Catatan Nining: Contoh RPPm Tema Tabah Air

No comments
Catatannining contoh rppm tema tabah air

Catatannining contoh rppm tema tabah air – Pernahkah Anda mendengar tentang Catatan Nining? Ini adalah metode pembelajaran yang unik dan efektif, khususnya dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPm). Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana Catatan Nining dapat diterapkan dalam RPPm dengan tema “Tabah Air,” sebuah tema yang inspiratif untuk menumbuhkan karakter siswa.

Tema “Tabah Air” dipilih karena mengandung nilai-nilai luhur yang penting untuk dipelajari oleh siswa, seperti ketabahan, keuletan, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan. Dengan menggunakan Catatan Nining, kita dapat merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif, sehingga siswa dapat belajar dengan penuh semangat dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Pengertian Catatan Nining: Catatannining Contoh Rppm Tema Tabah Air

Catatan Nining merupakan salah satu metode pembelajaran yang populer di Indonesia. Metode ini berfokus pada pengembangan kemampuan siswa dalam mencatat informasi dan mengolahnya menjadi pengetahuan yang bermakna. Metode ini menekankan pada proses pembelajaran aktif, dimana siswa berperan aktif dalam memahami dan mengkonstruksi pengetahuan melalui proses pencatatan.

Fungsi dan Tujuan Catatan Nining

Catatan Nining memiliki fungsi dan tujuan yang saling berkaitan dalam proses pembelajaran. Fungsi Catatan Nining adalah sebagai alat bantu siswa dalam memahami materi pelajaran, mengingat informasi penting, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Tujuan Catatan Nining adalah untuk meningkatkan motivasi belajar, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan kemampuan menulis, dan mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Contoh Penerapan Catatan Nining

Penerapan Catatan Nining dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu contohnya adalah dalam pembelajaran sejarah. Guru dapat meminta siswa untuk mencatat informasi penting dari materi sejarah yang disampaikan. Selanjutnya, siswa dapat mengolah informasi tersebut menjadi peta konsep atau diagram alir untuk memudahkan pemahaman. Proses ini tidak hanya membantu siswa dalam mengingat informasi, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis tentang hubungan antar konsep dan peristiwa sejarah.

Butuh inspirasi untuk menulis catatan tentang contoh RPPm dengan tema tabah air? Coba cek contoh artikel ilmiah singkat yang membahas tentang metode pembelajaran inovatif. Artikel tersebut bisa jadi sumber referensi yang menarik untuk pengembangan RPPm yang kreatif dan efektif, terutama dalam mengintegrasikan nilai-nilai positif seperti ketabahan dalam menghadapi tantangan hidup.

RPPm (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan)

RPPm atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan merupakan dokumen penting dalam proses pembelajaran di sekolah. RPPm ini berfungsi sebagai panduan bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran selama satu minggu. RPPm berbeda dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang lebih fokus pada satu pertemuan pembelajaran. RPPm merangkum kegiatan pembelajaran untuk seluruh hari dalam satu minggu.

Read more:  Universitas di Yaman Hadramaut: Sejarah, Program, dan Masa Depan

Pengertian RPPm

RPPm adalah rencana pembelajaran yang dibuat untuk satu minggu. RPPm merupakan rangkuman dari beberapa RPP yang akan dilaksanakan dalam satu minggu. RPPm mempermudah guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran selama satu minggu dan memastikan kelancaran proses belajar mengajar.

Perbedaan RPPm dan RPP

RPPm dan RPP memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan utamanya terletak pada cakupan waktu dan fokus pembahasan. Berikut perbedaan RPPm dan RPP:

  • Cakupan Waktu: RPPm mencakup kegiatan pembelajaran selama satu minggu, sedangkan RPP fokus pada satu pertemuan pembelajaran.
  • Fokus Pembahasan: RPPm merangkum RPP yang akan dilaksanakan dalam satu minggu, sedangkan RPP berfokus pada satu materi pelajaran tertentu.
  • Struktur: RPPm biasanya memiliki struktur yang lebih ringkas dibandingkan dengan RPP. RPPm hanya berisi rangkuman dari RPP yang akan dilaksanakan dalam satu minggu, sedangkan RPP mengandung detail materi pelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian.

