Contoh soal jangka sorong kelas 10 – Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana para ahli menentukan ukuran benda dengan presisi tinggi? Jangka sorong, alat ukur yang canggih, memegang peranan penting dalam menjawab pertanyaan itu. Di kelas 10, kamu akan mempelajari cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur berbagai benda dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada penggaris biasa. Melalui contoh soal yang menarik, kamu akan diajak untuk memahami prinsip kerja, cara membaca skala, dan mengaplikasikannya dalam berbagai situasi.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dunia jangka sorong dengan lebih detail. Mulai dari memahami definisi dan fungsi jangka sorong, mempelajari bagian-bagiannya, hingga menguasai cara menggunakannya dengan benar. Kamu juga akan menemukan contoh soal yang menantang untuk mengasah kemampuanmu dalam mengukur dan menganalisis data.
Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman suatu benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala utama yang menunjukkan satuan ukuran, sedangkan rahang geser memiliki skala nonius yang berfungsi untuk memperjelas hasil pengukuran.
Fungsi Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
- Mengukur panjang suatu benda
- Mengukur diameter luar suatu benda
- Mengukur diameter dalam suatu benda
- Mengukur kedalaman suatu lubang
Jenis-jenis Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki beberapa jenis berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Jangka sorong biasa: Jenis ini paling umum digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman suatu benda. Jangka sorong biasa memiliki rahang tetap dan rahang geser yang dapat digerakkan secara manual.
- Jangka sorong digital: Jenis ini dilengkapi dengan layar digital yang menampilkan hasil pengukuran secara langsung. Jangka sorong digital lebih mudah digunakan dan lebih akurat dibandingkan dengan jangka sorong biasa.
- Jangka sorong vernier: Jenis ini memiliki skala nonius yang lebih halus dibandingkan dengan jangka sorong biasa, sehingga lebih akurat dalam mengukur panjang.
- Jangka sorong mikro: Jenis ini memiliki skala nonius yang sangat halus, sehingga dapat mengukur panjang dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang, diameter, dan kedalaman suatu benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini memiliki skala utama dan skala nonius yang memungkinkan pengukuran dengan presisi lebih baik dibandingkan dengan penggaris biasa. Untuk menggunakan jangka sorong dengan tepat, Anda perlu memahami cara mengoperasikan dan membaca hasil pengukurannya.
Langkah-Langkah Menggunakan Jangka Sorong
Berikut adalah langkah-langkah menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang benda:
- Pastikan jangka sorong dalam keadaan bersih dan tidak rusak.
- Buka rahang jangka sorong dengan cara menggeser pengunci rahang.
- Letakkan benda yang akan diukur di antara rahang jangka sorong.
- Tutup rahang jangka sorong dengan hati-hati hingga menjepit benda dengan kuat.
- Pastikan benda terjepit dengan baik dan tidak bergeser.
- Kunci rahang jangka sorong dengan menggeser pengunci rahang.
- Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.
Cara Membaca Hasil Pengukuran
Untuk membaca hasil pengukuran pada jangka sorong, Anda perlu memperhatikan skala utama dan skala nonius. Skala utama menunjukkan angka bulat, sedangkan skala nonius menunjukkan angka desimal. Berikut adalah cara membaca hasil pengukuran pada jangka sorong:
- Tentukan angka bulat pada skala utama. Angka bulat pada skala utama menunjukkan nilai desimal terbesar dari hasil pengukuran. Misalnya, jika angka pada skala utama menunjukkan 2, maka nilai desimal terbesar dari hasil pengukuran adalah 2 cm.
- Tentukan angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama. Angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama menunjukkan nilai desimal terkecil dari hasil pengukuran. Misalnya, jika angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 5, maka nilai desimal terkecil dari hasil pengukuran adalah 0,05 cm.
- Jumlahkan angka bulat pada skala utama dengan angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama. Hasil penjumlahan ini menunjukkan hasil pengukuran pada jangka sorong. Misalnya, jika angka bulat pada skala utama adalah 2 dan angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 5, maka hasil pengukuran pada jangka sorong adalah 2,05 cm.
Contoh Ilustrasi Mengukur Diameter Benda
Misalkan Anda ingin mengukur diameter sebuah bola logam. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buka rahang jangka sorong dengan cara menggeser pengunci rahang.
- Letakkan bola logam di antara rahang jangka sorong.
- Tutup rahang jangka sorong dengan hati-hati hingga menjepit bola logam dengan kuat.
- Pastikan bola logam terjepit dengan baik dan tidak bergeser.
- Kunci rahang jangka sorong dengan menggeser pengunci rahang.
- Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.
Misalnya, angka pada skala utama menunjukkan 2 dan angka pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 3. Maka, hasil pengukuran diameter bola logam adalah 2,03 cm.
Contoh Soal Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur yang sangat bermanfaat untuk menentukan panjang, diameter, dan kedalaman suatu benda dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini memiliki skala utama dan skala nonius yang saling melengkapi untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Dalam menggunakan jangka sorong, penting untuk memahami cara membaca skala dan menentukan tingkat ketelitian pengukuran.
Contoh Soal Jangka Sorong
Berikut adalah 5 contoh soal tentang pengukuran menggunakan jangka sorong, lengkap dengan solusi dan langkah-langkah penyelesaiannya. Setiap soal akan menunjukkan cara menentukan tingkat ketelitian pengukuran pada jangka sorong.
-
Sebuah benda diukur menggunakan jangka sorong, skala utama menunjukkan angka 2,3 cm dan skala nonius menunjukkan angka 17. Tentukan panjang benda tersebut dan tingkat ketelitian jangka sorong.
Solusi:
- Panjang benda = Skala utama + (Skala nonius x Nilai skala terkecil)
- Panjang benda = 2,3 cm + (17 x 0,01 cm) = 2,3 cm + 0,17 cm = 2,47 cm
- Tingkat ketelitian jangka sorong = Nilai skala terkecil = 0,01 cm
-
Sebuah silinder diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan angka 3,4 cm dan skala nonius menunjukkan angka 25. Tentukan diameter silinder tersebut dan tingkat ketelitian jangka sorong.
Contoh soal jangka sorong kelas 10 biasanya mencakup soal-soal tentang cara membaca skala, menentukan hasil pengukuran, dan menghitung kesalahan pengukuran. Nah, kalau kamu sedang mencari contoh soal yang lebih menarik, coba deh cek contoh soal novel sejarah di situs ini.
Soal-soal novel sejarah biasanya menguji pemahamanmu tentang alur cerita, karakter, dan nilai-nilai yang terkandung dalam novel. Dengan begitu, kamu bisa melatih kemampuan berpikir kritis dan analisismu, yang juga bermanfaat dalam memahami konsep jangka sorong dengan lebih mendalam.
Solusi:
- Diameter silinder = Skala utama + (Skala nonius x Nilai skala terkecil)
- Diameter silinder = 3,4 cm + (25 x 0,01 cm) = 3,4 cm + 0,25 cm = 3,65 cm
- Tingkat ketelitian jangka sorong = Nilai skala terkecil = 0,01 cm
-
Sebuah lubang diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan angka 1,8 cm dan skala nonius menunjukkan angka 4. Tentukan diameter lubang tersebut dan tingkat ketelitian jangka sorong.
Solusi:
- Diameter lubang = Skala utama + (Skala nonius x Nilai skala terkecil)
- Diameter lubang = 1,8 cm + (4 x 0,01 cm) = 1,8 cm + 0,04 cm = 1,84 cm
- Tingkat ketelitian jangka sorong = Nilai skala terkecil = 0,01 cm
-
Sebuah benda diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan angka 4,5 cm dan skala nonius menunjukkan angka 32. Tentukan panjang benda tersebut dan tingkat ketelitian jangka sorong.
Solusi:
- Panjang benda = Skala utama + (Skala nonius x Nilai skala terkecil)
- Panjang benda = 4,5 cm + (32 x 0,01 cm) = 4,5 cm + 0,32 cm = 4,82 cm
- Tingkat ketelitian jangka sorong = Nilai skala terkecil = 0,01 cm
-
Sebuah balok diukur dengan jangka sorong. Skala utama menunjukkan angka 2,1 cm dan skala nonius menunjukkan angka 15. Tentukan lebar balok tersebut dan tingkat ketelitian jangka sorong.
Solusi:
- Lebar balok = Skala utama + (Skala nonius x Nilai skala terkecil)
- Lebar balok = 2,1 cm + (15 x 0,01 cm) = 2,1 cm + 0,15 cm = 2,25 cm
- Tingkat ketelitian jangka sorong = Nilai skala terkecil = 0,01 cm
Kesalahan dalam Menggunakan Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang sangat presisi, namun penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan dalam hasil pengukuran. Kesalahan ini dapat muncul dari berbagai faktor, mulai dari cara memegang jangka sorong hingga cara membaca skala.
Kesalahan Umum dalam Menggunakan Jangka Sorong
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan jangka sorong:
- Tidak Menyetel Jangka Sorong ke Nol: Sebelum melakukan pengukuran, pastikan jangka sorong telah disetel ke nol. Hal ini dapat dilakukan dengan menutup rahang jangka sorong dan memutar tombol pengatur nol hingga skala menunjukkan angka nol.
