Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana gaji Anda dihitung, dan mengapa jumlahnya tidak selalu sama dengan penghasilan kotor Anda? Jawabannya terletak pada Gross Up PPh 23, sebuah mekanisme yang memastikan Anda menerima gaji bersih sesuai dengan kesepakatan tanpa terbebani potongan pajak. Dengan memahami cara menghitung Gross Up PPh 23, Anda dapat mengerti bagaimana sistem ini bekerja dan memastikan hak finansial Anda terpenuhi.
Gross Up PPh 23 adalah metode yang digunakan untuk menjamin penerima kerja menerima gaji bersih sesuai yang disepakati, tanpa dipengaruhi oleh potongan pajak penghasilan (PPh) 23. Dalam sistem ini, pemberi kerja akan menambahkan jumlah tertentu ke penghasilan kotor penerima kerja, sehingga setelah dipotong PPh 23, penerima kerja tetap mendapatkan gaji bersih sesuai kesepakatan. Dengan memahami cara menghitung Gross Up PPh 23, Anda dapat mengetahui bagaimana sistem ini bekerja dan memastikan hak finansial Anda terpenuhi.
Contoh Penerapan Gross Up PPh 23: Cara Menghitung Gross Up Pph 23
Untuk memahami penerapan Gross Up PPh 23, mari kita lihat contoh kasus konkret dalam sebuah perusahaan. Misalnya, perusahaan “ABC” ingin memberikan gaji pokok kepada karyawannya sebesar Rp5.000.000 per bulan. Namun, perusahaan juga ingin karyawan menerima gaji bersih sebesar Rp5.000.000, tanpa potongan PPh 23. Untuk mencapai hal ini, perusahaan perlu menerapkan Gross Up PPh 23.
Proses Penghitungan Gross Up PPh 23
Proses penghitungan Gross Up PPh 23 dilakukan dengan menjumlahkan gaji bersih yang diinginkan dengan jumlah PPh 23 yang dibebankan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menghitung Gross Up PPh 23:
- Tentukan gaji bersih yang ingin diterima karyawan.
- Hitung PPh 23 yang terutang berdasarkan tarif PPh 23 yang berlaku.
- Jumlahkan gaji bersih dengan PPh 23 yang terutang untuk mendapatkan gaji bruto.
Contoh Kasus Penerapan Gross Up PPh 23, Cara menghitung gross up pph 23
Mari kita kembali ke contoh perusahaan “ABC”. Misalkan tarif PPh 23 yang berlaku adalah 15%. Berikut adalah perhitungan Gross Up PPh 23 untuk karyawan “ABC”:
Keterangan | Sebelum Gross Up | Setelah Gross Up |
---|---|---|
Gaji Bersih | Rp5.000.000 | Rp5.000.000 |
PPh 23 (15% dari Rp5.000.000) | Rp750.000 | Rp750.000 |
Gaji Bruto | Rp5.000.000 | Rp5.750.000 |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa dengan penerapan Gross Up PPh 23, perusahaan “ABC” harus memberikan gaji bruto sebesar Rp5.750.000 kepada karyawan agar karyawan tetap menerima gaji bersih sebesar Rp5.000.000 setelah dipotong PPh 23.
Terakhir
Memahami cara menghitung Gross Up PPh 23 penting untuk memastikan gaji bersih Anda sesuai dengan kesepakatan dan Anda mendapatkan hak finansial yang layak. Dengan memahami sistem ini, Anda dapat menanyakan kepada pemberi kerja terkait perhitungan gaji Anda dan memastikan bahwa Anda menerima gaji yang adil dan transparan.