Contoh Laporan PKL Farmasi di Apotek: Pengalaman dan Pelajaran Berharga

No comments

Contoh laporan pkl farmasi di apotek – Menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di apotek adalah pengalaman yang tak ternilai bagi mahasiswa farmasi. Di sini, teori yang dipelajari di bangku kuliah dapat diaplikasikan langsung dalam dunia nyata, membuka mata terhadap berbagai aspek layanan farmasi yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Contoh laporan PKL farmasi di apotek ini akan mengulas berbagai hal menarik, mulai dari profil apotek tempat PKL berlangsung, tugas dan aktivitas yang dilakukan, hingga pengalaman dan pelajaran berharga yang didapat. Simaklah uraiannya untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang dunia kerja apoteker di Indonesia.

Pendahuluan: Contoh Laporan Pkl Farmasi Di Apotek

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi, khususnya bagi mahasiswa farmasi. Melalui PKL, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam praktik nyata di lapangan. Apotek menjadi salah satu tempat yang ideal untuk PKL mahasiswa farmasi, karena memungkinkan mereka untuk terlibat langsung dalam berbagai aktivitas kefarmasian.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek

Tujuan utama PKL di apotek adalah untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa farmasi untuk:

  • Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama perkuliahan dalam konteks apotek.
  • Memahami alur kerja dan sistematika pelayanan kefarmasian di apotek.
  • Meningkatkan kemampuan komunikasi, interpersonal, dan profesional dalam berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.
  • Mengembangkan sikap profesional dan etika kerja yang tinggi dalam bidang kefarmasian.
  • Memperoleh pengalaman praktis yang akan membantu dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja sebagai apoteker.

Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek

PKL di apotek memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa farmasi, antara lain:

  • Meningkatkan pemahaman tentang peran dan fungsi apoteker dalam sistem kesehatan.
  • Mengembangkan keterampilan praktis dalam pelayanan kefarmasian, seperti dispensing obat, konseling pasien, dan pengelolaan stok obat.
  • Memperluas jaringan profesional dan mendapatkan referensi untuk pekerjaan di masa depan.
  • Memperoleh pengalaman langsung dalam menghadapi berbagai situasi dan permasalahan yang terkait dengan pelayanan kefarmasian.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian dalam bekerja.

Latar Belakang Pemilihan Apotek sebagai Tempat PKL

Apotek dipilih sebagai tempat PKL karena:

  • Merupakan tempat yang strategis untuk mempelajari dan menerapkan ilmu kefarmasian secara langsung.
  • Memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan interpersonal.
  • Menawarkan berbagai macam kegiatan kefarmasian yang dapat dipelajari, seperti dispensing obat, konseling pasien, pengelolaan stok obat, dan promosi kesehatan.
  • Memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran PKL.
  • Memiliki tenaga profesional yang berpengalaman dan dapat menjadi mentor bagi mahasiswa selama PKL.

Profil Apotek

Apotek tempat saya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu apotek yang cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Apotek ini berperan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan obat-obatan dan layanan kesehatan lainnya.

Informasi Apotek

Berikut adalah tabel yang berisi informasi mengenai apotek tempat saya melakukan PKL:

Nama Apotek Alamat Apotek Nomor Telepon Apotek Jam Operasional Apotek Jumlah Staf Apotek Jenis Layanan yang Ditawarkan
Nama Apotek Alamat Apotek Nomor Telepon Apotek Jam Operasional Apotek Jumlah Staf Apotek Jenis Layanan yang Ditawarkan

Visi dan Misi Apotek

Apotek tempat saya melakukan PKL memiliki visi dan misi yang jelas, yaitu:

Visi Apotek

Misi Apotek

Visi dan misi ini menjadi acuan bagi seluruh staf apotek dalam menjalankan tugas dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Uraian Tugas dan Aktivitas

Selama masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek [Nama Apotek], saya mendapat kesempatan untuk terlibat dalam berbagai tugas dan aktivitas yang menjadi bagian integral dari operasional apotek. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang alur kerja apotek, mulai dari penerimaan obat hingga pelayanan kepada pasien.

