Contoh Soal Gaya Gesek Statis: Mengerti Gaya yang Menahan Gerak

No comments

Contoh soal gaya gesek statis – Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa mobil bisa berhenti saat kamu menginjak rem? Atau bagaimana kamu bisa berdiri tegak tanpa terjatuh? Jawabannya terletak pada gaya gesek statis, sebuah gaya yang bekerja untuk menahan benda agar tetap diam. Gaya gesek statis adalah gaya yang tak terlihat, namun punya peran penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia gaya gesek statis lebih dalam. Kita akan membahas pengertiannya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan bagaimana gaya ini bekerja dalam berbagai situasi. Siap-siap untuk memahami gaya yang tak terlihat namun sangat berpengaruh ini!

Table of Contents:

Pengertian Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis adalah gaya yang bekerja pada benda ketika benda tersebut berada dalam keadaan diam dan sedang berusaha digerakkan. Gaya ini selalu berlawanan arah dengan gaya yang berusaha menggerakkan benda tersebut, sehingga benda tetap diam.

Contoh Gaya Gesek Statis dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya gesek statis dapat ditemukan dalam berbagai situasi sehari-hari. Berikut beberapa contohnya:

  • Ketika kita mendorong lemari, kita perlu menggunakan gaya yang cukup besar untuk mengalahkan gaya gesek statis antara lemari dan lantai. Setelah lemari bergerak, gaya gesek yang bekerja menjadi gaya gesek kinetis.
  • Saat kita memegang segelas air, gaya gesek statis antara tangan kita dan gelas mencegah gelas tersebut jatuh.
  • Ketika kita mengendarai mobil, gaya gesek statis antara ban dan jalan raya memungkinkan kita untuk berbelok atau mengerem.

Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis

Gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis memiliki beberapa perbedaan, yang dirangkum dalam tabel berikut:

Karakteristik Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis
Kondisi Benda dalam keadaan diam Benda dalam keadaan bergerak
Arah Berlawanan arah dengan gaya yang berusaha menggerakkan benda Berlawanan arah dengan gerak benda
Besar Berubah-ubah, maksimum saat benda tepat akan bergerak Konstan
Contoh Dorongan lemari sebelum bergerak Gesekan antara ban mobil dan jalan saat mobil bergerak

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis adalah gaya yang mencegah suatu benda bergerak ketika dikenai gaya luar. Besarnya gaya gesek statis bergantung pada beberapa faktor, yang akan kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Jenis Permukaan

Jenis permukaan yang bersentuhan sangat berpengaruh terhadap gaya gesek statis. Permukaan yang kasar memiliki gaya gesek statis yang lebih besar dibandingkan dengan permukaan yang halus. Hal ini karena permukaan yang kasar memiliki lebih banyak tonjolan dan lekukan yang saling mengunci, sehingga membutuhkan gaya yang lebih besar untuk menggerakkannya.

  • Contohnya, permukaan kayu kasar memiliki gaya gesek statis yang lebih besar dibandingkan dengan permukaan kaca yang halus.

Gaya Normal

Gaya normal adalah gaya yang tegak lurus terhadap permukaan kontak. Semakin besar gaya normal, semakin besar gaya gesek statis. Hal ini karena semakin besar gaya normal, semakin kuat kontak antara kedua permukaan, sehingga semakin sulit untuk menggerakkan benda tersebut.

  • Contohnya, jika Anda mendorong sebuah kotak di atas lantai, gaya normal yang bekerja pada kotak adalah berat kotak. Semakin berat kotak, semakin besar gaya normal, dan semakin besar gaya gesek statis yang harus Anda lawan untuk menggerakkan kotak tersebut.

Koefisien Gesek Statis

Koefisien gesek statis adalah nilai yang menunjukkan tingkat kekasaran relatif antara dua permukaan yang bersentuhan. Nilai ini bergantung pada jenis permukaan yang bersentuhan. Semakin besar koefisien gesek statis, semakin besar gaya gesek statis yang terjadi.

