Contoh laporan aset desa – Membuat laporan aset desa adalah langkah penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Laporan ini tidak hanya berisi daftar aset yang dimiliki desa, tetapi juga informasi penting lainnya seperti jenis aset, nilai aset, dan lokasi aset. Melalui laporan ini, kita dapat mengetahui kondisi aset desa secara menyeluruh, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang contoh laporan aset desa, mulai dari pengertian, jenis-jenis aset, cara mengidentifikasi dan mendata aset, hingga format dan struktur laporan yang umum digunakan. Selain itu, kita juga akan membahas berbagai permasalahan yang sering dihadapi dalam pendataan aset desa dan solusi yang dapat diterapkan. Mari kita pelajari bersama!
Pengertian Laporan Aset Desa
Laporan aset desa merupakan dokumen penting yang mencatat seluruh aset yang dimiliki oleh desa, baik berupa tanah, bangunan, peralatan, maupun aset lainnya. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti kepemilikan dan membantu desa dalam mengelola asetnya secara tertib dan transparan.
Definisi Laporan Aset Desa
Laporan aset desa secara sederhana adalah ringkasan tertulis yang berisi informasi lengkap mengenai aset yang dimiliki oleh desa. Informasi ini mencakup jenis aset, jumlah, nilai, lokasi, dan kondisi aset. Laporan ini penting untuk menjaga transparansi pengelolaan aset desa dan memudahkan dalam melakukan pelacakan aset.
“Laporan aset desa merupakan dokumen yang berisi data dan informasi mengenai aset desa yang dimiliki oleh desa, baik berupa tanah, bangunan, peralatan, maupun aset lainnya. Laporan aset desa berfungsi sebagai bukti kepemilikan dan membantu desa dalam mengelola asetnya secara tertib dan transparan.” – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT)
Tujuan Pembuatan Laporan Aset Desa
Tujuan utama pembuatan laporan aset desa adalah untuk:
- Mencatat dan mendokumentasikan seluruh aset yang dimiliki oleh desa.
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset desa.
- Memudahkan dalam melakukan pelacakan aset dan mencegah kehilangan aset.
- Memberikan informasi yang akurat tentang aset desa kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemerintah daerah, lembaga donor, dan masyarakat desa.
- Membantu dalam perencanaan dan penganggaran untuk pengembangan aset desa.
Jenis-Jenis Aset Desa
Aset desa adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh desa dan memiliki nilai ekonomis, baik berupa barang, uang, maupun hak. Aset desa dikelola oleh pemerintah desa dan digunakan untuk kepentingan masyarakat desa. Jenis-jenis aset desa diklasifikasikan berdasarkan karakteristik dan fungsinya.
Klasifikasi aset desa memudahkan dalam pengelolaan dan pelaporan. Dengan memahami jenis-jenis aset, pemerintah desa dapat menentukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan pemanfaatan aset demi kesejahteraan masyarakat.
Klasifikasi Aset Desa
Berikut adalah klasifikasi aset desa yang umum digunakan:
Jenis Aset | Contoh Aset |
---|---|
Aset Tetap |
|
Aset Lancar |
|
Aset Tak Berwujud |
|
Perbedaan Aset Tetap dan Aset Lancar
Aset tetap dan aset lancar memiliki perbedaan utama dalam hal jangka waktu manfaatnya. Aset tetap memiliki jangka waktu manfaat lebih dari satu tahun, sedangkan aset lancar memiliki jangka waktu manfaat kurang dari satu tahun.
Contohnya, tanah kas desa merupakan aset tetap karena manfaatnya dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama, sedangkan kas desa merupakan aset lancar karena dapat digunakan dan berkurang nilainya dalam waktu yang relatif singkat.
Cara Mengidentifikasi Aset Desa: Contoh Laporan Aset Desa
Identifikasi aset desa merupakan langkah penting dalam pengelolaan aset desa yang baik. Dengan memahami aset yang dimiliki, desa dapat membuat rencana pengelolaan yang efektif dan memastikan aset tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Contoh laporan aset desa menunjukkan daftar harta benda milik desa, mulai dari tanah, bangunan, hingga peralatan. Dokumen ini penting untuk transparansi pengelolaan aset desa. Membuat laporan aset desa bisa jadi mirip dengan membuat contoh laporan keuangan sekolah yang mencatat semua aset dan kewajiban sekolah.
