Contoh Soal Transformasi Geometri Translasi: Memahami Pergeseran Bangun Geometri

No comments
Contoh soal transformasi geometri translasi

Contoh soal transformasi geometri translasi – Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana kereta api bergerak di rel? Atau bagaimana lift naik turun di gedung bertingkat? Gerakan-gerakan tersebut merupakan contoh nyata dari translasi, salah satu jenis transformasi geometri yang mempelajari pergeseran objek tanpa mengubah bentuk dan ukurannya.

Dalam matematika, translasi didefinisikan sebagai pergeseran objek pada bidang datar dengan arah dan jarak tertentu. Pada artikel ini, kita akan menjelajahi konsep translasi lebih lanjut melalui contoh soal yang menarik dan mudah dipahami. Yuk, kita pelajari bersama!

Table of Contents:

Pengertian Transformasi Geometri Translasi

Transformasi geometri adalah proses mengubah posisi dan ukuran suatu objek dalam bidang atau ruang. Salah satu jenis transformasi geometri yang umum adalah translasi. Translasi merupakan pergeseran objek pada bidang atau ruang tanpa mengubah bentuk atau ukurannya.

Pengertian Translasi

Translasi dapat diartikan sebagai pergeseran atau perpindahan suatu objek pada bidang atau ruang dengan arah dan jarak tertentu. Bayangkan kamu menggeser sebuah buku di atas meja. Buku tersebut akan berpindah posisi, tetapi bentuk dan ukurannya tetap sama. Itulah contoh sederhana dari translasi.

Contoh Translasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Gerakan Kereta Api: Kereta api bergerak lurus ke depan dengan kecepatan konstan, ini merupakan contoh translasi.
  • Lift: Ketika naik atau turun menggunakan lift, kita mengalami translasi vertikal.
  • Gerakan Pintu Geser: Pintu geser bergerak sejajar dengan dinding, ini merupakan contoh translasi horizontal.

Perbandingan Translasi dengan Jenis Transformasi Geometri Lainnya

Jenis Transformasi Penjelasan Contoh
Translasi Pergeseran objek dengan arah dan jarak tertentu tanpa mengubah bentuk atau ukuran. Menggeser buku di atas meja.
Rotasi Memutar objek terhadap titik tetap (pusat rotasi) dengan sudut tertentu. Memutar roda sepeda.
Refleksi Mencerminkan objek terhadap garis atau bidang tertentu. Melihat bayangan di cermin.
Dilatasi Memperbesar atau memperkecil objek dengan faktor skala tertentu. Memperbesar gambar pada komputer.

Rumus Translasi

Translasi merupakan salah satu jenis transformasi geometri yang menggeser setiap titik pada bidang datar sejauh dan ke arah tertentu. Rumus translasi digunakan untuk menentukan posisi titik atau bangun geometri setelah mengalami pergeseran.

Rumus Umum Translasi

Rumus umum translasi pada bidang datar adalah:

T(a, b)(x, y) = (x + a, y + b)

di mana:

  • (x, y) adalah koordinat titik awal
  • (a, b) adalah vektor translasi
  • (x + a, y + b) adalah koordinat titik hasil translasi

Vektor translasi (a, b) menunjukkan arah dan jarak pergeseran. Nilai a menunjukkan pergeseran horizontal, sedangkan nilai b menunjukkan pergeseran vertikal.

Contoh Penerapan Rumus Translasi

Berikut contoh penerapan rumus translasi untuk titik dan bangun geometri:

Titik

Misalnya, titik A(2, 3) ditranslasikan dengan vektor translasi (4, -1). Maka, koordinat titik A’ hasil translasi adalah:

A'(2 + 4, 3 – 1) = A'(6, 2)

Jadi, titik A(2, 3) akan digeser 4 satuan ke kanan dan 1 satuan ke bawah sehingga menghasilkan titik A'(6, 2).

