Pernahkah Anda merasa bingung saat memilih kata yang tepat dalam menulis atau berbicara? Seringkali kita menemukan kata-kata yang terdengar familiar, namun ternyata tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas contoh soal kata baku dan tidak baku untuk mengasah kemampuan Anda dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Melalui contoh soal yang beragam, Anda akan diajak untuk memahami perbedaan antara kata baku dan tidak baku, serta bagaimana cara memilih kata yang tepat dalam berbagai konteks. Siap-siap untuk menguji pengetahuan Anda dan meningkatkan kualitas berbahasa Indonesia Anda!
Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia memiliki aturan baku yang mengatur penggunaan kata dan kalimat yang tepat. Aturan ini penting untuk menjaga keseragaman dan kejelasan dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Dalam bahasa Indonesia, kata dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kata baku dan kata tidak baku.
Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan oleh Badan Bahasa. Kata baku biasanya digunakan dalam konteks formal, seperti dalam buku, surat resmi, dan pidato. Kata baku memiliki bentuk yang tetap dan umumnya tidak mengalami perubahan bentuk.
Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan oleh Badan Bahasa. Kata tidak baku biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari dan konteks informal. Kata tidak baku memiliki bentuk yang beragam dan sering kali mengalami perubahan bentuk.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Berikut adalah beberapa contoh kata baku dan tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari:
Kata Tidak Baku | Kata Baku |
---|---|
Nggak | Tidak |
Kalo | Jika |
Udah | Sudah |
Gue | Saya |
Lu | Kamu |
Ciri-Ciri Kata Baku dan Tidak Baku: Contoh Soal Kata Baku Dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia memiliki dua jenis kata, yaitu kata baku dan kata tidak baku. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah tersebut. Penggunaan kata baku sangat penting dalam penulisan resmi, seperti dokumen resmi, buku, dan artikel ilmiah, sedangkan kata tidak baku umumnya digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku dan kata tidak baku memiliki beberapa perbedaan yang penting untuk dipahami. Berikut adalah ciri-ciri dari masing-masing jenis kata:
- Kata Baku
- Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Digunakan dalam penulisan resmi, seperti dokumen resmi, buku, dan artikel ilmiah.
- Umumnya memiliki bentuk yang lebih formal dan terstruktur.
- Kata Tidak Baku
- Tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Digunakan dalam percakapan sehari-hari dan penulisan informal.
- Umumnya memiliki bentuk yang lebih santai dan tidak terstruktur.
Contoh Kalimat Kata Baku dan Tidak Baku
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menunjukkan perbedaan antara kata baku dan kata tidak baku:
Kalimat Baku | Kalimat Tidak Baku |
---|---|
Saya meminta tolong kepada Anda. | Saya mau minta tolong sama kamu. |
Dia mengerjakan tugasnya dengan serius. | Dia ngerjain tugasnya dengan serius. |
Mereka berjalan-jalan di taman. | Mereka jalan-jalan di taman. |
Kata yang Sering Salah Digunakan
Beberapa kata sering salah digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut adalah daftar kata yang sering salah digunakan dan penjelasan mana yang baku dan mana yang tidak baku:
- Antara/antara: Kata baku adalah antara, sedangkan antara merupakan bentuk tidak baku.
- Ke mana/kemana: Kata baku adalah ke mana, sedangkan kemana merupakan bentuk tidak baku.
- Di mana/dimana: Kata baku adalah di mana, sedangkan dimana merupakan bentuk tidak baku.
- Dari mana/dari mana: Kata baku adalah dari mana, sedangkan dari mana merupakan bentuk tidak baku.
- Mau/ingin: Kata baku adalah ingin, sedangkan mau merupakan bentuk tidak baku.
- Nggak/tidak: Kata baku adalah tidak, sedangkan nggak merupakan bentuk tidak baku.
- Gak/tidak: Kata baku adalah tidak, sedangkan gak merupakan bentuk tidak baku.
- Gue/saya: Kata baku adalah saya, sedangkan gue merupakan bentuk tidak baku.
- Lo/kamu: Kata baku adalah kamu, sedangkan lo merupakan bentuk tidak baku.
Penggunaan Kata Baku dalam Berbagai Konteks
Kata baku merupakan bentuk kata yang dianggap benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Penggunaan kata baku penting dalam berbagai konteks, terutama dalam penulisan resmi, pidato, dan surat resmi. Kata baku memberikan kesan formal, profesional, dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Penulisan Resmi
Dalam penulisan resmi, penggunaan kata baku sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan profesionalitas dokumen. Kata baku menunjukkan bahwa penulis memiliki pengetahuan dan penguasaan bahasa Indonesia yang baik. Selain itu, kata baku juga memudahkan pembaca untuk memahami isi dokumen dengan jelas dan tepat.
- Contoh kalimat: “Surat ini merupakan pemberitahuan resmi mengenai perubahan jadwal rapat.” (Kata baku: “pemberitahuan”, “jadwal”, “rapat”)
- Contoh kalimat: “Laporan ini berisi data tentang kinerja perusahaan selama tahun 2023.” (Kata baku: “laporan”, “kinerja”, “perusahaan”)
Pidato
Pidato merupakan bentuk komunikasi formal yang disampaikan secara lisan di hadapan audiens. Penggunaan kata baku dalam pidato penting untuk menunjukkan bahwa pembicara memiliki penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan tepat.
- Contoh kalimat: “Yang terhormat Bapak/Ibu hadirin sekalian, saya merasa terhormat dapat menyampaikan pidato pada kesempatan ini.” (Kata baku: “terhormat”, “hadirin”, “kesempatan”)
- Contoh kalimat: “Semoga pidato ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi kita semua.” (Kata baku: “manfaat”, “inspirasi”)
Surat Resmi
Surat resmi merupakan bentuk komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan pesan resmi antar individu atau instansi. Penggunaan kata baku dalam surat resmi penting untuk menjaga formalitas dan kesopanan dalam komunikasi.
- Contoh kalimat: “Dengan hormat, kami mohon perkenan Bapak/Ibu untuk dapat menghadiri rapat yang akan diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2024.” (Kata baku: “hormat”, “perkenan”, “menyelenggarakan”, “tanggal”)
- Contoh kalimat: “Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.” (Kata baku: “Demikian”, “perhatian”, “kerjasama”, “terima kasih”)
Media Sosial dan Percakapan Informal
Penggunaan kata baku dalam media sosial dan percakapan informal tidak selalu diperlukan. Dalam konteks ini, penggunaan bahasa yang santai dan mudah dipahami lebih diutamakan. Namun, penggunaan kata baku dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki pengetahuan dan penguasaan bahasa Indonesia yang baik, bahkan dalam konteks informal.
- Contoh kalimat: “Hai, apa kabar? Lagi ngapain nih?” (Kata baku: “Apa kabar?”, “sedang apa”)
- Contoh kalimat: “Keren banget nih baju kamu!” (Kata baku: “bagus sekali”, “pakaian”)
Soal Latihan Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku umumnya digunakan dalam penulisan resmi, seperti buku, surat, dan dokumen penting. Sementara kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata tidak baku umumnya digunakan dalam percakapan sehari-hari. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, kita perlu memahami penggunaan kata baku dan tidak baku. Soal latihan ini akan membantu kita menguji kemampuan kita dalam memilih kata yang tepat.
Contoh soal kata baku dan tidak baku memang sering muncul dalam ujian, seperti “Dia sedang makan nasi” versus “Ia tengah menyantap nasi”. Begitu juga dengan soal-soal pajak penghasilan yang memerlukan pemahaman mendalam. Misalnya, bagaimana menghitung pajak penghasilan atas gaji seorang karyawan?
Untuk lebih memahami konsep pajak penghasilan, kamu bisa melihat contoh soal dan jawabannya di contoh soal dan jawaban pajak penghasilan. Setelah mempelajari contoh-contoh tersebut, kamu akan lebih mudah mengidentifikasi kata baku dan tidak baku dalam berbagai konteks, termasuk dalam soal-soal pajak penghasilan.
