Menguak Rahasia Menghitung Skala Likert Menurut Sugiyono

No comments
Cara menghitung skala likert menurut sugiyono

Cara menghitung skala likert menurut sugiyono – Skala Likert, sebuah alat ukur yang populer dalam penelitian, memiliki peran penting dalam mengungkap opini, sikap, dan persepsi responden. Namun, menghitung skor skala Likert menurut Sugiyono bisa menjadi tantangan bagi para peneliti pemula. Bagaimana cara yang tepat untuk menghitung skor skala Likert agar data yang diperoleh benar-benar bermakna? Mari kita pelajari bersama tentang cara menghitung skala Likert menurut Sugiyono yang akan membantu Anda dalam menganalisis data penelitian dengan lebih akurat.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah menghitung skala Likert menurut Sugiyono, mulai dari pengertian dan ciri-cirinya hingga cara menginterpretasikan skor total yang diperoleh. Kita juga akan melihat keunggulan dan kelemahan skala Likert serta contoh penerapannya dalam penelitian. Dengan memahami cara menghitung skala Likert menurut Sugiyono, Anda akan lebih yakin dalam menganalisis data penelitian dan menarik kesimpulan yang valid.

Konstruksi Skala Likert: Cara Menghitung Skala Likert Menurut Sugiyono

Cara menghitung skala likert menurut sugiyono

Skala Likert merupakan salah satu skala pengukuran yang populer dalam penelitian, khususnya dalam ilmu sosial. Skala ini mengukur sikap, persepsi, atau pendapat responden terhadap suatu objek atau pernyataan. Dalam skala Likert, responden diminta untuk memilih tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diberikan. Konstruksi skala Likert membutuhkan beberapa langkah penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas pengukuran.

Read more:  Universitas Birmingham: Pusat Akademik dan Inovasi di Inggris

Langkah-Langkah Membangun Skala Likert

Membangun skala Likert membutuhkan ketelitian dan pemahaman yang baik tentang konsep yang ingin diukur. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:

  1. Menentukan Konsep yang Ingin Diukur: Langkah pertama adalah menentukan dengan jelas konsep yang ingin diukur. Misalnya, Anda ingin mengukur sikap mahasiswa terhadap pembelajaran daring.
  2. Merumuskan Pernyataan: Setelah konsep ditentukan, rumuskan beberapa pernyataan yang merefleksikan konsep tersebut. Pernyataan harus jelas, singkat, dan mudah dipahami. Setiap pernyataan harus mengukur satu aspek dari konsep yang ingin diukur.
  3. Menentukan Rentang Jawaban: Rentang jawaban dalam skala Likert biasanya terdiri dari 5 atau 7 pilihan, yang menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan. Contohnya:
    • Sangat Setuju (SS)
    • Setuju (S)
    • Netral (N)
    • Tidak Setuju (TS)
    • Sangat Tidak Setuju (STS)
  4. Memberikan Skor pada Setiap Jawaban: Setiap jawaban dalam rentang skala Likert diberi skor numerik. Biasanya, skor diberikan secara berurutan, mulai dari skor terendah untuk jawaban yang menunjukkan ketidaksetujuan hingga skor tertinggi untuk jawaban yang menunjukkan persetujuan. Misalnya:
    • SS: 5
    • S: 4
    • N: 3
    • TS: 2
    • STS: 1
  5. Uji Coba Skala: Setelah skala dirumuskan, lakukan uji coba skala pada sampel yang representatif. Uji coba ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas skala.
  6. Analisis Data: Setelah data terkumpul, analisis data untuk mengetahui validitas dan reliabilitas skala. Jika hasil analisis menunjukkan bahwa skala tidak valid atau reliabel, perlu dilakukan revisi pada skala.