  • Koefisien gesek statis biasanya dilambangkan dengan simbol 𝜇s.
  • Koefisien gesek statis adalah nilai tanpa satuan, artinya tidak memiliki dimensi.
Read more:  Contoh Soal Limit Euler: Memahami Konsep dan Penerapannya

Diagram Hubungan Gaya Gesek Statis dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Berikut adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara gaya gesek statis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya:

Faktor Hubungan dengan Gaya Gesek Statis
Jenis Permukaan Semakin kasar permukaan, semakin besar gaya gesek statis.
Gaya Normal Semakin besar gaya normal, semakin besar gaya gesek statis.
Koefisien Gesek Statis Semakin besar koefisien gesek statis, semakin besar gaya gesek statis.

Rumus Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang diam, mencegah benda tersebut bergerak. Gaya ini muncul akibat interaksi antara permukaan benda dengan permukaan tempat benda tersebut berada.

Rumus Gaya Gesek Statis

Rumus gaya gesek statis adalah:

Fs ≤ µs * N

Dimana:

* Fs adalah gaya gesek statis (satuan Newton, N)
* µs adalah koefisien gesekan statis (nilai tanpa satuan)
* N adalah gaya normal (satuan Newton, N)

Koefisien gesekan statis (µs) merupakan nilai yang menunjukkan besarnya gaya gesek statis yang dapat ditimbulkan antara dua permukaan. Nilai µs bergantung pada jenis permukaan yang bersentuhan. Semakin kasar permukaan, semakin besar nilai µs.

Gaya normal (N) adalah gaya yang diberikan permukaan tempat benda berada pada benda tersebut. Gaya normal selalu tegak lurus terhadap permukaan kontak.

Perlu diingat bahwa gaya gesek statis merupakan gaya yang memiliki batas maksimum. Artinya, gaya gesek statis tidak akan terus meningkat seiring dengan peningkatan gaya yang diterapkan pada benda. Gaya gesek statis akan mencapai nilai maksimumnya ketika benda tepat akan bergerak.

Contoh Perhitungan Gaya Gesek Statis

Misalnya, sebuah kotak dengan massa 10 kg berada di atas permukaan lantai yang kasar. Koefisien gesekan statis antara kotak dan lantai adalah 0,4. Jika seseorang menarik kotak dengan gaya 20 N, berapakah gaya gesek statis yang bekerja pada kotak?

Pertama, kita perlu menghitung gaya normal yang bekerja pada kotak. Gaya normal sama dengan berat kotak, yaitu:

N = m * g = 10 kg * 9,8 m/s² = 98 N

Kemudian, kita dapat menghitung gaya gesek statis maksimum yang dapat ditimbulkan:

Fs(maks) = µs * N = 0,4 * 98 N = 39,2 N

Karena gaya tarik yang diberikan pada kotak (20 N) lebih kecil dari gaya gesek statis maksimum (39,2 N), maka kotak tidak akan bergerak. Gaya gesek statis yang bekerja pada kotak sama dengan gaya tarik, yaitu 20 N.

Langkah-Langkah Menghitung Gaya Gesek Statis

Berikut langkah-langkah untuk menghitung gaya gesek statis dalam suatu kasus tertentu:

  • Tentukan koefisien gesekan statis (µs) antara kedua permukaan yang bersentuhan. Nilai µs dapat dicari di tabel koefisien gesekan statis atau diperoleh melalui percobaan.
  • Hitung gaya normal (N) yang bekerja pada benda. Gaya normal biasanya sama dengan berat benda, tetapi dapat berbeda jika ada gaya lain yang bekerja pada benda.
  • Hitung gaya gesek statis maksimum (Fs(maks)) dengan menggunakan rumus Fs(maks) = µs * N.
  • Tentukan apakah gaya yang diberikan pada benda lebih besar atau lebih kecil dari gaya gesek statis maksimum. Jika gaya yang diberikan lebih kecil, maka gaya gesek statis yang bekerja pada benda sama dengan gaya yang diberikan. Jika gaya yang diberikan lebih besar, maka benda akan bergerak dan gaya gesek statis akan berubah menjadi gaya gesek kinetis.

Contoh Soal Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis merupakan gaya yang bekerja pada benda diam dan mencegah benda tersebut bergerak. Gaya ini muncul ketika benda diam dan mengalami gaya luar yang berusaha menggerakkannya. Besarnya gaya gesek statis selalu sama dengan gaya luar yang bekerja pada benda, hingga mencapai batas maksimumnya. Setelah batas maksimum terlampaui, benda akan mulai bergerak dan gaya gesek yang bekerja pada benda menjadi gaya gesek kinetis.

Contoh Soal, Contoh soal gaya gesek statis

Berikut ini contoh soal tentang gaya gesek statis yang melibatkan benda diam:

Sebuah kotak kayu dengan massa 20 kg diletakkan di atas lantai kayu. Koefisien gesekan statis antara kotak kayu dan lantai kayu adalah 0,4. Berapakah gaya horizontal minimum yang diperlukan untuk menggerakkan kotak kayu tersebut?

Langkah Penyelesaian

  1. Identifikasi gaya-gaya yang bekerja pada kotak kayu. Gaya-gaya yang bekerja pada kotak kayu adalah gaya gravitasi (Fg), gaya normal (Fn), dan gaya gesek statis (Fs).
  2. Tentukan arah gaya-gaya tersebut. Gaya gravitasi bekerja ke bawah, gaya normal bekerja ke atas, dan gaya gesek statis bekerja berlawanan arah dengan gaya horizontal yang diberikan.
  3. Gunakan hukum Newton II untuk menentukan besarnya gaya gesek statis maksimum. Hukum Newton II menyatakan bahwa ΣF = ma, dimana ΣF adalah resultan gaya, m adalah massa, dan a adalah percepatan. Karena kotak kayu diam, maka percepatannya nol. Jadi, ΣF = 0. Resultan gaya pada kotak kayu adalah Fg + Fn + Fs = 0. Karena Fg dan Fn saling meniadakan, maka Fs = 0.
  4. Hitung besarnya gaya gesek statis maksimum. Gaya gesek statis maksimum (Fs,maks) dihitung dengan rumus Fs,maks = μsFn, dimana μs adalah koefisien gesekan statis dan Fn adalah gaya normal. Dalam kasus ini, Fn = Fg = mg = (20 kg)(9,8 m/s²) = 196 N. Jadi, Fs,maks = (0,4)(196 N) = 78,4 N.
  5. Tentukan gaya horizontal minimum yang diperlukan untuk menggerakkan kotak kayu. Gaya horizontal minimum yang diperlukan untuk menggerakkan kotak kayu adalah sama dengan gaya gesek statis maksimum, yaitu 78,4 N.
Read more:  Contoh Soal Konversi Energi: Uji Pemahamanmu!

Tabel Data dan Hasil Perhitungan

Besaran Nilai Satuan
Massa kotak kayu (m) 20 kg
Koefisien gesekan statis (μs) 0,4
Percepatan gravitasi (g) 9,8 m/s²
Gaya gravitasi (Fg) 196 N
Gaya normal (Fn) 196 N
Gaya gesek statis maksimum (Fs,maks) 78,4 N
Gaya horizontal minimum (Fh,min) 78,4 N

Aplikasi Gaya Gesek Statis dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya gesek statis merupakan gaya yang bekerja pada benda diam, menahannya agar tidak bergerak. Gaya ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan berperan dalam berbagai aktivitas, mulai dari berjalan hingga mengendarai mobil.

Contoh Aplikasi Gaya Gesek Statis

Gaya gesek statis memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contohnya:

  • Berjalan: Ketika kita berjalan, gaya gesek statis antara sepatu kita dan permukaan tanah mencegah kita tergelincir. Tanpa gaya gesek statis, kita akan kesulitan untuk bergerak maju.
  • Mengendarai Mobil: Ban mobil memiliki permukaan yang kasar untuk meningkatkan gaya gesek statis antara ban dan permukaan jalan. Gaya ini memungkinkan mobil untuk bergerak maju dan berbelok dengan aman.
  • Mendorong Benda: Saat mendorong benda berat, gaya gesek statis antara benda dan permukaan menahannya agar tidak bergerak. Kita harus menggunakan gaya yang cukup besar untuk mengatasi gaya gesek statis ini.
  • Menyusun Buku: Ketika kita menyusun buku di rak, gaya gesek statis antara buku-buku tersebut mencegahnya dari jatuh.
  • Menggantung Gambar: Paku yang digantungkan di dinding akan tetap di tempatnya karena gaya gesek statis antara paku dan dinding.

