Cara menghitung nilai buku metode garis lurus – Menghitung nilai buku aset tetap merupakan hal penting dalam dunia akuntansi. Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode garis lurus. Metode ini dikenal karena kesederhanaannya dan mudah dipahami. Dengan metode garis lurus, nilai aset tetap akan dikurangi secara merata setiap tahunnya hingga mencapai nilai sisa. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang cara menghitung nilai buku dengan metode garis lurus, mulai dari pengertian, rumus, hingga contoh penerapannya.
Metode garis lurus merupakan metode depresiasi yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Metode ini mengasumsikan bahwa aset tetap akan mengalami penurunan nilai yang sama setiap tahunnya selama masa manfaatnya. Dengan kata lain, metode garis lurus mendistribusikan biaya aset secara merata selama masa manfaatnya. Untuk menghitung nilai buku dengan metode garis lurus, kita perlu mengetahui harga perolehan aset, masa manfaat aset, dan nilai sisa aset.
Pengertian Metode Garis Lurus: Cara Menghitung Nilai Buku Metode Garis Lurus
Metode garis lurus merupakan salah satu metode penyusutan aset tetap yang paling umum digunakan. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa aset tetap mengalami penyusutan secara linear selama masa manfaatnya. Artinya, nilai aset tetap menurun secara merata setiap tahunnya hingga mencapai nilai sisa pada akhir masa manfaat.
Pengertian Metode Garis Lurus, Cara menghitung nilai buku metode garis lurus
Metode garis lurus menghitung penyusutan dengan cara membagi selisih antara nilai perolehan aset dan nilai sisa dengan masa manfaat aset tersebut. Nilai penyusutan yang dihasilkan akan sama setiap tahunnya selama masa manfaat aset.
Contoh Ilustrasi Metode Garis Lurus
Misalnya, sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga Rp100.000.000 dan memiliki nilai sisa Rp10.000.000. Mesin tersebut memiliki masa manfaat 5 tahun. Maka, penyusutan tahunan yang dihitung dengan metode garis lurus adalah:
(Rp100.000.000 – Rp10.000.000) / 5 tahun = Rp18.000.000/tahun
Dengan demikian, nilai buku mesin tersebut akan berkurang sebesar Rp18.000.000 setiap tahunnya. Pada akhir tahun ke-5, nilai buku mesin tersebut akan menjadi Rp10.000.000, yaitu nilai sisa yang telah ditentukan.
Simpulan Akhir
Dengan memahami metode garis lurus, Anda dapat menghitung nilai buku aset tetap dengan mudah dan akurat. Metode ini merupakan pilihan yang tepat untuk aset tetap yang memiliki masa manfaat yang relatif sama setiap tahunnya. Namun, perlu diingat bahwa metode garis lurus memiliki kelemahan, yaitu tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai aset seperti inflasi atau perubahan teknologi. Untuk hasil yang lebih akurat, Anda dapat mempertimbangkan metode depresiasi lainnya yang lebih kompleks seperti metode saldo menurun atau metode satuan produksi.