Contoh Soal Marginal Revenue dan Jawabannya: Pahami Konsep Pendapatan Marginal

No comments

Contoh soal marginal revenue dan jawabannya – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana perusahaan menentukan harga jual produk mereka? Atau bagaimana mereka memutuskan berapa banyak produk yang harus diproduksi? Nah, konsep Marginal Revenue atau Pendapatan Marginal menjadi kunci jawabannya. Sederhananya, Marginal Revenue adalah tambahan pendapatan yang diperoleh dari menjual satu unit produk tambahan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Marginal Revenue, mulai dari pengertian hingga contoh soal dan jawabannya. Siap-siap untuk memahami bagaimana konsep ini bekerja dan bagaimana penerapannya dalam dunia bisnis.

Table of Contents:

Pengertian Marginal Revenue: Contoh Soal Marginal Revenue Dan Jawabannya

Marginal revenue merupakan konsep penting dalam ekonomi yang membantu kita memahami bagaimana perubahan dalam penjualan memengaruhi pendapatan total suatu perusahaan. Konsep ini sangat berguna untuk menentukan strategi penetapan harga yang optimal dan meningkatkan profitabilitas.

Pengertian Marginal Revenue

Marginal revenue (MR) adalah perubahan total revenue yang dihasilkan dari penjualan satu unit tambahan produk. Dengan kata lain, ini adalah pendapatan tambahan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit tambahan produk.

Contoh soal marginal revenue dan jawabannya memang penting untuk memahami konsep ekonomi. Namun, jangan lupa juga untuk memahami konsep kerugian piutang. Kerugian piutang bisa terjadi ketika pelanggan tidak mampu membayar tagihannya. Kamu bisa menemukan contoh soal kerugian piutang dan pembahasannya di situs ini.

Setelah memahami kerugian piutang, kamu bisa kembali mempelajari contoh soal marginal revenue dan jawabannya dengan lebih baik.

Contoh Marginal Revenue

Bayangkan sebuah toko roti yang menjual kue dengan harga Rp10.000 per potong. Jika toko roti tersebut menjual 10 potong kue, total revenue-nya adalah Rp100.000 (10 potong x Rp10.000/potong). Jika toko roti tersebut menjual satu potong kue lagi, total revenue-nya akan menjadi Rp110.000 (11 potong x Rp10.000/potong). Marginal revenue dari penjualan satu potong kue tambahan adalah Rp10.000 (Rp110.000 – Rp100.000).

Hubungan Antara Jumlah Output, Total Revenue, dan Marginal Revenue, Contoh soal marginal revenue dan jawabannya

Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara jumlah output, total revenue, dan marginal revenue:

Jumlah Output Total Revenue Marginal Revenue
0 Rp0
1 Rp10.000 Rp10.000
2 Rp20.000 Rp10.000
3 Rp30.000 Rp10.000
4 Rp40.000 Rp10.000

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa marginal revenue konstan pada Rp10.000 untuk setiap unit tambahan yang dijual. Hal ini karena harga jual setiap unit tetap sama, yaitu Rp10.000.

Cara Menghitung Marginal Revenue

Marginal revenue (MR) adalah perubahan total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan satu unit tambahan barang atau jasa. MR adalah konsep penting dalam ekonomi, karena membantu perusahaan untuk menentukan jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi dan dijual untuk memaksimalkan keuntungan.

Rumus Perhitungan Marginal Revenue

Rumus perhitungan marginal revenue adalah sebagai berikut:

MR = ΔTR / ΔQ

Dimana:

* MR = Marginal revenue
* ΔTR = Perubahan total revenue
* ΔQ = Perubahan jumlah barang atau jasa yang terjual

Contoh Perhitungan Marginal Revenue

Misalnya, sebuah perusahaan menjual 100 unit produk dengan harga Rp10.000 per unit. Total revenue (TR) perusahaan adalah Rp1.000.000 (100 x Rp10.000). Jika perusahaan menjual 1 unit tambahan dengan harga yang sama, total revenue akan menjadi Rp1.010.000 (101 x Rp10.000). Perubahan total revenue (ΔTR) adalah Rp10.000. Perubahan jumlah barang atau jasa yang terjual (ΔQ) adalah 1. Dengan demikian, marginal revenue (MR) adalah Rp10.000 (Rp10.000 / 1).