Contoh Item Pertanyaan dalam Skala Likert, Cara menghitung skala likert menurut sugiyono

No. Item Pertanyaan Rentang Jawaban Skor
1 Pembelajaran daring memberikan fleksibilitas waktu yang tinggi. SS, S, N, TS, STS 5, 4, 3, 2, 1
2 Materi pembelajaran daring mudah dipahami. SS, S, N, TS, STS 5, 4, 3, 2, 1
3 Interaksi dengan dosen dalam pembelajaran daring kurang efektif. SS, S, N, TS, STS 1, 2, 3, 4, 5
Read more:  Pengertian Personil Administrasi Beserta Tugas Dan Tanggung Jawabnya Dalam Manajemen

Contoh Item Pertanyaan yang Mengukur Sikap, Persepsi, dan Perilaku

Berikut contoh item pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan perilaku:

  • Sikap: “Saya yakin bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan komunikasi antar individu.”
  • Persepsi: “Saya merasa bahwa pembelajaran daring lebih efektif dibandingkan pembelajaran tatap muka.”
  • Perilaku: “Saya sering menggunakan media sosial untuk mencari informasi tentang topik yang menarik bagi saya.”

Keunggulan dan Kelemahan Skala Likert

Cara menghitung skala likert menurut sugiyono

Skala Likert, salah satu metode pengukuran yang populer dalam penelitian, menawarkan cara yang praktis dan mudah untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Namun, seperti metode pengukuran lainnya, skala Likert memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan.

Keunggulan Skala Likert

Skala Likert menawarkan beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan yang populer dalam berbagai penelitian:

  • Mudah dipahami dan diterapkan: Skala Likert menggunakan pernyataan yang mudah dipahami dan pilihan jawaban yang jelas, sehingga mudah bagi responden untuk memberikan jawaban.
  • Fleksibel: Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam variabel, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
  • Efisien: Skala Likert dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari banyak responden secara cepat dan efisien.
  • Relatif murah: Skala Likert dapat dibuat dan diterapkan dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan metode pengukuran lainnya.
  • Mudah dianalisis: Data yang dikumpulkan menggunakan skala Likert dapat dianalisis dengan mudah menggunakan metode statistik dasar.
Read more:  Cara Menghitung PK AC: Panduan Lengkap untuk Memilih Pendingin Ruangan yang Tepat

Kelemahan Skala Likert

Meskipun memiliki beberapa keunggulan, skala Likert juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan:

  • Kemungkinan bias: Responden mungkin cenderung memilih jawaban di tengah skala (netral) atau memilih jawaban yang sama secara beruntun, yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
  • Kesulitan dalam mengukur intensitas: Skala Likert tidak selalu dapat mengukur intensitas sikap atau pendapat responden secara akurat.
  • Rentan terhadap efek halo: Responden mungkin memberikan jawaban yang sama untuk semua pertanyaan, tanpa mempertimbangkan isi pertanyaan secara individual.
  • Kesulitan dalam menafsirkan hasil: Menafsirkan hasil skala Likert dapat menjadi rumit, terutama jika terdapat banyak variabel yang diukur.

Contoh Kasus Penelitian

Sebagai contoh, penelitian tentang kepuasan pelanggan terhadap layanan suatu perusahaan dapat menggunakan skala Likert untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur aspek-aspek seperti kualitas produk, kecepatan layanan, dan keramahan staf.

Keunggulan skala Likert dalam penelitian ini adalah kemudahan pengumpulan data dari banyak pelanggan, serta kemudahan analisis data menggunakan metode statistik. Namun, kelemahan skala Likert dalam penelitian ini adalah kemungkinan bias, karena pelanggan mungkin cenderung memberikan jawaban yang sama untuk semua pertanyaan, tanpa mempertimbangkan isi pertanyaan secara individual.

Penutupan Akhir

Cara menghitung skala likert menurut sugiyono

Memahami cara menghitung skala Likert menurut Sugiyono bukan hanya tentang menghitung skor secara mekanis, tetapi juga tentang memahami konsep di baliknya. Dengan mengetahui keunggulan dan kelemahan skala Likert, Anda dapat menentukan apakah skala ini sesuai dengan tujuan penelitian Anda. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru bagi Anda dalam menggunakan skala Likert dalam penelitian dan membantu Anda mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.