Read more:  Rumah Sakit Universitas Tanjungpura: Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan di Kalimantan Barat

Tugas dan Aktivitas di Apotek

Berikut ini adalah uraian tugas dan aktivitas yang saya lakukan selama PKL di Apotek [Nama Apotek], beserta contoh-contoh konkret dan durasi waktu yang dialokasikan untuk setiap tugas:

Tugas dan Aktivitas Contoh Durasi Waktu
Penerimaan Obat Memeriksa kesesuaian obat yang diterima dengan pesanan, mengecek tanggal kadaluwarsa, dan menyimpan obat sesuai dengan jenis dan kategori. 1-2 jam per hari
Penataan Obat Menata obat di rak sesuai dengan kategori, nama obat, dan tanggal kadaluwarsa, memastikan kelengkapan label dan informasi obat. 1-2 jam per hari
Pelayanan Pasien Menerima resep dokter, memberikan informasi obat, dan membantu pasien dalam memilih obat yang tepat. 2-3 jam per hari
Penjualan Obat Melakukan proses penjualan obat, mengecek stok, dan memberikan struk pembelian kepada pasien. 2-3 jam per hari
Pencatatan Transaksi Mencatat setiap transaksi penjualan obat, termasuk nama pasien, jenis obat, dan jumlah yang dibeli. 1-2 jam per hari
Pengelolaan Stok Obat Memeriksa stok obat secara berkala, melakukan pemesanan obat, dan mengatur alur perputaran obat. 1-2 jam per hari
Kebersihan dan Keamanan Apotek Menjaga kebersihan apotek, termasuk membersihkan rak obat, meja, dan lantai, serta memastikan keamanan dan ketertiban apotek. 1 jam per hari
Pendokumentasian Melakukan pendokumentasian kegiatan PKL, seperti catatan harian, laporan kegiatan, dan evaluasi. 1-2 jam per hari

Penerimaan Obat

Penerimaan obat merupakan proses penting dalam operasional apotek. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa obat yang diterima sesuai dengan pesanan dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

  • Memeriksa kesesuaian obat yang diterima dengan pesanan, termasuk jenis obat, jumlah, dan tanggal kadaluwarsa. Contohnya, jika pesanan adalah 100 tablet Paracetamol, maka harus dipastikan bahwa obat yang diterima memang 100 tablet Paracetamol dan tanggal kadaluwarsanya masih berlaku.
  • Mengecek kondisi fisik obat, seperti kemasan, label, dan informasi obat. Pastikan bahwa kemasan obat tidak rusak, label terbaca dengan jelas, dan informasi obat lengkap dan akurat.
  • Memeriksa tanggal kadaluwarsa obat. Obat yang sudah melewati tanggal kadaluwarsa tidak boleh dijual dan harus dibuang sesuai prosedur.
  • Menyimpan obat sesuai dengan jenis dan kategori. Obat-obatan harus disimpan di tempat yang aman, terhindar dari sinar matahari langsung, kelembaban, dan suhu ekstrem.

Penataan Obat

Penataan obat merupakan proses yang penting untuk memastikan ketersediaan obat dan kemudahan dalam mencari obat. Penataan obat yang baik akan memudahkan dalam proses pelayanan pasien dan pengelolaan stok obat.

  • Menata obat di rak sesuai dengan kategori, nama obat, dan tanggal kadaluwarsa. Contohnya, obat-obatan untuk penyakit jantung ditempatkan di rak khusus, obat-obatan untuk diabetes ditempatkan di rak khusus, dan seterusnya.
  • Menyusun obat berdasarkan tanggal kadaluwarsa, dengan obat yang akan kadaluwarsa terlebih dahulu ditempatkan di bagian depan. Hal ini untuk memastikan bahwa obat yang lebih baru akan digunakan terlebih dahulu.
  • Memastikan kelengkapan label dan informasi obat. Label obat harus berisi nama obat, dosis, tanggal kadaluwarsa, dan informasi penting lainnya.
  • Memperhatikan tata letak dan penataan obat di rak. Pastikan bahwa penataan obat mudah diakses, terorganisir, dan mudah ditemukan.

Pelayanan Pasien

Pelayanan pasien merupakan aspek yang sangat penting dalam operasional apotek. Pelayanan yang ramah, profesional, dan informatif akan meningkatkan kepuasan pasien dan kepercayaan terhadap apotek.