Bangun Geometri

Misalnya, segitiga ABC dengan titik-titik sudut A(1, 1), B(3, 2), dan C(2, 4) ditranslasikan dengan vektor translasi (-2, 3). Maka, koordinat titik-titik sudut segitiga A’B’C’ hasil translasi adalah:

  • A'(1 – 2, 1 + 3) = A'(-1, 4)
  • B'(3 – 2, 2 + 3) = B'(1, 5)
  • C'(2 – 2, 4 + 3) = C'(0, 7)

Jadi, segitiga ABC akan digeser 2 satuan ke kiri dan 3 satuan ke atas sehingga menghasilkan segitiga A’B’C’ dengan titik-titik sudut A'(-1, 4), B'(1, 5), dan C'(0, 7).

Contoh Soal Translasi

Translasi adalah salah satu jenis transformasi geometri yang menggeser setiap titik pada suatu bangun geometri dengan jarak dan arah yang sama. Dalam translasi, bentuk dan ukuran bangun geometri tetap sama, hanya posisinya yang berubah. Untuk memahami konsep translasi, kita dapat mempelajari contoh soal berikut.

Contoh Soal Translasi Titik

Contoh soal translasi yang melibatkan titik dapat membantu memahami bagaimana translasi menggeser titik pada bidang koordinat. Berikut adalah tabel yang berisi contoh soal, langkah penyelesaian, dan jawabannya.

Soal Langkah Penyelesaian Jawaban
Tentukan hasil translasi titik A(2, 3) dengan vektor translasi T = (4, -1)!
  1. Tentukan koordinat titik A’ setelah ditranslasi. Koordinat titik A’ dapat diperoleh dengan menambahkan vektor translasi T ke koordinat titik A.
  2. A’ = A + T = (2, 3) + (4, -1) = (2 + 4, 3 – 1) = (6, 2)
Titik A(2, 3) ditranslasi oleh vektor T = (4, -1) menjadi titik A'(6, 2).
Read more:  Soal Olimpiade Matematika SD Level 2: Tantangan Menaklukkan Logika dan Strategi

Ilustrasi gambar:

Gambarlah bidang koordinat dengan titik A(2, 3) dan titik A'(6, 2). Vektor translasi T = (4, -1) digambar sebagai garis berarah dari titik A ke titik A’. Garis tersebut menunjukkan arah dan jarak translasi.

Contoh Soal Translasi Bangun Geometri

Contoh soal translasi yang melibatkan bangun geometri dapat membantu memahami bagaimana translasi menggeser seluruh bangun pada bidang koordinat. Berikut adalah tabel yang berisi contoh soal, langkah penyelesaian, dan jawabannya.

Soal Langkah Penyelesaian Jawaban
Tentukan hasil translasi segitiga ABC dengan titik A(1, 2), B(3, 1), dan C(2, 4) dengan vektor translasi T = (-2, 3)!
  1. Tentukan koordinat titik A’, B’, dan C’ setelah ditranslasi. Koordinat titik-titik tersebut dapat diperoleh dengan menambahkan vektor translasi T ke koordinat titik-titik A, B, dan C.
  2. A’ = A + T = (1, 2) + (-2, 3) = (1 – 2, 2 + 3) = (-1, 5)
  3. B’ = B + T = (3, 1) + (-2, 3) = (3 – 2, 1 + 3) = (1, 4)
  4. C’ = C + T = (2, 4) + (-2, 3) = (2 – 2, 4 + 3) = (0, 7)
Segitiga ABC dengan titik A(1, 2), B(3, 1), dan C(2, 4) ditranslasi oleh vektor T = (-2, 3) menjadi segitiga A’B’C’ dengan titik A'(-1, 5), B'(1, 4), dan C'(0, 7).

Ilustrasi gambar:

Gambarlah bidang koordinat dengan segitiga ABC dan segitiga A’B’C’. Vektor translasi T = (-2, 3) digambar sebagai garis berarah dari titik A ke titik A’, dari titik B ke titik B’, dan dari titik C ke titik C’. Garis-garis tersebut menunjukkan arah dan jarak translasi.

