Cara Menghitung Overtime: Panduan Lengkap untuk Pekerja

No comments
Cara menghitung overtime

Pernahkah Anda bekerja lembur dan bertanya-tanya bagaimana gaji overtime dihitung? Mengerti cara menghitung overtime sangat penting untuk memastikan Anda mendapatkan bayaran yang adil atas waktu ekstra yang Anda dedikasikan. Artikel ini akan memandu Anda melalui proses perhitungan overtime, mulai dari pengertian dasar hingga contoh kasus praktis.

Kita akan membahas berbagai jenis overtime yang umum diterapkan di Indonesia, aturan perhitungan yang berlaku, faktor-faktor yang memengaruhi besaran overtime, dan contoh kasus perhitungan yang mudah dipahami. Dengan memahami semua aspek ini, Anda akan lebih siap untuk menegosiasikan gaji overtime yang sesuai dan memastikan hak Anda terpenuhi.

Contoh Kasus Perhitungan Overtime: Cara Menghitung Overtime

Calculator template overtime pay rate employees time over employee

Untuk memahami lebih lanjut cara menghitung overtime, mari kita lihat contoh kasus berikut.

Read more:  Cara Menghitung PGS: Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

Contoh Kasus 1: Karyawan Tetap

Seorang karyawan tetap bernama Budi bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji pokok Rp5.000.000 per bulan. Dia bekerja selama 8 jam per hari, dari Senin hingga Jumat. Pada bulan ini, Budi bekerja lembur selama 10 jam. Berapa total penghasilan Budi pada bulan ini?

Langkah-langkah Perhitungan

  1. Hitung upah per jam: Gaji pokok Budi dibagi dengan jumlah jam kerja dalam sebulan (20 hari kerja x 8 jam/hari = 160 jam).

    Upah per jam = Rp5.000.000 / 160 jam = Rp31.250/jam

  2. Hitung upah lembur: Upah per jam dikalikan dengan 1,5 (faktor pengali overtime) dan dikalikan dengan jumlah jam lembur.

    Upah lembur = Rp31.250/jam x 1,5 x 10 jam = Rp468.750

  3. Hitung total penghasilan: Gaji pokok ditambah dengan upah lembur.

    Total penghasilan = Rp5.000.000 + Rp468.750 = Rp5.468.750

Jadi, total penghasilan Budi pada bulan ini adalah Rp5.468.750.

Read more:  Cara Menghitung Zakat Hadiah: Panduan Praktis untuk Menunaikan Kewajiban

Contoh Kasus 2: Karyawan Kontrak, Cara menghitung overtime

Seorang karyawan kontrak bernama Rani bekerja di sebuah perusahaan dengan upah harian Rp150.000. Dia bekerja selama 8 jam per hari. Pada bulan ini, Rani bekerja lembur selama 5 jam.

Langkah-langkah Perhitungan

  1. Hitung upah per jam: Upah harian Rani dibagi dengan jumlah jam kerja per hari.

    Upah per jam = Rp150.000 / 8 jam = Rp18.750/jam

  2. Hitung upah lembur: Upah per jam dikalikan dengan 1,5 (faktor pengali overtime) dan dikalikan dengan jumlah jam lembur.

    Upah lembur = Rp18.750/jam x 1,5 x 5 jam = Rp140.625

  3. Hitung total penghasilan: Upah harian ditambah dengan upah lembur.

    Total penghasilan = Rp150.000 + Rp140.625 = Rp290.625

Jadi, total penghasilan Rani pada hari tersebut adalah Rp290.625.

Ringkasan Akhir

Cara menghitung overtime

Menghitung overtime mungkin tampak rumit, tetapi dengan memahami dasar hukum dan aturan yang berlaku, Anda dapat memastikan mendapatkan bayaran yang adil atas waktu kerja ekstra Anda. Ingatlah bahwa setiap perusahaan memiliki kebijakan dan aturannya sendiri, jadi pastikan untuk memeriksa kebijakan perusahaan Anda untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.