Purchase artinya dalam bahasa indonesia – Pernahkah Anda bertanya-tanya apa arti “purchase” dalam bahasa Indonesia? Kata ini sering kita temui dalam berbagai konteks, mulai dari berbelanja online hingga transaksi bisnis. “Purchase” merupakan istilah yang menggambarkan proses membeli atau mendapatkan sesuatu dengan imbalan tertentu, baik berupa uang maupun barang lainnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang arti “purchase” dalam bahasa Indonesia, mulai dari definisi, proses, hingga penerapannya dalam dunia bisnis dan kehidupan sehari-hari. Simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Purchase
Kata “purchase” dalam bahasa Inggris memiliki arti “pembelian” atau “membeli” dalam bahasa Indonesia. Kata ini sering digunakan dalam konteks transaksi komersial untuk menunjukkan tindakan memperoleh barang atau jasa dengan imbalan uang atau bentuk pembayaran lainnya.
Contoh Penggunaan Kata “Purchase”
Berikut adalah contoh penggunaan kata “purchase” dalam kalimat bahasa Inggris dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia:
- I made a purchase at the grocery store. (Saya melakukan pembelian di toko kelontong.)
- She purchased a new car last month. (Dia membeli mobil baru bulan lalu.)
Sinonim Kata “Purchase”
Beberapa sinonim dari kata “purchase” dalam bahasa Indonesia antara lain:
- Pembelian
- Pembelian
- Akuisisi
- Perolehan
Proses Purchase
Proses purchase merupakan serangkaian langkah yang dilakukan dalam rangka memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Proses ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari user yang mengajukan permintaan hingga pihak penyedia barang atau jasa. Proses purchase yang efektif dan efisien dapat membantu organisasi dalam memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan dengan harga yang kompetitif dan dalam waktu yang tepat.
Tahapan dalam Proses Purchase
Proses purchase umumnya melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengajuan permintaan hingga pembayaran. Berikut adalah tahapan-tahapan umum dalam proses purchase:
- Pengajuan Permintaan (Request for Purchase): Tahap ini diawali dengan user yang mengajukan permintaan pembelian barang atau jasa kepada pihak yang berwenang. Permintaan ini biasanya disertai dengan spesifikasi kebutuhan, jumlah, dan waktu yang dibutuhkan.
- Penilaian Permintaan (Request Evaluation): Pihak yang berwenang akan mengevaluasi permintaan yang diajukan, termasuk memeriksa kelengkapan dokumen, kesesuaian kebutuhan, dan anggaran yang tersedia.
- Pemilihan Supplier (Supplier Selection): Setelah permintaan disetujui, pihak yang berwenang akan mencari dan memilih supplier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan. Pemilihan supplier biasanya didasarkan pada beberapa faktor, seperti harga, kualitas, reputasi, dan kemampuan pengiriman.
- Negosiasi (Negotiation): Setelah supplier terpilih, pihak yang berwenang akan melakukan negosiasi dengan supplier terkait harga, syarat dan ketentuan, serta waktu pengiriman.
- Pembuatan Purchase Order (PO): Setelah kesepakatan tercapai, pihak yang berwenang akan membuat Purchase Order (PO) yang berisi detail pesanan, termasuk nama supplier, jenis barang atau jasa, jumlah, harga, dan waktu pengiriman.
- Penerimaan Barang atau Jasa (Goods or Service Receipt): Setelah barang atau jasa diterima, user yang mengajukan permintaan akan melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa barang atau jasa yang diterima sesuai dengan PO.
- Pembayaran (Payment): Setelah barang atau jasa diterima dan diverifikasi, pihak yang berwenang akan melakukan pembayaran kepada supplier sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam PO.
Contoh Ilustrasi Proses Purchase
Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh proses purchase untuk pembelian komputer baru di sebuah perusahaan:
- Pengajuan Permintaan: User yang membutuhkan komputer baru mengajukan permintaan pembelian kepada bagian IT dengan menyertakan spesifikasi komputer yang dibutuhkan, seperti jenis processor, RAM, dan hard disk.
- Penilaian Permintaan: Bagian IT mengevaluasi permintaan tersebut dan memastikan bahwa spesifikasi komputer yang diminta sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
- Pemilihan Supplier: Bagian IT melakukan pencarian supplier komputer dan memilih supplier yang menawarkan harga kompetitif, kualitas yang baik, dan reputasi yang terjamin.
- Negosiasi: Bagian IT melakukan negosiasi dengan supplier yang terpilih untuk mendapatkan harga terbaik dan waktu pengiriman yang sesuai.
