Sejarah candi sewu – Candi Sewu, dengan ribuan stupa kecil yang menjulang tinggi, merupakan bukti nyata kemegahan dan kejayaan masa lampau. Terletak di kompleks percandian Prambanan, Jawa Tengah, candi ini menyimpan kisah tentang peradaban Buddha Mahayana yang berkembang pesat di tanah Jawa.
Dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Wangsa Syailendra, Candi Sewu memiliki arsitektur yang unik dan relief yang menceritakan kisah-kisah Jataka, kehidupan Buddha Gautama di masa lampau. Candi ini bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga simbol kekuasaan dan pusat kegiatan keagamaan yang berpengaruh besar terhadap perkembangan budaya Jawa.
Sejarah Pendirian Candi Sewu
Candi Sewu, yang berarti “seribu candi,” adalah kompleks candi Buddha yang megah di Jawa Tengah. Dibangun pada masa kerajaan Syailendra, candi ini merupakan salah satu monumen arsitektur terkemuka di Indonesia dan menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia.
Latar Belakang Pembangunan Candi Sewu
Candi Sewu dibangun sebagai kompleks candi Buddha yang luas, menandakan kejayaan agama Buddha di Jawa pada masa kerajaan Syailendra. Pembangunannya merupakan manifestasi dari keyakinan dan kepercayaan spiritual yang kuat pada masa itu. Candi ini diyakini sebagai tempat pemujaan dan meditasi bagi umat Buddha.
Periode Pembangunan Candi Sewu
Pembangunan Candi Sewu diperkirakan berlangsung pada abad ke-8 Masehi, tepatnya pada masa pemerintahan Raja Syailendra yang bernama Indra. Periode pembangunan candi ini berlangsung selama beberapa dekade, dengan proses konstruksi yang melibatkan banyak tenaga kerja dan sumber daya.
Gaya Arsitektur Candi Sewu, Sejarah candi sewu
Candi Sewu dibangun dengan gaya arsitektur Hindu-Buddha yang khas, dengan pengaruh kuat dari seni dan budaya India. Candi ini memiliki ciri khas dengan bentuk bangunan persegi panjang, atap berbentuk piramida, dan ukiran yang rumit.
- Bentuk Bangunan: Candi Sewu memiliki bentuk persegi panjang, dengan halaman tengah yang luas dan dikelilingi oleh serangkaian bangunan kecil.
- Atap: Atap Candi Sewu berbentuk piramida, dengan beberapa tingkat yang semakin mengecil ke atas.
- Ukiran: Candi Sewu dihiasi dengan ukiran yang rumit dan indah, menggambarkan berbagai cerita dari kitab suci Buddha dan mitologi Hindu.
Gaya arsitektur Candi Sewu memiliki kesamaan dengan candi-candi lain di Jawa Tengah, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Namun, Candi Sewu memiliki ciri khas tersendiri dalam desain dan detail ukirannya.
Kesimpulan Akhir: Sejarah Candi Sewu
Candi Sewu bukan sekadar bangunan kuno, tetapi juga jendela waktu yang membawa kita kembali ke masa kejayaan peradaban Jawa. Melalui relief dan arsitektur yang megah, candi ini mengisahkan tentang keyakinan, seni, dan budaya yang berkembang di masa lampau. Pelestarian dan pengembangan Candi Sewu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga warisan budaya yang luar biasa ini bagi generasi mendatang.