Kedua laporan ini sama-sama penting untuk menunjukkan penggunaan dan pengelolaan aset secara bertanggung jawab.
Langkah-Langkah Praktis Mengidentifikasi Aset Desa, Contoh laporan aset desa
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk mengidentifikasi aset desa secara sistematis:
- Membentuk Tim Inventarisasi Aset: Membentuk tim khusus yang bertugas melakukan inventarisasi aset desa. Tim ini sebaiknya terdiri dari perwakilan dari berbagai pihak terkait, seperti kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga desa.
- Menentukan Batasan Aset Desa: Menentukan jenis aset yang akan diinventarisasi. Aset desa meliputi tanah, bangunan, infrastruktur, peralatan, dan aset lainnya yang dimiliki dan dikelola oleh desa.
- Melakukan Survei Lapangan: Tim inventarisasi melakukan survei lapangan untuk mencatat data aset desa secara langsung.
- Mengumpulkan Data Dokumen: Mengumpulkan data dokumen yang terkait dengan aset desa, seperti sertifikat tanah, surat kepemilikan, dan dokumen lainnya.
- Membuat Database Aset: Membuat database aset desa yang terstruktur dan terorganisir. Database ini dapat berisi informasi tentang jenis aset, lokasi, kondisi, nilai, dan data penting lainnya.
Cara Mencatat Aset Desa dengan Benar
Mencatat aset desa dengan benar sangat penting untuk menjaga keakuratan data dan memudahkan proses pengelolaan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Data yang Lengkap dan Akurat: Pastikan data yang dicatat lengkap dan akurat, termasuk jenis aset, lokasi, kondisi, nilai, dan tanggal inventarisasi.
- Dokumentasi yang Jelas: Melakukan dokumentasi yang jelas tentang aset desa. Hal ini dapat berupa foto, video, atau deskripsi tertulis.
- Sistem Pencatatan yang Terstruktur: Membuat sistem pencatatan aset desa yang terstruktur dan mudah dipahami. Sistem ini dapat berupa buku inventaris, spreadsheet, atau software khusus.
- Pembaruan Data Secara Berkala: Melakukan pembaruan data aset desa secara berkala. Pembaruan data dapat dilakukan setiap tahun atau saat terjadi perubahan pada aset desa.
Contoh Checklist Identifikasi Aset Desa
Berikut contoh checklist yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi aset desa:
No. | Jenis Aset | Lokasi | Kondisi | Nilai | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
1 | Tanah Kas Desa | [Lokasi Tanah Kas Desa] | [Kondisi Tanah Kas Desa] | [Nilai Tanah Kas Desa] | [Keterangan] |
2 | Gedung Kantor Desa | [Lokasi Gedung Kantor Desa] | [Kondisi Gedung Kantor Desa] | [Nilai Gedung Kantor Desa] | [Keterangan] |
3 | Jalan Desa | [Lokasi Jalan Desa] | [Kondisi Jalan Desa] | [Nilai Jalan Desa] | [Keterangan] |
4 | Irigasi Desa | [Lokasi Irigasi Desa] | [Kondisi Irigasi Desa] | [Nilai Irigasi Desa] | [Keterangan] |
5 | Peralatan Desa | [Lokasi Peralatan Desa] | [Kondisi Peralatan Desa] | [Nilai Peralatan Desa] | [Keterangan] |
Prosedur Pendataan Aset Desa
Pendataan aset desa merupakan proses penting untuk mengetahui dan mencatat semua aset yang dimiliki oleh desa. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk mendokumentasikan aset desa, tetapi juga sebagai dasar untuk pengelolaan dan pemanfaatan aset yang lebih efektif dan transparan.
Pentingnya Laporan Aset Desa
Laporan aset desa adalah dokumen penting yang berisi informasi rinci tentang semua aset yang dimiliki oleh desa, mulai dari tanah, bangunan, kendaraan, hingga peralatan dan perlengkapan. Pembuatan laporan aset desa secara berkala memiliki banyak manfaat yang tidak hanya untuk pengelolaan aset desa itu sendiri, tetapi juga untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.
Manfaat Laporan Aset Desa
Laporan aset desa yang akurat dan terkini memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi desa. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
- Perencanaan dan Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Laporan aset desa yang komprehensif memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi aset desa, sehingga dapat membantu pemerintah desa dalam merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat terkait dengan pengelolaan aset, seperti menentukan kebutuhan perbaikan, pemeliharaan, atau pengadaan aset baru. Misalnya, jika laporan aset desa menunjukkan bahwa sebagian besar infrastruktur desa sudah tua dan membutuhkan perbaikan, maka pemerintah desa dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan tersebut.
- Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Aset: Laporan aset desa memungkinkan pemerintah desa untuk melacak dan memantau aset desa secara berkala, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset. Misalnya, dengan mengetahui lokasi dan kondisi aset, pemerintah desa dapat meminimalkan risiko kerusakan atau kehilangan aset. Selain itu, laporan aset juga dapat membantu dalam mengidentifikasi aset yang tidak terpakai atau kurang optimal, sehingga dapat dimaksimalkan pemanfaatannya.
- Mencegah Penyalahgunaan Aset: Laporan aset desa yang transparan dan akurat dapat membantu mencegah penyalahgunaan aset oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya laporan aset, masyarakat desa dapat mengetahui dengan jelas aset yang dimiliki desa, sehingga dapat memantau dan mengawasi pengelolaan aset tersebut.
Contoh Kasus Pengelolaan Aset Desa
Bayangkan sebuah desa dengan aset berupa tanah yang luas, namun tidak tercatat secara sistematis. Tanpa laporan aset yang jelas, sulit untuk mengetahui kondisi tanah tersebut, seperti luas, lokasi, dan status kepemilikan. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti:
- Konflik Lahan: Tanpa data yang jelas, konflik lahan antara warga desa dengan pihak lain bisa terjadi. Misalnya, jika ada pihak yang mengklaim kepemilikan tanah desa, namun tidak ada bukti yang kuat, maka konflik akan sulit diatasi.
- Penyalahgunaan Tanah: Tanpa pengawasan yang ketat, tanah desa bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti dialihfungsikan untuk kepentingan pribadi atau dijual tanpa izin.
- Kesulitan dalam Pengembangan Desa: Tanah desa yang tidak terdata dengan baik akan menyulitkan pemerintah desa dalam merencanakan dan mengembangkan desa. Misalnya, jika pemerintah desa ingin membangun infrastruktur desa, tetapi tidak tahu pasti lokasi dan luas tanah yang tersedia, maka pembangunan akan terhambat.
Dengan adanya laporan aset desa, masalah-masalah tersebut dapat diatasi. Laporan aset desa yang komprehensif dan akurat dapat membantu pemerintah desa dalam mengelola tanah desa secara efektif dan efisien, sehingga dapat mencegah konflik, penyalahgunaan, dan meningkatkan pemanfaatan tanah untuk kepentingan desa.
Peran Laporan Aset Desa dalam Transparansi dan Akuntabilitas
Laporan aset desa berperan penting dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Berikut adalah beberapa peran pentingnya:
- Meningkatkan Transparansi Pengelolaan Aset: Laporan aset desa yang dipublikasikan secara terbuka memungkinkan masyarakat desa untuk mengetahui dengan jelas aset yang dimiliki desa, termasuk jenis, jumlah, nilai, dan lokasi aset tersebut. Hal ini meningkatkan transparansi pengelolaan aset desa dan mengurangi potensi penyalahgunaan aset.
- Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Aset: Laporan aset desa yang akurat dan terupdate memungkinkan masyarakat desa untuk memantau dan mengevaluasi pengelolaan aset desa oleh pemerintah desa. Hal ini meningkatkan akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola aset desa dan mendorong mereka untuk menggunakan aset desa secara bertanggung jawab dan efisien.
- Mempermudah Audit dan Pengawasan: Laporan aset desa yang lengkap dan terstruktur memudahkan auditor dan pengawas untuk memeriksa dan menilai pengelolaan aset desa. Hal ini membantu memastikan bahwa pengelolaan aset desa sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh Laporan Aset Desa
Laporan aset desa merupakan dokumen penting yang berisi informasi tentang semua aset yang dimiliki oleh desa, baik aset tetap maupun aset lancar. Laporan ini berfungsi sebagai inventarisasi aset desa dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan pembangunan, pengambilan keputusan, dan akuntabilitas publik.
Contoh Tabel Laporan Aset Desa
Berikut adalah contoh tabel laporan aset desa yang lengkap dan rinci:
No | Nama Aset | Jenis Aset | Nilai Aset | Lokasi Aset | Tanggal Perolehan | Kondisi Aset | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Gedung Kantor Desa | Aset Tetap | Rp. 1.000.000.000 | Jl. Raya Desa, RT 01 RW 01 | 1 Januari 2020 | Baik | – |
2 | Mobil Dinas | Aset Tetap | Rp. 200.000.000 | Jl. Raya Desa, RT 01 RW 01 | 1 Juli 2021 | Baik | – |
3 | Tanah Kas Desa | Aset Tetap | Rp. 500.000.000 | Jl. Raya Desa, RT 02 RW 02 | 1 Januari 2015 | Baik | – |
4 | Peralatan Kantor | Aset Tetap | Rp. 50.000.000 | Jl. Raya Desa, RT 01 RW 01 | 1 Januari 2022 | Baik | – |
5 | Kas Desa | Aset Lancar | Rp. 100.000.000 | Jl. Raya Desa, RT 01 RW 01 | – | – | Saldo Kas Desa per 31 Desember 2022 |
Cara Menginterpretasikan Data Laporan Aset Desa
Data yang disajikan dalam laporan aset desa dapat diinterpretasikan untuk berbagai keperluan, seperti:
- Mengetahui total nilai aset desa: Dengan menjumlahkan nilai aset pada setiap baris dalam tabel, kita dapat mengetahui total nilai aset yang dimiliki oleh desa.
- Mengetahui jenis aset yang dimiliki desa: Dengan melihat kolom “Jenis Aset”, kita dapat mengetahui jenis-jenis aset yang dimiliki oleh desa, seperti aset tetap dan aset lancar.
- Mengetahui kondisi aset desa: Dengan melihat kolom “Kondisi Aset”, kita dapat mengetahui kondisi aset desa, seperti baik, rusak ringan, atau rusak berat.
- Mengetahui lokasi aset desa: Dengan melihat kolom “Lokasi Aset”, kita dapat mengetahui lokasi aset desa, seperti di kantor desa, di balai desa, atau di tempat lain.
- Mengetahui tanggal perolehan aset desa: Dengan melihat kolom “Tanggal Perolehan”, kita dapat mengetahui kapan aset desa diperoleh.
Informasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perencanaan pembangunan, pengambilan keputusan, dan akuntabilitas publik.
Permasalahan dalam Pendataan Aset Desa
Pendataan aset desa merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan data aset yang akurat dan lengkap, desa dapat mengelola asetnya dengan lebih efektif dan efisien. Namun, dalam praktiknya, proses pendataan aset desa seringkali dihadapkan pada beberapa permasalahan.
Identifikasi Permasalahan dalam Pendataan Aset Desa
Berikut beberapa permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pendataan aset desa:
- Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten: Proses pendataan aset desa membutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Kurangnya SDM yang kompeten dapat menyebabkan kesalahan dalam pendataan, baik dalam pengumpulan data, pengolahan data, maupun penyusunan laporan.
- Keterbatasan Akses terhadap Teknologi Informasi: Penggunaan teknologi informasi dalam pendataan aset desa dapat mempermudah dan mempercepat proses pendataan. Namun, keterbatasan akses terhadap teknologi informasi, seperti komputer, internet, dan perangkat lunak, dapat menjadi penghambat dalam proses pendataan aset desa.
- Kurangnya Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat: Partisipasi masyarakat sangat penting dalam proses pendataan aset desa. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dapat menyebabkan data aset yang tidak lengkap atau tidak akurat.
- Sistem Pendataan yang Tidak Terintegrasi: Data aset desa seringkali tersebar di berbagai instansi dan tidak terintegrasi. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengakses dan menganalisis data aset secara keseluruhan.
- Kurangnya Standarisasi dalam Pendataan Aset Desa: Kurangnya standarisasi dalam pendataan aset desa dapat menyebabkan perbedaan dalam pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan data. Hal ini dapat menyulitkan dalam membandingkan data aset desa dari berbagai wilayah.
Faktor Penyebab Permasalahan dalam Pendataan Aset Desa
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan dalam pendataan aset desa, yaitu:
- Kurangnya Peningkatan Kapasitas SDM: Kurangnya pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM dalam bidang pendataan aset desa.
- Keterbatasan Anggaran: Keterbatasan anggaran untuk pengadaan peralatan dan teknologi informasi yang mendukung proses pendataan aset desa.
- Kurangnya Sosialisasi dan Edukasi: Kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendataan aset desa.
- Kurangnya Koordinasi dan Sinergi Antar Instansi: Kurangnya koordinasi dan sinergi antar instansi yang terkait dalam proses pendataan aset desa.
- Kurangnya Dukungan Kebijakan: Kurangnya dukungan kebijakan yang memadai untuk mendukung proses pendataan aset desa.
Solusi untuk Mengatasi Permasalahan dalam Pendataan Aset Desa
Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan dalam pendataan aset desa, antara lain:
- Peningkatan Kapasitas SDM: Melakukan pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM dalam bidang pendataan aset desa, baik untuk perangkat desa maupun masyarakat.
- Peningkatan Akses Teknologi Informasi: Meningkatkan akses terhadap teknologi informasi, seperti komputer, internet, dan perangkat lunak yang mendukung proses pendataan aset desa.
- Sosialisasi dan Edukasi: Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendataan aset desa, serta cara-cara dalam berpartisipasi dalam proses pendataan.
- Pengembangan Sistem Pendataan Terintegrasi: Mengembangkan sistem pendataan aset desa yang terintegrasi, sehingga data aset desa dapat diakses dan dianalisis secara keseluruhan.
- Standarisasi Pendataan Aset Desa: Menentukan standar baku dalam pendataan aset desa, meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan data.
Peran Teknologi dalam Pendataan Aset Desa
Di era digital saat ini, teknologi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan aset desa. Penggunaan teknologi dalam pendataan aset desa membawa banyak manfaat, seperti meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi data.
Aplikasi dan Software Pendataan Aset Desa
Berbagai aplikasi dan software dapat digunakan untuk mendata aset desa secara digital. Beberapa contohnya antara lain:
- Sistem Informasi Manajemen Aset Desa (SIMANDA): SIMANDA merupakan aplikasi berbasis web yang dirancang khusus untuk mengelola data aset desa secara terintegrasi. Aplikasi ini memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data aset desa dengan mudah dan efisien.
- Google Sheets: Platform spreadsheet online ini dapat digunakan untuk membuat tabel data aset desa. Google Sheets memiliki fitur kolaborasi yang memungkinkan beberapa orang mengakses dan mengedit data secara bersamaan.
- Aplikasi Pendataan Aset Desa (APD): Aplikasi ini dikembangkan oleh pemerintah atau pihak swasta untuk membantu desa dalam mendata asetnya. APD biasanya dilengkapi dengan fitur GPS untuk mencatat lokasi aset dan fitur foto untuk dokumentasi.
Manfaat Penggunaan Teknologi dalam Pendataan Aset Desa
Penggunaan teknologi dalam pendataan aset desa memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Efisiensi Waktu dan Tenaga: Penggunaan teknologi dapat mempermudah dan mempercepat proses pendataan aset desa. Data dapat diinput dan diakses dengan mudah, sehingga menghemat waktu dan tenaga dibandingkan dengan metode manual.
- Akurasi Data: Teknologi memungkinkan data aset desa tercatat dengan lebih akurat. Data dapat diinput dan divalidasi secara real-time, sehingga meminimalisir kesalahan.
- Transparansi Data: Data aset desa dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan, seperti pemerintah desa, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Hal ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset desa.
- Kemudahan Analisis Data: Teknologi memungkinkan analisis data aset desa dengan lebih mudah. Data dapat diolah dan disajikan dalam bentuk grafik, tabel, dan laporan yang mudah dipahami.
Tantangan Penggunaan Teknologi dalam Pendataan Aset Desa
Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan teknologi dalam pendataan aset desa juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:
- Ketersediaan Infrastruktur Teknologi: Penggunaan teknologi membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti akses internet dan perangkat komputer. Di beberapa desa, ketersediaan infrastruktur teknologi masih terbatas.
- Keterampilan Sumber Daya Manusia: Penggunaan teknologi membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dalam mengoperasikannya. Desa perlu menyediakan pelatihan bagi petugas yang akan mengelola sistem pendataan aset desa.
- Biaya Implementasi: Implementasi sistem pendataan aset desa berbasis teknologi membutuhkan biaya, seperti biaya pembelian perangkat keras dan lunak, serta biaya pelatihan.
- Keamanan Data: Data aset desa merupakan informasi penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Desa perlu menerapkan sistem keamanan data yang kuat untuk mencegah akses yang tidak sah.
Penutupan
Dengan memahami contoh laporan aset desa dan menerapkannya secara efektif, diharapkan pengelolaan aset desa dapat lebih transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Melalui data yang akurat dan terkini, kita dapat memaksimalkan pemanfaatan aset desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.