- Tidak Menekan Jangka Sorong dengan Kuat: Ketika mengukur objek, rahang jangka sorong harus ditekan dengan kuat agar objek terjepit dengan benar. Jika tidak, hasil pengukuran akan kurang akurat.
- Tidak Membaca Skala dengan Benar: Membaca skala jangka sorong membutuhkan ketelitian. Pastikan Anda membaca skala utama dan skala nonius dengan benar. Kesalahan dalam membaca skala akan memengaruhi hasil pengukuran.
- Tidak Memperhatikan Kondisi Jangka Sorong: Jangka sorong yang rusak atau kotor dapat menyebabkan kesalahan pengukuran. Pastikan jangka sorong dalam kondisi baik sebelum digunakan.
- Tidak Memahami Prinsip Kerja Jangka Sorong: Memahami prinsip kerja jangka sorong sangat penting untuk menggunakannya dengan benar. Jika Anda tidak memahami cara kerjanya, Anda mungkin akan melakukan kesalahan dalam pengukuran.
Dampak Kesalahan Penggunaan Jangka Sorong
Kesalahan dalam menggunakan jangka sorong dapat berdampak serius terhadap hasil pengukuran. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:
- Hasil Pengukuran Tidak Akurat: Kesalahan dalam menggunakan jangka sorong dapat menyebabkan hasil pengukuran yang tidak akurat. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam perhitungan dan analisis data.
- Kesalahan dalam Pembuatan Produk: Kesalahan dalam pengukuran dapat menyebabkan kesalahan dalam pembuatan produk. Produk yang dihasilkan mungkin tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
- Kehilangan Waktu dan Uang: Kesalahan dalam pengukuran dapat menyebabkan pemborosan waktu dan uang. Misalnya, jika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka produk tersebut harus dibuang atau diperbaiki. Hal ini akan memakan waktu dan biaya tambahan.
- Bahaya Keselamatan: Dalam beberapa kasus, kesalahan pengukuran dapat menimbulkan bahaya keselamatan. Misalnya, jika struktur bangunan tidak dibangun sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan, maka struktur tersebut mungkin tidak aman.
Tips untuk Menghindari Kesalahan
Untuk menghindari kesalahan saat menggunakan jangka sorong, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti:
- Selalu Setel Jangka Sorong ke Nol: Pastikan jangka sorong telah disetel ke nol sebelum melakukan pengukuran.
- Tekan Jangka Sorong dengan Kuat: Tekan rahang jangka sorong dengan kuat agar objek terjepit dengan benar.
- Baca Skala dengan Benar: Pastikan Anda membaca skala utama dan skala nonius dengan benar.
- Periksa Kondisi Jangka Sorong: Pastikan jangka sorong dalam kondisi baik sebelum digunakan.
- Pahami Prinsip Kerja Jangka Sorong: Memahami prinsip kerja jangka sorong sangat penting untuk menggunakannya dengan benar.
- Berlatih Secara Teratur: Latih penggunaan jangka sorong secara teratur agar Anda lebih terbiasa dan mengurangi kemungkinan kesalahan.
Aplikasi Jangka Sorong dalam Kehidupan Sehari-hari
Jangka sorong adalah alat ukur yang sangat berguna dalam berbagai bidang, termasuk kehidupan sehari-hari. Ketelitian dan keakuratan yang ditawarkan oleh jangka sorong membuatnya menjadi alat yang ideal untuk mengukur objek dengan presisi tinggi.
Penggunaan Jangka Sorong dalam Kehidupan Sehari-hari, Contoh soal jangka sorong kelas 10
Jangka sorong dapat ditemukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari hobi hingga pekerjaan profesional. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan jangka sorong dalam kehidupan sehari-hari:
- Pertukangan dan Kerajinan: Jangka sorong membantu dalam mengukur dimensi objek dengan presisi tinggi, seperti kayu, logam, dan plastik. Ini sangat berguna untuk proyek-proyek DIY, pemotongan, dan pengukuran yang membutuhkan ketepatan. Misalnya, seorang tukang kayu dapat menggunakan jangka sorong untuk memastikan bahwa papan kayu yang dipotongnya memiliki dimensi yang tepat sesuai dengan desain proyeknya.
- Hobby dan Model: Jangka sorong digunakan dalam hobi seperti model pesawat, model kereta api, dan model mobil. Ketelitian yang tinggi memungkinkan para pembuat model untuk membuat detail yang akurat dan realistis. Misalnya, seorang pembuat model pesawat dapat menggunakan jangka sorong untuk mengukur dimensi sayap, badan pesawat, dan bagian-bagian kecil lainnya dengan presisi tinggi.
- Pekerjaan Mekanik: Jangka sorong sangat penting dalam pekerjaan mekanik, seperti perbaikan mobil, sepeda motor, dan mesin lainnya. Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi komponen mesin, seperti piston, bantalan, dan poros, untuk memastikan ketepatan dan fungsi yang optimal.
Aplikasi Jangka Sorong dalam Bidang Industri dan Penelitian
Jangka sorong memainkan peran penting dalam berbagai industri dan penelitian, di mana ketelitian dan keakuratan sangat diperlukan.
- Manufaktur: Dalam manufaktur, jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi produk yang dihasilkan dengan presisi tinggi. Ini memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Misalnya, dalam industri otomotif, jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi komponen mesin, seperti piston, bantalan, dan poros, untuk memastikan ketepatan dan fungsi yang optimal.
- Penelitian Ilmiah: Jangka sorong digunakan dalam berbagai penelitian ilmiah, seperti fisika, kimia, dan biologi. Ketelitian yang tinggi memungkinkan para peneliti untuk melakukan pengukuran yang akurat dan mendapatkan data yang terpercaya. Misalnya, dalam penelitian fisika, jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi objek kecil, seperti kristal dan partikel, untuk memahami sifat fisik mereka.
- Pengembangan dan Inovasi: Jangka sorong digunakan dalam pengembangan produk baru dan inovasi. Ketelitian yang tinggi memungkinkan para desainer dan insinyur untuk membuat prototipe yang akurat dan menguji kinerja produk baru dengan presisi tinggi. Misalnya, dalam pengembangan perangkat elektronik, jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi komponen elektronik, seperti chip dan resistor, untuk memastikan ketepatan dan fungsi yang optimal.
Perbandingan Jangka Sorong dengan Alat Ukur Lainnya
Jangka sorong merupakan alat ukur yang sangat akurat dan sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti industri, manufaktur, dan penelitian. Namun, jangka sorong bukanlah satu-satunya alat ukur yang tersedia. Ada alat ukur lainnya, seperti mistar dan rol meter, yang juga digunakan untuk mengukur panjang.
Tabel Perbandingan
Berikut tabel yang membandingkan jangka sorong dengan alat ukur lain seperti mistar dan rol meter:
Alat Ukur | Ketelitian | Rentang Pengukuran | Keunggulan | Kekurangan |
---|---|---|---|---|
Jangka Sorong | 0,01 mm | 0-150 mm (umumnya) | – Ketelitian tinggi – Dapat mengukur diameter dalam dan luar – Dapat mengukur kedalaman |
– Lebih mahal dibandingkan alat ukur lain – Lebih rumit penggunaannya |
Mistar | 1 mm | 0-100 cm (umumnya) | – Sederhana dan mudah digunakan – Murah |
– Ketelitian rendah – Tidak dapat mengukur diameter dalam dan luar – Tidak dapat mengukur kedalaman |
Rol Meter | 1 mm | 0-50 m (umumnya) | – Dapat mengukur panjang objek yang besar – Lebih mudah digunakan untuk mengukur panjang objek yang tidak rata |
– Ketelitian rendah – Tidak dapat mengukur diameter dalam dan luar – Tidak dapat mengukur kedalaman |
Keunggulan dan Kekurangan Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki beberapa keunggulan dibandingkan alat ukur lainnya, seperti:
- Ketelitian tinggi: Jangka sorong dapat mengukur panjang dengan ketelitian 0,01 mm, yang jauh lebih akurat dibandingkan dengan mistar atau rol meter.
- Dapat mengukur diameter dalam dan luar: Jangka sorong dilengkapi dengan rahang yang dapat diputar untuk mengukur diameter dalam dan luar suatu objek.
- Dapat mengukur kedalaman: Jangka sorong dilengkapi dengan batang pengukur kedalaman yang dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau celah.
Namun, jangka sorong juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
- Lebih mahal dibandingkan alat ukur lain: Jangka sorong umumnya lebih mahal dibandingkan dengan mistar atau rol meter.
- Lebih rumit penggunaannya: Jangka sorong membutuhkan pemahaman dan latihan untuk digunakan dengan benar.
Kapan Jangka Sorong Lebih Efektif
Jangka sorong lebih efektif digunakan dalam situasi berikut:
- Ketika dibutuhkan ketelitian tinggi: Jangka sorong ideal untuk mengukur objek yang memerlukan ketelitian tinggi, seperti dalam proses manufaktur atau penelitian ilmiah.
