Cara Menghitung PPh 24: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak

No comments
Cara menghitung pph 24

PPh 24 merupakan salah satu jenis pajak penghasilan yang dikenakan kepada wajib pajak badan, seperti perusahaan dan organisasi, atas penghasilan tertentu. Mengerti cara menghitung PPh 24 bukan hanya kewajiban, tetapi juga kunci bagi setiap wajib pajak untuk meminimalkan beban pajak dan memastikan kelancaran administrasi perpajakan. Simak panduan lengkapnya di sini, mulai dari pengertian hingga sanksi yang berlaku.

Artikel ini akan membahas secara detail tentang PPh 24, mulai dari pengertian dan dasar hukumnya hingga langkah-langkah perhitungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kami juga akan mengulas kewajiban wajib pajak dan sanksi yang berlaku jika terjadi pelanggaran.

Faktor yang Mempengaruhi PPh 24

Cara menghitung pph 24

PPh 24 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas. Besarnya PPh 24 yang harus dibayarkan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mari kita bahas faktor-faktor tersebut lebih lanjut.

Jenis Penghasilan

Jenis penghasilan yang diperoleh akan menentukan tarif PPh 24 yang berlaku. Setiap jenis penghasilan memiliki tarif PPh 24 yang berbeda. Sebagai contoh, penghasilan dari usaha perdagangan memiliki tarif PPh 24 yang berbeda dengan penghasilan dari jasa konsultan.

  • Penghasilan dari usaha perdagangan umumnya memiliki tarif PPh 24 yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghasilan dari jasa konsultan.
  • Penghasilan dari jasa konsultan biasanya memiliki tarif PPh 24 yang lebih rendah karena dianggap memiliki risiko bisnis yang lebih rendah.
Read more:  Cara Menghitung KLB: Panduan Lengkap untuk Memahami Kejadian Luar Biasa

Besarnya Penghasilan

Semakin besar penghasilan yang diperoleh, semakin besar pula PPh 24 yang harus dibayarkan. Hal ini karena tarif PPh 24 umumnya bersifat progresif, artinya semakin besar penghasilan, semakin tinggi tarif pajaknya.

  • Sebagai contoh, jika penghasilan Anda di bawah Rp50 juta per tahun, Anda akan dikenakan tarif PPh 24 sebesar 5%.
  • Namun, jika penghasilan Anda di atas Rp50 juta per tahun, tarif PPh 24 yang berlaku akan meningkat menjadi 15%.

Pengeluaran yang Diperbolehkan

Pengeluaran yang diperbolehkan untuk dikurangkan dari penghasilan dalam menghitung PPh 24 disebut dengan biaya. Semakin besar biaya yang diperbolehkan, semakin kecil PPh 24 yang harus dibayarkan.

  • Biaya yang diperbolehkan umumnya meliputi biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya lainnya yang terkait dengan usaha atau pekerjaan bebas.
  • Sebagai contoh, jika Anda memiliki usaha perdagangan dan mengeluarkan biaya sebesar Rp10 juta untuk membeli barang dagangan, maka biaya tersebut dapat dikurangkan dari penghasilan Anda dalam menghitung PPh 24.
Read more:  Cara Menghitung Pajak Warisan yang Belum Terbagi: Panduan Lengkap

Status Wajib Pajak, Cara menghitung pph 24

Status wajib pajak juga mempengaruhi besarnya PPh 24 yang harus dibayarkan. Wajib pajak yang memiliki status badan usaha memiliki tarif PPh 24 yang berbeda dengan wajib pajak yang memiliki status orang pribadi.

  • Wajib pajak badan usaha umumnya dikenakan tarif PPh 24 yang lebih tinggi dibandingkan dengan wajib pajak orang pribadi.
  • Hal ini karena badan usaha dianggap memiliki kapasitas keuangan yang lebih besar dan kemampuan untuk membayar pajak yang lebih tinggi.

Sanksi dan Denda: Cara Menghitung Pph 24

Cara menghitung pph 24

Wajib pajak yang melanggar ketentuan PPh 24 akan dikenakan sanksi dan denda. Sanksi dan denda ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan mendorong wajib pajak untuk mematuhi peraturan perpajakan. Sanksi dan denda yang diterapkan dapat berupa denda administrasi, denda penalti, atau bahkan pidana.

Jenis-Jenis Sanksi dan Denda

Berikut ini adalah jenis-jenis sanksi dan denda yang berlaku jika wajib pajak melanggar ketentuan PPh 24:

  • Denda Administrasi: Denda ini dikenakan atas keterlambatan pembayaran PPh 24. Besarnya denda administrasi dihitung berdasarkan persentase dari jumlah pajak yang terlambat dibayar, dengan persentase yang bervariasi tergantung pada lamanya keterlambatan.
  • Denda Penalti: Denda ini dikenakan atas pelanggaran yang lebih serius, seperti tidak melaporkan penghasilan atau tidak membayar pajak sama sekali. Besarnya denda penalti biasanya lebih besar dibandingkan dengan denda administrasi.
  • Pidana: Dalam kasus pelanggaran yang sangat serius, seperti penggelapan pajak, wajib pajak dapat dikenakan sanksi pidana. Sanksi pidana dapat berupa hukuman penjara dan/atau denda.
Read more:  Menguak Rahasia Menghitung Laba Setelah Pajak

Contoh Kasus Pelanggaran PPh 24

Sebagai contoh, jika wajib pajak terlambat membayar PPh 24 selama 30 hari, maka wajib pajak tersebut akan dikenakan denda administrasi sebesar 2% dari jumlah pajak yang terlambat dibayar. Jika wajib pajak tidak melaporkan penghasilannya sama sekali, maka wajib pajak tersebut akan dikenakan denda penalti sebesar 100% dari jumlah pajak yang seharusnya dibayar. Dalam kasus penggelapan pajak, wajib pajak dapat dikenakan hukuman penjara selama 6 tahun dan/atau denda sebesar 4 kali lipat dari jumlah pajak yang digelapkan.

Ringkasan Penutup

Cara menghitung pph 24

Memahami cara menghitung PPh 24 dengan benar adalah langkah penting bagi setiap wajib pajak badan. Dengan mengetahui dasar hukum, langkah-langkah perhitungan, dan kewajiban yang harus dipenuhi, wajib pajak dapat menghindari kesalahan dan sanksi yang merugikan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli perpajakan jika Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan dalam menghitung dan melaporkan PPh 24.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.