Jenis-Jenis Soal Translasi

Contoh soal transformasi geometri translasi

Dalam dunia matematika, khususnya geometri, translasi merupakan salah satu transformasi geometri yang penting untuk dipelajari. Translasi sendiri didefinisikan sebagai pergeseran suatu objek pada bidang datar tanpa mengubah bentuk dan ukurannya. Untuk memahami konsep translasi lebih dalam, kita perlu memahami berbagai jenis soal translasi yang sering muncul dalam pembelajaran matematika.

Berikut adalah beberapa jenis soal translasi yang umum dijumpai, beserta contoh dan penjelasannya:

Menentukan Vektor Translasi

Jenis soal ini mengharuskan kita untuk menentukan vektor translasi yang dibutuhkan untuk menggeser suatu objek dari posisi awal ke posisi akhir. Vektor translasi sendiri merupakan vektor yang menunjukkan arah dan jarak pergeseran objek.

  • Contoh Soal: Sebuah titik A(2, 3) digeser oleh vektor translasi t = (4, -1). Tentukan koordinat titik A’ setelah translasi.

  • Penjelasan: Untuk menentukan koordinat titik A’ setelah translasi, kita perlu menjumlahkan koordinat titik A dengan vektor translasi t. Jadi, koordinat titik A’ adalah (2 + 4, 3 – 1) = (6, 2).

Menentukan Koordinat Titik Hasil Translasi

Jenis soal ini meminta kita untuk menentukan koordinat titik hasil translasi setelah diketahui titik awal dan vektor translasi.

  • Contoh Soal: Titik B(1, -2) ditranslasikan oleh vektor t = (-3, 5). Tentukan koordinat titik B’ setelah translasi.

  • Penjelasan: Koordinat titik B’ dapat ditentukan dengan menjumlahkan koordinat titik B dengan vektor translasi t. Jadi, koordinat titik B’ adalah (1 – 3, -2 + 5) = (-2, 3).

Menentukan Vektor Translasi Berdasarkan Dua Titik

Jenis soal ini memberikan dua titik, yaitu titik awal dan titik akhir translasi, dan kita diminta untuk menentukan vektor translasi yang menghubungkan kedua titik tersebut.

  • Contoh Soal: Titik C(4, 1) ditranslasikan menjadi titik C'(1, 3). Tentukan vektor translasi yang digunakan.

  • Penjelasan: Vektor translasi dapat ditentukan dengan mengurangi koordinat titik awal dari koordinat titik akhir. Jadi, vektor translasi t = (1 – 4, 3 – 1) = (-3, 2).

Menentukan Persamaan Bayangan Suatu Garis Setelah Translasi

Jenis soal ini meminta kita untuk menentukan persamaan garis hasil translasi dari suatu garis yang diketahui.

  • Contoh Soal: Garis dengan persamaan y = 2x + 1 ditranslasikan oleh vektor t = (3, -2). Tentukan persamaan bayangan garis tersebut.

  • Penjelasan: Untuk menentukan persamaan bayangan garis, kita perlu mencari titik-titik pada garis awal yang ditranslasikan. Misalnya, titik (0, 1) pada garis y = 2x + 1. Setelah ditranslasikan, titik tersebut menjadi (0 + 3, 1 – 2) = (3, -1).

    Selanjutnya, kita dapat menentukan gradien garis hasil translasi dengan menggunakan dua titik pada garis tersebut, yaitu (0, 1) dan (3, -1). Gradiennya adalah (1 – (-1)) / (0 – 3) = -2/3.

    Persamaan bayangan garis dapat ditentukan dengan menggunakan titik (3, -1) dan gradien -2/3, sehingga persamaan bayangan garis adalah y – (-1) = -2/3 (x – 3) atau y = -2/3x + 1.

Menentukan Bayangan Suatu Bangun Geometri Setelah Translasi

Jenis soal ini mengharuskan kita untuk menentukan bentuk dan posisi bangun geometri hasil translasi setelah diketahui bangun awal dan vektor translasi.

  • Contoh Soal: Sebuah segitiga dengan titik-titik sudut A(1, 2), B(3, 1), dan C(2, 4) ditranslasikan oleh vektor t = (-2, 3). Tentukan koordinat titik-titik sudut segitiga hasil translasi.

  • Penjelasan: Untuk menentukan koordinat titik-titik sudut segitiga hasil translasi, kita perlu menjumlahkan koordinat setiap titik sudut segitiga awal dengan vektor translasi t.

    Titik A’ = (1 – 2, 2 + 3) = (-1, 5)

    Titik B’ = (3 – 2, 1 + 3) = (1, 4)

    Titik C’ = (2 – 2, 4 + 3) = (0, 7)

    Jadi, koordinat titik-titik sudut segitiga hasil translasi adalah A'(-1, 5), B'(1, 4), dan C'(0, 7).

Read more:  ESPS Matematika Kelas 5 PDF: Panduan Lengkap untuk Guru dan Siswa

Menentukan Translasi Balik

Jenis soal ini meminta kita untuk menentukan vektor translasi yang dibutuhkan untuk mengembalikan suatu objek ke posisi awal setelah objek tersebut ditranslasikan.

  • Contoh Soal: Titik D(5, -1) ditranslasikan oleh vektor t = (2, -3) menjadi titik D’. Tentukan vektor translasi yang dibutuhkan untuk mengembalikan titik D’ ke posisi awal.

  • Penjelasan: Vektor translasi yang dibutuhkan untuk mengembalikan titik D’ ke posisi awal adalah invers dari vektor translasi t. Invers dari vektor t adalah (-2, 3).

Tabel Perbandingan Jenis Soal Translasi

Jenis Soal Tujuan Contoh
Menentukan Vektor Translasi Menentukan vektor yang digunakan untuk menggeser suatu objek. Tentukan vektor translasi yang dibutuhkan untuk menggeser titik A(2, 3) ke titik A'(6, 2).
Menentukan Koordinat Titik Hasil Translasi Menentukan koordinat titik setelah objek ditranslasikan. Tentukan koordinat titik B’ setelah titik B(1, -2) ditranslasikan oleh vektor t = (-3, 5).
Menentukan Vektor Translasi Berdasarkan Dua Titik Menentukan vektor translasi yang menghubungkan dua titik. Tentukan vektor translasi yang digunakan untuk menggeser titik C(4, 1) menjadi titik C'(1, 3).
Menentukan Persamaan Bayangan Suatu Garis Setelah Translasi Menentukan persamaan garis hasil translasi dari suatu garis yang diketahui. Tentukan persamaan bayangan garis y = 2x + 1 setelah ditranslasikan oleh vektor t = (3, -2).
Menentukan Bayangan Suatu Bangun Geometri Setelah Translasi Menentukan bentuk dan posisi bangun geometri hasil translasi. Tentukan koordinat titik-titik sudut segitiga hasil translasi dari segitiga dengan titik-titik sudut A(1, 2), B(3, 1), dan C(2, 4) oleh vektor t = (-2, 3).
Menentukan Translasi Balik Menentukan vektor translasi yang dibutuhkan untuk mengembalikan objek ke posisi awal. Tentukan vektor translasi yang dibutuhkan untuk mengembalikan titik D’ ke posisi awal setelah titik D(5, -1) ditranslasikan oleh vektor t = (2, -3).

Penerapan Translasi dalam Kehidupan Nyata

Translasi, sebagai salah satu transformasi geometri, memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan. Gerakan memindahkan suatu objek tanpa mengubah bentuk atau ukurannya, yang dikenal sebagai translasi, memiliki aplikasi yang luas, mulai dari arsitektur hingga teknologi. Mari kita telusuri bagaimana translasi bekerja dalam berbagai bidang.

Arsitektur

Dalam arsitektur, translasi berperan penting dalam perancangan dan konstruksi bangunan. Arsitek menggunakan prinsip translasi untuk mengulang elemen desain, seperti jendela, pintu, atau kolom, untuk menciptakan pola dan keselarasan visual yang menarik. Translasi juga digunakan untuk menggeser elemen desain, seperti dinding atau atap, untuk menciptakan variasi dan keunikan dalam bentuk bangunan.

  • Contohnya, penggunaan jendela-jendela yang sama dengan jarak yang sama di sepanjang fasad bangunan adalah penerapan translasi.
  • Translasi juga diterapkan dalam desain tangga, di mana setiap anak tangga digeser ke atas untuk membentuk struktur tangga yang kontinu.

Desain

Translasi adalah konsep fundamental dalam desain grafis dan desain produk. Desainer menggunakan translasi untuk membuat duplikat objek, seperti teks, gambar, atau bentuk, dan memindahkannya ke posisi yang berbeda. Ini memungkinkan mereka untuk menciptakan pola, simetri, dan efek visual yang menarik.

  • Dalam desain grafis, translasi digunakan untuk mengulang logo, teks, atau elemen desain lainnya untuk membuat pola berulang atau efek visual yang menarik.
  • Dalam desain produk, translasi digunakan untuk menggeser komponen atau bagian-bagian produk untuk menciptakan bentuk dan fungsi yang optimal.

Teknologi, Contoh soal transformasi geometri translasi

Translasi memiliki peran yang signifikan dalam berbagai bidang teknologi. Dalam bidang robotika, translasi digunakan untuk menggerakkan robot secara linier, memungkinkan mereka untuk menavigasi ruang dan melakukan tugas-tugas tertentu. Dalam bidang pemrosesan gambar, translasi digunakan untuk memindahkan atau menggeser gambar secara digital, memungkinkan manipulasi gambar yang lebih lanjut.

  • Dalam animasi komputer, translasi digunakan untuk menggerakkan karakter dan objek dalam ruang tiga dimensi.
  • Dalam teknologi manufaktur, translasi digunakan untuk menggerakkan peralatan dan mesin, memungkinkan mereka untuk memproses material dengan presisi tinggi.

Soal Translasi dengan Matriks

Translasi merupakan salah satu transformasi geometri yang memindahkan setiap titik pada suatu bidang sejauh dan arah tertentu. Kita dapat merepresentasikan translasi menggunakan matriks, yang memberikan cara sistematis untuk menghitung posisi titik yang baru setelah ditranslasikan.

Cara Merepresentasikan Translasi Menggunakan Matriks

Untuk merepresentasikan translasi menggunakan matriks, kita perlu menentukan vektor translasi yang menyatakan sejauh dan arah translasi. Vektor translasi ini dapat direpresentasikan sebagai matriks kolom 2×1, dengan elemen pertama menyatakan pergeseran horizontal dan elemen kedua menyatakan pergeseran vertikal.

Misalkan vektor translasi adalah [a, b], maka matriks translasi yang sesuai adalah:

[ a ]
[ b ]

Untuk mentranslasikan titik dengan koordinat [x, y] menggunakan matriks translasi, kita dapat menggunakan operasi perkalian matriks. Kita dapat menuliskan titik [x, y] sebagai matriks kolom 2×1:

[ x ]
[ y ]

Kemudian, perkalian matriks translasi dengan matriks titik menghasilkan matriks kolom 2×1 yang mewakili titik yang ditranslasikan:

[ a ] [ x ] = [ x + a ]
[ b ] [ y ] = [ y + b ]

Dengan demikian, titik [x, y] ditranslasikan menjadi titik [x + a, y + b].

Contoh Soal Translasi dengan Matriks

Misalkan kita ingin mentranslasikan titik A(2, 3) sejauh 4 satuan ke kanan dan 2 satuan ke bawah. Pertama, kita tentukan vektor translasi [4, -2], yang kemudian direpresentasikan sebagai matriks translasi:

[ 4 ]
[ -2 ]

Kemudian, kita kalikan matriks translasi dengan matriks titik A(2, 3):

[ 4 ] [ 2 ] = [ 6 ]
[ -2 ] [ 3 ] = [ 1 ]

Hasilnya adalah titik A’ (6, 1), yang merupakan hasil translasi titik A(2, 3) sejauh 4 satuan ke kanan dan 2 satuan ke bawah.

