Mengelola persediaan merupakan hal yang penting bagi setiap bisnis. Salah satu konsep penting dalam manajemen persediaan adalah Reorder Point (ROP), yang merupakan titik pemesanan kembali. ROP membantu Anda menentukan kapan harus memesan kembali persediaan agar tidak kehabisan stok dan terhindar dari kerugian akibat kehilangan penjualan. Dengan memahami cara menghitung ROP, Anda dapat mengoptimalkan manajemen persediaan dan memastikan kelancaran operasional bisnis.
ROP dihitung dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti permintaan, waktu tunggu pengiriman, dan tingkat keamanan persediaan. Rumus ROP yang tepat akan membantu Anda menentukan jumlah persediaan yang optimal untuk dipesan kembali. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang ROP, mulai dari pengertian hingga penerapannya dalam bisnis.
Rumus Menghitung ROP
Setelah memahami konsep ROP dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, langkah selanjutnya adalah menghitung ROP yang tepat untuk bisnis Anda. Rumus ROP membantu menentukan jumlah persediaan minimum yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa mengalami kekurangan stok.
Rumus Menghitung ROP
Rumus umum untuk menghitung ROP adalah:
ROP = (Permintaan Rata-Rata Harian x Waktu Pemesanan) + (Permintaan Selama Waktu Tunggu)
Mari kita bahas setiap variabel dalam rumus ini:
- Permintaan Rata-Rata Harian: Jumlah produk yang terjual setiap hari. Anda dapat menghitungnya dengan membagi total penjualan dalam periode tertentu dengan jumlah hari dalam periode tersebut.
- Waktu Pemesanan: Waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesanan setelah Anda memesannya. Ini termasuk waktu pemrosesan pesanan, waktu pengiriman, dan waktu penerimaan.
- Permintaan Selama Waktu Tunggu: Jumlah produk yang diharapkan terjual selama waktu tunggu, yaitu periode antara pemesanan dan penerimaan pesanan.
Contoh Menghitung ROP
Bayangkan Anda memiliki toko online yang menjual sepatu. Anda menjual rata-rata 10 pasang sepatu per hari. Waktu pemesanan Anda adalah 5 hari. Anda juga memperkirakan penjualan akan meningkat selama periode waktu tunggu, yaitu 2 pasang sepatu per hari.
Dengan menggunakan rumus ROP, Anda dapat menghitung ROP sebagai berikut:
ROP = (10 pasang sepatu/hari x 5 hari) + (2 pasang sepatu/hari x 5 hari) = 60 pasang sepatu
Berdasarkan perhitungan ini, Anda perlu memiliki minimal 60 pasang sepatu di gudang untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa mengalami kekurangan stok.
Contoh Perhitungan ROP: Cara Menghitung Rop
Untuk memahami bagaimana ROP dihitung dalam praktik, mari kita lihat contoh kasus yang lebih konkret. Bayangkan Anda adalah pemilik toko baju yang menjual kaos. Anda perlu menentukan berapa jumlah kaos yang harus dipesan setiap kali untuk menghindari kehabisan stok dan kerugian penjualan, sekaligus meminimalkan biaya penyimpanan.
Contoh Kasus Bisnis Toko Baju
Misalkan Anda memiliki toko baju yang menjual kaos. Anda menjual rata-rata 50 kaos per hari. Waktu tunggu pengiriman kaos dari pemasok adalah 5 hari. Anda ingin memiliki persediaan aman sebesar 10 kaos untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan.
Perhitungan ROP, Cara menghitung rop
Berikut langkah-langkah perhitungan ROP untuk kasus toko baju ini:
- Hitung kebutuhan harian: Kebutuhan harian adalah jumlah kaos yang terjual setiap hari, yaitu 50 kaos.
- Hitung waktu tunggu: Waktu tunggu adalah waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengirimkan kaos, yaitu 5 hari.
- Hitung kebutuhan selama waktu tunggu: Kebutuhan selama waktu tunggu adalah jumlah kaos yang dibutuhkan selama waktu tunggu, yaitu 50 kaos/hari * 5 hari = 250 kaos.
- Tentukan persediaan aman: Persediaan aman adalah jumlah kaos yang Anda inginkan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan, yaitu 10 kaos.
- Hitung ROP: ROP adalah jumlah kaos yang harus dipesan setiap kali, yaitu 250 kaos (kebutuhan selama waktu tunggu) + 10 kaos (persediaan aman) = 260 kaos.
Berdasarkan perhitungan di atas, Anda perlu memesan 260 kaos setiap kali untuk memastikan stok kaos Anda selalu terpenuhi dan tidak kehabisan stok. Dengan ROP ini, Anda dapat menghindari kerugian penjualan akibat kehabisan stok dan meminimalkan biaya penyimpanan.
Kesimpulan
Dengan memahami cara menghitung ROP dan menerapkannya dalam sistem manajemen persediaan, Anda dapat meminimalkan risiko kehabisan stok, meningkatkan efisiensi operasional, dan pada akhirnya, meningkatkan profitabilitas bisnis. Penting untuk diingat bahwa ROP bukanlah angka yang statis, melainkan harus disesuaikan dengan perubahan kondisi bisnis. Dengan terus memantau dan mengevaluasi ROP, Anda dapat memastikan bahwa persediaan selalu terkelola dengan optimal.