Soal Latihan Pilihan Ganda
Berikut adalah 10 soal latihan kata baku dan tidak baku dengan pilihan ganda. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
- Kata baku dari “beli” adalah ….
- beli
- mebeli
- membeli
- membelikan
- Kata baku dari “ketemu” adalah ….
- ketemu
- bertemu
- menemui
- menemukan
- Kata baku dari “jalan-jalan” adalah ….
- jalan-jalan
- berjalan-jalan
- berjalan
- menjelajah
- Kata baku dari “makan” adalah ….
- makan
- memakan
- menyantap
- mengonsumsi
- Kata baku dari “minum” adalah ….
- minum
- meminum
- menenggak
- mengonsumsi
- Kata baku dari “nonton” adalah ….
- nonton
- menonton
- melihat
- menyaksikan
- Kata baku dari “ngobrol” adalah ….
- ngobrol
- berbicara
- berbincang
- berkomunikasi
- Kata baku dari “ngantuk” adalah ….
- ngantuk
- mengantuk
- lelah
- lesu
- Kata baku dari “nyari” adalah ….
- nyari
- mencari
- menemukan
- mendapatkan
- Kata baku dari “ngasih” adalah ….
- ngasih
- memberi
- memberikan
- menyerahkan
Soal Latihan Benar/Salah
Berikut adalah 5 soal latihan kata baku dan tidak baku dengan jawaban benar/salah. Tentukan apakah kalimat tersebut menggunakan kata baku atau tidak.
- Dia ngobrol dengan temannya di taman. (Salah)
- Ibu memasak nasi untuk makan siang. (Benar)
- Adik nonton televisi di ruang tamu. (Salah)
- Mereka jalan-jalan ke pantai pada hari Minggu. (Salah)
- Kakak minum kopi setiap pagi. (Salah)
Soal Latihan Uraian, Contoh soal kata baku dan tidak baku
Berikut adalah 3 soal latihan kata baku dan tidak baku dengan jawaban uraian. Jelaskan alasan mengapa kata tersebut baku atau tidak baku.
- Jelaskan mengapa kata “ngantuk” adalah kata tidak baku.
Kata “ngantuk” adalah kata tidak baku karena tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku dari “ngantuk” adalah “mengantuk”.
- Jelaskan mengapa kata “beli” adalah kata tidak baku.
Kata “beli” adalah kata tidak baku karena tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku dari “beli” adalah “membeli”.
- Jelaskan mengapa kata “ketemu” adalah kata tidak baku.
Kata “ketemu” adalah kata tidak baku karena tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku dari “ketemu” adalah “bertemu”.
Kumpulan Kata Baku dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia memiliki aturan baku yang perlu kita perhatikan dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar dan resmi. Sebaliknya, kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar dan resmi. Penggunaan kata baku akan membuat bahasa kita lebih indah, tepat, dan mudah dipahami.
Berikut ini adalah beberapa contoh kata baku dan tidak baku yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia:
Daftar Kata Baku dan Tidak Baku
Untuk lebih memahami penggunaan kata baku dan tidak baku, perhatikan tabel berikut ini:
Kata Tidak Baku | Kata Baku | Contoh Kalimat |
---|---|---|
Kalian | Kamu/Anda | “Kamu harus belajar dengan giat.” |
Gak | Tidak | “Dia tidak datang ke sekolah hari ini.” |
Mau | Ingin | “Saya ingin makan nasi goreng.” |
Nggak | Tidak | “Dia tidak bisa datang ke pesta.” |
Ntar | Nanti | “Saya akan pergi ke toko nanti sore.” |
Udah | Sudah | “Saya sudah menyelesaikan tugas saya.” |
Gue | Saya/Aku | “Saya akan pergi ke rumah sakit.” |
Lo | Kamu/Anda | “Kamu harus belajar lebih keras.” |
Lu | Kamu/Anda | “Kamu harus membantu temanmu.” |
Frasa Penting
“Penggunaan kata baku akan membuat bahasa kita lebih indah, tepat, dan mudah dipahami.”
Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku dalam Berbagai Daerah
Bahasa Indonesia memiliki kekayaan dialek dan variasi penggunaan kata yang beragam di berbagai daerah. Hal ini menciptakan perbedaan dalam penggunaan kata baku dan tidak baku, yang sering kali menjadi ciri khas suatu daerah. Perbedaan ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya, tetapi juga memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
Perbedaan Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku di Berbagai Daerah
Penggunaan kata baku dan tidak baku di berbagai daerah di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Dialek daerah: Dialek daerah adalah variasi bahasa yang digunakan dalam suatu wilayah tertentu. Dialek daerah sering kali memiliki kata-kata khas yang tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia baku.
- Tradisi lisan: Tradisi lisan di suatu daerah juga berperan dalam membentuk penggunaan kata baku dan tidak baku. Kata-kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di suatu daerah mungkin tidak termasuk dalam kata baku.
- Tingkat pendidikan: Tingkat pendidikan juga mempengaruhi penggunaan kata baku dan tidak baku. Orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung lebih familiar dengan kata baku, sedangkan orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah mungkin lebih sering menggunakan kata tidak baku.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku yang Berbeda di Berbagai Daerah
Berikut adalah beberapa contoh kata baku dan tidak baku yang berbeda di berbagai daerah di Indonesia:
Daerah | Contoh Kata Baku dan Tidak Baku |
---|---|
Jakarta |
|
Jawa Barat |
|
Jawa Timur |
|
Bali |
|
Sumatra Utara |
|
Sulawesi Selatan |
|
Perkembangan Kata Baku dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia terus berkembang seiring dengan dinamika masyarakatnya. Perkembangan ini juga terlihat dalam perubahan penggunaan kata, termasuk kata baku dan tidak baku. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah tersebut. Perkembangan kata baku dan tidak baku dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengaruh bahasa asing, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial budaya.
Perubahan Status Kata
Seiring waktu, beberapa kata yang dulunya tidak baku kini telah diakui sebagai kata baku. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia terus mengalami pembaruan dan penyempurnaan. Perubahan status kata ini terjadi karena beberapa faktor, seperti:
- Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Peran lembaga bahasa, seperti Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dalam menetapkan dan menyebarluaskan kaidah bahasa Indonesia.
- Pengaruh media massa dan internet yang semakin luas dalam menyebarkan penggunaan kata baku.
Contoh Kata yang Dulu Tidak Baku, Sekarang Baku
Berikut adalah beberapa contoh kata yang dulunya tidak baku, tetapi sekarang sudah menjadi baku:
Kata | Status |
---|---|
telepon | Dulu tidak baku, sekarang baku |
foto | Dulu tidak baku, sekarang baku |
bioskop | Dulu tidak baku, sekarang baku |
komputer | Dulu tidak baku, sekarang baku |
Sumber Referensi Kata Baku dan Tidak Baku
Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata baku dan tidak baku sangat penting untuk menjaga kaidah bahasa yang baik dan benar. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku, sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku. Kata baku umumnya digunakan dalam bahasa resmi, seperti dalam dokumen resmi, buku, dan media massa, sedangkan kata tidak baku lebih sering digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Nah, buat kamu yang ingin belajar lebih dalam tentang kata baku dan tidak baku, tentu kamu perlu mencari sumber referensi yang terpercaya. Berikut ini beberapa sumber referensi yang bisa kamu gunakan untuk mencari informasi tentang kata baku dan tidak baku:
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sumber referensi utama untuk mencari informasi tentang kata baku dan tidak baku. KBBI memuat daftar kata baku dan tidak baku, serta contoh penggunaannya. Selain itu, KBBI juga memuat informasi tentang ejaan, arti, dan sinonim kata.
Sebagai contoh, kata “ke mana” adalah kata baku, sedangkan “kemana” adalah kata tidak baku. Dalam KBBI, kamu bisa menemukan contoh kalimat seperti:
“Mereka pergi ke mana?”