Read more:  Contoh Soal Saling Lepas: Memahami Konsep Ketergantungan dalam Matematika

Langkah-langkah Penyelesaian Soal Translasi dengan Matriks

  1. Tentukan vektor translasi yang menyatakan sejauh dan arah translasi.
  2. Representasikan vektor translasi sebagai matriks kolom 2×1.
  3. Tuliskan koordinat titik yang akan ditranslasikan sebagai matriks kolom 2×1.
  4. Kalikan matriks translasi dengan matriks titik menggunakan operasi perkalian matriks.
  5. Hasil perkalian matriks merupakan matriks kolom 2×1 yang menyatakan koordinat titik yang ditranslasikan.

Translasi Gabungan

Translasi gabungan merupakan konsep dalam transformasi geometri yang melibatkan dua atau lebih translasi secara berurutan. Bayangkan Anda memindahkan sebuah objek beberapa kali, masing-masing dengan arah dan jarak yang berbeda. Itulah ilustrasi sederhana dari translasi gabungan.

Pengertian Translasi Gabungan

Translasi gabungan adalah hasil dari dua atau lebih translasi yang dilakukan secara berurutan. Setiap translasi akan memindahkan objek ke posisi baru, dan hasil dari translasi gabungan adalah posisi akhir objek setelah semua translasi dilakukan.

Contoh Soal Translasi Gabungan

Berikut adalah contoh soal translasi gabungan yang melibatkan beberapa translasi:

Sebuah titik A(2, 3) ditranslasikan oleh vektor T1 = (3, -1) dan kemudian ditranslasikan lagi oleh vektor T2 = (-2, 4). Tentukan koordinat titik A setelah translasi gabungan!

Langkah-langkah Penyelesaian Soal Translasi Gabungan

Untuk menyelesaikan soal translasi gabungan, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan vektor translasi untuk setiap translasi.
  2. Tambahkan vektor translasi secara berurutan untuk mendapatkan vektor translasi gabungan.
  3. Tambahkan vektor translasi gabungan ke koordinat titik awal untuk mendapatkan koordinat titik akhir.

Dalam contoh soal di atas, vektor translasi gabungan adalah T1 + T2 = (3, -1) + (-2, 4) = (1, 3).

Kemudian, koordinat titik A setelah translasi gabungan adalah A’ = A + (T1 + T2) = (2, 3) + (1, 3) = (3, 6).

Soal Translasi dan Invers

Translasi merupakan salah satu transformasi geometri yang menggeser setiap titik pada bidang ke arah dan jarak tertentu. Setiap translasi memiliki invers, yaitu translasi yang mengembalikan titik ke posisi semula. Invers translasi ini dapat digunakan untuk membalikkan efek translasi yang telah dilakukan.

Konsep Invers Translasi

Invers translasi merupakan translasi yang membatalkan efek translasi awal. Jika translasi awal menggeser titik sejauh (a, b), maka inversnya akan menggeser titik sejauh (-a, -b).

Contoh Soal Invers Translasi

Misalkan titik A(2, 3) ditranslasikan oleh T = (4, -1) menjadi titik A'(6, 2). Tentukan invers translasi T dan hasil translasi A’ oleh invers T.

Langkah-langkah Menentukan Invers Translasi

Untuk menentukan invers translasi, kita perlu memahami bahwa invers translasi merupakan kebalikan dari translasi awal. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Tentukan vektor translasi awal. Dalam contoh di atas, vektor translasi awal adalah T = (4, -1).
  2. Tentukan invers dari vektor translasi awal. Invers dari (a, b) adalah (-a, -b). Dalam contoh ini, invers dari T = (4, -1) adalah T’ = (-4, 1).
  3. Translasikan titik yang telah ditranslasi dengan invers translasi. Dalam contoh ini, A’ ditranslasikan dengan T’ = (-4, 1) sehingga diperoleh A”(2, 3).

Soal Translasi dan Komposisi

Setelah memahami konsep dasar translasi, kita akan melangkah lebih jauh dengan membahas komposisi translasi. Komposisi translasi merupakan gabungan dari dua atau lebih translasi yang dilakukan secara berurutan. Dengan kata lain, objek akan mengalami serangkaian pergeseran berturut-turut.

Konsep Komposisi Translasi

Bayangkan sebuah titik yang pertama kali digeser sejauh 3 satuan ke kanan dan kemudian digeser 2 satuan ke atas. Komposisi translasi ini menunjukkan bahwa titik tersebut mengalami dua translasi secara berurutan, yaitu translasi pertama ke kanan dan translasi kedua ke atas.

Contoh Soal Komposisi Translasi

Misalkan kita memiliki titik A(2, 1) yang akan ditranslasikan oleh translasi T1 = (4, -2) dan kemudian ditranslasikan lagi oleh translasi T2 = (-1, 3). Bagaimana posisi titik A setelah mengalami kedua translasi tersebut?

Langkah-langkah Menyelesaikan Soal Komposisi Translasi

  • Tentukan hasil translasi pertama.
  • Gunakan hasil translasi pertama sebagai titik awal untuk translasi kedua.
  • Tentukan hasil translasi kedua.

Dalam contoh soal sebelumnya, hasil translasi pertama T1(A) = (2 + 4, 1 – 2) = (6, -1). Kemudian, hasil translasi kedua T2(T1(A)) = (6 – 1, -1 + 3) = (5, 2). Jadi, posisi titik A setelah mengalami kedua translasi adalah (5, 2).

Soal Translasi dan Transformasi Lainnya: Contoh Soal Transformasi Geometri Translasi

Setelah memahami translasi, kita bisa menjelajahi bagaimana translasi berkaitan dengan transformasi geometri lainnya, seperti rotasi, refleksi, dan dilatasi. Keempat transformasi ini membentuk dasar geometri transformasi, yang mempelajari perubahan bentuk dan posisi objek geometri.

Hubungan Translasi dengan Transformasi Geometri Lainnya

Translasi, rotasi, refleksi, dan dilatasi memiliki hubungan yang erat. Masing-masing transformasi mengubah posisi dan/atau ukuran objek geometri, tetapi dengan cara yang berbeda:

  • Translasi: Menggeser objek ke arah tertentu tanpa mengubah bentuk atau ukurannya.
  • Rotasi: Memutar objek di sekitar titik tetap (pusat rotasi) dengan sudut tertentu. Bentuk dan ukuran objek tetap sama, tetapi orientasinya berubah.
  • Refleksi: Mencerminkan objek terhadap garis (sumbu refleksi). Bentuk objek tetap sama, tetapi posisi dan orientasinya berubah.
  • Dilatasi: Memperbesar atau memperkecil objek dengan faktor skala tertentu. Bentuk objek tetap sama, tetapi ukurannya berubah.

Contoh Soal Gabungan Translasi dan Rotasi

Berikut contoh soal yang menggabungkan translasi dan rotasi:

Sebuah segitiga ABC dengan titik A (1, 2), B (3, 1), dan C (2, 4) ditranslasikan 2 satuan ke kanan dan 3 satuan ke atas. Kemudian, segitiga tersebut dirotasi 90 derajat berlawanan arah jarum jam dengan pusat rotasi di titik (0, 0). Tentukan koordinat titik-titik segitiga ABC setelah kedua transformasi tersebut!

Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Translasi:
    • Tambahkan 2 ke koordinat x dan 3 ke koordinat y setiap titik segitiga.
    • Maka, titik A’ (1 + 2, 2 + 3) = (3, 5), B’ (3 + 2, 1 + 3) = (5, 4), dan C’ (2 + 2, 4 + 3) = (4, 7).
  2. Rotasi:
    • Gunakan rumus rotasi 90 derajat berlawanan arah jarum jam: (x’, y’) = (-y, x).
    • Maka, titik A” (-5, 3), B” (-4, 5), dan C” (-7, 4).

Jadi, koordinat titik-titik segitiga ABC setelah kedua transformasi tersebut adalah A” (-5, 3), B” (-4, 5), dan C” (-7, 4).

Ringkasan Akhir

Dengan memahami konsep translasi, kita dapat lebih mudah menganalisis dan menyelesaikan berbagai permasalahan geometri. Translasi juga memiliki aplikasi luas dalam bidang-bidang seperti arsitektur, desain, dan teknologi, yang menunjukkan pentingnya mempelajari konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.