Komponen Penting dalam RPPm

RPPm memiliki komponen-komponen penting yang harus ada. Komponen-komponen ini memastikan kelengkapan RPPm dan memudahkan guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran selama satu minggu. Berikut komponen-komponen penting dalam RPPm:

  • Identitas Sekolah: Nama sekolah, alamat, dan logo sekolah.
  • Mata Pelajaran: Mata pelajaran yang diajarkan dalam RPPm tersebut.
  • Kelas/Semester: Kelas dan semester yang diajarkan.
  • Tema/Topik: Tema atau topik yang akan dipelajari selama satu minggu.
  • Alokasi Waktu: Jumlah jam pelajaran yang dialokasikan untuk setiap hari dalam satu minggu.
  • Tujuan Pembelajaran: Tujuan yang ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama satu minggu.
  • Materi Pelajaran: Materi pelajaran yang akan diajarkan selama satu minggu.
  • Metode Pembelajaran: Metode pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran selama satu minggu.
  • Sumber Belajar: Sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran selama satu minggu.
  • Penilaian: Bentuk penilaian yang akan digunakan untuk mengetahui pencapaian siswa selama satu minggu.
  • Evaluasi: Evaluasi terhadap pelaksanaan RPPm yang dilakukan oleh guru.

Contoh Struktur RPPm

Berikut adalah contoh struktur RPPm yang sesuai dengan format terbaru:

Komponen Contoh Isi
Identitas Sekolah SMA Negeri 1 Jakarta
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas/Semester X/1
Tema/Topik Tabah Air
Alokasi Waktu 2 jam pelajaran per hari (Senin – Jumat)
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu memahami dan menjelaskan tentang siklus air, menganalisis peran air bagi kehidupan, dan menghasilkan karya tulis tentang pelestarian air.
Materi Pelajaran
  • Siklus Air
  • Peran Air bagi Kehidupan
  • Pelestarian Air
Metode Pembelajaran
  • Ceramah
  • Diskusi
  • Praktikum
Sumber Belajar
  • Buku Paket Bahasa Indonesia
  • Internet
  • Video Dokumenter
Penilaian
  • Tes tertulis
  • Penilaian kinerja
  • Penilaian portofolio
Evaluasi Evaluasi dilakukan setiap akhir minggu dengan melihat pencapaian siswa dalam memahami materi dan hasil karya tulis.
Read more:  Universitas di Paris: Panduan Lengkap untuk Menjelajahi Perguruan Tinggi di Kota Romantis

Contoh RPPm Tema Tabah Air

Catatannining contoh rppm tema tabah air

Tema “Tabah Air” memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang pentingnya kesabaran, keuletan, dan keteguhan dalam menghadapi tantangan hidup. Melalui tema ini, siswa dapat mengembangkan karakter yang kuat dan resiliensi dalam menghadapi berbagai rintangan. Berikut ini contoh RPPm dengan tema “Tabah Air” yang dapat diterapkan untuk mata pelajaran tertentu, misalnya Bahasa Indonesia.

RPPm Bahasa Indonesia Tema Tabah Air

RPPm ini dirancang untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 5 SD. Materi yang akan dipelajari adalah teks cerita rakyat tentang tokoh yang memiliki sifat tabah. Kegiatan pembelajaran dirancang interaktif dan menyenangkan untuk memotivasi siswa dalam belajar.

  • Tujuan Pembelajaran:
    • Siswa dapat memahami makna tabah melalui cerita rakyat.
    • Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri tokoh yang tabah dalam cerita rakyat.
    • Siswa dapat menceritakan kembali cerita rakyat dengan bahasa yang baik dan benar.
    • Siswa dapat menuliskan pesan moral dari cerita rakyat yang dipelajari.
  • Metode Pembelajaran:
    • Diskusi kelompok
    • Drama
    • Penugasan
  • Media Pembelajaran:
    • Buku cerita rakyat
    • Gambar tokoh dalam cerita rakyat
    • Lembar kerja
  • Langkah-langkah Pembelajaran:
    1. Pendahuluan (15 menit):
      • Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan mengecek kehadiran.
      • Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan tentang pengalaman siswa dalam menghadapi kesulitan.
      • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
    2. Kegiatan Inti (45 menit):
      • Eksplorasi (20 menit):
        • Guru membacakan cerita rakyat tentang tokoh yang memiliki sifat tabah.
        • Guru dan siswa berdiskusi tentang isi cerita, tokoh, dan pesan moralnya.
        • Siswa diminta untuk mengidentifikasi ciri-ciri tokoh yang tabah dalam cerita rakyat.
      • Elaborasi (15 menit):
        • Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
        • Setiap kelompok diminta untuk mendramatisir cerita rakyat yang telah dibacakan.
        • Siswa mempresentasikan hasil dramatisasinya di depan kelas.
      • Konfirmasi (10 menit):
        • Guru memberikan umpan balik terhadap hasil presentasi siswa.
        • Guru bersama siswa menyimpulkan pesan moral dari cerita rakyat yang dipelajari.
        • Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan pesan moral dari cerita rakyat yang dipelajari.
      • Penutup (10 menit):
        • Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
        • Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu tabah dalam menghadapi kesulitan.
        • Guru menutup pelajaran dengan doa.
  • Penilaian:
    • Penilaian Sikap:
      • Diamati melalui partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
      • Diberikan skor berdasarkan rubrik penilaian sikap.
    • Penilaian Pengetahuan:
      • Diberikan melalui tes tertulis berupa pertanyaan tentang isi cerita rakyat.
      • Diberikan skor berdasarkan rubrik penilaian pengetahuan.
    • Penilaian Keterampilan:
      • Dinilai melalui kemampuan siswa dalam mendramatisir cerita rakyat.
      • Diberikan skor berdasarkan rubrik penilaian keterampilan.

