Rangkuman Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia: Menelusuri Jejak Kemerdekaan

No comments
Indonesia map java history dutch century when 18th time world 1945 ports august north ii war early

Ringkasan sejarah perjuangan bangsa indonesia – Perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan merupakan sebuah kisah heroik yang dipenuhi dengan pengorbanan, keberanian, dan tekad bulat. Dari perlawanan heroik terhadap penjajah hingga proklamasi kemerdekaan yang menggetarkan dunia, sejarah perjuangan bangsa Indonesia menjadi cerminan semangat juang yang tak kenal lelah.

Melalui rangkuman ini, kita akan menelusuri jejak sejarah, mulai dari masa pra-kemerdekaan dengan berbagai bentuk perlawanan rakyat, hingga masa pergerakan nasional yang melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh. Kita akan menyaksikan bagaimana proklamasi kemerdekaan dideklarasikan, dan bagaimana revolusi mempertahankan kemerdekaan dijalankan. Akhirnya, kita akan melihat bagaimana Indonesia membangun dirinya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Masa Pergerakan Nasional: Ringkasan Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Setelah melewati masa penjajahan yang panjang, semangat perlawanan bangsa Indonesia semakin berkobar. Perjuangan yang awalnya bersifat kedaerahan dan sporadis, mulai bertransformasi menjadi gerakan nasional yang terorganisir dan terstruktur. Masa ini ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang memiliki tujuan yang sama: meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

Organisasi Pergerakan Nasional, Ringkasan sejarah perjuangan bangsa indonesia

Organisasi-organisasi pergerakan nasional menjadi wadah bagi para tokoh dan pemuda untuk menyatukan kekuatan dan merumuskan strategi perjuangan. Beberapa organisasi penting yang muncul di masa ini antara lain:

  • Boedi Oetomo (1908): Didirikan oleh dr. Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, dan R.M.T.A. Djajadiningrat. Boedi Oetomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia. Fokus utama organisasi ini adalah meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan masyarakat Jawa.
  • Sarekat Islam (1912): Didirikan oleh Haji Samanhudi. Organisasi ini awalnya berfokus pada kesejahteraan kaum pedagang muslim, namun kemudian berkembang menjadi organisasi politik yang menuntut kemerdekaan.
  • Indische Partij (1912): Didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Soewardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Indische Partij merupakan organisasi pergerakan nasional yang menentang kolonialisme Belanda dengan menggunakan strategi politik dan propaganda.
  • Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) (1925): Organisasi ini didirikan oleh mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda. PPI berperan penting dalam menyebarkan nasionalisme dan kesadaran politik di kalangan pemuda Indonesia.

Peran Tokoh Pergerakan Nasional

Perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran para tokoh yang memiliki visi dan dedikasi tinggi. Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan Sutan Sjahrir menjadi pelopor dan penggerak utama dalam pergerakan nasional.

  • Soekarno: Sebagai tokoh sentral dalam pergerakan nasional, Soekarno dikenal dengan pidato-pidatonya yang penuh semangat dan menggugah rasa nasionalisme. Ia mencetuskan konsep “Indonesia Merdeka” dan menjadi tokoh utama dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
  • Hatta: Hatta dikenal sebagai tokoh yang cerdas dan berwawasan luas. Ia berperan penting dalam merumuskan dasar-dasar negara Indonesia dan menjadi wakil presiden pertama Indonesia. Hatta juga berperan penting dalam menggalang dukungan internasional untuk kemerdekaan Indonesia.
  • Sutan Sjahrir: Sutan Sjahrir merupakan tokoh penting dalam pergerakan nasional dan menjadi perdana menteri pertama Indonesia. Ia dikenal sebagai tokoh yang moderat dan pragmatis dalam perjuangan kemerdekaan. Sutan Sjahrir berperan penting dalam merumuskan strategi politik dan diplomasi Indonesia.

Strategi dan Metode Perjuangan

Organisasi pergerakan nasional menggunakan berbagai strategi dan metode untuk memperjuangkan kemerdekaan. Strategi yang digunakan meliputi:

  • Propaganda dan Pendidikan: Organisasi pergerakan nasional menggunakan media massa, seperti surat kabar dan majalah, untuk menyebarkan ideologi nasionalisme dan membangun kesadaran politik masyarakat.
  • Demonstrasi dan Aksi Massa: Demonstrasi dan aksi massa menjadi bentuk protes yang efektif untuk menunjukkan kekuatan dan tekad rakyat dalam menuntut kemerdekaan.
  • Diplomasi dan Negosiasi: Organisasi pergerakan nasional juga menggunakan diplomasi dan negosiasi untuk mendapatkan dukungan internasional dan menekan Belanda agar memberikan kemerdekaan.
  • Pembentukan Partai Politik: Organisasi pergerakan nasional juga membentuk partai politik untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan memperkuat basis politik mereka.
Read more:  Struktur Teks Novel Sejarah Kemelut di Majapahit: Menelusuri Jejak Kejayaan dan Keruntuhan

Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia map java history dutch century when 18th time world 1945 ports august north ii war early

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah momen bersejarah yang menandai berakhirnya penjajahan Belanda dan dimulainya era baru bagi bangsa Indonesia. Deklarasi kemerdekaan ini dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno, yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia, di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Latar Belakang dan Proses Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi dalam konteks berakhirnya Perang Dunia II dan kekalahan Jepang, yang saat itu menjajah Indonesia. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, kekosongan kekuasaan di Indonesia menimbulkan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Proses proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai dengan pertemuan para tokoh nasional, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo, pada tanggal 15 Agustus 1945. Mereka berdiskusi mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta bertemu dengan para pemuda yang mendesak mereka untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Akhirnya, pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia di kediaman Soekarno.

Suasana Saat Proklamasi Kemerdekaan Dibacakan

Suasana saat proklamasi kemerdekaan dibacakan penuh dengan semangat nasionalisme dan kegembiraan. Para penduduk Jakarta berbondong-bondong menuju kediaman Soekarno untuk mendengarkan pembacaan proklamasi. Suasana penuh harapan dan kegembiraan, mengingat perjuangan panjang yang telah dilalui bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Meskipun suasana penuh kegembiraan, namun ada juga rasa was-was dan ketegangan menjelang proklamasi kemerdekaan. Pasalnya, Jepang masih berkuasa di Indonesia dan belum menyerah secara resmi. Selain itu, ada kemungkinan Belanda akan kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah.

Dampak Proklamasi Kemerdekaan Terhadap Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki dampak yang sangat besar terhadap Indonesia, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial.

  • Secara politik, proklamasi kemerdekaan menandai berakhirnya penjajahan Belanda dan lahirnya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
  • Secara ekonomi, proklamasi kemerdekaan membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan ekonominya sendiri. Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan ekonomi yang berat setelah merdeka, seperti kekurangan sumber daya dan infrastruktur.
  • Secara sosial, proklamasi kemerdekaan membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan di kalangan rakyat Indonesia. Proklamasi kemerdekaan juga membawa perubahan sosial yang signifikan, seperti munculnya organisasi kemasyarakatan dan gerakan sosial baru.

Masa Revolusi

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 menandai babak baru dalam sejarah perjuangan bangsa. Namun, jalan menuju kemerdekaan yang sejati ternyata tidak mudah. Belanda, yang merasa kehilangan koloninya, tidak terima dengan kemerdekaan Indonesia dan berusaha keras untuk kembali menguasai negeri ini. Pertempuran sengit pun terjadi di berbagai wilayah Indonesia, menandai awal dari masa revolusi yang penuh tantangan dan pengorbanan.

Konflik dan Pertempuran

Setelah proklamasi kemerdekaan, Belanda melancarkan serangan militer untuk merebut kembali Indonesia. Mereka mengklaim bahwa Indonesia adalah bagian dari Hindia Belanda dan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak sah. Serangan Belanda pertama kali terjadi di Surabaya pada bulan November 1945. Pertempuran Surabaya yang terkenal ini merupakan pertempuran besar pertama antara Indonesia dan Belanda. Pertempuran ini berlangsung selama tiga minggu dan menewaskan ribuan orang dari kedua belah pihak.

Selain Surabaya, konflik juga terjadi di berbagai wilayah lainnya seperti Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. Pertempuran-pertempuran ini menunjukkan tekad kuat rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan mereka. Mereka berjuang dengan gigih, meskipun kalah dalam persenjataan dan kekuatan militer.

Strategi Perang Gerilya

Menyadari kekurangan dalam persenjataan dan kekuatan militer, rakyat Indonesia menerapkan strategi perang gerilya untuk menghadapi Belanda. Strategi ini terbukti efektif dalam mengalahkan Belanda yang memiliki pasukan dan persenjataan yang lebih kuat. Strategi gerilya yang digunakan oleh rakyat Indonesia meliputi:

  • Serangan mendadak dan cepat ke pos-pos Belanda.
  • Penggunaan medan yang sulit untuk mengelabui Belanda.
  • Pembinaan jaringan intelijen yang kuat untuk mendapatkan informasi tentang pergerakan Belanda.
  • Dukungan penuh dari masyarakat setempat, yang menyediakan makanan, tempat berlindung, dan informasi.
Read more:  Sejarah Perpajakan di Indonesia: Dari Kerajaan Hingga Era Digital

Strategi perang gerilya ini berhasil membuat Belanda kewalahan. Mereka kesulitan untuk mengendalikan wilayah Indonesia dan menghadapi perlawanan yang gigih dari rakyat Indonesia.

Perjanjian-Perjanjian Penting

Selama masa revolusi, beberapa perjanjian penting terjadi antara Indonesia dan Belanda. Perjanjian-perjanjian ini bertujuan untuk mencari jalan keluar dari konflik dan mencapai perdamaian. Berikut adalah tabel yang merangkum perjanjian-perjanjian penting tersebut:

Perjanjian Tanggal Isi Perjanjian
Perjanjian Linggarjati 15 November 1946 Menghentikan sementara pertempuran dan mengakui Indonesia sebagai negara merdeka, namun dengan wilayah yang terbatas.
Perjanjian Renville 17 Januari 1948 Menentukan garis demarkasi antara wilayah yang dikuasai Indonesia dan Belanda.
Perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) 27 Mei 1949 Menetapkan kemerdekaan Indonesia secara resmi dan pengakuan kedaulatan penuh atas wilayah Indonesia.

Perjanjian KMB menandai berakhirnya masa revolusi dan dimulainya era baru bagi Indonesia sebagai negara merdeka.

Pengakuan Kemerdekaan

Ringkasan sejarah perjuangan bangsa indonesia

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, langkah selanjutnya adalah mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain. Pengakuan ini merupakan hal yang penting bagi Indonesia untuk mendapatkan legitimasi internasional dan memperkuat posisinya sebagai negara yang merdeka. Proses pengakuan ini tidaklah mudah dan diwarnai dengan berbagai tantangan.

Proses Pengakuan Kedaulatan Indonesia

Pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda dan negara-negara lain berlangsung secara bertahap dan melalui berbagai proses diplomatik.

  • Pada awalnya, Belanda menolak mengakui kemerdekaan Indonesia dan berusaha untuk kembali menjajah Indonesia. Belanda menganggap Indonesia sebagai bagian dari wilayah jajahannya dan menolak untuk menerima kenyataan bahwa Indonesia telah merdeka.
  • Namun, tekanan dari berbagai negara di dunia, terutama negara-negara Asia dan Afrika, memaksa Belanda untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. PBB juga memainkan peran penting dalam mendorong pengakuan kedaulatan Indonesia.
  • Pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. KMB merupakan hasil dari perundingan antara Indonesia dan Belanda yang dimediasi oleh negara-negara lain.

Selain Belanda, banyak negara lain yang mengakui kedaulatan Indonesia. Pengakuan ini diberikan berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional dan prinsip-prinsip kemerdekaan dan kedaulatan negara.

Dampak Pengakuan Kedaulatan

Pengakuan kedaulatan Indonesia memiliki dampak yang besar bagi Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh dampaknya:

  • Meningkatkan legitimasi internasional Indonesia dan memperkuat posisinya di dunia.
  • Membuka peluang bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dan kerja sama dengan negara-negara lain.
  • Mempermudah akses Indonesia terhadap bantuan internasional, baik dalam bentuk finansial maupun non-finansial.
  • Memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti isu-isu keamanan, ekonomi, dan lingkungan.

Kutipan Tokoh Penting

“Pengakuan kedaulatan Indonesia oleh negara-negara lain merupakan bukti nyata bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah membuahkan hasil. Ini adalah momen bersejarah yang harus kita syukuri dan kita jaga dengan baik.” – Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia

Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memasuki babak baru dalam sejarahnya, yaitu membangun negara sendiri. Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan proses yang rumit dan penuh tantangan, tetapi akhirnya terwujud berkat tekad dan perjuangan para pemimpin bangsa.

Dasar Hukum dan Prinsip-prinsip Pembentukan NKRI

Pembentukan NKRI didasarkan pada beberapa hal penting, yaitu:

  • Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945: Proklamasi ini merupakan deklarasi resmi kemerdekaan Indonesia dan menjadi dasar hukum utama pembentukan NKRI.
  • Piagam Jakarta: Piagam ini berisi rumusan dasar negara Indonesia, yang meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
  • Undang-Undang Dasar 1945: UUD 1945 merupakan hukum dasar negara Indonesia yang mengatur sistem pemerintahan, lembaga negara, dan hak-hak warga negara.

Prinsip-prinsip yang mendasari pembentukan NKRI antara lain:

  • Kedaulatan Rakyat: Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
  • Persatuan dan Kesatuan: NKRI adalah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama, yang dipersatukan dalam satu bangsa.
  • Keadilan Sosial: NKRI bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Peran Tokoh-tokoh dalam Pembentukan NKRI

Pembentukan NKRI tidak terlepas dari peran penting para tokoh bangsa, seperti:

  • Soekarno: Sebagai Proklamator Kemerdekaan, Soekarno memainkan peran sentral dalam merumuskan dasar negara dan sistem pemerintahan Indonesia.
  • Mohammad Hatta: Sebagai Wakil Presiden pertama, Hatta berperan penting dalam merumuskan konsep ekonomi dan politik Indonesia.
  • Ir. Djuanda: Djuanda dikenal sebagai Bapak Deklarasi Djuanda yang menegaskan kedaulatan Indonesia atas wilayah lautnya.
  • Sutan Sjahrir: Sjahrir merupakan tokoh penting dalam pemerintahan pertama Indonesia dan berperan dalam merumuskan kebijakan luar negeri.
  • Mohammad Natsir: Natsir adalah tokoh penting dalam pergerakan Islam Indonesia dan berperan dalam merumuskan sistem pemerintahan yang berdasarkan Pancasila.
Read more:  Sejarah Marhaenisme PDF: Menjelajahi Ideologi Soekarno

Sistem Pemerintahan dan Lembaga Negara

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia membentuk sistem pemerintahan republik dengan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Lembaga negara yang dibentuk antara lain:

  • Presiden dan Wakil Presiden: Sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, bertanggung jawab atas pelaksanaan pemerintahan.
  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR): Sebagai lembaga tertinggi negara, memiliki kewenangan untuk menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan memilih presiden dan wakil presiden.
  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR): Sebagai lembaga legislatif, memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang.
  • Mahkamah Agung: Sebagai lembaga yudikatif, memiliki kewenangan untuk mengadili perkara peradilan.
  • Badan Pemeriksa Keuangan (BPK): Sebagai lembaga pengawas keuangan negara.

Tantangan dan Peluang Pasca Kemerdekaan

Ringkasan sejarah perjuangan bangsa indonesia

Setelah berhasil meraih kemerdekaan pada tahun 1945, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang yang membentuk masa depan negara. Tantangan yang dihadapi tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Sementara itu, peluang dan kesempatan baru terbuka lebar untuk membangun Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera.

Tantangan Pasca Kemerdekaan

Tantangan yang dihadapi Indonesia pasca kemerdekaan dapat dikategorikan menjadi beberapa aspek, antara lain:

  • Aspek Ekonomi: Indonesia menghadapi masalah ekonomi yang serius pasca kemerdekaan. Infrastruktur yang rusak akibat perang, kurangnya modal, dan rendahnya tingkat pendidikan menjadi penghambat utama dalam membangun perekonomian nasional. Selain itu, kemiskinan dan pengangguran juga menjadi masalah serius yang harus diatasi.
  • Aspek Politik: Indonesia menghadapi berbagai tantangan politik pasca kemerdekaan, seperti ketidakstabilan politik akibat pemberontakan dan konflik regional. Tantangan lainnya adalah membangun sistem politik yang demokratis dan stabil, serta mengatasi korupsi dan nepotisme.
  • Aspek Sosial: Tantangan di bidang sosial meliputi rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, masih adanya kesenjangan sosial dan budaya antar daerah juga menjadi masalah yang perlu ditangani.
  • Aspek Pertahanan dan Keamanan: Indonesia menghadapi ancaman dari luar negeri, seperti ancaman dari negara-negara kolonial yang ingin kembali menguasai Indonesia. Selain itu, ancaman dari gerakan separatis dan terorisme juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Peluang dan Kesempatan Pasca Kemerdekaan

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Indonesia juga memiliki peluang dan kesempatan untuk membangun negara yang lebih baik pasca kemerdekaan. Beberapa peluang dan kesempatan tersebut antara lain:

  • Sumber Daya Alam yang Melimpah: Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak bumi, gas alam, batubara, dan hasil hutan. Sumber daya alam ini dapat menjadi potensi besar untuk membangun perekonomian nasional.
  • Potensi Pasar yang Besar: Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, sehingga memiliki potensi pasar yang besar untuk berbagai produk dan jasa. Hal ini dapat menjadi peluang bagi para pengusaha untuk mengembangkan bisnis mereka.
  • Lokasi Strategis: Indonesia terletak di jalur perdagangan internasional, sehingga memiliki lokasi strategis yang dapat menjadi keuntungan untuk mengembangkan perdagangan dan investasi.
  • Keberagaman Budaya: Keberagaman budaya di Indonesia dapat menjadi potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata. Pariwisata budaya dapat menjadi sumber pendapatan yang besar bagi negara.

Program Pembangunan Pasca Kemerdekaan

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai program pembangunan pasca kemerdekaan untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Berikut adalah tabel yang merangkum program-program pembangunan tersebut:

Periode Program Pembangunan Tujuan
1945-1950 Pemulihan dan Rehabilitasi Pasca Perang Membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat perang dan memulihkan perekonomian nasional.
1950-1960 Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan.
1960-1965 Pembangunan Ekonomi Terpimpin Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan peran aktif pemerintah dalam mengendalikan sektor ekonomi.
1966-1998 Pembangunan Ekonomi Orde Baru Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan fokus pada sektor industri dan investasi asing.
1998-sekarang Pembangunan Ekonomi Reformasi Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan fokus pada sektor jasa dan teknologi informasi.

Pemungkas

Perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan adalah bukti nyata bahwa semangat persatuan dan tekad bulat dapat mengalahkan segala rintangan. Kisah ini bukan hanya sekadar catatan sejarah, melainkan sebuah inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus berjuang membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.