Contoh tinjauan pustaka laporan praktikum – Pernahkah kamu merasa kesulitan dalam menyusun tinjauan pustaka untuk laporan praktikum? Jangan khawatir, karena tinjauan pustaka merupakan bagian penting dalam laporan praktikum yang membantu kamu untuk menghubungkan hasil praktikum dengan teori dan penelitian sebelumnya. Dengan tinjauan pustaka yang baik, laporan praktikum kamu akan lebih kuat dan berbobot.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang contoh tinjauan pustaka dalam laporan praktikum, mulai dari pengertian, tujuan, langkah-langkah penyusunan, struktur, teknik penulisan, hingga tips dan trik yang perlu kamu ketahui. Simak artikel ini dengan seksama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tinjauan pustaka dalam laporan praktikum.
Pengertian Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan bagian penting dalam laporan praktikum. Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan landasan teori dan informasi terkait topik yang dibahas dalam praktikum. Dengan kata lain, tinjauan pustaka merupakan jembatan antara teori dan praktik.
Fungsi Tinjauan Pustaka dalam Laporan Praktikum
Fungsi tinjauan pustaka dalam laporan praktikum adalah untuk:
- Memberikan landasan teori yang kuat untuk praktikum.
- Menjelaskan konsep-konsep yang relevan dengan topik praktikum.
- Menunjukkan relevansi praktikum dengan penelitian sebelumnya.
- Membantu dalam memahami dan menginterpretasikan hasil praktikum.
Perbedaan Tinjauan Pustaka dengan Bagian Lain dalam Laporan Praktikum
Tinjauan pustaka berbeda dengan bagian lain dalam laporan praktikum, seperti:
Bagian Laporan | Tujuan |
---|---|
Pendahuluan | Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat praktikum. |
Tinjauan Pustaka | Memberikan landasan teori dan informasi terkait topik praktikum. |
Metode Penelitian | Menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam praktikum. |
Hasil dan Pembahasan | Menyajikan data dan analisis hasil praktikum. |
Kesimpulan dan Saran | Merangkum hasil praktikum dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. |
Perbedaan utama terletak pada fokus masing-masing bagian. Tinjauan pustaka berfokus pada teori dan informasi terkait topik, sedangkan bagian lain fokus pada aspek lain dari laporan praktikum, seperti metode, hasil, dan pembahasan.
Tujuan Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan bagian penting dalam laporan praktikum. Selain untuk menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset dan memahami topik yang dibahas, tinjauan pustaka juga berfungsi sebagai landasan untuk analisis dan interpretasi data yang kamu peroleh dalam praktikum.
Fungsi Tinjauan Pustaka dalam Laporan Praktikum
Tinjauan pustaka berfungsi untuk:
- Menyediakan latar belakang dan konteks terhadap topik praktikum. Ini membantu pembaca memahami mengapa praktikum dilakukan dan apa tujuannya.
- Menjelaskan teori dan konsep yang relevan dengan praktikum. Tinjauan pustaka dapat membantu kamu memahami prinsip-prinsip ilmiah yang mendasari praktikum.
- Menjelaskan metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Ini membantu kamu dalam memilih metode yang tepat untuk praktikum dan menghindari kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya.
- Menunjukkan hubungan antara hasil praktikum dengan penelitian sebelumnya. Tinjauan pustaka membantu kamu dalam menginterpretasikan hasil praktikum dengan melihatnya dalam konteks penelitian yang lebih luas.
Contoh Kalimat yang Menunjukkan Manfaat Tinjauan Pustaka
Misalnya, dalam praktikum tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi, tinjauan pustaka dapat membantu kamu menemukan penelitian sebelumnya yang telah membahas topik ini. Dari penelitian tersebut, kamu dapat mengetahui metode yang telah digunakan, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan yang diambil. Informasi ini dapat membantu kamu dalam merancang eksperimen, menganalisis data, dan menginterpretasikan hasil praktikummu.
Langkah-Langkah Penyusunan Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan bagian penting dalam laporan praktikum, karena berperan sebagai landasan teori dan informasi yang mendukung pelaksanaan praktikum serta hasil yang diperoleh. Menyusun tinjauan pustaka yang baik dan relevan membutuhkan beberapa langkah yang sistematis. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menyusun tinjauan pustaka untuk laporan praktikum.