Tabel Perhitungan Marginal Revenue

Berikut adalah tabel yang menunjukkan perhitungan marginal revenue dari data penjualan:

Read more:  Contoh Soal Fungsi Invers Pecahan: Memahami Konsep dan Penerapannya
Jumlah Barang atau Jasa yang Terjual Total Revenue Marginal Revenue
1 Rp10.000 Rp10.000
2 Rp20.000 Rp10.000
3 Rp30.000 Rp10.000
4 Rp40.000 Rp10.000
5 Rp50.000 Rp10.000

Kesimpulan

Perhitungan marginal revenue sangat penting untuk membantu perusahaan dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi dan dijual untuk memaksimalkan keuntungan. Dengan memahami konsep marginal revenue, perusahaan dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan lebih efektif.

Hubungan Marginal Revenue dengan Total Revenue

Marginal revenue (MR) adalah perubahan total revenue (TR) yang terjadi ketika jumlah barang yang terjual meningkat satu unit. Hubungan antara marginal revenue dan total revenue sangat erat. Marginal revenue merupakan turunan dari total revenue. Dengan kata lain, marginal revenue adalah perubahan total revenue ketika satu unit tambahan barang dijual.

Hubungan Marginal Revenue dan Total Revenue

Hubungan antara marginal revenue dan total revenue dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Ketika marginal revenue positif, total revenue meningkat.
  • Ketika marginal revenue negatif, total revenue menurun.
  • Ketika marginal revenue sama dengan nol, total revenue mencapai titik maksimumnya.

Grafik Hubungan Marginal Revenue dan Total Revenue

Hubungan antara marginal revenue dan total revenue dapat digambarkan dalam sebuah grafik. Berikut adalah contoh grafik yang menunjukkan hubungan antara marginal revenue dan total revenue:

Grafik Hubungan Marginal Revenue dan Total Revenue

Pada grafik di atas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah barang yang terjual, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan total revenue dan marginal revenue. Kurva TR menunjukkan total revenue, sedangkan kurva MR menunjukkan marginal revenue.

  • Ketika jumlah barang yang terjual meningkat, total revenue juga meningkat, tetapi marginal revenue menurun. Hal ini karena semakin banyak barang yang terjual, semakin sulit untuk menjual barang tambahan dengan harga yang sama.
  • Ketika marginal revenue mencapai nol, total revenue mencapai titik maksimumnya. Pada titik ini, perusahaan tidak dapat meningkatkan total revenue dengan menjual lebih banyak barang.
  • Ketika marginal revenue negatif, total revenue menurun. Hal ini karena perusahaan harus menurunkan harga untuk menjual lebih banyak barang, sehingga total revenue menurun.

Contoh Ilustrasi Hubungan Marginal Revenue dan Total Revenue

Misalnya, sebuah perusahaan menjual kue dengan harga Rp 10.000 per kue. Berikut adalah tabel yang menunjukkan total revenue dan marginal revenue dari penjualan kue:

Jumlah Kue yang Terjual Total Revenue (Rp) Marginal Revenue (Rp)
1 10.000 10.000
2 20.000 10.000
3 28.000 8.000
4 34.000 6.000
5 38.000 4.000
6 40.000 2.000
7 40.000 0
8 38.000 -2.000

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa:

  • Ketika jumlah kue yang terjual meningkat, total revenue juga meningkat, tetapi marginal revenue menurun.
  • Ketika marginal revenue mencapai nol (pada penjualan 7 kue), total revenue mencapai titik maksimumnya.
  • Ketika marginal revenue negatif (pada penjualan 8 kue), total revenue menurun.