  • Menerima resep dokter dengan teliti dan memeriksa kelengkapan informasi, seperti nama pasien, jenis obat, dosis, dan cara penggunaan.
  • Memberikan informasi obat kepada pasien dengan jelas dan mudah dipahami, termasuk nama obat, dosis, cara penggunaan, efek samping, dan interaksi obat. Contohnya, jika pasien bertanya tentang efek samping obat, maka berikan informasi yang akurat dan mudah dipahami oleh pasien.
  • Membantu pasien dalam memilih obat yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan pasien. Contohnya, jika pasien memiliki alergi terhadap suatu jenis obat, maka harus dipastikan bahwa obat yang diberikan tidak mengandung bahan yang dapat memicu alergi.
  • Memberikan saran dan konsultasi kepada pasien tentang penggunaan obat, penyimpanan obat, dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan obat.

Penjualan Obat

Penjualan obat merupakan proses yang melibatkan transaksi antara apotek dan pasien. Proses ini harus dilakukan dengan teliti dan akurat untuk memastikan bahwa obat yang dijual sesuai dengan resep dokter dan kebutuhan pasien.

  • Memeriksa resep dokter dan memastikan bahwa obat yang diminta tersedia di apotek.
  • Mengecek stok obat dan memastikan bahwa obat yang dijual masih dalam masa kadaluwarsa.
  • Melakukan proses penjualan obat, termasuk pengecekan harga, pembayaran, dan pemberian struk pembelian kepada pasien.
  • Memberikan informasi tambahan kepada pasien, seperti cara penyimpanan obat, dosis, dan waktu penggunaan obat.

Pencatatan Transaksi, Contoh laporan pkl farmasi di apotek

Pencatatan transaksi merupakan proses yang penting untuk melacak alur penjualan obat, mengontrol stok obat, dan mengetahui jumlah pendapatan apotek.

  • Mencatat setiap transaksi penjualan obat, termasuk nama pasien, jenis obat, jumlah yang dibeli, dan tanggal pembelian.
  • Memasukkan data transaksi ke dalam sistem komputer atau buku catatan transaksi.
  • Membuat laporan penjualan obat secara berkala untuk mengetahui jumlah obat yang terjual, pendapatan apotek, dan tren penjualan.
Read more:  Contoh Laporan PKL dalam Bahasa Inggris: Panduan Lengkap untuk Kesuksesan

Pengelolaan Stok Obat

Pengelolaan stok obat merupakan proses yang penting untuk memastikan ketersediaan obat di apotek dan menghindari kerugian akibat obat yang kadaluwarsa atau tidak terjual.

Contoh laporan PKL farmasi di apotek biasanya berisi tentang pengalaman kamu selama magang, seperti bagaimana cara melayani pasien, mengelola stok obat, hingga proses administrasi. Nah, kalau kamu ingin tahu contoh laporan prakerin untuk SMK jurusan mesin, kamu bisa cek di contoh laporan prakerin smk jurusan mesin.

Sebenarnya, baik laporan PKL farmasi maupun laporan prakerin jurusan mesin, keduanya memiliki struktur yang mirip, yaitu berisi tentang pengantar, kegiatan yang dilakukan, dan kesimpulan. Jadi, kamu bisa belajar dari contoh laporan prakerin jurusan mesin untuk membuat laporan PKL farmasi yang lebih baik!

  • Memeriksa stok obat secara berkala, baik secara manual maupun dengan menggunakan sistem komputer.
  • Melakukan pemesanan obat berdasarkan kebutuhan dan perkiraan penjualan.
  • Mengatur alur perputaran obat, dengan obat yang lebih baru ditempatkan di bagian depan dan obat yang akan kadaluwarsa terlebih dahulu ditempatkan di bagian belakang.
  • Memantau dan mengevaluasi stok obat secara berkala untuk memastikan bahwa stok obat selalu tersedia dan tidak ada obat yang kadaluwarsa.

Kebersihan dan Keamanan Apotek

Kebersihan dan keamanan apotek merupakan aspek penting yang harus dijaga untuk menjamin kualitas pelayanan dan kesehatan pasien.

  • Menjaga kebersihan apotek, termasuk membersihkan rak obat, meja, dan lantai, untuk mencegah kontaminasi dan penularan penyakit.
  • Memastikan keamanan dan ketertiban apotek, termasuk memasang CCTV, menjaga pintu dan jendela terkunci, dan menyimpan obat-obatan di tempat yang aman.
  • Mematuhi peraturan dan standar keamanan apotek untuk melindungi pasien dan karyawan dari risiko kecelakaan dan bahaya.

