Cara menghitung safety stock – Pernahkah Anda mengalami kehabisan stok produk saat pelanggan ingin membeli? Atau mungkin Anda khawatir akan kekurangan produk di masa mendatang? Jika ya, maka Anda perlu memahami konsep “safety stock”. “Safety stock” adalah jumlah persediaan tambahan yang disimpan untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam permintaan dan waktu pengiriman. Dengan kata lain, ini adalah “cadangan” yang Anda miliki untuk memastikan ketersediaan produk meskipun terjadi fluktuasi permintaan atau keterlambatan pengiriman.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, menjaga ketersediaan produk sangat penting untuk memuaskan pelanggan dan meningkatkan penjualan. “Safety stock” berperan penting dalam mencapai tujuan ini. Artikel ini akan membahas cara menghitung “safety stock” yang tepat, sehingga Anda dapat mengoptimalkan persediaan dan meminimalkan risiko kehabisan stok.
Pengertian Safety Stock: Cara Menghitung Safety Stock
Dalam dunia manajemen persediaan, safety stock adalah jumlah persediaan tambahan yang disimpan di luar kebutuhan normal untuk mengatasi fluktuasi permintaan dan waktu tunggu yang tidak terduga. Ini berfungsi sebagai penyangga untuk mencegah kehabisan stok dan memastikan kontinuitas operasi, bahkan jika terjadi perubahan mendadak dalam permintaan atau keterlambatan dalam pengiriman.
Contoh Penerapan Safety Stock
Bayangkan sebuah toko roti yang menjual kue. Mereka memiliki permintaan yang relatif stabil setiap hari, tetapi terkadang terjadi lonjakan permintaan yang tidak terduga, seperti saat hari libur atau acara khusus. Untuk menghindari kehabisan kue dan kehilangan penjualan, toko roti tersebut menyimpan beberapa kue tambahan di luar kebutuhan normalnya. Kue-kue tambahan ini merupakan safety stock yang siap dijual jika terjadi lonjakan permintaan mendadak.
Perbedaan Safety Stock dan Stock Buffer, Cara menghitung safety stock
Meskipun terdengar mirip, safety stock dan stock buffer memiliki perbedaan penting. Mari kita lihat tabel berikut untuk memahami perbedaannya:
Aspek | Safety Stock | Stock Buffer |
---|---|---|
Tujuan | Mencegah kehabisan stok karena fluktuasi permintaan atau waktu tunggu yang tidak terduga. | Menghindari kekurangan stok karena ketidakpastian dalam perencanaan produksi atau permintaan. |
Dasar Perhitungan | Berdasarkan tingkat permintaan dan waktu tunggu yang tidak terduga. | Berdasarkan variasi permintaan dan waktu tunggu yang diperkirakan. |
Penerapan | Digunakan untuk mengatasi perubahan permintaan yang tiba-tiba atau keterlambatan pengiriman. | Digunakan untuk mengatasi ketidakpastian dalam perencanaan produksi atau permintaan. |
Penerapan Safety Stock dalam Manajemen Persediaan
Safety stock, atau persediaan pengaman, merupakan bagian penting dalam manajemen persediaan. Ini adalah jumlah tambahan persediaan yang disimpan di luar perkiraan permintaan normal untuk melindungi bisnis dari ketidakpastian dalam permintaan atau pasokan. Dengan memiliki safety stock, perusahaan dapat meminimalkan risiko kehabisan stok dan menjaga kelancaran operasional, bahkan dalam situasi yang tidak terduga.
Manfaat Safety Stock dalam Meminimalkan Risiko Kehabisan Stok
Safety stock membantu perusahaan meminimalkan risiko kehabisan stok dengan menyediakan buffer persediaan yang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak terduga. Ketidakpastian ini bisa berasal dari berbagai faktor, seperti:
- Peningkatan permintaan yang tiba-tiba
- Keterlambatan pengiriman dari pemasok
- Kesalahan dalam perkiraan permintaan
- Bencana alam atau gangguan operasional lainnya
Dengan adanya safety stock, perusahaan dapat tetap memenuhi pesanan pelanggan, bahkan jika terjadi situasi yang tidak terduga. Ini membantu menjaga kepuasan pelanggan, meningkatkan reputasi perusahaan, dan mencegah kehilangan penjualan.
Pengaruh Safety Stock terhadap Biaya Persediaan
Safety stock dapat memengaruhi biaya persediaan dalam dua cara, yaitu:
- Meningkatkan biaya penyimpanan: Memiliki safety stock berarti perusahaan harus menyimpan lebih banyak persediaan, yang pada gilirannya meningkatkan biaya penyimpanan, seperti biaya sewa gudang, biaya asuransi, dan biaya pemeliharaan.
- Menurunkan biaya kehabisan stok: Meskipun safety stock meningkatkan biaya penyimpanan, tetapi juga dapat membantu mengurangi biaya kehabisan stok, seperti kehilangan penjualan, biaya produksi yang tertunda, dan biaya kehilangan pelanggan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan trade-off antara biaya penyimpanan yang lebih tinggi dan biaya kehabisan stok yang lebih rendah saat menentukan jumlah safety stock yang optimal.
Contoh Penerapan Safety Stock dalam Manajemen Persediaan
Misalnya, sebuah perusahaan yang menjual sepatu olahraga memiliki permintaan rata-rata 100 pasang sepatu per minggu. Namun, perusahaan tersebut juga memperkirakan bahwa permintaan dapat bervariasi antara 80 hingga 120 pasang per minggu. Perusahaan tersebut memutuskan untuk menetapkan safety stock sebesar 20 pasang sepatu. Dengan safety stock ini, perusahaan dapat memenuhi permintaan bahkan jika permintaan meningkat hingga 120 pasang per minggu.
Jika perusahaan tidak memiliki safety stock, dan permintaan tiba-tiba meningkat menjadi 120 pasang per minggu, perusahaan akan kehabisan stok dan kehilangan penjualan. Selain itu, perusahaan juga akan kehilangan waktu dan biaya untuk memproduksi atau memesan tambahan sepatu untuk memenuhi permintaan yang tertunda.
Dengan adanya safety stock, perusahaan dapat menghindari kerugian ini. Meskipun perusahaan harus menanggung biaya penyimpanan yang lebih tinggi untuk menyimpan 20 pasang sepatu tambahan, tetapi biaya ini lebih rendah daripada biaya kehabisan stok.
Kesimpulan Akhir
Menghitung “safety stock” yang tepat merupakan langkah penting dalam manajemen persediaan. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi “safety stock” dan menerapkan metode perhitungan yang tepat, Anda dapat memastikan ketersediaan produk, meminimalkan risiko kehabisan stok, dan mengoptimalkan biaya persediaan. Ingatlah, “safety stock” bukan hanya tentang menjaga ketersediaan produk, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan pelanggan dan meningkatkan profitabilitas bisnis Anda.