Aplikasi Gaya Gesek Statis yang Bermanfaat dan Merugikan

Gaya gesek statis dapat memberikan manfaat dan kerugian tergantung pada konteksnya.

  • Manfaat:
    • Memungkinkan kita untuk berjalan, berlari, dan bergerak dengan aman.
    • Membantu mobil untuk melaju dan berbelok dengan stabil.
    • Mencegah benda-benda dari jatuh atau tergelincir.
    • Membantu dalam proses produksi, seperti pada mesin pemotong dan pencetakan.
  • Kerugian:
    • Meningkatkan konsumsi energi, seperti saat mengendarai mobil atau mendorong benda berat.
    • Menyebabkan keausan pada permukaan benda, seperti pada sepatu atau ban mobil.
    • Membuat benda sulit untuk bergerak, seperti saat menarik lemari atau mendorong meja.
    • Menyebabkan gesekan yang berlebihan pada mesin, yang dapat menyebabkan kerusakan.

Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menjumpai gaya gesek yang bekerja pada benda. Gaya gesek adalah gaya yang muncul ketika dua permukaan bersentuhan dan bergerak relatif satu sama lain. Gaya gesek ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.

Perbedaan Utama Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis

Perbedaan utama antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis terletak pada kondisi benda yang mengalami gaya gesek tersebut. Gaya gesek statis bekerja pada benda yang dalam keadaan diam, sedangkan gaya gesek kinetis bekerja pada benda yang bergerak.

Tabel Perbandingan Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis

Karakteristik Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis
Definisi Gaya gesek yang bekerja pada benda yang dalam keadaan diam, mencegah benda bergerak. Gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak, melawan gerakan benda.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
  • Koefisien gesek statis (μs)
  • Gaya normal (N)
  • Koefisien gesek kinetis (μk)
  • Gaya normal (N)
Rumus Fs ≤ μsN Fk = μkN

Contoh Soal, Contoh soal gaya gesek statis

Berikut adalah contoh soal yang melibatkan kedua jenis gaya gesek:

Sebuah kotak dengan massa 10 kg berada di atas lantai datar. Koefisien gesek statis antara kotak dan lantai adalah 0,5 dan koefisien gesek kinetisnya adalah 0,3.

  1. Hitung gaya gesek statis maksimum yang bekerja pada kotak.
  2. Jika seseorang mendorong kotak dengan gaya 30 N, apakah kotak akan bergerak? Jelaskan.
  3. Jika kotak bergerak, hitung gaya gesek kinetis yang bekerja pada kotak.

Penyelesaian:

  1. Gaya gesek statis maksimum dapat dihitung dengan rumus Fs = μsN. Gaya normal (N) sama dengan berat kotak, yaitu N = mg = (10 kg)(9,8 m/s2) = 98 N. Maka, gaya gesek statis maksimum adalah Fs = (0,5)(98 N) = 49 N.
  2. Gaya dorong yang diberikan pada kotak adalah 30 N, lebih kecil dari gaya gesek statis maksimum (49 N). Oleh karena itu, kotak tidak akan bergerak. Gaya gesek statis yang bekerja pada kotak akan sama dengan gaya dorong, yaitu 30 N.
  3. Jika kotak bergerak, gaya gesek kinetis yang bekerja pada kotak dapat dihitung dengan rumus Fk = μkN. Maka, gaya gesek kinetis adalah Fk = (0,3)(98 N) = 29,4 N.

Gaya Gesek Statis Maksimum

Gaya gesek statis maksimum merupakan gaya gesekan terbesar yang dapat diatasi oleh suatu benda sebelum benda tersebut mulai bergerak. Gaya ini bekerja pada benda yang diam dan mencegahnya bergerak. Gaya gesek statis maksimum bergantung pada jenis permukaan yang bersentuhan dan gaya normal yang bekerja pada benda.