Pendokumentasian

Pendokumentasian merupakan proses yang penting untuk mencatat kegiatan PKL, mengevaluasi pengalaman, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

  • Mencatat kegiatan PKL secara harian, termasuk tugas yang dilakukan, pengalaman yang didapat, dan hal-hal yang perlu diperhatikan.
  • Membuat laporan kegiatan PKL yang berisi ringkasan kegiatan, hasil yang dicapai, dan evaluasi pengalaman.
  • Melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pengalaman PKL untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kefarmasian.

Pengalaman dan Pelajaran

Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Apotek [Nama Apotek] memberikan kesempatan berharga untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan mempelajari seluk beluk dunia kefarmasian secara langsung. Selama PKL, saya terlibat dalam berbagai aktivitas, mulai dari melayani pasien, mengelola stok obat, hingga mengedukasi masyarakat tentang kesehatan. Pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menjadi pembelajaran berharga yang akan saya ingat selamanya.

Kendala yang Dihadapi dan Cara Mengatasinya

Selama menjalani PKL, saya menghadapi beberapa kendala, seperti kesulitan dalam memahami resep dokter, ketidakmampuan dalam mengidentifikasi obat-obatan, dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan pasien. Namun, saya berusaha untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara:

  • Menanyakan kepada apoteker senior atau asisten apoteker jika mengalami kesulitan dalam memahami resep dokter atau mengidentifikasi obat-obatan.
  • Mempelajari nama dan jenis obat-obatan secara berkala, baik melalui buku maupun internet.
  • Berlatih berkomunikasi dengan pasien, baik dengan teman maupun keluarga, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri.

Hal Positif dan Negatif yang Diperoleh

Melalui pengalaman PKL, saya memperoleh banyak hal positif, seperti:

  • Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kefarmasian, khususnya dalam hal pelayanan resep, pengelolaan stok obat, dan edukasi kesehatan.
  • Peningkatan kemampuan komunikasi dan interaksi dengan pasien.
  • Pengalaman kerja nyata yang bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.

Namun, ada juga beberapa hal negatif yang saya alami, seperti:

  • Beban kerja yang cukup berat, terutama saat jam sibuk.
  • Kurangnya kesempatan untuk berinteraksi dengan apoteker senior atau asisten apoteker karena kesibukan mereka.

Pengalaman PKL di Apotek [Nama Apotek] ini sangat berkesan dan memberikan banyak pelajaran berharga. Saya belajar tentang pentingnya profesionalisme, dedikasi, dan empati dalam melayani pasien. Saya juga belajar tentang pentingnya komunikasi yang baik dan kerja sama tim dalam menjalankan tugas di apotek. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga untuk saya dalam menjalani karier di dunia kefarmasian di masa depan.

Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama pelaksanaan PKL di Apotek [Nama Apotek], terdapat beberapa saran dan rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas layanan apotek. Saran ini bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan dan kepuasan pelanggan, serta meningkatkan efisiensi operasional apotek.

Read more:  Contoh Soal Kognitif Pilihan Ganda: Memahami Cara Kerja Otak

Peningkatan Pelayanan Pelanggan

Peningkatan pelayanan pelanggan merupakan hal yang krusial dalam membangun loyalitas pelanggan. Berikut beberapa saran untuk meningkatkan pelayanan pelanggan:

  • Meningkatkan keramahan dan kesigapan dalam melayani pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan melatih karyawan untuk lebih ramah dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
  • Memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami mengenai obat yang dibeli, termasuk dosis, cara penggunaan, dan efek sampingnya. Hal ini dapat membantu pelanggan memahami penggunaan obat dengan benar dan mengurangi risiko kesalahan penggunaan.
  • Melakukan konsultasi dan edukasi tentang kesehatan dengan lebih proaktif. Apoteker dapat memberikan informasi dan saran tentang kesehatan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.
  • Menyediakan fasilitas yang nyaman dan mudah diakses. Fasilitas yang nyaman dan mudah diakses dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan selama berada di apotek.