- Pembuatan Purchase Order: Setelah negosiasi selesai, bagian IT membuat PO yang berisi detail pesanan, termasuk nama supplier, jenis komputer, jumlah, harga, dan waktu pengiriman.
- Penerimaan Barang: Setelah komputer diterima, user yang mengajukan permintaan melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa komputer yang diterima sesuai dengan PO.
- Pembayaran: Setelah komputer diterima dan diverifikasi, bagian keuangan melakukan pembayaran kepada supplier sesuai dengan PO.
Purchase dalam Konteks Bisnis
Purchase atau pembelian merupakan aktivitas fundamental dalam bisnis. Dalam dunia bisnis, pembelian tidak hanya terbatas pada transaksi barang atau jasa, tetapi mencakup proses yang lebih kompleks, mulai dari identifikasi kebutuhan hingga negosiasi dan pembayaran.
Peran Purchase dalam Aktivitas Bisnis, Purchase artinya dalam bahasa indonesia
Purchase memegang peran krusial dalam keberlangsungan bisnis. Purchase yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya, seperti:
- Menjamin Ketersediaan Bahan Baku dan Barang Dagangan: Purchase memastikan perusahaan memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi dan penjualan.
- Menghindari Kehilangan Peluang Bisnis: Purchase yang tepat waktu dan efisien dapat mencegah terhentinya proses produksi atau penjualan akibat kekurangan bahan baku atau barang.
- Mengendalikan Biaya: Purchase yang strategis dapat membantu perusahaan memperoleh bahan baku dan barang dagangan dengan harga yang kompetitif, sehingga dapat menekan biaya operasional.
- Membangun Hubungan Baik dengan Supplier: Purchase yang profesional dan berorientasi pada hubungan jangka panjang dapat membangun kepercayaan dan kolaborasi yang baik dengan supplier.
Jenis Purchase dalam Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis, terdapat berbagai jenis purchase, masing-masing dengan karakteristik dan prosesnya sendiri. Berikut beberapa jenis purchase yang umum dijumpai:
- Purchase Langsung (Direct Purchase): Jenis purchase ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan langsung perusahaan, seperti pembelian bahan baku, barang dagangan, dan peralatan.
- Purchase Tidak Langsung (Indirect Purchase): Jenis purchase ini terkait dengan kebutuhan operasional perusahaan, seperti pembelian perlengkapan kantor, jasa cleaning service, dan biaya perjalanan.
- Purchase Berulang (Recurring Purchase): Jenis purchase ini dilakukan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan rutin, seperti pembelian bahan bakar, tinta printer, dan alat tulis kantor.
- Purchase Proyek (Project Purchase): Jenis purchase ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik proyek tertentu, seperti pembelian peralatan proyek, bahan bangunan, dan jasa konsultasi.
“Purchase merupakan jantung dari setiap bisnis. Keberhasilan sebuah bisnis sangat bergantung pada kemampuannya untuk memperoleh bahan baku dan barang dagangan yang tepat, dengan harga yang kompetitif, dan dengan kualitas yang terjamin.” – [Nama Pakar/Tokoh Bisnis]
Purchase dan Konsumen: Purchase Artinya Dalam Bahasa Indonesia
Purchase atau pembelian merupakan proses penting dalam kehidupan konsumen. Dalam konteks ekonomi, purchase merupakan transaksi yang melibatkan pertukaran barang atau jasa dengan uang. Namun, di balik proses purchase yang sederhana, terdapat berbagai faktor kompleks yang memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli produk atau jasa.
Proses Purchase Konsumen
Proses purchase konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tahap, mulai dari munculnya kebutuhan hingga keputusan akhir untuk membeli. Berikut adalah gambaran umum proses purchase:
- Pengenalan Kebutuhan: Tahap ini dimulai ketika konsumen menyadari adanya kebutuhan atau keinginan untuk memiliki suatu barang atau jasa. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kebutuhan dasar, keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup, atau pengaruh tren dan budaya.
- Pencarian Informasi: Setelah menyadari kebutuhan, konsumen akan mencari informasi tentang produk atau jasa yang ingin dibeli. Informasi ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti iklan, ulasan online, rekomendasi dari teman, atau pengalaman pribadi.
- Evaluasi Alternatif: Konsumen akan membandingkan berbagai pilihan produk atau jasa yang tersedia berdasarkan kriteria tertentu, seperti harga, kualitas, merek, dan fitur. Pada tahap ini, konsumen akan mempertimbangkan berbagai aspek yang penting bagi mereka.
