Makalah sejarah kerajaan sriwijaya – Bayangkan sebuah kerajaan maritim yang megah, menguasai jalur perdagangan internasional di Asia Tenggara, dan menyebarkan pengaruh budayanya hingga ke pelosok Nusantara. Kerajaan Sriwijaya, itulah nama kerajaan agung yang pernah berjaya di masa lampau. Jejak kejayaan Sriwijaya masih terasa hingga saat ini, terukir dalam prasasti, artefak, dan situs sejarah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Makalah ini akan mengupas tuntas perjalanan sejarah Kerajaan Sriwijaya, mulai dari asal usul dan berdirinya, wilayah kekuasaan, sistem politik dan pemerintahan, ekonomi dan perdagangan, agama dan budaya, hubungan internasional, hingga kemunduran dan kejatuhannya. Kita akan menjelajahi bagaimana Sriwijaya membangun kejayaan dan meninggalkan warisan budaya yang begitu berharga bagi peradaban Indonesia.
Letak dan Luas Wilayah Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang memiliki pengaruh besar di Asia Tenggara pada masa lalu. Wilayah kekuasaannya meliputi berbagai wilayah, baik di daratan maupun di lautan. Untuk mengetahui lebih detail mengenai letak dan luas wilayah Kerajaan Sriwijaya, mari kita bahas berdasarkan sumber sejarah dan bukti-bukti arkeologis.
Identifikasi Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Identifikasi wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya didasarkan pada berbagai sumber sejarah, seperti prasasti, catatan perjalanan para pelancong, dan catatan sejarah dari negara-negara lain. Berdasarkan sumber-sumber tersebut, wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya meliputi:
- Sumatra: Sebagai pusat kerajaan, Sriwijaya menguasai wilayah Sumatera, khususnya di bagian selatan dan timur. Ibu kota kerajaan berada di Palembang, yang terletak di muara Sungai Musi.
- Semenanjung Malaya: Bukti arkeologis dan catatan sejarah menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki pengaruh yang kuat di Semenanjung Malaya. Beberapa prasasti yang ditemukan di wilayah ini menunjukkan bahwa Sriwijaya mengendalikan jalur perdagangan penting di Selat Malaka.
- Pulau Jawa: Wilayah kekuasaan Sriwijaya juga mencakup beberapa wilayah di Pulau Jawa, khususnya di bagian barat. Bukti-bukti arkeologis dan catatan sejarah menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki pengaruh yang kuat di wilayah ini.
- Kepulauan Sunda Kecil: Wilayah kekuasaan Sriwijaya juga meluas ke Kepulauan Sunda Kecil. Beberapa prasasti yang ditemukan di wilayah ini menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki pengaruh yang kuat di wilayah ini.
- Kamboja: Bukti-bukti arkeologis dan catatan sejarah menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki pengaruh yang kuat di Kamboja. Beberapa prasasti yang ditemukan di wilayah ini menunjukkan bahwa Sriwijaya mengendalikan jalur perdagangan penting di wilayah ini.
- Thailand: Wilayah kekuasaan Sriwijaya juga mencakup beberapa wilayah di Thailand, khususnya di bagian selatan. Bukti-bukti arkeologis dan catatan sejarah menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki pengaruh yang kuat di wilayah ini.
Peta Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Peta wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya menunjukkan bahwa kerajaan ini menguasai wilayah yang sangat luas. Wilayah kekuasaan Sriwijaya meliputi sebagian besar wilayah Sumatera, Semenanjung Malaya, Pulau Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Kamboja, dan Thailand.
Peta wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dapat membantu kita untuk memahami bagaimana kerajaan ini mengendalikan jalur perdagangan penting di Asia Tenggara dan bagaimana pengaruhnya meluas ke berbagai wilayah.
Pengaruh Letak Geografis terhadap Perkembangan Kerajaan Sriwijaya
Letak geografis Kerajaan Sriwijaya sangat strategis. Kerajaan ini terletak di jalur perdagangan laut yang menghubungkan India, Cina, dan negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini memungkinkan Sriwijaya untuk mengendalikan perdagangan laut dan menjadi pusat perdagangan penting di Asia Tenggara. Letak geografis Sriwijaya juga memungkinkan kerajaan ini untuk berkembang pesat dan mencapai puncak kejayaannya.
Berikut adalah beberapa pengaruh letak geografis terhadap perkembangan Kerajaan Sriwijaya:
- Jalur Perdagangan Laut: Letak Sriwijaya di jalur perdagangan laut yang menghubungkan India, Cina, dan negara-negara di Asia Tenggara memungkinkan kerajaan ini untuk mengendalikan perdagangan laut dan menjadi pusat perdagangan penting di Asia Tenggara. Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut yang penting, seperti Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa.
- Sumber Daya Alam: Sriwijaya memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti kayu, rempah-rempah, dan hasil laut. Sumber daya alam ini memungkinkan Sriwijaya untuk mengembangkan perdagangan dan ekonomi.
- Strategi Pertahanan: Letak Sriwijaya di muara Sungai Musi memungkinkan kerajaan ini untuk membangun benteng pertahanan yang kuat. Benteng ini berfungsi untuk melindungi kerajaan dari serangan musuh. Letak Sriwijaya di jalur perdagangan laut juga memungkinkan kerajaan ini untuk mengendalikan pergerakan kapal musuh.
Ekonomi dan Perdagangan Kerajaan Sriwijaya: Makalah Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang kuat dan makmur. Keberhasilannya tak lepas dari peran penting ekonomi dan perdagangan yang menjadi tulang punggung kekuatannya. Keberadaan Sriwijaya di jalur perdagangan internasional, terutama jalur rempah-rempah, menjadikan kerajaan ini sebagai pusat perdagangan dan pusat peradaban yang berpengaruh di Asia Tenggara.
Sumber Pendapatan Kerajaan Sriwijaya, Makalah sejarah kerajaan sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya memiliki beberapa sumber pendapatan yang menopang perekonomiannya, yaitu:
- Pajak Perdagangan: Sriwijaya memungut pajak dari kapal-kapal dagang yang melintasi perairan wilayahnya. Hal ini menjadi sumber pendapatan utama kerajaan, mengingat letak geografis Sriwijaya yang strategis di jalur perdagangan internasional.
- Bea Cukai: Selain pajak perdagangan, Sriwijaya juga memungut bea cukai dari barang-barang yang diperdagangkan di pelabuhan-pelabuhannya. Bea cukai ini menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi kerajaan.
- Hasil Bumi: Sriwijaya memiliki wilayah yang subur dan menghasilkan berbagai komoditas pertanian seperti beras, buah-buahan, dan rempah-rempah. Hasil bumi ini menjadi sumber pendapatan yang penting bagi kerajaan, baik untuk konsumsi internal maupun ekspor.
- Pertambangan: Wilayah Sriwijaya juga kaya akan sumber daya alam, seperti emas, timah, dan batu bara. Eksploitasi sumber daya alam ini menjadi sumber pendapatan tambahan yang penting bagi kerajaan.
Komoditas Perdagangan Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya dikenal sebagai pusat perdagangan berbagai komoditas, terutama:
- Rempah-rempah: Sriwijaya merupakan penghasil dan pengekspor utama rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan kayu manis. Rempah-rempah ini sangat diminati di dunia, terutama di wilayah Eropa dan Timur Tengah.
- Kayu Manis: Kayu manis merupakan salah satu komoditas utama yang diperdagangkan oleh Sriwijaya. Kayu manis ini digunakan sebagai bumbu masak, obat-obatan, dan bahan baku parfum.
- Emas dan Perak: Sriwijaya memiliki tambang emas dan perak yang menghasilkan logam mulia ini dalam jumlah yang cukup besar. Emas dan perak ini menjadi komoditas perdagangan penting yang diperdagangkan ke berbagai wilayah di Asia dan dunia.
- Batu Permata: Sriwijaya juga menghasilkan berbagai jenis batu permata, seperti batu akik, batu giok, dan batu safir. Batu permata ini menjadi komoditas perdagangan yang mewah dan bernilai tinggi.
- Barang-barang Kerajinan: Sriwijaya juga terkenal dengan kerajinan tangannya, seperti perhiasan, senjata, dan patung. Barang-barang kerajinan ini menjadi komoditas perdagangan yang diminati oleh para pedagang dari berbagai wilayah.
Bukti Sejarah Pentingnya Perdagangan Bagi Kerajaan Sriwijaya
Pentingnya perdagangan bagi Kerajaan Sriwijaya dapat dilihat dari berbagai bukti sejarah, antara lain:
- Sumber Literatur: Berbagai sumber literatur, seperti prasasti, catatan perjalanan, dan kitab sejarah, menyebutkan tentang pentingnya perdagangan bagi Kerajaan Sriwijaya. Contohnya, prasasti Kedukan Bukit (683 M) menyebutkan tentang pembangunan pelabuhan dan pusat perdagangan di Palembang.
- Penemuan Arkeologis: Penemuan arkeologis di wilayah Sriwijaya, seperti tembikar, perhiasan, dan koin, menunjukkan bukti adanya perdagangan internasional yang aktif di masa kerajaan ini. Temuan ini berasal dari berbagai wilayah di Asia, Eropa, dan Timur Tengah, menunjukkan luasnya jaringan perdagangan Sriwijaya.
- Lokasi Strategis: Letak geografis Sriwijaya yang strategis di jalur perdagangan internasional, terutama jalur rempah-rempah, menjadi faktor utama yang mendorong berkembangnya perdagangan di kerajaan ini. Sriwijaya menguasai Selat Malaka, jalur laut yang menghubungkan India, Cina, dan wilayah Asia Tenggara lainnya.
Hubungan Internasional Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya, sebagai pusat perdagangan dan kekuatan maritim di Asia Tenggara, menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan yang erat dengan kerajaan-kerajaan lain di wilayah tersebut. Hubungan ini tidak hanya membentuk peta politik regional, tetapi juga berperan dalam penyebaran budaya, agama, dan pengetahuan.
Hubungan Diplomatik Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan-Kerajaan Lain
Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di Asia Tenggara, seperti:
- Kerajaan Champa (Vietnam): Sriwijaya memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan Champa. Hubungan ini ditandai dengan pertukaran utusan, perdagangan, dan perkawinan. Bahkan, beberapa prasasti di Champa menyebutkan hubungan erat dengan Sriwijaya.
- Kerajaan Jawa (Indonesia): Hubungan Sriwijaya dengan Jawa sangat kompleks. Pada awalnya, Sriwijaya memiliki pengaruh kuat di Jawa, tetapi kemudian hubungan kedua kerajaan ini mengalami pasang surut. Beberapa prasasti di Jawa menyebutkan hubungan erat dengan Sriwijaya, seperti Prasasti Canggal yang memuat nama raja Sriwijaya, Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
- Kerajaan Khmer (Kamboja): Sriwijaya juga memiliki hubungan diplomatik dengan Khmer. Hubungan ini ditandai dengan pertukaran utusan, perdagangan, dan perkawinan. Beberapa prasasti di Kamboja menyebutkan hubungan erat dengan Sriwijaya, seperti Prasasti Kulen yang memuat nama raja Sriwijaya, Balaputradewa.
- Kerajaan Sailendra (Indonesia): Hubungan Sriwijaya dengan Sailendra sangat erat. Kedua kerajaan ini memiliki hubungan keluarga, perdagangan, dan budaya. Bahkan, beberapa prasasti menyebutkan bahwa Sailendra merupakan bagian dari kerajaan Sriwijaya.
- Kerajaan China (Tiongkok): Sriwijaya juga menjalin hubungan diplomatik dengan China. Hubungan ini ditandai dengan pertukaran utusan, perdagangan, dan budaya. Beberapa catatan sejarah China menyebutkan hubungan erat dengan Sriwijaya, seperti catatan Dinasti Tang yang memuat nama raja Sriwijaya, Sri Maharaja Dharmasetu.
Pengaruh Kerajaan Sriwijaya terhadap Kerajaan-Kerajaan Lain
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh yang besar terhadap kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya. Pengaruh tersebut antara lain:
- Pengaruh Politik: Sriwijaya berhasil mengendalikan jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara, yang memberikan pengaruh besar terhadap politik regional. Kerajaan ini bahkan mampu menguasai beberapa kerajaan di wilayah tersebut.
- Pengaruh Ekonomi: Sriwijaya merupakan pusat perdagangan maritim di Asia Tenggara. Keberadaan Sriwijaya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, terutama di bidang perdagangan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.
- Pengaruh Budaya: Sriwijaya merupakan pusat penyebaran agama Buddha Mahayana di Asia Tenggara. Budaya Sriwijaya, termasuk bahasa, seni, dan arsitektur, menyebar ke kerajaan-kerajaan lain di wilayah tersebut.
Tabel Hubungan Diplomatik Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan | Hubungan | Keterangan |
---|---|---|
Champa | Diplomatik dan Perdagangan | Pertukaran utusan, perdagangan, dan perkawinan |
Jawa | Diplomatik dan Militer | Hubungan kompleks, termasuk pengaruh Sriwijaya di Jawa |
Khmer | Diplomatik dan Perdagangan | Pertukaran utusan, perdagangan, dan perkawinan |
Sailendra | Keluarga, Perdagangan, dan Budaya | Hubungan erat, Sailendra mungkin bagian dari Sriwijaya |
China | Diplomatik dan Perdagangan | Pertukaran utusan, perdagangan, dan budaya |
Warisan dan Pengaruh Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya, yang pernah menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13, meninggalkan warisan budaya yang kaya dan berpengaruh. Keberadaannya meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia, bahkan hingga saat ini. Mari kita telusuri warisan dan pengaruh kerajaan maritim yang gemilang ini.
Warisan Budaya Kerajaan Sriwijaya
Warisan budaya Kerajaan Sriwijaya terukir dalam berbagai bentuk, mulai dari situs arkeologi hingga seni dan tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Berikut beberapa contohnya:
- Situs Arkeologi: Beberapa situs arkeologi yang membuktikan keberadaan Kerajaan Sriwijaya dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Candi Muara Takus di Riau, Candi Borobudur di Jawa Tengah, dan Kota Kapur di Bangka Belitung. Situs-situs ini menyimpan artefak dan struktur bangunan yang mencerminkan kejayaan Sriwijaya di masa lampau.
- Seni dan Arsitektur: Kerajaan Sriwijaya dikenal dengan seni arsitekturnya yang megah, seperti candi-candi yang dibangun dengan batu bata dan dihiasi dengan relief-relief yang indah. Candi Muara Takus, misalnya, merupakan contoh nyata dari seni arsitektur Sriwijaya yang menggabungkan pengaruh budaya India dan lokal.
- Tradisi dan Kebudayaan: Beberapa tradisi dan kebudayaan di Indonesia, seperti tradisi perahu naga dan upacara keagamaan tertentu, diyakini memiliki akar sejarah yang terkait dengan Kerajaan Sriwijaya. Pengaruh ini dapat terlihat dalam bentuk ritual, lagu, dan tarian yang masih dilestarikan di beberapa daerah.
Pengaruh Kerajaan Sriwijaya terhadap Sejarah dan Kebudayaan Indonesia
Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan sejarah dan kebudayaan di Indonesia. Berikut beberapa aspek yang dipengaruhi oleh kerajaan maritim ini:
- Perkembangan Agama Buddha: Sriwijaya merupakan pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara. Banyak biksu dan cendekiawan Buddha dari India datang ke Sriwijaya untuk belajar dan menyebarkan ajaran mereka. Hal ini menjadikan Sriwijaya sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara.
