Cara hitung bphtb warisan – Menerima warisan merupakan momen istimewa, namun tak jarang diiringi dengan kewajiban pajak yang perlu dipenuhi. Salah satu pajak yang harus dibayarkan adalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Warisan. Mengerti cara menghitung BPHTB Warisan menjadi penting agar Anda dapat memenuhi kewajiban pajak dengan benar dan tepat waktu.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang BPHTB Warisan, mulai dari pengertian, subjek dan objek pajak, hingga cara menghitung dan membayarnya. Dengan memahami setiap poin yang dibahas, Anda dapat menghitung BPHTB Warisan dengan akurat dan meminimalisir risiko kesalahan dalam proses pembayaran.
Pengertian BPHTB Warisan
BPHTB Warisan merupakan pajak yang dikenakan atas peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang diperoleh melalui warisan. Artinya, pajak ini dibayarkan oleh ahli waris yang menerima harta warisan berupa tanah dan/atau bangunan dari pewaris.
Perbedaan BPHTB Warisan dengan BPHTB Transaksi Jual Beli
BPHTB Warisan berbeda dengan BPHTB transaksi jual beli dalam hal objek pajak dan dasar pengenaan pajaknya. Berikut penjelasannya:
- Objek Pajak: BPHTB Warisan dikenakan atas peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan melalui warisan, sedangkan BPHTB transaksi jual beli dikenakan atas peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan melalui transaksi jual beli.
- Dasar Pengenaan Pajak: Dasar pengenaan pajak BPHTB Warisan adalah nilai jual objek pajak (NJOP) tanah dan/atau bangunan yang diwariskan, sedangkan dasar pengenaan pajak BPHTB transaksi jual beli adalah nilai jual objek pajak (NJOP) tanah dan/atau bangunan yang diperjualbelikan.
Dasar Hukum BPHTB Warisan
Dasar hukum terkait BPHTB Warisan tercantum dalam beberapa peraturan perundang-undangan, di antaranya:
- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Pengenaan dan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
- Peraturan Daerah (Perda) tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di setiap daerah
Subjek Pajak BPHTB Warisan
Siapa sih yang wajib bayar BPHTB Warisan? Nah, ini dia penjelasannya! BPHTB Warisan dikenakan kepada pihak yang menerima warisan berupa tanah dan/atau bangunan. Sederhananya, siapa yang dapat warisan, dialah yang wajib bayar pajak.
Perbedaan Subjek Pajak BPHTB Warisan dengan BPHTB Transaksi Jual Beli
Nah, sekarang kita bedah perbedaannya. Kalau di BPHTB transaksi jual beli, subjek pajaknya adalah pembeli, yaitu pihak yang membeli tanah dan/atau bangunan. Sementara itu, di BPHTB Warisan, subjek pajaknya adalah ahli waris, yaitu pihak yang menerima warisan berupa tanah dan/atau bangunan.
Jenis Subjek Pajak BPHTB Warisan dan Kewajibannya
Oke, sekarang kita bahas lebih detail. Siapa saja yang menjadi subjek pajak BPHTB Warisan dan apa kewajibannya?
| Jenis Subjek Pajak | Kewajiban |
|---|---|
| Ahli Waris Tunggal | Ahli waris tunggal wajib membayar BPHTB atas seluruh nilai tanah dan/atau bangunan yang diwariskan. |
| Ahli Waris Bersama | Ahli waris bersama wajib membayar BPHTB atas bagian masing-masing dari nilai tanah dan/atau bangunan yang diwariskan. |
| Penerima Hibah | Penerima hibah wajib membayar BPHTB atas nilai tanah dan/atau bangunan yang dihibahkan. |
Objek Pajak BPHTB Warisan
Objek pajak BPHTB Warisan adalah harta benda yang diwariskan oleh pewaris kepada ahli waris. Harta benda ini bisa berupa tanah dan bangunan, atau bisa juga berupa aset lainnya seperti saham, obligasi, dan kendaraan.
Perbedaan Objek Pajak BPHTB Warisan dengan BPHTB Transaksi Jual Beli
Perbedaan utama objek pajak BPHTB Warisan dengan BPHTB transaksi jual beli terletak pada sumber kepemilikan harta benda. Dalam BPHTB Warisan, harta benda diperoleh melalui proses pewarisan dari almarhum, sedangkan dalam BPHTB transaksi jual beli, harta benda diperoleh melalui proses jual beli.
Berikut adalah tabel yang memperlihatkan perbedaan objek pajak BPHTB Warisan dan BPHTB transaksi jual beli:
| Aspek | BPHTB Warisan | BPHTB Transaksi Jual Beli |
|---|---|---|
| Sumber Kepemilikan | Pewarisan | Jual Beli |
| Pihak yang Bertransaksi | Pewaris dan Ahli Waris | Penjual dan Pembeli |
| Dokumen yang Digunakan | Surat Keterangan Waris dan Akta Hibah Waris | Akta Jual Beli |
Contoh Objek Pajak BPHTB Warisan, Cara hitung bphtb warisan
- Tanah dan bangunan yang diwariskan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
- Saham perusahaan yang diwariskan oleh kakek kepada cucunya.
- Mobil yang diwariskan oleh nenek kepada cucunya.
Dasar Perhitungan BPHTB Warisan
Perhitungan BPHTB Warisan memiliki dasar yang berbeda dengan BPHTB untuk transaksi jual beli. Dalam hal ini, objek pajak bukan lagi nilai jual objek pajak, melainkan nilai taksir objek pajak.
Dasar Perhitungan BPHTB Warisan
Dasar perhitungan BPHTB Warisan adalah Nilai Taksir Objek Pajak (NJOP) yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah. NJOP ini biasanya didasarkan pada kondisi fisik objek pajak, lokasi, dan jenis bangunan. Nilai ini berbeda dengan nilai jual objek pajak yang biasanya digunakan dalam transaksi jual beli.
Perbedaan Dasar Perhitungan BPHTB Warisan dengan BPHTB Transaksi Jual Beli
Perbedaan utama antara dasar perhitungan BPHTB Warisan dan BPHTB transaksi jual beli terletak pada nilai yang digunakan sebagai dasar perhitungan. Dalam BPHTB Warisan, nilai taksir objek pajak (NJOP) yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah menjadi dasar perhitungan, sedangkan dalam BPHTB transaksi jual beli, nilai jual objek pajak yang disepakati oleh penjual dan pembeli menjadi dasar perhitungan.
Komponen Dasar Perhitungan BPHTB Warisan
| Komponen | Penjelasan |
|---|---|
| Nilai Taksir Objek Pajak (NJOP) | Nilai yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan kondisi fisik objek pajak, lokasi, dan jenis bangunan. |
| Luas Tanah dan Bangunan | Luas tanah dan bangunan yang menjadi objek pajak. |
| Tarif BPHTB | Tarif BPHTB yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, biasanya bervariasi berdasarkan jenis objek pajak dan lokasi. |
Rumus Perhitungan BPHTB Warisan: Cara Hitung Bphtb Warisan
Untuk menghitung BPHTB warisan, Anda perlu memahami rumus yang digunakan. Rumus ini akan membantu Anda menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan berdasarkan nilai objek pajak dan beberapa faktor lain.
Rumus Perhitungan BPHTB Warisan
Rumus perhitungan BPHTB Warisan adalah:
BPHTB = NJOP x (NJB – NJOPTKP) x (Tarif BPHTB)
Keterangan:
- BPHTB adalah Pajak Bumi dan Bangunan (BPHTB) yang harus dibayarkan.
- NJOP adalah Nilai Jual Objek Pajak, yaitu nilai jual objek pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
- NJB adalah Nilai Jual Beli, yaitu nilai jual objek pajak yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
- NJOPTKP adalah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak, yaitu nilai jual objek pajak yang tidak dikenakan pajak. NJOPTKP ini ditentukan oleh pemerintah daerah.
- Tarif BPHTB adalah tarif pajak yang berlaku untuk BPHTB. Tarif ini ditentukan oleh pemerintah daerah.
Contoh Perhitungan BPHTB Warisan
Sebagai contoh, misalkan Anda mewarisi sebuah rumah dengan NJOP sebesar Rp500.000.000, NJB sebesar Rp700.000.000, NJOPTKP sebesar Rp50.000.000, dan tarif BPHTB sebesar 5%. Berikut perhitungan BPHTB-nya:
BPHTB = Rp500.000.000 x (Rp700.000.000 – Rp50.000.000) x 5%
BPHTB = Rp500.000.000 x Rp650.000.000 x 5%
BPHTB = Rp16.250.000.000
Jadi, BPHTB yang harus Anda bayarkan adalah Rp16.250.000.000.
Ringkasan Terakhir
Membayar BPHTB Warisan merupakan kewajiban bagi setiap penerima warisan. Dengan memahami cara menghitung dan membayarnya, Anda dapat memenuhi kewajiban pajak dengan tepat dan terhindar dari sanksi keterlambatan. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan ahli pajak jika Anda memiliki pertanyaan atau keraguan terkait perhitungan BPHTB Warisan.