- Ketika perlu mengukur diameter dalam dan luar: Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam dan luar suatu objek, yang tidak dapat dilakukan dengan mistar atau rol meter.
- Ketika perlu mengukur kedalaman: Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau celah, yang tidak dapat dilakukan dengan mistar atau rol meter.
Tips dan Trik Menggunakan Jangka Sorong: Contoh Soal Jangka Sorong Kelas 10
Jangka sorong adalah alat ukur yang presisi yang banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti teknik, industri, dan pendidikan. Penggunaan jangka sorong yang tepat akan menghasilkan hasil pengukuran yang akurat dan terpercaya. Berikut ini beberapa tips dan trik praktis yang bisa membantu kamu dalam menggunakan jangka sorong dengan lebih efektif.
Cara Menggunakan Jangka Sorong dengan Akurat
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, berikut beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
- Pastikan jangka sorong dalam kondisi bersih dan bebas dari kotoran atau karat. Kotoran atau karat dapat menghambat pergerakan rahang jangka sorong dan mempengaruhi keakuratan pengukuran.
- Letakkan benda yang akan diukur pada permukaan yang datar dan stabil. Ini akan membantu kamu mendapatkan hasil pengukuran yang lebih presisi.
- Gunakan rahang tetap untuk menahan benda yang akan diukur dengan kuat. Pastikan benda tersebut tidak bergeser saat diukur.
- Geser rahang geser dengan perlahan dan hati-hati hingga menyentuh benda yang diukur. Hindari menekan terlalu keras karena dapat merusak benda atau jangka sorong.
- Baca skala jangka sorong dengan teliti. Perhatikan skala utama, skala nonius, dan skala vernier. Skala utama menunjukkan satuan sentimeter atau inci, sedangkan skala nonius dan vernier menunjukkan nilai pecahan dari satuan utama.
- Pastikan kamu membaca skala jangka sorong dengan benar. Perhatikan angka yang tepat pada skala utama, skala nonius, dan skala vernier. Jangan sampai salah membaca angka karena akan mengakibatkan kesalahan pengukuran.
Merawat dan Membersihkan Jangka Sorong
Merawat dan membersihkan jangka sorong secara rutin sangat penting untuk menjaga keakuratan dan keawetan alat ukur ini. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
- Bersihkan jangka sorong setelah digunakan dengan kain lembut yang bersih dan kering. Kotoran atau debu yang menempel dapat menghambat pergerakan rahang jangka sorong dan mempengaruhi keakuratan pengukuran.
- Hindari membersihkan jangka sorong dengan air atau cairan pembersih yang keras. Cairan tersebut dapat merusak permukaan jangka sorong dan menyebabkan karat.
- Simpan jangka sorong di tempat yang kering dan bersih, jauh dari sinar matahari langsung dan kelembaban. Ini akan membantu mencegah jangka sorong dari kerusakan dan karat.
- Olesi rahang jangka sorong dengan sedikit minyak pelumas khusus untuk alat ukur. Minyak pelumas akan membantu menjaga pergerakan rahang jangka sorong tetap lancar dan mencegah karat.
Memilih Jangka Sorong yang Tepat
Memilih jangka sorong yang tepat sesuai dengan kebutuhan sangat penting untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan efisien. Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:
- Tentukan kisaran pengukuran yang dibutuhkan. Jangka sorong tersedia dalam berbagai kisaran pengukuran, mulai dari beberapa sentimeter hingga beberapa meter. Pilih jangka sorong yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran kamu.
- Perhatikan tingkat keakuratan yang dibutuhkan. Jangka sorong tersedia dengan tingkat keakuratan yang berbeda-beda. Pilih jangka sorong yang memiliki tingkat keakuratan yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran kamu.
- Pertimbangkan jenis bahan yang akan diukur. Jangka sorong tersedia dalam berbagai bahan, seperti baja tahan karat, plastik, dan aluminium. Pilih jangka sorong yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan yang akan diukur.
- Perhatikan fitur tambahan yang tersedia. Beberapa jangka sorong dilengkapi dengan fitur tambahan, seperti layar digital, pengunci rahang, dan pengukur kedalaman. Pilih jangka sorong yang memiliki fitur tambahan yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Akhir Kata
Dengan memahami prinsip kerja dan cara menggunakan jangka sorong, kamu tidak hanya akan menguasai keterampilan penting dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga membuka peluang untuk menjelajahi dunia pengukuran dengan lebih presisi. Ingat, ketelitian dalam pengukuran adalah kunci dalam berbagai bidang, mulai dari industri manufaktur hingga penelitian ilmiah. Selamat mencoba!