- Perkembangan Perdagangan: Sriwijaya memainkan peran penting dalam perdagangan internasional pada masa itu. Letaknya yang strategis di Selat Malaka menjadikan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan maritim yang menghubungkan India, Cina, dan negara-negara di Asia Tenggara. Perkembangan perdagangan ini membawa pengaruh besar terhadap perekonomian dan kebudayaan di Nusantara.
- Pengaruh Budaya: Kontak budaya dengan berbagai bangsa melalui perdagangan dan penyebaran agama Buddha memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kebudayaan di Nusantara. Seni, arsitektur, bahasa, dan tradisi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan pengaruh budaya Sriwijaya.
Contoh Situs Sejarah dan Artefak Kerajaan Sriwijaya
Berikut beberapa contoh situs sejarah dan artefak Kerajaan Sriwijaya yang dapat dikunjungi:
- Candi Muara Takus (Riau): Candi ini merupakan contoh nyata dari seni arsitektur Sriwijaya yang menggabungkan pengaruh budaya India dan lokal. Di sini, pengunjung dapat melihat relief-relief yang indah dan mempelajari sejarah pembangunan candi tersebut.
- Kota Kapur (Bangka Belitung): Situs ini merupakan bekas ibukota Kerajaan Sriwijaya yang menyimpan berbagai artefak, seperti prasasti, patung, dan perhiasan. Pengunjung dapat merasakan suasana kehidupan di masa lampau melalui situs ini.
- Museum Nasional Indonesia (Jakarta): Museum ini menyimpan berbagai artefak dari Kerajaan Sriwijaya, seperti prasasti, patung, dan perhiasan. Pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan kebudayaan Kerajaan Sriwijaya di museum ini.
Penelitian dan Penemuan Terbaru tentang Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya, yang pernah menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan maritim di Asia Tenggara, telah memikat para sejarawan dan arkeolog selama berabad-abad. Meskipun banyak yang telah diketahui tentang kerajaan ini, penelitian dan penemuan terbaru telah membuka lembaran baru dalam pemahaman kita tentang Sriwijaya, mengungkap fakta-fakta menarik dan memperkaya pengetahuan kita tentang sejarah dan kebesaran kerajaan ini.
Penemuan Situs Arkeologi Baru
Penelitian arkeologi baru-baru ini telah mengungkap situs-situs penting yang memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan budaya di Sriwijaya. Salah satu penemuan penting adalah situs di Muara Takus, Riau, yang merupakan pusat keagamaan dan perdagangan Sriwijaya. Penggalian di situs ini telah mengungkap sisa-sisa bangunan keagamaan, prasasti, dan artefak yang menunjukkan hubungan erat antara Sriwijaya dengan India dan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara.
Bukti Baru tentang Sistem Perdagangan
Penemuan artefak dan tembikar di berbagai situs arkeologi di Sumatera dan Semenanjung Malaya telah memberikan bukti baru tentang sistem perdagangan Sriwijaya. Temuan ini menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki jaringan perdagangan yang luas, menghubungkan berbagai wilayah di Asia Tenggara, India, Tiongkok, dan bahkan Afrika. Tembikar dari Tiongkok dan India yang ditemukan di situs-situs Sriwijaya menunjukkan hubungan perdagangan yang erat antara kerajaan ini dengan negara-negara lain di Asia.
Prasasti dan Inskripsi yang Mengungkap Rahasia
Penemuan prasasti dan inskripsi baru telah memberikan informasi penting tentang politik, pemerintahan, dan agama di Sriwijaya. Salah satu prasasti penting adalah Prasasti Kedukan Bukit, yang memuat catatan tentang pendirian kerajaan Sriwijaya dan peranan pentingnya dalam perdagangan maritim. Prasasti ini juga menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki sistem pemerintahan yang kuat dan terorganisir.
Analisis Genetik dan Biologi
Penelitian terbaru telah menggunakan analisis genetik dan biologi untuk mempelajari sejarah dan migrasi penduduk Sriwijaya. Analisis ini menunjukkan bahwa penduduk Sriwijaya memiliki hubungan genetik yang kuat dengan penduduk Asia Tenggara lainnya, India, dan Tiongkok. Hasil penelitian ini membantu kita memahami lebih dalam tentang asal-usul penduduk Sriwijaya dan interaksi mereka dengan kelompok etnis lain di Asia.
Peranan Kerajaan Sriwijaya dalam Sejarah Indonesia
Kerajaan Sriwijaya, yang berkembang pesat di Sumatera pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi, memainkan peran penting dalam membentuk sejarah dan identitas nasional Indonesia. Sriwijaya bukan hanya sebuah kerajaan maritim yang kuat, tetapi juga pusat pembelajaran dan kebudayaan yang berpengaruh di wilayah Nusantara. Jejak peradaban Sriwijaya masih dapat kita lihat hingga saat ini, baik dalam bentuk prasasti, artefak, maupun pengaruhnya terhadap perkembangan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Peran Kerajaan Sriwijaya dalam Membangun Identitas Nasional Indonesia
Sriwijaya, sebagai kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan internasional, berperan penting dalam mempromosikan budaya dan nilai-nilai Indonesia ke dunia luar. Melalui interaksi dengan berbagai bangsa, Sriwijaya menjembatani pertukaran budaya, pengetahuan, dan teknologi, yang pada akhirnya membentuk karakter bangsa Indonesia yang multikultural dan toleran. Pengaruh Sriwijaya dalam penyebaran agama Buddha di Nusantara juga menjadi salah satu faktor penting dalam membentuk identitas nasional Indonesia.
Pengaruh Kerajaan Sriwijaya terhadap Perkembangan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia
Sriwijaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sebagai pusat pembelajaran dan kebudayaan, Sriwijaya melahirkan para cendekiawan dan seniman yang menyebarkan ilmu pengetahuan dan seni ke berbagai wilayah Nusantara. Pengaruh ini terlihat dalam bentuk arsitektur candi, seni pahat, dan sistem pemerintahan yang diadopsi oleh kerajaan-kerajaan di Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Hubungan Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia
Kerajaan | Hubungan | Keterangan |
---|---|---|
Kerajaan Tarumanagara | Hubungan dagang dan diplomatik | Terlihat dari prasasti Ciaruteun yang menyebutkan hubungan baik antara kedua kerajaan. |
Kerajaan Sailendra | Hubungan erat dan saling pengaruh | Kerajaan Sailendra di Jawa Tengah memiliki hubungan erat dengan Sriwijaya, terlihat dari pembangunan candi-candi seperti Borobudur dan Prambanan yang menunjukkan pengaruh seni dan budaya Sriwijaya. |
Kerajaan Mataram Kuno | Persaingan dan pengaruh | Sriwijaya dan Mataram Kuno bersaing dalam memperebutkan pengaruh di Jawa, namun keduanya juga saling mempengaruhi dalam hal budaya dan pemerintahan. |
Kerajaan Kutai | Hubungan dagang dan pengaruh budaya | Sriwijaya memiliki hubungan dagang dengan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, yang terlihat dari penemuan artefak Sriwijaya di wilayah tersebut. |
Kerajaan Majapahit | Penerus pengaruh Sriwijaya | Majapahit, sebagai kerajaan besar di Jawa Timur, mewarisi pengaruh Sriwijaya dalam hal budaya, pemerintahan, dan perdagangan maritim. |
Kesimpulan
Perjalanan panjang Kerajaan Sriwijaya, dengan segala pasang surutnya, telah memberikan pelajaran berharga bagi kita. Kehebatan Sriwijaya dalam mengelola perdagangan, menyebarkan pengaruh budaya, dan membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, patut menjadi inspirasi bagi generasi masa kini. Warisan Sriwijaya, seperti candi, prasasti, dan artefak, menjadi bukti nyata kejayaan masa lampau dan pengingat bagi kita untuk terus melestarikan budaya dan sejarah bangsa.