Buku Pedoman Tata Bahasa Indonesia
Buku Pedoman Tata Bahasa Indonesia adalah sumber referensi lain yang bisa kamu gunakan untuk mencari informasi tentang kata baku dan tidak baku. Buku ini memuat kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia yang baku, termasuk penggunaan kata baku dan tidak baku. Selain itu, buku ini juga memuat informasi tentang ejaan, tanda baca, dan kalimat.
Misalnya, dalam buku Pedoman Tata Bahasa Indonesia, kamu bisa menemukan contoh kalimat seperti:
“Saya ingin pergi ke Jakarta.”
Kalimat tersebut menggunakan kata baku “ke Jakarta”, bukan “ke jkt” atau “ke jakrta” yang merupakan contoh kata tidak baku.
Website Resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB)
Website resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) juga merupakan sumber referensi yang terpercaya untuk mencari informasi tentang kata baku dan tidak baku. Website ini memuat berbagai informasi tentang bahasa Indonesia, termasuk tentang kata baku dan tidak baku. Selain itu, website ini juga memuat informasi tentang ejaan, tata bahasa, dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagai contoh, di website BPPB, kamu bisa menemukan informasi tentang penggunaan kata baku dan tidak baku dalam berbagai konteks, seperti dalam surat resmi, berita, dan artikel.
Website Resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)
Website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) juga menyediakan informasi tentang kata baku dan tidak baku. Website ini memuat berbagai informasi tentang pendidikan, termasuk tentang bahasa Indonesia. Kamu bisa menemukan informasi tentang penggunaan kata baku dan tidak baku dalam berbagai konteks, seperti dalam buku pelajaran, tugas sekolah, dan ujian.
Sebagai contoh, di website Kemdikbud, kamu bisa menemukan informasi tentang penggunaan kata baku dan tidak baku dalam menulis esai, surat resmi, atau laporan.
Sumber Referensi Lain
Selain sumber-sumber referensi di atas, kamu juga bisa mencari informasi tentang kata baku dan tidak baku dari sumber referensi lain, seperti:
- Buku teks bahasa Indonesia
- Artikel ilmiah tentang bahasa Indonesia
- Website dan blog tentang bahasa Indonesia
- Media massa
Pastikan kamu memilih sumber referensi yang terpercaya dan akurat.
Tips Mengidentifikasi Kata Baku dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia memiliki dua jenis kata, yaitu kata baku dan kata tidak baku. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata tidak baku, sebaliknya, adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan kata baku dalam komunikasi tertulis sangat penting untuk menjaga kesantunan dan kejelasan pesan. Berikut ini beberapa tips untuk mengidentifikasi kata baku dan tidak baku:
Membedakan Kata Baku dan Tidak Baku
Perbedaan antara kata baku dan tidak baku dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti:
- Ejaan: Kata baku mengikuti ejaan yang benar, sedangkan kata tidak baku tidak. Misalnya, kata “kebetulan” adalah kata baku, sedangkan “kebetulan” adalah kata tidak baku.
- Bentuk kata: Kata baku memiliki bentuk yang baku, sedangkan kata tidak baku tidak. Misalnya, kata “memperoleh” adalah kata baku, sedangkan “mendapat” adalah kata tidak baku.
- Arti kata: Kata baku memiliki arti yang lebih formal dan umum, sedangkan kata tidak baku memiliki arti yang lebih informal dan spesifik. Misalnya, kata “menyerahkan” adalah kata baku, sedangkan “ngasih” adalah kata tidak baku.
Menggunakan Kamus dan Pedoman Ejaan
Kamus dan pedoman ejaan bahasa Indonesia adalah alat bantu yang sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi kata baku. Kamus berisi daftar kata baku beserta artinya, sedangkan pedoman ejaan berisi aturan-aturan tentang ejaan bahasa Indonesia.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kamus ini berisi daftar kata baku dan tidak baku beserta artinya. Anda dapat menemukan kata baku dengan mencari kata yang ingin Anda ketahui di kamus ini. KBBI tersedia dalam bentuk cetak dan online.
- Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI): Pedoman ini berisi aturan-aturan tentang ejaan bahasa Indonesia, termasuk aturan tentang penggunaan kata baku. Anda dapat menggunakan pedoman ini untuk memastikan bahwa kata yang Anda gunakan sesuai dengan aturan ejaan bahasa Indonesia.
Ilustrasi Perbedaan Kata Baku dan Tidak Baku
Berikut adalah contoh ilustrasi sederhana yang menunjukkan perbedaan antara kata baku dan tidak baku:
Kata Baku | Kata Tidak Baku |
---|---|
kebetulan | kebetulan |
memperoleh | mendapat |
menyerahkan | ngasih |
menanyakan | nanya |
Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa kata baku lebih formal dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan kata baku dalam komunikasi tertulis sangat penting untuk menjaga kesantunan dan kejelasan pesan.
Contoh Soal Kata Baku dan Tidak Baku dalam Ujian Nasional
Kata baku dan tidak baku merupakan bagian penting dalam Bahasa Indonesia. Penggunaan kata baku menunjukkan penguasaan bahasa yang baik dan meningkatkan kualitas komunikasi. Dalam ujian nasional, soal kata baku dan tidak baku kerap muncul untuk menguji kemampuan peserta dalam memilih kata yang tepat dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh Soal Kata Baku dan Tidak Baku dalam Ujian Nasional
Berikut beberapa contoh soal kata baku dan tidak baku yang pernah muncul dalam ujian nasional:
-
“Saya ingin membeli baju baru.” Kata yang tidak baku dalam kalimat tersebut adalah …
- Saya
- ingin
- membeli
- baju
- baru
-
“Dia berkata kepada saya bahwa dia akan datang besok.” Kata yang tidak baku dalam kalimat tersebut adalah …
- berkata
- kepada
- bahwa
- akan
- datang
-
“Mereka sedang bermain bola di lapangan.” Kata yang tidak baku dalam kalimat tersebut adalah …
- sedang
- bermain
- bola
- di
- lapangan
Cara Menjawab Soal Kata Baku dan Tidak Baku dengan Benar
Untuk menjawab soal kata baku dan tidak baku dengan benar, kamu perlu memahami beberapa hal berikut:
- Pahami pengertian kata baku dan tidak baku. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku.
- Pelajari daftar kata baku dan tidak baku. Daftar ini bisa kamu temukan di buku pelajaran, kamus bahasa Indonesia, atau internet.
- Perhatikan konteks kalimat. Kata baku dan tidak baku bisa berbeda dalam konteks kalimat tertentu.
- Pilih jawaban yang paling tepat. Jika ada beberapa pilihan jawaban yang mungkin, pilih jawaban yang paling sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku.
Contoh Soal Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bentuk Pilihan Ganda
Berikut beberapa contoh soal kata baku dan tidak baku dalam bentuk pilihan ganda:
-
“Saya mau minum air.” Kata baku yang tepat untuk mengganti kata “mau” adalah …
- ingin
- hendak
- suka
- mau
-
“Dia ngomong sama saya tadi.” Kata baku yang tepat untuk mengganti kata “ngomong” adalah …
- berkata
- bicara
- mengatakan
- ngomong
-
“Mereka lagi nonton film.” Kata baku yang tepat untuk mengganti kata “lagi” adalah …
- sedang
- lagi
- baru
- sudah
Contoh Soal Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bentuk Uraian
Berikut beberapa contoh soal kata baku dan tidak baku dalam bentuk uraian:
- Jelaskan perbedaan antara kata baku dan tidak baku! Berikan contoh masing-masing!
- Buatlah kalimat dengan menggunakan kata baku dan tidak baku untuk menunjukkan perbedaannya!
- Jelaskan mengapa penggunaan kata baku penting dalam bahasa Indonesia!
Ulasan Penutup
Menguasai penggunaan kata baku dan tidak baku merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas bahasa Indonesia Anda. Dengan memahami konsep ini, Anda dapat berkomunikasi secara efektif dan profesional, baik dalam penulisan maupun percakapan sehari-hari. Semoga contoh soal yang telah dipaparkan dapat membantu Anda dalam memahami dan menguasai penggunaan kata baku dan tidak baku dengan lebih baik.