Marginal Revenue dalam Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna merupakan model pasar ideal yang memiliki karakteristik unik. Dalam pasar ini, perusahaan tidak memiliki kendali atas harga, dan mereka dapat menjual produk mereka dengan harga pasar yang berlaku. Kondisi ini menyebabkan hubungan yang menarik antara jumlah output, total revenue, dan marginal revenue. Mari kita bahas lebih lanjut.

Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna dicirikan oleh beberapa faktor utama, yaitu:

  • Banyak penjual dan pembeli: Jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak di pasar ini membuat tidak ada satu pun pihak yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga.
  • Produk homogen: Produk yang diperdagangkan di pasar ini identik, sehingga tidak ada perbedaan kualitas atau fitur antara produk yang ditawarkan oleh satu penjual dengan penjual lainnya.
  • Bebas masuk dan keluar pasar: Perusahaan dapat dengan mudah memasuki atau meninggalkan pasar tanpa hambatan berarti.
  • Informasi sempurna: Penjual dan pembeli memiliki akses penuh terhadap informasi pasar, seperti harga dan kualitas produk.

Cara Menghitung Marginal Revenue dalam Pasar Persaingan Sempurna

Marginal revenue (MR) adalah perubahan total revenue (TR) yang dihasilkan dari penjualan satu unit tambahan output. Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan merupakan price taker, artinya mereka harus menerima harga pasar yang berlaku. Oleh karena itu, harga (P) sama dengan marginal revenue (MR).

MR = ΔTR / ΔQ = P

Dimana:
– MR adalah marginal revenue
– TR adalah total revenue
– Q adalah jumlah output
– P adalah harga

Hubungan Antara Jumlah Output, Total Revenue, dan Marginal Revenue, Contoh soal marginal revenue dan jawabannya

Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara jumlah output, total revenue, dan marginal revenue dalam pasar persaingan sempurna. Asumsikan harga pasar untuk produk adalah Rp10.000.

Jumlah Output (Q) Total Revenue (TR) Marginal Revenue (MR)
0 Rp0
1 Rp10.000 Rp10.000
2 Rp20.000 Rp10.000
3 Rp30.000 Rp10.000
4 Rp40.000 Rp10.000

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa:

  • Total revenue meningkat secara linear dengan jumlah output, karena harga tetap konstan.
  • Marginal revenue selalu sama dengan harga pasar, yaitu Rp10.000.
Read more:  Sejarah Kelas 11 Semester 2: Mengungkap Peradaban dan Peristiwa Penting Dunia

Kesimpulan

Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan tidak memiliki kendali atas harga, dan marginal revenue selalu sama dengan harga pasar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual output tambahan tanpa memengaruhi harga pasar. Kondisi ini penting untuk memahami perilaku perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dan bagaimana mereka membuat keputusan produksi.

Marginal Revenue dalam Pasar Monopoli

Pasar monopoli merupakan pasar yang hanya dihuni oleh satu penjual, sehingga penjual tersebut memiliki kendali penuh atas harga dan jumlah output yang dijual. Oleh karena itu, memahami konsep marginal revenue dalam pasar monopoli menjadi sangat penting untuk memahami perilaku penjual dalam pasar ini.

Karakteristik Pasar Monopoli

Pasar monopoli memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari pasar persaingan sempurna, yaitu:

  • Hanya terdapat satu penjual dalam pasar.
  • Produk yang dijual unik dan tidak memiliki substitusi yang dekat.
  • Terdapat hambatan masuk yang tinggi bagi penjual lain untuk memasuki pasar.
  • Penjual memiliki kendali penuh atas harga produk.

Marginal Revenue dalam Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang didominasi oleh beberapa penjual besar yang memiliki kendali signifikan atas harga dan pasokan produk atau jasa. Karakteristik pasar ini memiliki implikasi penting bagi perilaku perusahaan, termasuk cara mereka menentukan marginal revenue.

Karakteristik Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli dicirikan oleh beberapa karakteristik utama:

  • Beberapa Penjual Besar: Hanya ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi pasar, dengan masing-masing memiliki pangsa pasar yang signifikan.
  • Produk Terdiferensiasi atau Homogen: Produk yang ditawarkan dapat terdiferensiasi (memiliki ciri khas yang membedakannya dari produk pesaing) atau homogen (identik dengan produk pesaing).
  • Hambatan Masuk yang Tinggi: Faktor-faktor seperti biaya tinggi untuk memulai bisnis, peraturan ketat, atau kendala teknologi dapat membuat sulit bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar.
  • Interdependensi: Perusahaan dalam pasar oligopoli sangat bergantung satu sama lain. Keputusan satu perusahaan akan memengaruhi perilaku dan keuntungan perusahaan lainnya.
  • Strategi Kompetitif: Perusahaan oligopoli sering terlibat dalam strategi kompetitif, seperti perang harga, promosi agresif, atau diferensiasi produk, untuk mendapatkan keuntungan.

Perhitungan Marginal Revenue dalam Pasar Oligopoli

Marginal revenue (MR) dalam pasar oligopoli adalah tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit output tambahan. Perhitungannya sedikit lebih kompleks dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna atau monopoli karena perusahaan oligopoli harus mempertimbangkan reaksi pesaing mereka terhadap perubahan harga atau output.

MR = ∆TR / ∆Q

Dimana:

* MR = Marginal Revenue
* ∆TR = Perubahan Total Revenue
* ∆Q = Perubahan Jumlah Output

Dalam pasar oligopoli, kurva marginal revenue biasanya memiliki bentuk yang miring ke bawah, tetapi kemiringannya lebih landai daripada kurva marginal revenue dalam pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan oleh interdependensi antara perusahaan. Jika perusahaan oligopoli menurunkan harga, pesaing mereka mungkin juga menurunkan harga untuk mempertahankan pangsa pasar mereka, sehingga mengurangi pendapatan total perusahaan yang menurunkan harga.

Tabel Hubungan Jumlah Output, Total Revenue, dan Marginal Revenue

Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara jumlah output, total revenue, dan marginal revenue dalam pasar oligopoli:

Jumlah Output (Q) Total Revenue (TR) Marginal Revenue (MR)
0 0
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2

Tabel di atas menunjukkan bahwa marginal revenue menurun seiring dengan meningkatnya jumlah output. Hal ini karena perusahaan oligopoli harus menurunkan harga untuk menjual lebih banyak output, sehingga mengurangi pendapatan tambahan dari setiap unit tambahan yang dijual.

Marginal Revenue dalam Pasar Monopolistik

Contoh soal marginal revenue dan jawabannya

Pasar monopolistik merupakan struktur pasar di mana terdapat satu penjual yang menguasai seluruh pasar dan menawarkan produk atau jasa yang unik, tanpa substitusi yang dekat. Perusahaan dalam pasar monopolistik memiliki kendali atas harga dan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi daripada dalam pasar persaingan sempurna.

Karakteristik Pasar Monopolistik

Berikut adalah beberapa karakteristik utama pasar monopolistik:

  • Hanya ada satu penjual (monopoli)
  • Produk atau jasa yang ditawarkan unik dan tidak memiliki substitusi yang dekat
  • Penjual memiliki kendali atas harga
  • Terdapat hambatan masuk yang tinggi bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar
  • Penjual memiliki informasi yang lebih banyak daripada pembeli

Marginal Revenue dalam Pasar Monopolistik

Marginal revenue (MR) dalam pasar monopolistik adalah tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan ketika menjual satu unit output tambahan. Karena perusahaan monopolistik dapat menetapkan harga, MR tidak sama dengan harga jual.

Dalam pasar monopolistik, perusahaan menghadapi kurva permintaan yang miring ke bawah. Artinya, untuk menjual lebih banyak unit output, perusahaan harus menurunkan harga. Oleh karena itu, MR akan selalu lebih rendah daripada harga jual.

Rumus untuk menghitung MR adalah:

MR = ΔTR / ΔQ

Dimana:

  • MR adalah marginal revenue
  • ΔTR adalah perubahan total revenue
  • ΔQ adalah perubahan jumlah output

Hubungan Antara Jumlah Output, Total Revenue, dan Marginal Revenue, Contoh soal marginal revenue dan jawabannya

Berikut adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara jumlah output, total revenue (TR), dan marginal revenue (MR) dalam pasar monopolistik.

Read more:  Ekonomi Tahun 2019: Tren Global, Tantangan Indonesia, dan Peluang Masa Depan
Jumlah Output (Q) Harga (P) Total Revenue (TR) Marginal Revenue (MR)
0 10 0
1 9 9 9
2 8 16 7
3 7 21 5
4 6 24 3
5 5 25 1
6 4 24 -1

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa:

  • Ketika jumlah output meningkat, total revenue (TR) awalnya meningkat, kemudian mencapai titik maksimum, dan kemudian menurun.
  • Marginal revenue (MR) selalu lebih rendah daripada harga jual dan menurun seiring dengan peningkatan jumlah output.
  • Ketika MR mencapai nol, TR mencapai titik maksimum.
  • Ketika MR menjadi negatif, TR mulai menurun.

Penerapan Marginal Revenue dalam Pengambilan Keputusan Bisnis

Marginal revenue (MR) merupakan konsep penting dalam ekonomi yang mengukur perubahan total pendapatan ketika jumlah barang atau jasa yang dijual meningkat satu unit. Penerapan konsep marginal revenue dalam pengambilan keputusan bisnis sangatlah penting, karena membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk, jumlah produksi yang optimal, dan strategi pemasaran yang efektif. Dengan memahami bagaimana MR bekerja, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan dan mencapai tujuan bisnisnya.

Penggunaan Marginal Revenue dalam Pengambilan Keputusan Bisnis

Konsep marginal revenue dapat digunakan dalam berbagai aspek pengambilan keputusan bisnis, antara lain:

  • Menentukan harga jual produk yang optimal
  • Menetapkan jumlah produksi yang optimal
  • Membuat strategi pemasaran yang efektif
  • Menganalisis persaingan pasar

Menentukan Harga Jual Produk

Marginal revenue berperan penting dalam menentukan harga jual produk yang optimal. Perusahaan harus mempertimbangkan hubungan antara MR dan marginal cost (MC) untuk menentukan harga yang memaksimalkan keuntungan. Ketika MR lebih besar dari MC, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan menjual lebih banyak produk. Sebaliknya, jika MC lebih besar dari MR, perusahaan harus mengurangi produksi untuk menghindari kerugian.

Contoh Kasus: Menentukan Harga Jual Produk

Misalnya, sebuah perusahaan minuman ingin menentukan harga jual produk baru mereka. Setelah melakukan riset pasar, perusahaan tersebut memperkirakan bahwa permintaan untuk produk baru ini akan meningkat seiring dengan penurunan harga. Perusahaan juga menghitung bahwa MC untuk memproduksi satu unit minuman adalah Rp 10.000.

Berdasarkan data tersebut, perusahaan membuat tabel MR dan MC untuk berbagai level produksi.

Jumlah Unit Total Revenue Marginal Revenue Total Cost Marginal Cost
1 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 10.000
2 Rp 35.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 10.000
3 Rp 45.000 Rp 10.000 Rp 30.000 Rp 10.000
4 Rp 50.000 Rp 5.000 Rp 40.000 Rp 10.000
5 Rp 50.000 Rp 0 Rp 50.000 Rp 10.000

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa MR lebih besar dari MC pada level produksi 1, 2, dan 3. Ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan menjual lebih banyak produk. Namun, pada level produksi 4 dan 5, MC lebih besar dari MR. Ini berarti bahwa perusahaan akan mengalami kerugian jika menjual lebih banyak produk. Oleh karena itu, harga jual optimal untuk produk baru ini adalah Rp 15.000 per unit (level produksi 2), karena pada level ini MR dan MC sama-sama Rp 15.000.

