Gerakan Wahabi, yang lahir di Arab Saudi pada abad ke-18, telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Islam. Buku Sejarah Wahabi, sebuah karya monumental yang mengungkap kisah perjalanan gerakan ini, menawarkan kita pemahaman yang lebih dalam tentang doktrin, pengaruh, dan perdebatan seputar Wahabi.
Melalui buku ini, kita akan menjelajahi asal-usul gerakan Wahabi, mengenal tokoh-tokoh pentingnya, dan menelusuri timeline penting dalam sejarahnya. Kita akan memahami prinsip-prinsip utama doktrin Wahabi, pengaruhnya terhadap masyarakat, dan peran buku-buku dalam menyebarkan ideologinya. Lebih lanjut, buku ini akan membahas kritik yang dialamatkan kepada gerakan Wahabi, perkembangannya hingga saat ini, dan pengaruhnya di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Sejarah Singkat Wahabi
Gerakan Wahabi merupakan salah satu gerakan Islam yang berpengaruh dalam sejarah dunia Islam. Gerakan ini muncul di Jazirah Arab pada abad ke-18 dan hingga kini masih memiliki pengaruh yang kuat di berbagai belahan dunia. Gerakan Wahabi dikenal karena ajarannya yang ketat dan kembali pada dasar-dasar Islam yang dianggap murni.
Asal-Usul dan Perkembangan Gerakan Wahabi, Buku sejarah wahabi
Gerakan Wahabi berawal dari ajaran Muhammad ibn Abd al-Wahhab (1703-1792), seorang ulama yang lahir di desa Uyaina di wilayah Najd, Arab Saudi. Abd al-Wahhab menentang praktik-praktik keagamaan yang dianggapnya menyimpang dari ajaran Islam yang murni, seperti penyembahan terhadap kuburan dan tokoh-tokoh agama. Ia menekankan kembali pada tauhid (keesaan Tuhan) dan menolak segala bentuk penyembahan selain kepada Allah.
Ajaran Abd al-Wahhab mendapat sambutan hangat dari Muhammad bin Saud, seorang pemimpin suku dari keluarga Saud di wilayah Najd. Keduanya kemudian membentuk aliansi yang mengantarkan pada penyatuan wilayah Najd dan perluasan kekuasaan kerajaan Saudi. Gerakan ini kemudian dikenal sebagai “Wahabi” karena diambil dari nama Abd al-Wahhab.
Perkembangan gerakan Wahabi tidak selalu mulus. Mereka mengalami berbagai pasang surut dalam perebutan kekuasaan dengan kekuatan-kekuatan lain di Jazirah Arab. Pada abad ke-19, gerakan Wahabi di bawah kepemimpinan keluarga Saud berhasil menguasai sebagian besar wilayah Jazirah Arab dan membangun kerajaan yang berpusat di Riyadh.
Gerakan Wahabi kemudian mengalami masa sulit saat mereka dikalahkan oleh pasukan Mesir yang dipimpin oleh Muhammad Ali Pasha pada tahun 1818. Namun, gerakan ini bangkit kembali pada abad ke-20 dan akhirnya berhasil menguasai seluruh Jazirah Arab, termasuk Makkah dan Madinah.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Sejarah Wahabi
Beberapa tokoh penting dalam sejarah gerakan Wahabi, antara lain:
- Muhammad ibn Abd al-Wahhab: Pendiri gerakan Wahabi dan pemrakarsa ajaran yang menekankan kembali pada tauhid dan penolakan terhadap praktik-praktik keagamaan yang dianggap menyimpang.
- Muhammad bin Saud: Pemimpin suku dari keluarga Saud yang membentuk aliansi dengan Abd al-Wahhab dan menjadi pendiri Kerajaan Saudi pertama.
- Imam Turki bin Abdullah: Putra dari Muhammad bin Saud yang melanjutkan perjuangan gerakan Wahabi dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan kerajaan Saudi.
- Imam Abdul Aziz bin Saud: Raja pertama Arab Saudi modern yang berhasil menyatukan seluruh wilayah Jazirah Arab dan mendirikan Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.
Timeline Penting dalam Sejarah Wahabi
Tahun | Kejadian |
---|---|
1703 | Muhammad ibn Abd al-Wahhab lahir di desa Uyaina, Najd. |
1744 | Abd al-Wahhab bertemu dengan Muhammad bin Saud dan membentuk aliansi. |
1744-1818 | Gerakan Wahabi mengalami masa pasang surut dalam perebutan kekuasaan di Jazirah Arab. |
1818 | Pasukan Mesir di bawah pimpinan Muhammad Ali Pasha mengalahkan gerakan Wahabi dan menghancurkan ibukota mereka di Diriyah. |
1902 | Abdul Aziz bin Saud merebut kembali Riyadh dan memulai kembali perjuangan gerakan Wahabi. |
1932 | Abdul Aziz bin Saud memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi. |
Ringkasan Terakhir: Buku Sejarah Wahabi
Buku Sejarah Wahabi bukan hanya sebuah catatan sejarah, tetapi juga cerminan kompleksitas pemikiran Islam. Dengan mempelajari sejarah Wahabi, kita dapat memahami lebih baik dinamika pemikiran keagamaan, pengaruhnya terhadap kehidupan bermasyarakat, dan pentingnya toleransi dalam menghadapi perbedaan.