- Keputusan Pembelian: Setelah melalui proses evaluasi, konsumen akan memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Keputusan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti harga, ketersediaan, dan preferensi pribadi.
- Pasca-Pembelian: Setelah pembelian, konsumen akan mengalami tahap pasca-pembelian, yaitu evaluasi terhadap kepuasan mereka terhadap produk atau jasa yang dibeli. Tahap ini sangat penting untuk membangun loyalitas konsumen terhadap suatu merek.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Purchase
Keputusan purchase konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi setiap tahap proses purchase, mulai dari pengenalan kebutuhan hingga keputusan akhir untuk membeli.
- Faktor Internal:
- Kebutuhan dan Keinginan: Kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, merupakan faktor utama yang mendorong konsumen untuk melakukan purchase. Selain itu, keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup, memperoleh kepuasan, atau mengikuti tren juga dapat memengaruhi keputusan pembelian.
- Motivasi: Motivasi merupakan dorongan internal yang mendorong konsumen untuk melakukan purchase. Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi rasional, yang didasarkan pada pertimbangan logis dan praktis, dan motivasi emosional, yang didasarkan pada perasaan dan emosi.
- Persepsi: Persepsi konsumen terhadap suatu produk atau jasa akan memengaruhi keputusan pembelian. Persepsi ini terbentuk melalui pengalaman pribadi, informasi dari berbagai sumber, dan pengaruh sosial.
- Sikap: Sikap konsumen terhadap suatu produk atau jasa dapat memengaruhi keputusan pembelian. Sikap ini dapat terbentuk berdasarkan pengalaman pribadi, informasi dari berbagai sumber, dan pengaruh sosial.
- Gaya Hidup: Gaya hidup konsumen memengaruhi pilihan produk atau jasa yang mereka beli. Gaya hidup ini tercermin dalam kegiatan, hobi, dan nilai-nilai yang dianut oleh konsumen.
- Faktor Eksternal:
- Budaya: Budaya memengaruhi nilai, norma, dan perilaku konsumen. Budaya dapat memengaruhi pilihan produk atau jasa, gaya hidup, dan cara konsumen berbelanja.
- Keluarga: Keluarga merupakan kelompok sosial yang memengaruhi keputusan purchase konsumen. Orang tua, saudara, dan pasangan dapat memberikan pengaruh terhadap pilihan produk atau jasa yang dibeli.
- Kelompok Referensi: Kelompok referensi merupakan kelompok sosial yang memengaruhi keputusan purchase konsumen. Kelompok ini dapat berupa teman, rekan kerja, atau tokoh idola yang memengaruhi gaya hidup dan pilihan produk atau jasa.
- Situasi: Situasi pembelian dapat memengaruhi keputusan purchase konsumen. Situasi ini dapat berupa keadaan darurat, musim tertentu, atau suasana hati konsumen.
- Faktor Ekonomi: Kondisi ekonomi, seperti pendapatan, inflasi, dan tingkat suku bunga, dapat memengaruhi kemampuan dan keinginan konsumen untuk melakukan purchase.
Contoh Purchase dalam Kehidupan Sehari-hari
Proses purchase terjadi di berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh purchase yang dilakukan konsumen:
- Pembelian kebutuhan pokok: Konsumen melakukan purchase untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Contohnya, membeli beras, sayur mayur, susu, dan pakaian di supermarket.
- Pembelian barang elektronik: Konsumen melakukan purchase untuk mendapatkan barang elektronik, seperti smartphone, laptop, televisi, dan kulkas. Contohnya, membeli smartphone terbaru, laptop untuk bekerja, dan televisi untuk hiburan.
- Pembelian jasa: Konsumen melakukan purchase untuk mendapatkan jasa, seperti transportasi, kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Contohnya, membeli tiket pesawat, layanan dokter, kursus bahasa, dan tiket konser musik.
- Pembelian online: Konsumen melakukan purchase secara online melalui platform e-commerce. Contohnya, membeli buku, pakaian, makanan, dan tiket perjalanan melalui platform online.
Akhir Kata
Memahami arti “purchase” dalam bahasa Indonesia membantu kita memahami proses pembelian dengan lebih baik. Baik dalam konteks bisnis maupun kehidupan sehari-hari, proses purchase menyangkut berbagai aspek, mulai dari kebutuhan, keinginan, hingga pertimbangan finansial. Dengan memahami proses ini, kita dapat menjadi konsumen yang cerdas dan bijak dalam melakukan pembelian.