Strategi Pembelajaran

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat penting untuk keberhasilan penerapan tema “Tabah Air”. Strategi yang efektif akan membantu peserta didik memahami konsep, mengembangkan keterampilan, dan membangun karakter yang tangguh.

Strategi Pembelajaran yang Efektif

Beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk tema “Tabah Air” adalah:

  • Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Peserta didik terlibat dalam proyek nyata yang menantang mereka untuk memecahkan masalah, mencari solusi, dan bekerja sama. Contohnya, mereka dapat membuat video tentang pentingnya menjaga kebersihan air, atau mendesain sistem penampungan air hujan untuk sekolah.
  • Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Instruction): Guru menyesuaikan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik. Misalnya, peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dapat diberikan tugas yang lebih kompleks, sementara peserta didik yang membutuhkan bantuan tambahan dapat diberi bimbingan yang lebih intensif.
  • Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning): Peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas, saling membantu, dan berbagi ide. Contohnya, mereka dapat berdiskusi tentang dampak pencemaran air terhadap lingkungan, atau membuat presentasi tentang cara menghemat air.
  • Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Peserta didik diajak untuk menghadapi masalah nyata yang berkaitan dengan tema “Tabah Air”. Misalnya, mereka dapat menganalisis penyebab banjir di daerah mereka dan mencari solusi untuk mencegahnya.

Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran, Catatannining contoh rppm tema tabah air

Sebagai contoh, strategi pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran tentang daur ulang air. Peserta didik dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberi tugas untuk merancang sistem daur ulang air sederhana yang dapat diterapkan di rumah. Mereka dapat menggunakan bahan-bahan bekas seperti botol plastik, ember, dan selang untuk membuat sistem tersebut. Dalam prosesnya, mereka akan belajar tentang proses daur ulang air, manfaatnya, dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran

Strategi Pembelajaran Kelebihan Kekurangan
Pembelajaran Berbasis Proyek – Meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik.
– Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan berpikir kritis.
– Memfasilitasi pembelajaran yang bermakna dan terintegrasi.
– Membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak.
– Sulit untuk diterapkan dalam kelas yang besar.
– Membutuhkan pengawasan dan bimbingan yang intensif dari guru.
Pembelajaran Berdiferensiasi – Memenuhi kebutuhan individu peserta didik.
– Meningkatkan keberhasilan belajar bagi semua peserta didik.
– Membantu peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan mereka.
– Membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang.
– Sulit untuk diterapkan dalam kelas yang heterogen.
– Membutuhkan guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
Pembelajaran Kolaboratif – Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama peserta didik.
– Membantu peserta didik belajar dari satu sama lain.
– Meningkatkan motivasi dan semangat belajar.
– Membutuhkan pengaturan dan fasilitasi yang baik dari guru.
– Ada potensi dominasi anggota kelompok tertentu.
– Sulit untuk menilai kontribusi individu peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Masalah – Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah peserta didik.
– Membantu peserta didik memahami konsep dan aplikasinya dalam kehidupan nyata.
– Memfasilitasi pembelajaran yang aktif dan interaktif.
– Membutuhkan masalah yang autentik dan relevan dengan kehidupan peserta didik.
– Membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak.
– Membutuhkan guru yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Ringkasan Terakhir

Penerapan Catatan Nining dalam RPPm dengan tema “Tabah Air” menawarkan pendekatan yang kreatif dan efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mengintegrasikan metode ini, guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang lebih terstruktur, menarik, dan bermakna bagi siswa. Hal ini pada akhirnya akan membantu siswa untuk memahami konsep yang diajarkan, mengembangkan karakter positif, dan mencapai potensi terbaik mereka.

Also Read

Bagikan: