dengan jumlah kelas interval. Dalam contoh ini, panjang kelas interval adalah 50 / 5 = 10.
- Menentukan batas bawah kelas interval. Batas bawah kelas interval adalah nilai terkecil dalam data dikurangi setengah dari panjang kelas interval. Dalam contoh ini, batas bawah kelas interval pertama adalah 50 – (10/2) = 45.
- Menentukan batas atas kelas interval. Batas atas kelas interval adalah batas bawah kelas interval ditambah panjang kelas interval. Dalam contoh ini, batas atas kelas interval pertama adalah 45 + 10 = 55.
- Menentukan frekuensi setiap kelas interval. Frekuensi adalah jumlah data yang termasuk dalam kelas interval tersebut. Dalam contoh ini, kita perlu menghitung berapa banyak data yang memiliki nilai antara 45 dan 55, berapa banyak data yang memiliki nilai antara 55 dan 65, dan seterusnya.
- Menentukan frekuensi relatif setiap kelas interval. Frekuensi relatif adalah frekuensi kelas interval dibagi dengan jumlah data. Dalam contoh ini, frekuensi relatif kelas interval pertama adalah frekuensi kelas interval pertama dibagi dengan 50.
- Menentukan frekuensi kumulatif setiap kelas interval. Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi kelas interval sebelumnya ditambah frekuensi kelas interval tersebut. Dalam contoh ini, frekuensi kumulatif kelas interval pertama adalah frekuensi kelas interval pertama. Frekuensi kumulatif kelas interval kedua adalah frekuensi kelas interval pertama ditambah frekuensi kelas interval kedua, dan seterusnya.
Tabel Distribusi Frekuensi
Berikut adalah tabel distribusi frekuensi untuk data nilai ujian matematika dari 50 siswa:
Kelas Interval | Batas Bawah | Batas Atas | Frekuensi | Frekuensi Relatif | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|---|---|---|
45 – 55 | 45 | 55 | 5 | 0.1 | 5 |
55 – 65 | 55 | 65 | 10 | 0.2 | 15 |
65 – 75 | 65 | 75 | 15 | 0.3 | 30 |
75 – 85 | 75 | 85 | 12 | 0.24 | 42 |
85 – 95 | 85 | 95 | 6 | 0.12 | 48 |
95 – 105 | 95 | 105 | 2 | 0.04 | 50 |
Dari tabel distribusi frekuensi tersebut, kita dapat melihat bahwa kelas interval 65 – 75 memiliki frekuensi tertinggi, yaitu 15. Artinya, 15 siswa memiliki nilai ujian matematika antara 65 dan 75. Kita juga dapat melihat bahwa frekuensi kumulatif kelas interval terakhir adalah 50, yang sama dengan jumlah data. Ini menunjukkan bahwa semua data telah dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.
Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi dengan Data Kontinu
Tabel distribusi frekuensi adalah alat yang penting dalam statistika untuk meringkas data dan menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami. Untuk data kontinu, tabel distribusi frekuensi mengelompokkan data ke dalam kelas-kelas dengan rentang tertentu.
Cara Menghitung Frekuensi, Frekuensi Relatif, dan Frekuensi Kumulatif untuk Data Kontinu
Untuk menghitung frekuensi, frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif untuk data kontinu, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan rentang kelas: Rentang kelas adalah selisih antara nilai tertinggi dan terendah dalam data, dibagi dengan jumlah kelas yang diinginkan.
- Tentukan batas kelas: Batas kelas adalah nilai yang membatasi setiap kelas. Batas kelas bawah adalah nilai terkecil dalam kelas, sedangkan batas kelas atas adalah nilai terbesar dalam kelas.
- Hitung frekuensi: Frekuensi adalah jumlah data yang jatuh dalam setiap kelas.
- Hitung frekuensi relatif: Frekuensi relatif adalah proporsi data yang jatuh dalam setiap kelas. Frekuensi relatif dihitung dengan membagi frekuensi kelas dengan jumlah total data.
- Hitung frekuensi kumulatif: Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi kelas hingga kelas tertentu. Frekuensi kumulatif pertama sama dengan frekuensi kelas pertama. Frekuensi kumulatif kedua adalah jumlah frekuensi kelas pertama dan kedua, dan seterusnya.
Contoh Soal
Berikut adalah contoh soal tabel distribusi frekuensi dengan data kontinu:
Seorang guru ingin mengetahui distribusi nilai ujian matematika dari 50 siswa di kelasnya. Nilai ujian matematika berkisar antara 50 hingga 90. Guru ingin membuat tabel distribusi frekuensi dengan 5 kelas.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi:
- Tentukan rentang kelas: Rentang kelas adalah 90 – 50 = 40. Jumlah kelas yang diinginkan adalah 5. Jadi, lebar kelas adalah 40 / 5 = 8.
- Tentukan batas kelas: Batas kelas bawah untuk kelas pertama adalah 50. Batas kelas atas untuk kelas pertama adalah 50 + 8 = 58. Batas kelas bawah untuk kelas kedua adalah 58, dan batas kelas atas adalah 58 + 8 = 66. Lanjutkan dengan cara yang sama untuk menentukan batas kelas untuk kelas-kelas lainnya.
- Hitung frekuensi: Hitung jumlah data yang jatuh dalam setiap kelas. Misalnya, jika ada 10 siswa yang memiliki nilai ujian antara 50 dan 58, maka frekuensi kelas pertama adalah 10.
- Hitung frekuensi relatif: Frekuensi relatif dihitung dengan membagi frekuensi kelas dengan jumlah total data. Misalnya, frekuensi relatif untuk kelas pertama adalah 10 / 50 = 0.2.
- Hitung frekuensi kumulatif: Frekuensi kumulatif dihitung dengan menjumlahkan frekuensi kelas hingga kelas tertentu. Misalnya, frekuensi kumulatif untuk kelas kedua adalah 10 + 15 = 25.
Tabel Distribusi Frekuensi
Berikut adalah tabel distribusi frekuensi yang lengkap untuk soal di atas:
Kelas | Batas Kelas Bawah | Batas Kelas Atas | Frekuensi | Frekuensi Relatif | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|---|---|---|
1 | 50 | 58 | 10 | 0.2 | 10 |
2 | 58 | 66 | 15 | 0.3 | 25 |
3 | 66 | 74 | 12 | 0.24 | 37 |
4 | 74 | 82 | 8 | 0.16 | 45 |
5 | 82 | 90 | 5 | 0.1 | 50 |
Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi dengan Data Kategorikal
Tabel distribusi frekuensi adalah alat yang berguna untuk menyusun dan menganalisis data kategorikal. Data kategorikal adalah data yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang berbeda, seperti jenis kelamin, warna, atau status pernikahan.
Contoh Soal
Misalnya, kita memiliki data tentang jenis kelamin 100 siswa di suatu kelas.
Tabel Data Jenis Kelamin Siswa
Jenis Kelamin | Frekuensi |
---|---|
Laki-laki | 60 |
Perempuan | 40 |
Cara Menghitung Frekuensi Relatif, Frekuensi Kumulatif, dan Nilai Tengah Kelas
Berikut langkah-langkah menghitung frekuensi relatif, frekuensi kumulatif, dan nilai tengah kelas untuk data kategorikal:
Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah proporsi dari total frekuensi yang jatuh dalam suatu kategori tertentu.
Frekuensi Relatif = Frekuensi Kategori / Total Frekuensi
Dalam contoh kita, frekuensi relatif untuk laki-laki adalah 60/100 = 0,6 atau 60%.
Frekuensi Kumulatif
Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi untuk semua kategori hingga kategori tertentu.
Frekuensi Kumulatif = Jumlah Frekuensi Sebelumnya + Frekuensi Kategori Saat Ini
Dalam contoh kita, frekuensi kumulatif untuk laki-laki adalah 60, dan frekuensi kumulatif untuk perempuan adalah 60 + 40 = 100.
Nilai Tengah Kelas
Nilai tengah kelas untuk data kategorikal tidak dapat dihitung karena tidak ada interval kelas yang terlibat.
Tabel Distribusi Frekuensi
Berikut adalah tabel distribusi frekuensi lengkap untuk data jenis kelamin siswa:
Tabel Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Siswa
Jenis Kelamin | Frekuensi | Frekuensi Relatif | Frekuensi Kumulatif |
---|---|---|---|
Laki-laki | 60 | 0,6 | 60 |
Perempuan | 40 | 0,4 | 100 |
Tabel distribusi frekuensi ini memberikan gambaran yang jelas tentang distribusi jenis kelamin siswa di kelas. Kita dapat melihat bahwa 60% siswa adalah laki-laki dan 40% siswa adalah perempuan.
Akhir Kata
Dengan memahami konsep tabel distribusi frekuensi dan latihan menyelesaikan berbagai contoh soal, Anda akan semakin mahir dalam mengolah data dan menyajikan informasi dengan lebih jelas dan ringkas. Tabel distribusi frekuensi bukan hanya sekadar alat untuk menyusun data, tetapi juga jembatan untuk memahami pola dan tren dalam kumpulan data yang kompleks. Selamat berlatih dan semoga sukses!