Contoh soal perbandingan tidak senilai – Pernahkah kamu memperhatikan bahwa semakin banyak pekerja yang mengerjakan suatu proyek, semakin cepat proyek tersebut selesai? Atau semakin banyak bahan bakar yang digunakan, semakin jauh jarak yang dapat ditempuh? Ini adalah contoh nyata dari perbandingan tidak senilai, di mana dua besaran memiliki hubungan berbalik lurus: ketika satu besaran meningkat, besaran lainnya menurun.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep perbandingan tidak senilai dengan lebih detail, mempelajari sifat-sifatnya, dan mengaplikasikannya dalam berbagai contoh soal. Siap untuk mempelajari bagaimana perbandingan tidak senilai bekerja dalam kehidupan sehari-hari?
Pengertian Perbandingan Tidak Senilai
Perbandingan tidak senilai adalah hubungan antara dua besaran yang saling bergantung, di mana jika salah satu besaran meningkat, maka besaran lainnya akan menurun, atau sebaliknya. Hubungan ini juga dikenal sebagai perbandingan berbalik nilai.
Contoh Perbandingan Tidak Senilai dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh sederhana dari perbandingan tidak senilai adalah hubungan antara kecepatan dan waktu tempuh. Jika kecepatan kendaraan meningkat, maka waktu tempuh akan berkurang, dan sebaliknya. Misalnya, jika kamu mengendarai mobil dengan kecepatan 60 km/jam, kamu akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan mengendarai mobil dengan kecepatan 100 km/jam.
Contoh Besaran yang Memiliki Hubungan Perbandingan Tidak Senilai
Besaran 1 | Besaran 2 |
---|---|
Kecepatan | Waktu tempuh |
Jumlah pekerja | Waktu penyelesaian pekerjaan |
Jumlah barang | Harga per unit |
Sifat Perbandingan Tidak Senilai: Contoh Soal Perbandingan Tidak Senilai
Perbandingan tidak senilai, seperti namanya, menunjukkan hubungan antara dua besaran yang tidak sejalan. Ketika satu besaran meningkat, besaran lainnya justru menurun, atau sebaliknya. Perbandingan ini sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan memahami sifat-sifatnya akan membantu kita dalam menganalisis dan memecahkan masalah yang melibatkan hubungan tidak sebanding.
Sifat-Sifat Perbandingan Tidak Senilai
Ada beberapa sifat utama yang membedakan perbandingan tidak senilai dari perbandingan senilai. Berikut adalah beberapa sifatnya:
- Perbandingan Terbalik: Sifat utama perbandingan tidak senilai adalah perbandingan terbalik. Artinya, jika satu besaran meningkat, besaran lainnya akan menurun secara proporsional. Contohnya, jika kecepatan mobil meningkat, waktu tempuh untuk jarak tertentu akan menurun.
- Hasil Kali Konstan: Perbandingan tidak senilai juga memiliki sifat bahwa hasil kali dari kedua besaran tersebut selalu konstan. Contohnya, jika kita memiliki dua besaran, x dan y, yang saling berbanding tidak senilai, maka x * y = k, di mana k adalah konstanta.
- Grafik Berbentuk Hiperbola: Jika kita menggambar grafik perbandingan tidak senilai, grafiknya akan berbentuk hiperbola. Hal ini karena hubungan antara kedua besaran tidak linear, melainkan berbentuk kurva.
Perbedaan dengan Perbandingan Senilai
Perbedaan utama antara perbandingan tidak senilai dan perbandingan senilai terletak pada hubungan antara kedua besaran. Dalam perbandingan senilai, kedua besaran bergerak searah, artinya jika satu besaran meningkat, besaran lainnya juga akan meningkat. Sebaliknya, dalam perbandingan tidak senilai, kedua besaran bergerak berlawanan arah, artinya jika satu besaran meningkat, besaran lainnya akan menurun.
Contoh Perbandingan Tidak Senilai
Bayangkan sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tertentu. Semakin cepat mobil melaju, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ini adalah contoh klasik perbandingan tidak senilai. Dalam hal ini, kecepatan dan waktu tempuh saling berbanding terbalik. Jika kecepatan meningkat, waktu tempuh akan menurun, dan sebaliknya.