Peningkatan Efisiensi Operasional

Efisiensi operasional merupakan hal penting untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas apotek. Berikut beberapa saran untuk meningkatkan efisiensi operasional:

  • Menerapkan sistem inventarisasi yang lebih terstruktur. Sistem inventarisasi yang terstruktur dapat membantu meminimalkan kehilangan dan kerusakan obat, serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan stok obat.
  • Meningkatkan sistem informasi dan data. Sistem informasi yang terintegrasi dapat membantu dalam pengelolaan data pelanggan, stok obat, dan transaksi penjualan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan.
  • Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan secara berkala. Pelatihan dan pengembangan karyawan dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan karyawan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional apotek.
  • Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi operasional, seperti dalam proses pemesanan obat, pengelolaan data, dan komunikasi dengan pelanggan.

Peningkatan Keamanan dan Kualitas Obat

Keamanan dan kualitas obat merupakan prioritas utama dalam pelayanan kefarmasian. Berikut beberapa saran untuk meningkatkan keamanan dan kualitas obat:

  • Melakukan pengecekan kualitas obat secara berkala. Pengecekan kualitas obat secara berkala dapat memastikan bahwa obat yang dijual dalam kondisi baik dan aman untuk dikonsumsi.
  • Menerapkan sistem penyimpanan obat yang tepat. Sistem penyimpanan obat yang tepat dapat membantu menjaga kualitas dan keamanan obat.
  • Memperhatikan tanggal kadaluarsa obat. Apoteker harus memastikan bahwa obat yang dijual tidak melewati tanggal kadaluarsa.
  • Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi karyawan dalam penanganan obat. Karyawan harus memiliki pengetahuan dan kompetensi yang memadai dalam penanganan obat untuk memastikan keamanan dan kualitas obat.

Peningkatan Kerjasama dengan Tenaga Kesehatan Lain

Kerjasama dengan tenaga kesehatan lain merupakan hal penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang holistik. Berikut beberapa saran untuk meningkatkan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain:

  • Membangun komunikasi yang baik dengan dokter dan tenaga kesehatan lain. Komunikasi yang baik dapat membantu dalam meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam pelayanan kesehatan.
  • Melakukan pertemuan dan diskusi rutin dengan tenaga kesehatan lain. Pertemuan dan diskusi rutin dapat membantu dalam meningkatkan sinergi dan sharing informasi terkait pelayanan kesehatan.
  • Menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan klinik. Kerjasama dengan rumah sakit dan klinik dapat membantu dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

Peningkatan Promosi dan Pemasaran

Promosi dan pemasaran merupakan hal penting untuk meningkatkan visibilitas dan citra apotek. Berikut beberapa saran untuk meningkatkan promosi dan pemasaran:

  • Memanfaatkan media sosial untuk promosi. Media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan layanan apotek dan membangun engagement dengan pelanggan.
  • Menyelenggarakan program promo dan diskon. Program promo dan diskon dapat menarik minat pelanggan dan meningkatkan penjualan.
  • Melakukan kerjasama dengan komunitas dan organisasi masyarakat. Kerjasama dengan komunitas dan organisasi masyarakat dapat membantu dalam meningkatkan awareness dan citra apotek.

Penutup

Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL) di apotek selama beberapa bulan ini telah memberikan banyak pembelajaran berharga. Saya dapat mempraktikkan ilmu yang telah saya pelajari di bangku kuliah dan merasakan langsung bagaimana dunia kefarmasian bekerja dalam praktiknya.

Pengalaman Berharga

Selama PKL, saya mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas, seperti:

  • Melayani pasien dan memberikan informasi obat
  • Memeriksa resep dan menyiapkan obat
  • Menata dan mengelola stok obat
  • Mempelajari tentang sistem pencatatan dan pelaporan di apotek

Pengalaman ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran seorang apoteker dalam menjaga kesehatan masyarakat. Saya juga belajar tentang pentingnya komunikasi yang baik dengan pasien, menjelaskan informasi obat dengan mudah dipahami, dan membangun hubungan yang positif dengan pasien.

Ucapan Terima Kasih

Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung saya selama PKL, terutama kepada:

  • Apoteker pengelola apotek yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama PKL
  • Staf apotek yang telah membantu dan berbagi pengetahuan
  • Rekan-rekan mahasiswa PKL yang telah saling mendukung dan belajar bersama
  • Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan semangat dan doa

Semoga ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama PKL ini dapat bermanfaat untuk masa depan karir saya sebagai apoteker.

Terakhir

Melalui pengalaman PKL di apotek, kita belajar bahwa profesi apoteker bukan hanya tentang dispensing obat, tetapi juga tentang memberikan edukasi dan konseling kepada pasien. Penting untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.

Also Read

Bagikan: