Pengertian Dari Prototype Dalam Ilmu Desain

No comments
Pengertian dari prototype dalam ilmu desain

Pengertian dari prototype dalam ilmu desain – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sebuah produk atau aplikasi yang canggih tercipta? Di balik desain yang memukau dan fungsionalitas yang sempurna, terdapat proses panjang yang melibatkan prototype. Prototype dalam ilmu desain adalah seperti sketsa awal yang memungkinkan desainer untuk menguji ide dan konsep mereka sebelum diimplementasikan secara penuh. Bayangkan prototype sebagai model mini dari produk akhir yang dapat dipegang, diuji, dan diubah sebelum investasi besar dilakukan.

Prototype merupakan alat penting dalam dunia desain, karena memungkinkan para desainer untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan desain, mendapatkan umpan balik dari pengguna, dan mengoptimalkan hasil akhir. Prototype dapat berupa model fisik, gambar, atau bahkan simulasi digital yang meniru fungsi dan tampilan produk atau layanan. Mari kita bahas lebih dalam tentang prototype dan perannya dalam dunia desain.

Jenis-Jenis Prototype

Prototype mean does definition meaning acronymsandslang stands aircraft limited working single edition version demonstration purposes testing device used other

Prototype adalah representasi awal dari suatu produk atau sistem yang dirancang untuk menguji ide, menguji coba fungsi, dan mengumpulkan umpan balik dari pengguna. Prototype memungkinkan desainer dan pengembang untuk melihat bagaimana produk atau sistem akan bekerja di dunia nyata sebelum investasi waktu dan sumber daya yang besar dalam pengembangan penuh. Prototype dapat dibuat dengan berbagai cara, mulai dari sketsa tangan sederhana hingga model interaktif yang kompleks.

Read more:  Menguak Rahasia Menghitung Abjad dalam Bahasa Indonesia

Ada berbagai jenis prototype yang digunakan dalam desain, masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda.

Prototype Low-Fidelity, Pengertian dari prototype dalam ilmu desain

Prototype low-fidelity adalah representasi sederhana dari produk atau sistem yang menekankan pada struktur dan alur informasi, bukan pada tampilan visual. Prototype low-fidelity biasanya dibuat dengan cepat dan murah, menggunakan alat sederhana seperti kertas, pensil, atau perangkat lunak prototyping sederhana.

  • Sketsa tangan: Sketsa tangan adalah prototype low-fidelity yang paling sederhana. Sketsa ini dibuat dengan tangan, menggunakan pensil, pena, atau spidol. Sketsa tangan sering digunakan untuk menguji ide awal dan mengkomunikasikan konsep kepada anggota tim lainnya.
  • Storyboard: Storyboard adalah serangkaian gambar yang menggambarkan alur interaksi pengguna dengan produk atau sistem. Storyboard digunakan untuk menguji urutan interaksi dan memastikan bahwa alur pengguna mudah dipahami.
  • Wireframe: Wireframe adalah prototype low-fidelity yang menunjukkan tata letak dan struktur elemen antarmuka pengguna. Wireframe biasanya dibuat menggunakan perangkat lunak sederhana seperti Balsamiq atau Sketch.

Contoh konkret untuk prototype low-fidelity adalah sketsa tangan untuk aplikasi e-commerce yang menunjukkan alur pembelian produk. Sketsa ini dapat menunjukkan halaman utama, halaman produk, keranjang belanja, dan halaman checkout.

Prototype Mid-Fidelity

Prototype mid-fidelity adalah representasi produk atau sistem yang lebih detail daripada prototype low-fidelity. Prototype mid-fidelity biasanya dibuat dengan menggunakan perangkat lunak prototyping yang lebih canggih, seperti Figma atau Adobe XD. Prototype mid-fidelity menyertakan lebih banyak detail visual dan interaksi, tetapi masih belum lengkap.

  • Mockup: Mockup adalah prototype mid-fidelity yang menunjukkan tampilan dan tata letak antarmuka pengguna. Mockup biasanya dibuat menggunakan perangkat lunak desain grafis dan menyertakan elemen visual seperti gambar, teks, dan warna.
  • Prototyping interaktif: Prototyping interaktif adalah prototype mid-fidelity yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan produk atau sistem. Prototyping interaktif biasanya dibuat menggunakan perangkat lunak prototyping yang memungkinkan pengguna untuk mengklik, menggeser, dan memasukkan data.
Read more:  Fakultas Seni: Menggali Kreativitas dan Ekspresi Manusia

Contoh konkret untuk prototype mid-fidelity adalah mockup untuk aplikasi e-commerce yang menunjukkan halaman produk dengan gambar, deskripsi, dan tombol “Tambahkan ke Keranjang”. Mockup ini dapat menyertakan interaksi sederhana seperti mengklik tombol “Tambahkan ke Keranjang” untuk menambahkan produk ke keranjang belanja.

Prototype High-Fidelity

Prototype high-fidelity adalah representasi produk atau sistem yang hampir mirip dengan produk akhir. Prototype high-fidelity biasanya dibuat dengan menggunakan perangkat lunak prototyping yang canggih, seperti InVision Studio atau Adobe After Effects. Prototype high-fidelity menyertakan semua detail visual dan interaksi, serta fungsionalitas yang lengkap.

  • Prototyping interaktif yang lengkap: Prototyping interaktif yang lengkap adalah prototype high-fidelity yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan produk atau sistem dengan cara yang hampir sama seperti produk akhir. Prototyping interaktif yang lengkap biasanya dibuat menggunakan perangkat lunak prototyping yang memungkinkan pengguna untuk mengklik, menggeser, memasukkan data, dan berinteraksi dengan elemen antarmuka pengguna lainnya.
  • Prototype berbasis kode: Prototype berbasis kode adalah prototype high-fidelity yang dibuat dengan menggunakan kode yang sama dengan produk akhir. Prototype berbasis kode memungkinkan desainer dan pengembang untuk menguji fungsionalitas produk dan mengidentifikasi masalah sebelum pengembangan penuh.
Read more:  Pengertian Manajemen Pemasaran Dalam Ilmu Pemasaran

Contoh konkret untuk prototype high-fidelity adalah prototype interaktif untuk aplikasi e-commerce yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi berbagai kategori produk, menambahkan produk ke keranjang belanja, dan menyelesaikan pembelian. Prototype ini dapat dibuat dengan menggunakan perangkat lunak prototyping yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan semua elemen antarmuka pengguna, seperti tombol, menu, dan formulir.

Tabel Jenis-Jenis Prototype

Jenis Prototype Karakteristik Kegunaan
Low-Fidelity Sederhana, cepat, murah Menguji ide awal, mengkomunikasikan konsep
Mid-Fidelity Lebih detail, menyertakan interaksi Menguji alur pengguna, menguji desain visual
High-Fidelity Hampir mirip dengan produk akhir, fungsionalitas lengkap Menguji fungsionalitas, mengumpulkan umpan balik pengguna

Ulasan Penutup: Pengertian Dari Prototype Dalam Ilmu Desain

Pengertian dari prototype dalam ilmu desain

Dalam dunia desain yang dinamis, prototype menjadi jembatan penting antara ide dan realitas. Dengan memahami konsep, jenis, dan manfaat prototype, desainer dapat menciptakan produk dan layanan yang inovatif, memenuhi kebutuhan pengguna, dan mencapai tujuan desain yang lebih efektif. Prototype bukan hanya sekadar model awal, tetapi juga representasi dari proses kreatif dan kolaboratif yang terus berkembang.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.