Cara hitung pph 23 gross up – PPh 23 Gross Up, seringkali menjadi momok bagi para wajib pajak. Meskipun terkesan rumit, sebenarnya menghitung PPh 23 Gross Up tidak sesulit yang dibayangkan. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap bagi Anda untuk memahami dan menghitung PPh 23 Gross Up dengan mudah dan tepat.
PPh 23 Gross Up merupakan jenis pajak penghasilan yang dipotong langsung dari penghasilan bruto, sebelum dikurangi dengan biaya-biaya. Metode ini diterapkan untuk beberapa jenis transaksi tertentu, seperti jasa, sewa, dan royalty. Ketahui cara menghitung PPh 23 Gross Up, jenis transaksi yang menggunakannya, dan manfaat serta kelemahannya agar Anda dapat mengelola kewajiban pajak dengan baik.
Cara Menghitung PPh 23 Gross Up
PPh 23 Gross Up adalah pajak penghasilan yang dipotong di muka dari penghasilan bruto, sebelum dikurangi biaya dan pajak. Penghasilan bruto yang telah dikurangi PPh 23 Gross Up disebut penghasilan neto. PPh 23 Gross Up biasanya dipotong dari penghasilan atas jasa, seperti honorarium, komisi, dan royalty.
Rumus Menghitung PPh 23 Gross Up
Rumus untuk menghitung PPh 23 Gross Up adalah sebagai berikut:
PPh 23 Gross Up = (Penghasilan Bruto x Tarif PPh 23) / (1 – Tarif PPh 23)
Keterangan:
- Penghasilan Bruto: Jumlah penghasilan sebelum dikurangi biaya dan pajak.
- Tarif PPh 23: Tarif pajak penghasilan yang berlaku, biasanya 2% atau 15%.
Langkah-Langkah Menghitung PPh 23 Gross Up
Berikut adalah langkah-langkah menghitung PPh 23 Gross Up:
Langkah | Keterangan |
---|---|
1 | Tentukan penghasilan bruto. |
2 | Tentukan tarif PPh 23 yang berlaku. |
3 | Hitung PPh 23 Gross Up dengan menggunakan rumus di atas. |
4 | Kurangi penghasilan bruto dengan PPh 23 Gross Up untuk mendapatkan penghasilan neto. |
Contoh Perhitungan PPh 23 Gross Up
Misalnya, seorang penulis menerima honorarium sebesar Rp10.000.000,- dengan tarif PPh 23 sebesar 15%. Berikut adalah perhitungan PPh 23 Gross Up:
- PPh 23 Gross Up = (Rp10.000.000,- x 15%) / (1 – 15%) = Rp1.764.705,88
- Penghasilan Neto = Rp10.000.000,- – Rp1.764.705,88 = Rp8.235.294,12
Jadi, penulis akan menerima penghasilan neto sebesar Rp8.235.294,12 setelah dipotong PPh 23 Gross Up sebesar Rp1.764.705,88.
Penerapan PPh 23 Gross Up
PPh 23 Gross Up merupakan metode perhitungan pajak penghasilan yang diterapkan pada penghasilan tertentu, dengan tujuan untuk mempermudah proses pembayaran pajak dan meminimalkan risiko keterlambatan pembayaran. Metode ini menghitung pajak penghasilan langsung di dalam penghasilan bruto (gross), sehingga penerima penghasilan tidak perlu lagi menghitung dan membayar pajak secara terpisah.
Kapan PPh 23 Gross Up Diterapkan?
PPh 23 Gross Up diterapkan dalam beberapa situasi, terutama untuk jenis penghasilan yang bersifat final, seperti bunga, deviden, dan royalty.
Contoh Transaksi yang Menggunakan PPh 23 Gross Up, Cara hitung pph 23 gross up
Beberapa contoh transaksi yang menggunakan PPh 23 Gross Up adalah:
- Pembayaran bunga deposito oleh bank kepada nasabah
- Pembayaran deviden oleh perusahaan kepada pemegang saham
- Pembayaran royalty atas hak cipta atau hak paten
- Pembayaran jasa tertentu, seperti jasa konsultasi, jasa audit, dan jasa konstruksi
Manfaat dan Kelemahan Penerapan PPh 23 Gross Up
Penerapan PPh 23 Gross Up memiliki beberapa manfaat dan kelemahan, berikut penjelasannya:
Manfaat PPh 23 Gross Up
- Kemudahan pembayaran pajak: Penerima penghasilan tidak perlu menghitung dan membayar pajak secara terpisah, karena pajak sudah dihitung dan dibayarkan di dalam penghasilan bruto.
- Minimnya risiko keterlambatan pembayaran: Dengan metode Gross Up, pembayaran pajak dilakukan bersamaan dengan pembayaran penghasilan, sehingga meminimalkan risiko keterlambatan pembayaran pajak.
- Meningkatkan kepatuhan wajib pajak: Metode ini memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, karena pembayaran pajak sudah terintegrasi dengan pembayaran penghasilan.
Kelemahan PPh 23 Gross Up
- Penghasilan bruto yang lebih tinggi: Karena pajak sudah dihitung di dalam penghasilan bruto, penerima penghasilan akan menerima penghasilan neto yang lebih rendah.
- Keterbatasan pengurangan biaya: Metode ini tidak memperhitungkan biaya-biaya yang mungkin dikeluarkan oleh penerima penghasilan, sehingga dapat mengurangi keuntungan yang sebenarnya.
- Tidak semua jenis penghasilan: Penerapan PPh 23 Gross Up hanya berlaku untuk jenis penghasilan tertentu, tidak semua jenis penghasilan.
Akhir Kata: Cara Hitung Pph 23 Gross Up
Dengan memahami cara menghitung PPh 23 Gross Up, Anda dapat memastikan kepatuhan terhadap kewajiban pajak dan menghindari kesalahan dalam perhitungan. Ingatlah untuk selalu memperbarui pengetahuan Anda mengenai peraturan pajak yang berlaku dan berkonsultasi dengan ahli jika diperlukan. Pengetahuan yang baik tentang PPh 23 Gross Up akan membantu Anda dalam menjalankan bisnis dan keuangan dengan lebih terstruktur dan efisien.