Jakarta, newcomerscuerna.org – Listrik statis adalah suatu fenomena listrik yang terjadi ketika partikel bermuatan listrik tidak mengalir atau tetap. Listrik statis dapat terjadi karena adanya perpindahan muatan listrik antara dua benda yang saling bergesekan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian listrik statis dan 4 teori atom yang berbeda-beda.
Pengertian Listrik Statis
Listrik statis terbentuk ketika benda-benda yang beraliran listrik saling berpautan tanpa sumber listrik, sehingga muatan listrik dalam jumlah tertentu tidak mengalir atau tetap. Dengan kata lain, item ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan proton dan elektron tanpa menggunakan pembangkit listrik.
Perbedaan Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Perbedaan utama antara listrik statis dan listrik dinamis adalah bahwa listrik statis tidak mengalir, sedangkan listrik dinamis mengalir. Listrik statis terjadi karena gesekan atau gosokan dua benda yang berbeda, sehingga muatan listriknya tidak bergerak dan tetap di permukaan benda. Contoh listrik statis adalah ketika menggosok balon ke rambut dan menempel di dinding.
Listrik dinamis, di sisi lain, terjadi karena adanya arus listrik searah dan arus listrik bolak-balik. Listrik dinamis dapat mengalir dalam rangkaian listrik dan digunakan dalam berbagai peralatan listrik seperti lampu, kipas angin, dan televisi.
Dalam listrik statis, muatan listrik tidak bergerak dan tetap di permukaan benda, sedangkan dalam listrik dinamis, muatan listrik bergerak dan mengalir dalam rangkaian listrik. Oleh karena itu, listrik statis tidak dapat digunakan untuk mengalirkan listrik dalam rangkaian, sedangkan listrik dinamis dapat digunakan untuk mengalirkan listrik dalam rangkaian.
4 Teori Atom
1. Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton adalah teori yang dikemukakan oleh John Dalton pada tahun 1803. Menurut Dalton, atom adalah partikel yang tak terbagi dan tidak dapat dipecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Teori ini tidak dapat menjelaskan tentang bagaimana atom sebagai bola pejal bisa menghantarkan arus listrik.
2. Teori Atom Thomson
Teori atom Thomson adalah teori yang dikemukakan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1904. Menurut Thomson, atom seperti bola pejal yang bermuatan positif dengan elektron yang bermuatan negatif tersebar di permukaannya. Teori ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam atom serta tidak adanya lintasan elektron dan tingkat energi.
3. Teori Atom Rutherford
Teori atom Rutherford adalah teori yang dikemukakan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911. Menurut Rutherford, atom seperti tata surya, dengan inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang mengelilinginya. Teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke inti atom.
4. Teori Atom Bohr
Teori atom Bohr adalah teori yang dikemukakan oleh Niels Bohr pada tahun 1913. Menurut Bohr, atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron yang mengelilinginya dalam lintasan yang spesifik. Teori ini dapat menjelaskan spektrum garis atom dan mengatasi beberapa kelemahan teori sebelumnya.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas pengertian listrik statis dan 4 teori atom yang berbeda-beda. Teori atom menjelaskan sifat suatu benda, dan listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap. Dengan memahami listrik statis dan teori atom, kita dapat lebih memahami tentang sifat-sifat materi dan alam semesta.
Referensi: