Sejarah nabi muhammad saw diangkat menjadi rasul – Kisah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul merupakan momen penting dalam sejarah Islam. Sebelumnya, Jazirah Arab dilanda kekacauan, masyarakatnya terpecah-belah, dan menyembah berhala. Dalam kondisi inilah, Nabi Muhammad SAW mendapat panggilan ilahi untuk menjadi utusan Allah SWT, membawa risalah Islam yang penuh kasih dan rahmat.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul penuh tantangan, dimulai dari menerima wahyu pertama di Gua Hira hingga hijrah ke Madinah dan membangun masyarakat Islam yang adil dan berakhlak mulia. Kisah ini menginspirasi jutaan umat manusia di seluruh dunia untuk meneladani nilai-nilai luhur Islam dan menyebarkan pesan damai dan kasih sayang.
Peristiwa Penting Sebelum Diangkat Menjadi Rasul
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW menjalani kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai luhur. Ia dikenal sebagai pribadi yang jujur, amanah, dan dermawan. Kehidupan beliau sebelum menerima wahyu pertama menjadi fondasi bagi perjalanannya sebagai Nabi dan Rasul.
Masa Kecil dan Remaja
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tahun 570 Masehi. Beliau yatim sejak kecil dan dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Setelah kakeknya wafat, beliau diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Di masa kecil dan remaja, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur, amanah, dan suka menolong. Beliau juga dikenal sebagai penggembala kambing dan bekerja sebagai pedagang.
Pernikahan dan Kehidupan Berumah Tangga
Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya raya dan berpengaruh di Mekkah. Pernikahan ini membawa kebahagiaan dan ketenangan bagi Nabi Muhammad SAW. Khadijah merupakan sosok yang setia dan mendukung penuh perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam.
Keadaan Mekkah Sebelum Kedatangan Islam, Sejarah nabi muhammad saw diangkat menjadi rasul
Mekkah pada masa itu adalah pusat perdagangan dan tempat suci bagi suku-suku Arab. Namun, masyarakat Mekkah saat itu terjebak dalam kemusyrikan, menyembah berhala, dan melakukan berbagai macam kezaliman. Kondisi ini membuat Nabi Muhammad SAW prihatin dan mencari jalan untuk memperbaiki keadaan.
Perenungan dan Ibadah di Gua Hira
Nabi Muhammad SAW sering menghabiskan waktu untuk beribadah dan merenungkan alam semesta di Gua Hira, sebuah gua di gunung dekat Mekkah. Suasana tenang dan sunyi di gua ini membuatnya lebih dekat dengan Tuhan.
Ilustrasi: Bayangkan Nabi Muhammad SAW duduk di dalam Gua Hira, tubuhnya bersandar pada dinding gua, matanya terpejam, dan hatinya khusyuk bermunajat kepada Allah SWT. Di sekelilingnya, hanya ada keheningan dan cahaya remang-remang dari celah-celah batu.
Peristiwa Isra’ Mi’raj
Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun 621 Masehi. Pada malam hari, Nabi Muhammad SAW dibawa oleh malaikat Jibril dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit ketujuh untuk bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Beliau mendapatkan wahyu langsung dari Allah SWT tentang kewajiban shalat lima waktu dan berbagai aturan Islam lainnya.
Peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi bukti nyata kekuasaan Allah SWT dan semakin memperkuat keyakinan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan misi dakwahnya.
Ringkasan Penutup: Sejarah Nabi Muhammad Saw Diangkat Menjadi Rasul
Nabi Muhammad SAW bukan hanya seorang nabi, tetapi juga seorang pemimpin, negarawan, dan suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Kisah perjalanan beliau menjadi Rasul mengingatkan kita akan pentingnya iman, kesabaran, dan perjuangan dalam menegakkan kebenaran. Warisan beliau berupa ajaran Islam yang universal terus menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi jutaan umat di seluruh dunia, hingga saat ini.