Pernah bertanya-tanya bagaimana gaji yang diterima setiap bulan dihitung? Tahukah Anda bahwa gaji yang Anda terima bukanlah keseluruhan pendapatan Anda? Mengenal cara menghitung gaji bersih penting untuk memahami bagaimana pendapatan Anda dipotong dan apa saja yang memengaruhi besarannya.
Gaji bersih adalah jumlah uang yang Anda terima di tangan setelah dipotong berbagai macam komponen seperti pajak, iuran BPJS, dan potongan lainnya. Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara menghitung gaji bersih, komponen-komponen yang dipotong, dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi besarannya.
Pengertian Gaji Bersih
Gaji bersih merupakan jumlah uang yang diterima oleh seorang karyawan setelah dipotong berbagai macam potongan seperti pajak, iuran BPJS, dan potongan lainnya. Jadi, gaji bersih adalah jumlah uang yang sebenarnya diterima oleh karyawan setiap bulannya.
Perbedaan Gaji Bersih dan Gaji Kotor
Gaji bersih berbeda dengan gaji kotor. Gaji kotor adalah jumlah total penghasilan yang diterima karyawan sebelum dipotong berbagai macam potongan. Gaji kotor merupakan jumlah yang tercantum di slip gaji sebelum dipotong.
Contohnya, jika gaji kotor seorang karyawan adalah Rp5.000.000, dan setelah dipotong pajak, iuran BPJS, dan potongan lainnya, maka gaji bersihnya menjadi Rp4.500.000. Jadi, gaji bersih yang diterima karyawan adalah Rp4.500.000.
Contoh Perhitungan Gaji Bersih: Cara Menghitung Gaji Bersih
Untuk memahami lebih jauh tentang perhitungan gaji bersih, mari kita lihat contoh kasus yang lebih konkret. Misalnya, Anda bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji pokok Rp5.000.000 per bulan. Anda juga mendapatkan tunjangan makan Rp500.000 per bulan, tunjangan transportasi Rp250.000 per bulan, dan tunjangan kesehatan Rp100.000 per bulan.
Contoh Kasus Perhitungan Gaji Bersih
Berikut adalah langkah-langkah perhitungan gaji bersih Anda berdasarkan contoh kasus di atas:
- Hitung Gaji Kotor: Gaji pokok + tunjangan makan + tunjangan transportasi + tunjangan kesehatan = Rp5.000.000 + Rp500.000 + Rp250.000 + Rp100.000 = Rp5.850.000
- Hitung Potongan PPh Pasal 21: Asumsikan PPh Pasal 21 yang dikenakan adalah 5% dari gaji kotor. Maka, PPh Pasal 21 = 5% x Rp5.850.000 = Rp292.500.
- Hitung Potongan Iuran BPJS Kesehatan: Asumsikan iuran BPJS Kesehatan yang dipotong adalah 1% dari gaji kotor. Maka, iuran BPJS Kesehatan = 1% x Rp5.850.000 = Rp58.500.
- Hitung Potongan Iuran BPJS Ketenagakerjaan: Asumsikan iuran BPJS Ketenagakerjaan yang dipotong adalah 2% dari gaji kotor. Maka, iuran BPJS Ketenagakerjaan = 2% x Rp5.850.000 = Rp117.000.
- Hitung Total Potongan: PPh Pasal 21 + iuran BPJS Kesehatan + iuran BPJS Ketenagakerjaan = Rp292.500 + Rp58.500 + Rp117.000 = Rp468.000.
- Hitung Gaji Bersih: Gaji kotor – total potongan = Rp5.850.000 – Rp468.000 = Rp5.382.000.
Tabel Perhitungan Gaji Bersih, Cara menghitung gaji bersih
Untuk memperjelas contoh kasus di atas, berikut adalah tabel perhitungan gaji bersih:
Keterangan | Jumlah (Rp) |
---|---|
Gaji Pokok | 5.000.000 |
Tunjangan Makan | 500.000 |
Tunjangan Transportasi | 250.000 |
Tunjangan Kesehatan | 100.000 |
Gaji Kotor | 5.850.000 |
Potongan PPh Pasal 21 | 292.500 |
Potongan Iuran BPJS Kesehatan | 58.500 |
Potongan Iuran BPJS Ketenagakerjaan | 117.000 |
Total Potongan | 468.000 |
Gaji Bersih | 5.382.000 |
Ringkasan Akhir
Memahami cara menghitung gaji bersih tidak hanya membantu Anda dalam mengelola keuangan pribadi, tetapi juga membantu Anda untuk lebih memahami hak dan kewajiban Anda sebagai karyawan. Dengan mengetahui bagaimana gaji bersih dihitung, Anda dapat lebih mudah merencanakan pengeluaran, menabung, dan mencapai tujuan keuangan Anda.