1. Menentukan Topik dan Rumusan Masalah
Langkah pertama adalah menentukan topik dan rumusan masalah yang akan dibahas dalam praktikum. Topik ini menjadi fokus utama tinjauan pustaka. Rumusan masalah yang dirumuskan membantu dalam menentukan fokus pencarian literatur dan membatasi cakupan tinjauan pustaka.
Contoh tinjauan pustaka dalam laporan praktikum bisa diibaratkan seperti sebuah peta jalan, yang memandu kita memahami konsep dan metode yang digunakan dalam penelitian. Sama halnya dengan contoh laporan neraca keuangan, contoh laporan neraca keuangan yang lengkap dan terstruktur memberikan gambaran jelas tentang kondisi keuangan suatu perusahaan.
Tinjauan pustaka yang baik akan membantu kita memahami kerangka kerja penelitian dan mengidentifikasi celah penelitian yang dapat kita isi dengan hasil praktikum kita.
2. Mencari Sumber Referensi
Setelah menentukan topik dan rumusan masalah, langkah selanjutnya adalah mencari sumber referensi yang relevan. Sumber referensi yang dapat digunakan untuk tinjauan pustaka meliputi:
- Buku teks
- Jurnal ilmiah
- Prosiding konferensi
- Laporan penelitian
- Sumber daring terpercaya (misalnya, situs web universitas, lembaga penelitian)
Dalam memilih sumber referensi, perhatikan:
- Relevansi: Pastikan sumber referensi relevan dengan topik dan rumusan masalah yang dibahas.
- Akurasi: Pilih sumber referensi yang akurat dan kredibel, berasal dari penulis atau lembaga yang terpercaya.
- Aktualitas: Pertimbangkan sumber referensi yang relatif baru, terutama untuk topik yang berkembang cepat.
3. Membaca dan Menganalisis Sumber Referensi
Setelah mendapatkan sumber referensi, langkah selanjutnya adalah membaca dan menganalisisnya dengan seksama. Fokus pada informasi yang relevan dengan topik dan rumusan masalah. Catat poin-poin penting, data, dan temuan yang mendukung pembahasan dalam laporan praktikum.
4. Menyusun Kerangka Tinjauan Pustaka
Setelah membaca dan menganalisis sumber referensi, susunlah kerangka tinjauan pustaka. Kerangka ini berfungsi sebagai panduan dalam menulis tinjauan pustaka. Berikut adalah contoh kerangka tinjauan pustaka:
- Pendahuluan: Jelaskan latar belakang topik, pentingnya topik, dan rumusan masalah yang akan dibahas.
- Tinjauan Literatur: Bagian ini berisi pembahasan tentang teori, konsep, dan temuan penelitian yang relevan dengan topik dan rumusan masalah. Tuliskan secara sistematis, dengan menggunakan kalimat penghubung yang baik.
- Kesimpulan: Ringkasan dari pembahasan tinjauan literatur dan kaitannya dengan praktikum yang akan dilakukan.
5. Menulis Tinjauan Pustaka
Langkah terakhir adalah menulis tinjauan pustaka berdasarkan kerangka yang telah dibuat. Tulislah dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari plagiarisme dan gunakan sitasi yang benar untuk setiap sumber referensi yang digunakan.
6. Merevisi dan Mengedit
Setelah menulis tinjauan pustaka, revisi dan editlah dengan teliti. Perhatikan kesesuaian dengan kerangka, kejelasan bahasa, dan penggunaan sitasi yang benar. Mintalah masukan dari rekan atau dosen untuk membantu dalam proses revisi dan editing.
7. Menyusun Daftar Pustaka
Terakhir, susun daftar pustaka yang berisi semua sumber referensi yang digunakan dalam tinjauan pustaka. Daftar pustaka disusun berdasarkan aturan yang berlaku, misalnya, aturan Chicago, MLA, atau APA.
Flowchart Penyusunan Tinjauan Pustaka
Berikut adalah flowchart yang menggambarkan proses penyusunan tinjauan pustaka:
Memilih Sumber Referensi yang Relevan
Memilih sumber referensi yang relevan merupakan langkah penting dalam menyusun tinjauan pustaka. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih sumber referensi yang relevan:
- Mulailah dengan pencarian umum: Gunakan kata kunci yang luas untuk menemukan berbagai sumber referensi.
- Persempit pencarian: Gunakan kata kunci yang lebih spesifik untuk menemukan sumber referensi yang lebih relevan dengan topik dan rumusan masalah.
- Perhatikan judul dan abstrak: Baca judul dan abstrak untuk menilai relevansi sumber referensi.
- Baca referensi yang dikutip: Jika menemukan sumber referensi yang relevan, periksa referensi yang dikutip dalam sumber tersebut untuk menemukan sumber tambahan yang relevan.
- Konsultasikan dengan dosen atau ahli: Mintalah saran dan masukan dari dosen atau ahli di bidang yang Anda teliti.
Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan bagian penting dalam laporan praktikum. Tujuannya adalah untuk menunjukkan pemahaman terhadap topik yang diteliti, serta menghubungkan penelitian yang dilakukan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Menulis tinjauan pustaka yang efektif membutuhkan beberapa teknik khusus agar informasi yang disajikan akurat, relevan, dan mudah dipahami.
Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka yang Efektif
Teknik penulisan tinjauan pustaka yang efektif mencakup beberapa hal penting, antara lain:
- Memilih Sumber yang Relevan: Pastikan sumber yang digunakan relevan dengan topik penelitian dan berasal dari sumber yang terpercaya. Misalnya, jika topik penelitian adalah tentang pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman, maka sumber yang relevan adalah buku, jurnal ilmiah, atau laporan penelitian yang membahas tentang pupuk dan pertumbuhan tanaman.
- Membaca dan Memahami Sumber: Setelah memilih sumber yang relevan, bacalah sumber tersebut dengan seksama dan pahami isi dan argumentasinya. Catat poin-poin penting, ide-ide utama, dan data yang relevan untuk dibahas dalam tinjauan pustaka.
- Menyusun Kerangka Tinjauan Pustaka: Susunlah kerangka tinjauan pustaka yang logis dan mudah dipahami. Misalnya, dapat disusun berdasarkan tema, kronologis, atau berdasarkan teori yang digunakan. Kerangka ini akan membantu dalam menyusun tinjauan pustaka yang terstruktur dan runtut.
- Menulis dengan Bahasa yang Jelas dan Ringkas: Gunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan jargon atau bahasa teknis yang tidak dipahami oleh pembaca. Tulislah dengan gaya bahasa yang objektif dan tidak bias.
- Mencantumkan Sitasi dan Referensi: Setiap informasi yang diambil dari sumber lain harus dicantumkan dengan tepat melalui sitasi dan referensi. Hal ini penting untuk menghindari plagiarisme dan memberikan kredibilitas pada tinjauan pustaka.
Contoh Kalimat dengan Sitasi dan Referensi yang Tepat, Contoh tinjauan pustaka laporan praktikum
Berikut adalah contoh kalimat yang menunjukkan penggunaan teknik sitasi dan referensi yang tepat:
“Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan pupuk nitrogen dapat meningkatkan hasil panen padi (Supriyanto, 2020).”
Kalimat di atas menunjukkan bahwa informasi tentang pengaruh pupuk nitrogen terhadap hasil panen padi diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto pada tahun 2020. Sitasi yang digunakan adalah “Supriyanto, 2020” dan referensi lengkapnya akan dicantumkan di bagian daftar pustaka.
Menyusun Paragraf yang Koheren dan Runtut
Paragraf dalam tinjauan pustaka harus disusun secara koheren dan runtut agar mudah dipahami oleh pembaca. Berikut beberapa tips untuk menyusun paragraf yang efektif:
- Memiliki Ide Pokok yang Jelas: Setiap paragraf harus memiliki ide pokok yang jelas dan terfokus. Ide pokok ini harus diungkapkan di kalimat topik yang berada di awal paragraf.
- Kalimat Penjelas yang Runtut: Kalimat-kalimat penjelas setelah kalimat topik harus mendukung ide pokok dan disusun secara runtut. Gunakan kata penghubung untuk memperjelas hubungan antar kalimat dan paragraf.
- Transisi yang Lancar: Gunakan kata transisi untuk menghubungkan paragraf satu dengan lainnya dan membuat alur pembahasan menjadi lebih lancar. Contoh kata transisi: “Selain itu”, “Selanjutnya”, “Di sisi lain”, “Sebagai contoh”, dan sebagainya.
- Menghindari Pengulangan: Hindari pengulangan informasi yang sama dalam paragraf yang berbeda. Gunakan kata ganti atau frasa sinonim untuk menghindari pengulangan yang membosankan.
Contoh Tinjauan Pustaka dalam Laporan Praktikum
Tinjauan pustaka merupakan bagian penting dalam laporan praktikum, karena membantu memahami konsep dan teori yang mendasari percobaan yang dilakukan. Selain itu, tinjauan pustaka juga memberikan gambaran tentang penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang dikaji, sehingga dapat menjadi dasar untuk merumuskan hipotesis dan interpretasi hasil.
Sebagai contoh, tinjauan pustaka untuk laporan praktikum dengan topik “Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi Kimia” dapat membahas tentang teori tumbukan, energi aktivasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, termasuk suhu. Tinjauan pustaka juga dapat mencakup penelitian sebelumnya yang telah meneliti pengaruh suhu terhadap laju reaksi kimia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Contoh Tinjauan Pustaka
Berikut adalah contoh tabel yang merangkum hasil tinjauan pustaka tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi kimia:
Sumber Referensi | Topik | Hasil Penelitian |
---|---|---|
Arrhenius, S. (1889). Über die Dissociation der in wässerigen Lösungen befindlichen Stoffe. Zeitschrift für physikalische Chemie, 4(1), 226-248. | Teori Tumbukan | Menjelaskan bahwa laju reaksi bergantung pada frekuensi tumbukan antar molekul reaktan dan energi aktivasi. |
Laidler, K. J. (1965). Chemical Kinetics. New York: McGraw-Hill. | Energi Aktivasi | Mendefinisikan energi aktivasi sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia dapat terjadi. |
Benson, S. W. (1976). Thermochemical Kinetics. New York: John Wiley & Sons. | Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi | Menjelaskan bahwa suhu, konsentrasi reaktan, luas permukaan, dan katalis dapat mempengaruhi laju reaksi. |
Van’t Hoff, J. H. (1884). Études de dynamique chimique. Amsterdam: Frederik Muller. | Hukum Van’t Hoff | Menyatakan bahwa laju reaksi meningkat dua kali lipat untuk setiap kenaikan suhu 10 derajat Celcius. |
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa suhu merupakan faktor penting yang mempengaruhi laju reaksi kimia. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi energi kinetik molekul reaktan, sehingga semakin banyak tumbukan yang terjadi dan semakin cepat reaksi berlangsung. Hal ini sejalan dengan hukum Van’t Hoff yang menyatakan bahwa laju reaksi meningkat dua kali lipat untuk setiap kenaikan suhu 10 derajat Celcius.
Hubungan Tinjauan Pustaka dengan Hasil Praktikum
Hasil praktikum yang diperoleh dapat diinterpretasikan dengan menggunakan teori dan konsep yang diperoleh dari tinjauan pustaka. Misalnya, jika hasil praktikum menunjukkan bahwa laju reaksi meningkat seiring dengan kenaikan suhu, maka hal ini dapat dijelaskan dengan teori tumbukan dan hukum Van’t Hoff. Dengan demikian, tinjauan pustaka memberikan landasan teoritis untuk memahami dan menginterpretasikan hasil praktikum.
Ringkasan Akhir: Contoh Tinjauan Pustaka Laporan Praktikum
Dengan memahami contoh tinjauan pustaka dalam laporan praktikum, kamu akan lebih siap untuk menyusun laporan praktikum yang berkualitas. Ingatlah bahwa tinjauan pustaka merupakan jembatan penting antara teori dan praktikum, sehingga dapat memperkuat analisis dan interpretasi data yang kamu peroleh.