Berinvestasi adalah langkah penting dalam membangun masa depan finansial yang stabil. Namun, sebelum Anda terjun ke dunia investasi, memahami konsep expected return sangatlah krusial. Expected return merupakan perkiraan keuntungan yang diharapkan dari sebuah investasi di masa depan. Dengan memahami cara menghitung expected return, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terarah.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep expected return secara mendalam. Mulai dari definisi hingga cara menghitungnya, serta faktor-faktor yang memengaruhi expected return dan penerapannya dalam pengambilan keputusan investasi. Mari kita bahas secara detail bagaimana expected return dapat membantu Anda mencapai tujuan finansial Anda.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Expected Return: Cara Menghitung Expected Return
Expected return merupakan perkiraan keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi di masa depan. Faktor-faktor yang memengaruhi expected return sangat beragam, dan penting untuk memahaminya sebelum membuat keputusan investasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Expected Return
Beberapa faktor utama yang memengaruhi expected return adalah:
- Risiko investasi: Semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi pula expected return yang diharapkan. Hal ini karena investor menginginkan kompensasi atas risiko yang mereka ambil. Contohnya, investasi di saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di obligasi, sehingga diharapkan memberikan return yang lebih tinggi.
- Tingkat suku bunga: Tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengurangi expected return dari investasi, karena investor dapat memperoleh return yang lebih tinggi dengan menyimpan uang mereka di bank. Sebaliknya, tingkat suku bunga yang rendah dapat meningkatkan expected return dari investasi, karena investor lebih cenderung berinvestasi di pasar saham atau aset lainnya.
- Inflasi: Inflasi merupakan penurunan nilai mata uang, yang dapat mengurangi nilai return investasi di masa depan. Untuk mengimbangi inflasi, investor harus mencari investasi yang memberikan return yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi.
- Pertumbuhan ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat meningkatkan expected return dari investasi, karena perusahaan cenderung tumbuh lebih cepat dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang lambat dapat mengurangi expected return dari investasi.
- Kondisi politik dan sosial: Kondisi politik dan sosial yang tidak stabil dapat memengaruhi expected return dari investasi. Contohnya, konflik politik atau bencana alam dapat mengurangi nilai investasi di suatu negara.
Pengaruh Inflasi terhadap Expected Return, Cara menghitung expected return
Inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap expected return. Ketika tingkat inflasi tinggi, investor harus mencari investasi yang memberikan return yang lebih tinggi daripada tingkat inflasi agar nilai investasi mereka tidak tergerus.
Sebagai contoh, jika tingkat inflasi adalah 5%, dan investor menginvestasikan uang mereka di deposito dengan suku bunga 3%, maka nilai investasi mereka akan berkurang 2% per tahun. Untuk mengimbangi inflasi, investor harus mencari investasi yang memberikan return minimal 5% atau lebih tinggi.
Salah satu cara untuk mengukur pengaruh inflasi terhadap expected return adalah dengan menggunakan real return. Real return adalah return investasi setelah dikurangi dengan tingkat inflasi.
Real Return = Nominal Return – Inflasi
Misalnya, jika nominal return dari investasi adalah 8% dan tingkat inflasi adalah 3%, maka real return adalah 5%. Hal ini berarti bahwa nilai investasi tersebut meningkat sebesar 5% setelah dikurangi dengan pengaruh inflasi.
Penerapan Expected Return dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Setelah memahami cara menghitung expected return, mari kita bahas bagaimana konsep ini berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi. Sederhananya, expected return membantu investor untuk memperkirakan potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari sebuah investasi.
Penggunaan Expected Return dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Expected return menjadi dasar dalam pertimbangan investor sebelum menanamkan modal. Investor menggunakan expected return untuk:
- Membandingkan berbagai peluang investasi: Investor dapat membandingkan expected return dari berbagai aset investasi, seperti saham, obligasi, atau properti, untuk memilih investasi yang menawarkan potensi keuntungan tertinggi.
- Menentukan tingkat risiko yang dapat diterima: Expected return juga membantu investor untuk menentukan tingkat risiko yang dapat diterima. Investasi dengan expected return yang tinggi biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi pula, dan sebaliknya. Investor perlu menentukan tingkat risiko yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka.
- Membuat keputusan portofolio: Expected return membantu investor dalam merancang portofolio investasi yang seimbang. Dengan membandingkan expected return dan risiko dari berbagai aset, investor dapat menentukan proporsi investasi yang tepat untuk mencapai target return dan meminimalkan risiko.
Contoh Penerapan Expected Return dalam Pemilihan Portofolio
Bayangkan seorang investor yang ingin menanamkan modal sebesar Rp100 juta. Investor ini memiliki dua pilihan investasi:
Investasi | Expected Return | Risiko |
---|---|---|
Saham Perusahaan A | 15% | Tinggi |
Obligasi Perusahaan B | 5% | Rendah |
Jika investor menginginkan potensi keuntungan yang tinggi, mereka mungkin akan memilih investasi saham Perusahaan A dengan expected return 15%. Namun, investor juga harus menyadari bahwa investasi ini memiliki risiko yang tinggi. Sebaliknya, jika investor menginginkan investasi yang lebih aman dengan risiko yang rendah, mereka mungkin akan memilih obligasi Perusahaan B dengan expected return 5%.
Investor dapat menggunakan expected return sebagai alat untuk mengukur potensi keuntungan dan risiko dari setiap pilihan investasi, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka.
Keterbatasan Expected Return
Meskipun bermanfaat, expected return memiliki beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan:
- Prediksi: Expected return hanyalah sebuah prediksi, dan tidak ada jaminan bahwa return yang sebenarnya akan sesuai dengan perkiraan.
- Asumsi: Expected return didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga. Jika asumsi ini berubah, expected return juga dapat berubah.
- Faktor Non-Kuantitatif: Expected return tidak mempertimbangkan faktor-faktor non-kuantitatif, seperti kondisi politik, sosial, dan lingkungan yang dapat memengaruhi kinerja investasi.
Oleh karena itu, expected return harus digunakan sebagai salah satu faktor dalam pengambilan keputusan investasi, bukan sebagai satu-satunya faktor penentu.
Ringkasan Terakhir
Memahami expected return adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana. Dengan mengetahui cara menghitung expected return, Anda dapat menilai potensi keuntungan dari berbagai pilihan investasi dan memilih yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial Anda. Ingatlah bahwa expected return hanyalah prediksi, dan hasil aktual mungkin berbeda. Namun, dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan investasi Anda.