Pengertian Gaya Gesek Statis Maksimum

Gaya gesek statis maksimum adalah gaya gesek statis terbesar yang dapat terjadi antara dua permukaan yang saling bersentuhan saat benda masih dalam keadaan diam. Gaya ini merupakan batas maksimum dari gaya gesek statis yang dapat diatasi sebelum benda mulai bergerak.

Rumus Gaya Gesek Statis Maksimum

Rumus gaya gesek statis maksimum adalah sebagai berikut:

fs,maks = μs * N

Dimana:

  • fs,maks adalah gaya gesek statis maksimum (satuannya Newton)
  • μs adalah koefisien gesekan statis (nilai tanpa satuan)
  • N adalah gaya normal (satuannya Newton)

Contoh Perhitungan Gaya Gesek Statis Maksimum

Misalkan sebuah kotak dengan massa 10 kg berada di atas permukaan datar. Koefisien gesekan statis antara kotak dan permukaan adalah 0,5. Berapakah gaya gesek statis maksimum yang dapat diatasi oleh kotak tersebut sebelum mulai bergerak?

Pertama, kita hitung gaya normal yang bekerja pada kotak. Karena kotak berada di permukaan datar, gaya normal sama dengan berat kotak:

N = m * g = 10 kg * 9,8 m/s2 = 98 N

Selanjutnya, kita hitung gaya gesek statis maksimum dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan:

fs,maks = μs * N = 0,5 * 98 N = 49 N

Jadi, gaya gesek statis maksimum yang dapat diatasi oleh kotak tersebut sebelum mulai bergerak adalah 49 N.

Contoh soal gaya gesek statis biasanya melibatkan benda yang diam di permukaan, seperti buku di meja. Nah, untuk menghitung besarnya gaya gesek statis, kamu perlu tahu tentang koefisien gesek statis dan gaya normal. Ingat, gaya gesek statis ini berhubungan erat dengan konsep gaya, yang bisa dipelajari lebih lanjut dengan contoh soal bilangan berpangkat dan bentuk akar, seperti yang bisa kamu temukan di situs ini.

Nah, setelah memahami konsep tersebut, kamu akan lebih mudah memahami bagaimana gaya gesek statis bekerja dan bagaimana cara menghitungnya.

Pengaruh Koefisien Gesek Statis

Koefisien gesek statis adalah besaran yang menunjukkan seberapa kuat gaya gesek statis yang dapat bekerja antara dua permukaan yang saling bersentuhan. Semakin besar koefisien gesek statis, semakin besar gaya gesek statis yang diperlukan untuk memulai gerakan.

Pengaruh Koefisien Gesek Statis terhadap Gaya Gesek Statis

Koefisien gesek statis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besarnya gaya gesek statis. Hubungan antara keduanya bersifat proporsional, artinya semakin besar koefisien gesek statis, semakin besar pula gaya gesek statis yang diperlukan untuk memulai gerakan.

Contoh Kasus

Misalnya, perhatikan sebuah kotak kayu yang terletak di atas lantai kayu. Jika koefisien gesek statis antara kotak kayu dan lantai kayu adalah 0,5, maka gaya gesek statis maksimum yang dapat bekerja pada kotak kayu adalah 0,5 kali berat kotak kayu. Jika koefisien gesek statis antara kotak kayu dan lantai kayu ditingkatkan menjadi 1,0, maka gaya gesek statis maksimum yang dapat bekerja pada kotak kayu akan menjadi 1,0 kali berat kotak kayu. Artinya, diperlukan gaya yang lebih besar untuk memulai gerakan kotak kayu pada lantai kayu dengan koefisien gesek statis yang lebih tinggi.

Grafik Hubungan Koefisien Gesek Statis dengan Gaya Gesek Statis

Grafik berikut menunjukkan hubungan antara koefisien gesek statis dengan gaya gesek statis. Sumbu horizontal menunjukkan koefisien gesek statis, dan sumbu vertikal menunjukkan gaya gesek statis.