Menentukan Jumlah Produksi yang Optimal

Konsep marginal revenue juga membantu perusahaan dalam menentukan jumlah produksi yang optimal. Jumlah produksi optimal adalah jumlah unit yang memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Jumlah produksi optimal dicapai ketika MR sama dengan MC. Pada titik ini, setiap unit tambahan yang diproduksi akan menghasilkan pendapatan tambahan yang sama dengan biaya tambahannya, sehingga keuntungan tidak akan meningkat atau menurun.

Contoh Kasus: Menentukan Jumlah Produksi yang Optimal

Misalnya, sebuah perusahaan sepatu ingin menentukan jumlah sepatu yang optimal untuk diproduksi. Perusahaan tersebut memiliki data tentang permintaan pasar dan biaya produksi.

Setelah menganalisis data tersebut, perusahaan menemukan bahwa MR untuk setiap pasang sepatu adalah Rp 100.000 dan MC untuk setiap pasang sepatu adalah Rp 80.000.

Dalam kasus ini, perusahaan harus memproduksi sebanyak mungkin sepatu, karena MR lebih besar dari MC. Setiap pasang sepatu tambahan yang diproduksi akan menghasilkan keuntungan Rp 20.000.

Namun, perusahaan juga harus mempertimbangkan kapasitas produksi dan ketersediaan sumber daya. Jika perusahaan tidak dapat memproduksi lebih banyak sepatu karena keterbatasan kapasitas, maka jumlah produksi optimal akan dibatasi oleh kapasitas produksi tersebut.

Soal Latihan Marginal Revenue

Marginal revenue merupakan konsep penting dalam ekonomi yang menggambarkan perubahan total pendapatan akibat perubahan satu unit output. Memahami marginal revenue membantu perusahaan dalam menentukan strategi produksi dan harga yang optimal untuk memaksimalkan keuntungan.

Soal Latihan Marginal Revenue

Berikut ini adalah 5 soal latihan tentang marginal revenue dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, beserta kunci jawabannya:

No Soal Kunci Jawaban
1 Sebuah perusahaan menjual 10 unit produk dengan harga Rp10.000 per unit. Ketika perusahaan menjual 11 unit produk, total pendapatannya menjadi Rp115.000. Berapakah marginal revenue perusahaan tersebut? Rp5.000
2 Perusahaan A menjual produk dengan harga Rp20.000 per unit. Fungsi permintaan produk tersebut adalah Q = 100 – 2P. Hitunglah marginal revenue perusahaan A ketika menjual 60 unit produk. Rp10.000
3 Sebuah perusahaan mengalami penurunan marginal revenue ketika meningkatkan jumlah produk yang dijual. Apakah hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada dalam pasar persaingan sempurna? Jelaskan. Tidak. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna memiliki marginal revenue yang konstan, yaitu sama dengan harga pasar. Penurunan marginal revenue menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada dalam pasar yang tidak sempurna, seperti pasar monopoli atau oligopoli.
4 Sebuah perusahaan memproduksi dan menjual produk dengan fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitunglah marginal revenue perusahaan tersebut ketika menjual 10 unit produk. Rp80
5 Sebuah perusahaan menjual produk dengan harga Rp50.000 per unit. Perusahaan tersebut mengalami peningkatan marginal revenue ketika menjual unit produk tambahan. Jelaskan apa yang mungkin terjadi. Kemungkinan perusahaan tersebut sedang mengalami peningkatan permintaan atau peningkatan efisiensi produksi yang menyebabkan penurunan biaya produksi. Peningkatan efisiensi produksi dapat terjadi karena adanya skala ekonomi atau inovasi teknologi.

Penutup

Memahami konsep Marginal Revenue sangat penting bagi para pebisnis dalam menentukan strategi penetapan harga dan jumlah produksi yang optimal. Dengan memahami hubungan antara Marginal Revenue dan Total Revenue, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan dan mencapai target bisnis yang diinginkan.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.