Rumus Perbandingan Tidak Senilai
Perbandingan tidak senilai merupakan hubungan antara dua besaran yang saling berbanding terbalik. Artinya, jika nilai satu besaran meningkat, nilai besaran lainnya akan menurun, dan sebaliknya. Dalam perbandingan tidak senilai, hasil kali kedua besaran selalu konstan.
Rumus Perbandingan Tidak Senilai
Rumus umum untuk menghitung nilai yang tidak diketahui dalam perbandingan tidak senilai adalah:
a1 × b1 = a2 × b2
di mana:
* a1 dan a2 adalah nilai dari besaran pertama
* b1 dan b2 adalah nilai dari besaran kedua
Rumus ini menunjukkan bahwa hasil kali dari nilai-nilai awal dari kedua besaran sama dengan hasil kali dari nilai-nilai akhir dari kedua besaran.
Cara Menggunakan Rumus
Rumus ini dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal perbandingan tidak senilai dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan nilai-nilai awal dari kedua besaran (a1 dan b1).
- Tentukan nilai akhir dari salah satu besaran (a2 atau b2).
- Gunakan rumus untuk menghitung nilai akhir dari besaran lainnya (b2 atau a2).
Contoh Soal
Misalnya, sebuah mobil melaju dengan kecepatan 60 km/jam dan menempuh jarak 120 km. Jika kecepatan mobil ditingkatkan menjadi 80 km/jam, berapa lama waktu yang dibutuhkan mobil untuk menempuh jarak yang sama?
- Nilai awal kecepatan (a1) adalah 60 km/jam.
- Nilai awal waktu (b1) adalah 120 km / 60 km/jam = 2 jam.
- Nilai akhir kecepatan (a2) adalah 80 km/jam.
- Gunakan rumus: a1 × b1 = a2 × b2.
- Substitusikan nilai yang diketahui: 60 km/jam × 2 jam = 80 km/jam × b2.
- Hitung nilai akhir waktu (b2): b2 = (60 km/jam × 2 jam) / 80 km/jam = 1,5 jam.
Jadi, waktu yang dibutuhkan mobil untuk menempuh jarak yang sama dengan kecepatan 80 km/jam adalah 1,5 jam.
Contoh Soal Perbandingan Tidak Senilai
Perbandingan tidak senilai adalah hubungan antara dua variabel di mana ketika satu variabel meningkat, variabel lainnya menurun, dan sebaliknya. Perbandingan ini sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti hubungan antara kecepatan dan waktu tempuh, jumlah pekerja dan waktu penyelesaian pekerjaan, atau harga barang dan jumlah barang yang dibeli.
Contoh Soal Perbandingan Tidak Senilai dalam Kehidupan Sehari-hari
Misalnya, perhatikan situasi berikut:
Seorang pekerja dapat menyelesaikan 10 buah baju dalam waktu 2 jam. Berapa banyak baju yang dapat diselesaikan pekerja tersebut dalam waktu 5 jam?
Langkah-langkah Penyelesaian Soal
Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat menggunakan rumus perbandingan tidak senilai:
x1y1 = x2y2
di mana:
* x1 dan y1 adalah nilai awal dari dua variabel
* x2 dan y2 adalah nilai akhir dari dua variabel
Dalam soal ini, kita memiliki:
* x1 = 2 jam (waktu awal)
* y1 = 10 buah baju (jumlah baju awal)
* x2 = 5 jam (waktu akhir)
* y2 = ? (jumlah baju akhir)
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita mendapatkan:
2 jam * 10 buah baju = 5 jam * y2
Dengan menyelesaikan persamaan tersebut, kita memperoleh:
y2 = (2 jam * 10 buah baju) / 5 jam = 4 buah baju
Jadi, pekerja tersebut dapat menyelesaikan 4 buah baju dalam waktu 5 jam.
Tabel Hubungan Variabel
Berikut tabel yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel dalam soal dan nilai yang diperoleh setelah penyelesaian:
Variabel | Nilai Awal | Nilai Akhir |
---|---|---|
Waktu (jam) | 2 | 5 |
Jumlah Baju | 10 | 4 |
Penerapan Perbandingan Tidak Senilai dalam Kehidupan Sehari-hari
Perbandingan tidak senilai, atau sering disebut perbandingan berbalik nilai, merupakan konsep matematika yang menunjukkan hubungan antara dua variabel di mana peningkatan satu variabel mengakibatkan penurunan variabel lainnya, dan sebaliknya. Konsep ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, membantu kita memahami berbagai situasi dan membuat keputusan yang lebih baik.
Penerapan Perbandingan Tidak Senilai dalam Ekonomi
Dalam ekonomi, perbandingan tidak senilai berperan penting dalam analisis hubungan antara berbagai faktor. Misalnya, hubungan antara harga suatu barang dengan permintaannya. Semakin tinggi harga suatu barang, semakin rendah permintaannya.
- Misalnya, ketika harga bensin naik, orang cenderung mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum atau sepeda, sehingga permintaan bensin menurun.
- Contoh lain, ketika harga tiket pesawat turun, permintaan tiket pesawat cenderung meningkat, karena lebih banyak orang mampu dan tertarik untuk bepergian.
Penerapan Perbandingan Tidak Senilai dalam Kesehatan
Perbandingan tidak senilai juga memiliki aplikasi penting dalam bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah hubungan antara jumlah jam tidur dengan tingkat stres. Semakin sedikit jam tidur seseorang, semakin tinggi tingkat stres yang dialaminya.
- Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, kelelahan, dan gangguan mood, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat stres.
- Sebaliknya, istirahat yang cukup dapat membantu tubuh dan pikiran untuk pulih, mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Penerapan Perbandingan Tidak Senilai dalam Teknologi
Dalam teknologi, perbandingan tidak senilai dapat diterapkan untuk memahami hubungan antara berbagai faktor dalam pengembangan perangkat lunak atau sistem komputer. Misalnya, hubungan antara kecepatan prosesor dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Contoh soal perbandingan tidak senilai seringkali ditemui dalam berbagai bidang, seperti ekonomi dan bisnis. Misalnya, dalam menentukan jumlah produksi yang optimal berdasarkan permintaan pasar. Untuk memahami alur kas dalam suatu bisnis, kita juga perlu mempelajari contoh soal laporan arus kas.
Contoh soal ini dapat ditemukan di https://newcomerscuerna.org/contoh-soal-laporan-arus-kas/. Nah, contoh soal perbandingan tidak senilai bisa membantu kita dalam menganalisis data keuangan dan mengambil keputusan yang tepat terkait arus kas.
- Semakin cepat prosesor, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.
- Contoh lain, semakin besar kapasitas penyimpanan hard drive, semakin banyak data yang dapat disimpan, tetapi harga hard drive juga cenderung meningkat.
Soal Perbandingan Tidak Senilai dengan Grafik
Perbandingan tidak senilai adalah hubungan antara dua variabel di mana ketika satu variabel meningkat, variabel lainnya menurun, dan sebaliknya. Hubungan ini dapat diilustrasikan dengan jelas melalui grafik, memungkinkan kita untuk melihat bagaimana perubahan pada satu variabel memengaruhi perubahan pada variabel lainnya.
Membuat Soal Perbandingan Tidak Senilai dengan Grafik
Untuk membuat soal perbandingan tidak senilai dengan grafik, kita perlu memilih dua variabel yang memiliki hubungan tidak senilai dan membuat grafik yang menunjukkan hubungan tersebut. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan data tentang kecepatan mobil dan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tertentu. Semakin cepat mobil, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut, dan sebaliknya.
Menganalisis Grafik untuk Menentukan Hubungan Perbandingan Tidak Senilai
Untuk menentukan hubungan perbandingan tidak senilai dalam grafik, kita perlu memperhatikan bagaimana nilai kedua variabel berubah secara bersamaan. Jika satu variabel meningkat sementara variabel lainnya menurun, maka ini menunjukkan hubungan perbandingan tidak senilai. Kita juga dapat melihat bentuk grafik untuk menentukan jenis hubungan perbandingan tidak senilai. Grafik perbandingan tidak senilai biasanya berbentuk kurva hiperbola, di mana kurva semakin mendekati sumbu x dan y tetapi tidak pernah menyentuhnya.
Tabel Hubungan Variabel dalam Grafik
Untuk mempermudah analisis, kita dapat membuat tabel yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel dalam grafik dan nilai yang diperoleh dari analisis. Tabel ini akan membantu kita untuk melihat dengan jelas bagaimana perubahan pada satu variabel memengaruhi perubahan pada variabel lainnya.
Variabel 1 | Variabel 2 | Hubungan |
---|---|---|
Kecepatan Mobil | Waktu Tempuh | Perbandingan Tidak Senilai |
10 km/jam | 60 menit | |
20 km/jam | 30 menit | |
30 km/jam | 20 menit | |
40 km/jam | 15 menit |
Dari tabel ini, kita dapat melihat bahwa semakin cepat mobil, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tertentu. Ini menunjukkan hubungan perbandingan tidak senilai antara kecepatan dan waktu.
Soal Perbandingan Tidak Senilai dengan Persamaan
Perbandingan tidak senilai merupakan konsep yang menunjukkan hubungan terbalik antara dua besaran. Artinya, ketika satu besaran meningkat, besaran lainnya menurun, dan sebaliknya. Persamaan linear dapat digunakan untuk merepresentasikan hubungan perbandingan tidak senilai, dan hal ini memungkinkan kita untuk menganalisis dan memprediksi nilai yang tidak diketahui.
Contoh Soal Perbandingan Tidak Senilai dengan Persamaan Linear
Misalkan kita memiliki soal: “Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 60 km/jam dan membutuhkan waktu 2 jam untuk mencapai tujuan. Jika kecepatan mobil ditingkatkan menjadi 80 km/jam, berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang sama?”
Dalam soal ini, kecepatan dan waktu merupakan besaran yang memiliki hubungan perbandingan tidak senilai. Semakin tinggi kecepatan, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat menggunakan persamaan linear. Misalkan:
* v adalah kecepatan mobil (km/jam)
* t adalah waktu yang dibutuhkan (jam)
Hubungan antara kecepatan dan waktu dapat direpresentasikan dengan persamaan:
v * t = k
di mana k adalah konstanta. Konstanta ini mewakili jarak yang tetap antara titik awal dan tujuan.
Untuk mencari nilai k, kita dapat menggunakan informasi yang diberikan dalam soal:
60 * 2 = k
k = 120
Sekarang, kita dapat menggunakan persamaan v * t = 120 untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan jika kecepatan mobil ditingkatkan menjadi 80 km/jam:
80 * t = 120
t = 120 / 80
t = 1,5 jam
Jadi, jika kecepatan mobil ditingkatkan menjadi 80 km/jam, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang sama adalah 1,5 jam.
Bagaimana Persamaan Linear Dapat Digunakan untuk Merepresentasikan Hubungan Perbandingan Tidak Senilai, Contoh soal perbandingan tidak senilai
Persamaan linear dapat digunakan untuk merepresentasikan hubungan perbandingan tidak senilai karena bentuknya yang sederhana dan fleksibel. Persamaan linear memiliki bentuk umum y = mx + c, di mana:
* y adalah variabel dependen
* x adalah variabel independen
* m adalah kemiringan garis
* c adalah konstanta
Dalam konteks perbandingan tidak senilai, variabel dependen dan independen memiliki hubungan terbalik. Misalnya, jika kita ingin memodelkan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t), kita dapat menggunakan persamaan:
t = k/v
di mana k adalah konstanta yang mewakili jarak. Persamaan ini dapat ditulis ulang dalam bentuk linear:
t = (1/k) * (1/v)
Persamaan ini menunjukkan bahwa waktu (t) berbanding terbalik dengan kecepatan (v). Kemiringan garis dalam persamaan ini adalah 1/k, yang menunjukkan tingkat perubahan waktu terhadap kecepatan.
Contoh Ilustrasi
Misalkan kita memiliki tabel data yang menunjukkan hubungan antara jumlah pekerja dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek:
Jumlah Pekerja | Waktu (jam) |
---|---|
2 | 12 |
3 | 8 |
4 | 6 |
Dari tabel data ini, kita dapat melihat bahwa jumlah pekerja dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek memiliki hubungan perbandingan tidak senilai. Semakin banyak pekerja, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan.
Untuk memodelkan hubungan ini dengan persamaan linear, kita dapat menggunakan persamaan:
t = k/n
di mana t adalah waktu yang dibutuhkan, n adalah jumlah pekerja, dan k adalah konstanta. Untuk mencari nilai k, kita dapat menggunakan data dari tabel:
12 = k/2
k = 24
Sekarang, kita dapat menggunakan persamaan t = 24/n untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan jika jumlah pekerja diubah. Misalnya, jika jumlah pekerja adalah 5, waktu yang dibutuhkan adalah:
t = 24/5
t = 4,8 jam
Dengan demikian, persamaan linear dapat digunakan untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dengan jumlah pekerja yang berbeda.
Soal Perbandingan Tidak Senilai dengan Perbandingan Senilai
Dalam matematika, perbandingan tidak senilai dan perbandingan senilai adalah dua konsep penting yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel. Perbandingan tidak senilai menunjukkan bahwa ketika satu variabel meningkat, variabel lainnya menurun dengan faktor tetap, sedangkan perbandingan senilai menunjukkan bahwa kedua variabel meningkat atau menurun dengan faktor tetap. Dalam beberapa kasus, kita dapat menemukan masalah yang melibatkan kombinasi dari kedua jenis perbandingan ini.
Soal Kombinasi Perbandingan Tidak Senilai dan Perbandingan Senilai
Untuk memahami bagaimana konsep kedua jenis perbandingan dapat diterapkan dalam satu soal, perhatikan contoh berikut:
Sebuah pabrik memproduksi 100 unit produk dalam 5 hari dengan 20 pekerja. Jika jumlah pekerja dikurangi menjadi 10, berapa hari yang dibutuhkan untuk memproduksi 200 unit produk?
Soal ini melibatkan kombinasi perbandingan tidak senilai dan perbandingan senilai. Mari kita pecah soal ini:
- Perbandingan Tidak Senilai: Jumlah pekerja dan jumlah hari yang dibutuhkan untuk memproduksi produk. Jika jumlah pekerja dikurangi, jumlah hari yang dibutuhkan akan meningkat.
- Perbandingan Senilai: Jumlah produk yang diproduksi dan jumlah hari yang dibutuhkan. Jika jumlah produk yang diproduksi meningkat, jumlah hari yang dibutuhkan juga akan meningkat.
Ilustrasi Penyelesaian Soal
Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat menggunakan langkah-langkah berikut:
- Hitung jumlah hari yang dibutuhkan untuk memproduksi 100 unit produk dengan 10 pekerja. Karena jumlah pekerja berbanding tidak senilai dengan jumlah hari, kita dapat menggunakan rumus:
Hari 1 / Hari 2 = Pekerja 2 / Pekerja 1
Dengan kata lain, jumlah hari yang dibutuhkan untuk memproduksi 100 unit produk dengan 10 pekerja adalah:
5 hari / Hari 2 = 10 pekerja / 20 pekerja
Hari 2 = (5 hari * 20 pekerja) / 10 pekerja = 10 hari
- Hitung jumlah hari yang dibutuhkan untuk memproduksi 200 unit produk dengan 10 pekerja. Karena jumlah produk berbanding senilai dengan jumlah hari, kita dapat menggunakan rumus:
Hari 1 / Hari 2 = Produk 1 / Produk 2
Dengan kata lain, jumlah hari yang dibutuhkan untuk memproduksi 200 unit produk dengan 10 pekerja adalah:
10 hari / Hari 2 = 100 unit / 200 unit
Hari 2 = (10 hari * 200 unit) / 100 unit = 20 hari
Jadi, pabrik membutuhkan 20 hari untuk memproduksi 200 unit produk dengan 10 pekerja.
Soal Perbandingan Tidak Senilai dengan Proporsi
Perbandingan tidak senilai terjadi ketika dua besaran memiliki hubungan berlawanan, artinya ketika satu besaran meningkat, besaran lainnya menurun, dan sebaliknya. Dalam menyelesaikan soal perbandingan tidak senilai, konsep proporsi sangat membantu. Proporsi merupakan perbandingan yang sama antara dua rasio.
Konsep Proporsi dalam Perbandingan Tidak Senilai
Konsep proporsi dalam perbandingan tidak senilai membantu kita menemukan nilai yang tidak diketahui dalam suatu situasi. Jika kita memiliki dua besaran yang memiliki hubungan tidak senilai, kita dapat menuliskannya dalam bentuk proporsi. Misalnya, jika kita memiliki dua besaran A dan B yang memiliki hubungan tidak senilai, maka proporsi mereka dapat ditulis sebagai:
A1/B1 = A2/B2
Di mana:
* A1 dan B1 adalah nilai awal dari besaran A dan B.
* A2 dan B2 adalah nilai akhir dari besaran A dan B.
Dengan menggunakan proporsi ini, kita dapat menemukan nilai yang tidak diketahui jika kita mengetahui tiga dari keempat nilai tersebut.
Contoh Soal dan Penyelesaian
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 60 km/jam dan membutuhkan waktu 4 jam untuk mencapai tujuan. Jika mobil tersebut ingin mencapai tujuan dalam waktu 3 jam, berapa kecepatan yang harus dicapai?
Dalam soal ini, kecepatan dan waktu memiliki hubungan tidak senilai. Semakin cepat mobil melaju, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Kita dapat menggunakan proporsi untuk menyelesaikan soal ini.
Kecepatan1/Waktu1 = Kecepatan2/Waktu2
60 km/jam / 4 jam = Kecepatan2 / 3 jam
Untuk menemukan Kecepatan2, kita dapat mengalikan silang:
60 km/jam * 3 jam = Kecepatan2 * 4 jam
180 km = Kecepatan2 * 4 jam
Kecepatan2 = 180 km / 4 jam
Kecepatan2 = 45 km/jam
Jadi, mobil tersebut harus melaju dengan kecepatan 45 km/jam untuk mencapai tujuan dalam waktu 3 jam.
Contoh Ilustrasi
Perhatikan ilustrasi berikut:
- Sebuah toko roti memiliki 10 pekerja yang dapat membuat 50 roti dalam waktu 2 jam.
- Jika jumlah pekerja dikurangi menjadi 5, berapa banyak roti yang dapat dibuat dalam waktu 2 jam?
Dalam ilustrasi ini, jumlah pekerja dan jumlah roti yang dibuat memiliki hubungan tidak senilai. Semakin sedikit pekerja, semakin sedikit roti yang dapat dibuat. Kita dapat menggunakan proporsi untuk menemukan jumlah roti yang dapat dibuat dengan 5 pekerja.
Jumlah Pekerja1/Jumlah Roti1 = Jumlah Pekerja2/Jumlah Roti2
10 pekerja / 50 roti = 5 pekerja / Jumlah Roti2
Jumlah Roti2 = (5 pekerja * 50 roti) / 10 pekerja
Jumlah Roti2 = 25 roti
Jadi, dengan 5 pekerja, toko roti dapat membuat 25 roti dalam waktu 2 jam.
Kesimpulan
Konsep proporsi sangat membantu dalam menyelesaikan soal perbandingan tidak senilai. Dengan menggunakan proporsi, kita dapat menemukan nilai yang tidak diketahui dalam suatu situasi. Proporsi memberikan cara yang sistematis dan mudah untuk memahami hubungan antara dua besaran yang memiliki hubungan tidak senilai.
Ulasan Penutup
Memahami konsep perbandingan tidak senilai tidak hanya penting dalam matematika, tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan memahami hubungan berbalik lurus antara besaran, kita dapat membuat keputusan yang lebih tepat, menganalisis data dengan lebih akurat, dan bahkan memprediksi hasil yang mungkin terjadi.