[Gambar grafik yang menunjukkan hubungan antara koefisien gesek statis dengan gaya gesek statis]

Grafik menunjukkan bahwa gaya gesek statis meningkat secara linier seiring dengan peningkatan koefisien gesek statis. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien gesek statis adalah faktor penting yang menentukan besarnya gaya gesek statis.

Contoh Soal Gaya Gesek Statis pada Bidang Miring

Gaya gesek statis merupakan gaya yang mencegah benda bergerak pada permukaan ketika gaya luar yang diterapkan tidak cukup besar untuk mengalahkan gaya gesek tersebut. Pada bidang miring, gaya gesek statis bekerja melawan gaya gravitasi yang cenderung menarik benda ke bawah.

Contoh Soal, Contoh soal gaya gesek statis

Sebuah balok dengan massa 5 kg berada di atas bidang miring dengan sudut kemiringan 30 derajat. Koefisien gesek statis antara balok dan bidang miring adalah 0,4. Tentukan gaya gesek statis yang bekerja pada balok agar balok tetap diam.

Langkah-langkah Penyelesaian

  1. Tentukan gaya-gaya yang bekerja pada balok.
  2. Hitung komponen gaya gravitasi yang sejajar dengan bidang miring.
  3. Hitung gaya normal yang bekerja pada balok.
  4. Hitung gaya gesek statis maksimum yang dapat bekerja pada balok.
  5. Bandingkan gaya gesek statis maksimum dengan komponen gaya gravitasi sejajar bidang miring untuk menentukan gaya gesek statis yang bekerja pada balok.

Diagram Gaya

Berikut adalah diagram yang menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada balok:

  • Gaya gravitasi (Fg) bekerja vertikal ke bawah.
  • Gaya normal (Fn) bekerja tegak lurus terhadap bidang miring.
  • Gaya gesek statis (Fs) bekerja sejajar dengan bidang miring, berlawanan arah dengan komponen gaya gravitasi sejajar bidang miring.

Perhitungan

  1. Gaya gravitasi (Fg) = massa (m) x percepatan gravitasi (g) = 5 kg x 9,8 m/s² = 49 N
  2. Komponen gaya gravitasi sejajar bidang miring (Fg sejajar) = Fg x sin(sudut kemiringan) = 49 N x sin(30°) = 24,5 N
  3. Gaya normal (Fn) = Fg x cos(sudut kemiringan) = 49 N x cos(30°) = 42,4 N
  4. Gaya gesek statis maksimum (Fs maksimum) = koefisien gesek statis (µs) x gaya normal (Fn) = 0,4 x 42,4 N = 16,96 N
  5. Karena gaya gesek statis maksimum (16,96 N) lebih besar dari komponen gaya gravitasi sejajar bidang miring (24,5 N), maka gaya gesek statis yang bekerja pada balok adalah 24,5 N.

Kesimpulan

Gaya gesek statis yang bekerja pada balok adalah 24,5 N. Hal ini memastikan bahwa balok tetap diam pada bidang miring.

Contoh Soal Gaya Gesek Statis pada Gerak Rotasi

Contoh soal gaya gesek statis
Gaya gesek statis merupakan gaya yang bekerja pada benda yang diam relatif terhadap permukaan lain, dan mencegah benda tersebut bergerak. Pada gerak rotasi, gaya gesek statis berperan penting dalam menjaga benda agar tetap berputar pada porosnya.

Contoh Soal, Contoh soal gaya gesek statis

Sebuah silinder pejal dengan massa 2 kg dan jari-jari 10 cm diletakkan di atas bidang datar. Silinder tersebut dihubungkan dengan tali yang dililitkan pada porosnya. Tali tersebut ditarik dengan gaya sebesar 5 N. Jika koefisien gesek statis antara silinder dan bidang datar adalah 0,2, tentukan percepatan sudut silinder.

Ringkasan Terakhir

Memahami gaya gesek statis penting untuk memahami berbagai fenomena di sekitar kita. Dari cara kita berjalan hingga cara kerja mesin, gaya ini memainkan peran penting. Dengan mempelajari contoh soal gaya gesek statis, kita dapat lebih memahami bagaimana gaya ini bekerja dan bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan.

Also Read

Bagikan: