Sejarah osi layer – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana email yang Anda kirim bisa sampai ke penerima di ujung dunia? Atau bagaimana Anda bisa menjelajahi internet dengan lancar? Di balik semua itu, terdapat sebuah model jaringan yang rumit namun brilian bernama OSI Layer. Model ini, yang dikembangkan pada tahun 1980-an, membagi proses komunikasi data menjadi tujuh lapisan, masing-masing memiliki peran penting dalam memastikan data mengalir dengan lancar dan aman.
Sejarah OSI Layer adalah perjalanan panjang dari konsep awal hingga implementasi dan evolusinya dalam berbagai teknologi jaringan. Model ini, meskipun tidak sepenuhnya diterapkan secara universal, telah memberikan fondasi penting dalam memahami arsitektur jaringan dan menjadi inspirasi bagi model jaringan lainnya seperti TCP/IP.
Pengertian OSI Layer
OSI Layer, singkatan dari Open Systems Interconnection Layer, adalah model referensi yang menggambarkan bagaimana sistem komputer yang berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Model ini membagi proses komunikasi data menjadi tujuh lapisan, yang masing-masing bertanggung jawab atas tugas-tugas tertentu. Dengan membagi proses kompleks menjadi lapisan-lapisan yang lebih kecil, model ini mempermudah pengembangan dan pemeliharaan jaringan komputer.
Analogi Sederhana OSI Layer
Bayangkan proses pengiriman surat dari satu orang ke orang lain. Proses ini dapat dianalogikan dengan model OSI Layer. Setiap lapisan dalam model ini mewakili satu tahap dalam proses pengiriman surat.
- Aplikasi: Orang yang menulis surat dan memasukkannya ke dalam amplop.
- Presentasi: Memformat surat dengan font, ukuran, dan tata letak yang tepat.
- Sesi: Memastikan koneksi antara pengirim dan penerima surat terjalin dengan baik.
- Transport: Mengatur pengiriman surat ke alamat yang benar dan memastikan surat diterima dengan utuh.
- Network: Memilih jalur terbaik untuk mengirimkan surat dari satu kota ke kota lainnya.
- Data Link: Memastikan data dalam surat diterima dengan benar di setiap tahap pengiriman.
- Physical: Memastikan surat dikirim melalui media fisik yang tepat, seperti pos atau kurir.
Tabel OSI Layer
Layer | Nomor Layer | Fungsi Utama |
---|---|---|
Aplikasi | 7 | Berinteraksi langsung dengan pengguna dan menyediakan layanan aplikasi seperti email, web browsing, dan transfer file. |
Presentasi | 6 | Mengatur format data untuk memastikan kompatibilitas antara sistem yang berbeda. |
Sesi | 5 | Membangun, memelihara, dan mengakhiri koneksi antara dua perangkat. |
Transport | 4 | Memastikan pengiriman data yang andal dan terurut antara dua perangkat. |
Network | 3 | Mengatur routing data melalui jaringan dan memilih jalur terbaik untuk pengiriman. |
Data Link | 2 | Mengatur aliran data antara dua perangkat yang terhubung secara langsung dan mendeteksi kesalahan transmisi. |
Physical | 1 | Mengatur transmisi data fisik melalui kabel atau media nirkabel. |
Fungsi Setiap Layer
Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah model referensi yang menggambarkan bagaimana sistem komputer yang berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Model ini terdiri dari tujuh lapisan, masing-masing dengan fungsi spesifik yang saling terkait untuk memastikan komunikasi data yang lancar dan efisien.
Layer Fisik (Physical Layer)
Layer fisik merupakan lapisan terbawah dalam model OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk transmisi data mentah dalam bentuk bit melalui media fisik, seperti kabel tembaga, kabel serat optik, atau gelombang radio. Fungsi utama layer fisik meliputi:
- Definisi Karakteristik Fisik: Menentukan spesifikasi fisik media transmisi, seperti jenis kabel, konektor, dan tegangan sinyal.
- Pengaturan Mekanisme Transmisi: Mengatur bagaimana data diubah menjadi sinyal elektrik atau elektromagnetik dan sebaliknya.
- Pengaturan Bit Rate: Menentukan kecepatan transmisi data dalam bit per detik (bps).
- Deteksi Kesalahan: Mendeteksi kesalahan dalam transmisi data, namun tidak mengoreksinya.
Layer Data Link (Data Link Layer)
Layer data link bertanggung jawab untuk menjamin kehandalan transmisi data antara dua perangkat yang terhubung langsung. Layer ini berfungsi sebagai jembatan antara layer fisik dan layer jaringan. Fungsi utama layer data link meliputi:
- Pengaturan Akses Media: Mengatur bagaimana perangkat yang terhubung ke media transmisi dapat berbagi akses ke media tersebut.
- Deteksi dan Koreksi Kesalahan: Mendeteksi dan mengoreksi kesalahan dalam transmisi data dengan menggunakan kode deteksi dan koreksi kesalahan.
- Kontrol Aliran: Mengatur kecepatan transmisi data untuk mencegah penerima kewalahan oleh data yang datang terlalu cepat.
- Framing: Membungkus data menjadi frame (bingkai) yang berisi informasi header dan trailer untuk membantu layer data link dalam mengidentifikasi dan memproses data.
Layer Jaringan (Network Layer)
Layer jaringan bertanggung jawab untuk routing dan addressing data antar jaringan. Layer ini berfungsi sebagai jembatan antara layer data link dan layer transport. Fungsi utama layer jaringan meliputi:
- Routing: Menentukan jalur terbaik untuk data yang akan dikirim dari sumber ke tujuan.
- Addressing: Memberikan alamat logika (IP address) kepada setiap perangkat di jaringan.
- Fragmentasi dan Reassembly: Membagi data menjadi paket-paket yang lebih kecil untuk memudahkan transmisi dan menggabungkannya kembali di tujuan.
- Pengaturan Koneksi: Mengatur koneksi jaringan antara perangkat yang berbeda.
Layer Transport (Transport Layer)
Layer transport bertanggung jawab untuk mengatur aliran data dan memastikan pengiriman data yang akurat antara aplikasi di perangkat yang berbeda. Fungsi utama layer transport meliputi:
- Kontrol Aliran: Mengatur kecepatan transmisi data untuk mencegah penerima kewalahan oleh data yang datang terlalu cepat.
- Kontrol Kesalahan: Mendeteksi dan mengoreksi kesalahan dalam transmisi data.
- Multiplexing dan Demultiplexing: Menggabungkan data dari beberapa aplikasi menjadi satu aliran data dan memisahkannya kembali di tujuan.
- Segmen: Membagi data menjadi segmen-segmen yang lebih kecil untuk memudahkan transmisi.
Layer Sesi (Session Layer)
Layer sesi bertanggung jawab untuk mengelola koneksi dan sinkronisasi data antara aplikasi di perangkat yang berbeda. Fungsi utama layer sesi meliputi:
- Pembukaan dan Penutupan Sesi: Mengatur koneksi dan pemutusan koneksi antara dua aplikasi.
- Sinkronisasi Data: Menjamin data yang dikirimkan diterima dengan urutan yang benar.
- Kontrol Titik Pemeriksaan: Memastikan bahwa data yang dikirimkan diterima dengan lengkap dan akurat.
Layer Presentasi (Presentation Layer), Sejarah osi layer
Layer presentasi bertanggung jawab untuk mengkonversi data ke format yang dapat dipahami oleh penerima. Fungsi utama layer presentasi meliputi:
- Konversi Data: Mengubah format data dari satu format ke format lain, seperti dari ASCII ke EBCDIC.
- Enkripsi dan Dekripsi: Melindungi data dengan mengenkripsi data sebelum dikirim dan mendekripsi data setelah diterima.
- Kompresi Data: Mengompresi data untuk mengurangi ukuran data yang ditransmisikan.
Layer Aplikasi (Application Layer)
Layer aplikasi merupakan lapisan teratas dalam model OSI. Layer ini bertanggung jawab untuk menyediakan layanan aplikasi bagi pengguna. Fungsi utama layer aplikasi meliputi:
- Layanan Aplikasi: Menyediakan layanan aplikasi seperti email, web browsing, dan transfer file.
- Antarmuka Pengguna: Menyediakan antarmuka pengguna untuk mengakses layanan aplikasi.
- Interaksi dengan Layer Bawah: Berinteraksi dengan layer di bawahnya untuk mengirimkan dan menerima data.
Contoh Penerapan OSI Layer
Model OSI Layer, dengan tujuh lapisan yang terstruktur, memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami bagaimana data mengalir melalui jaringan. Untuk memahami penerapannya secara konkret, mari kita telusuri contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, seperti pengiriman email dan browsing internet.
Pengiriman Email
Proses pengiriman email melibatkan berbagai lapisan OSI, di mana setiap lapisan berperan dalam mengantarkan pesan dari pengirim ke penerima. Berikut adalah contoh penerapan OSI Layer dalam proses pengiriman email:
- Aplikasi (Layer 7): Pengguna menggunakan program email seperti Outlook atau Gmail untuk menulis dan mengirim email. Layer ini berinteraksi dengan protokol seperti SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk mengelola format email dan alamat penerima.
- Presentasi (Layer 6): Layer ini bertanggung jawab untuk mengonversi data ke dalam format yang dapat dipahami oleh penerima. Misalnya, mengubah teks ke dalam kode ASCII atau mengompres gambar untuk efisiensi pengiriman.
- Sesi (Layer 5): Layer ini mengelola koneksi antara pengirim dan penerima, memastikan bahwa data dikirim dengan benar dan terstruktur. Ia juga bertanggung jawab untuk sinkronisasi data dan kontrol aliran.
- Transport (Layer 4): Layer ini memastikan pengiriman data yang reliable dan terstruktur. Ia membagi data menjadi paket-paket dan menomorinya untuk memastikan urutan pengiriman yang benar. Protokol seperti TCP (Transmission Control Protocol) digunakan pada layer ini untuk memastikan keandalan pengiriman.
- Jaringan (Layer 3): Layer ini bertanggung jawab untuk mengarahkan paket data melalui jaringan, menggunakan alamat IP untuk menentukan jalur terbaik untuk pengiriman. Protokol seperti IP (Internet Protocol) digunakan pada layer ini.
- Data Link (Layer 2): Layer ini mengelola akses ke media transmisi, seperti kabel ethernet atau jaringan nirkabel. Ia bertanggung jawab untuk mengendalikan akses ke media dan mendeteksi kesalahan pada data yang ditransmisikan.
- Fisik (Layer 1): Layer ini bertanggung jawab untuk mengirimkan data fisik melalui media transmisi. Ia menentukan sinyal elektronik, kabel, dan konektor yang digunakan untuk mengirimkan data.
Browsing Internet
Ketika kita menjelajahi internet, OSI Layer bekerja secara kolaboratif untuk memastikan bahwa kita dapat mengakses halaman web dengan lancar. Berikut adalah contoh penerapan OSI Layer dalam proses browsing internet:
- Aplikasi (Layer 7): Pengguna menggunakan browser web seperti Chrome atau Firefox untuk mengakses halaman web. Layer ini berinteraksi dengan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk mengunduh halaman web dari server web.
- Presentasi (Layer 6): Layer ini bertanggung jawab untuk mengonversi data HTML, CSS, dan JavaScript yang diterima dari server web ke dalam format yang dapat dipahami oleh browser web. Ia juga mengonversi gambar, video, dan audio ke dalam format yang dapat ditampilkan oleh browser.
- Sesi (Layer 5): Layer ini mengelola koneksi antara browser web dan server web, memastikan bahwa data ditransmisikan dengan benar dan terstruktur. Ia juga bertanggung jawab untuk sinkronisasi data dan kontrol aliran.
- Transport (Layer 4): Layer ini memastikan pengiriman data yang reliable dan terstruktur. Ia membagi data menjadi paket-paket dan menomorinya untuk memastikan urutan pengiriman yang benar. Protokol seperti TCP (Transmission Control Protocol) digunakan pada layer ini untuk memastikan keandalan pengiriman.
- Jaringan (Layer 3): Layer ini bertanggung jawab untuk mengarahkan paket data melalui jaringan, menggunakan alamat IP untuk menentukan jalur terbaik untuk pengiriman. Protokol seperti IP (Internet Protocol) digunakan pada layer ini.
- Data Link (Layer 2): Layer ini mengelola akses ke media transmisi, seperti kabel ethernet atau jaringan nirkabel. Ia bertanggung jawab untuk mengendalikan akses ke media dan mendeteksi kesalahan pada data yang ditransmisikan.
- Fisik (Layer 1): Layer ini bertanggung jawab untuk mengirimkan data fisik melalui media transmisi. Ia menentukan sinyal elektronik, kabel, dan konektor yang digunakan untuk mengirimkan data.
Transfer File
Proses transfer file melalui jaringan melibatkan interaksi antar lapisan OSI. Berikut adalah diagram yang menunjukkan interaksi antar lapisan dalam proses transfer file:
OSI Layer | Fungsi | Interaksi |
---|---|---|
Aplikasi (Layer 7) | Menerima permintaan transfer file dari pengguna dan berinteraksi dengan protokol FTP (File Transfer Protocol) untuk mengelola transfer file. | Berinteraksi dengan layer presentasi untuk format data file. |
Presentasi (Layer 6) | Mengonversi data file ke dalam format yang dapat dipahami oleh penerima. | Berinteraksi dengan layer sesi untuk mengelola koneksi. |
Sesi (Layer 5) | Mengelola koneksi antara pengirim dan penerima, memastikan bahwa data dikirim dengan benar dan terstruktur. | Berinteraksi dengan layer transport untuk pengiriman data. |
Transport (Layer 4) | Membagi data file menjadi paket-paket dan menomorinya untuk memastikan urutan pengiriman yang benar. | Berinteraksi dengan layer jaringan untuk routing paket data. |
Jaringan (Layer 3) | Menggunakan alamat IP untuk mengarahkan paket data melalui jaringan. | Berinteraksi dengan layer data link untuk akses ke media transmisi. |
Data Link (Layer 2) | Mengelola akses ke media transmisi dan mendeteksi kesalahan pada data yang ditransmisikan. | Berinteraksi dengan layer fisik untuk pengiriman data fisik. |
Fisik (Layer 1) | Mengirimkan data fisik melalui media transmisi. | Tidak ada interaksi dengan layer lain. |
Perbedaan OSI Layer dan TCP/IP
Model OSI Layer dan model TCP/IP adalah dua model arsitektur jaringan yang berbeda, namun keduanya memainkan peran penting dalam menghubungkan perangkat dan memungkinkan komunikasi data. Meskipun kedua model memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memungkinkan komunikasi data antara perangkat, keduanya memiliki pendekatan dan struktur yang berbeda.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara model OSI Layer dan model TCP/IP terletak pada jumlah layer dan fungsi yang ditugaskan pada setiap layer. Model OSI Layer memiliki tujuh layer, sementara model TCP/IP memiliki empat layer. Model OSI Layer dirancang untuk menjadi lebih lengkap dan komprehensif, sementara model TCP/IP dirancang untuk menjadi lebih sederhana dan praktis.
Fungsi Layer yang Sama dan Berbeda
Meskipun memiliki jumlah layer yang berbeda, kedua model memiliki beberapa fungsi layer yang sama. Misalnya, kedua model memiliki layer fisik yang bertanggung jawab untuk mengirimkan data melalui media fisik seperti kabel atau gelombang radio. Kedua model juga memiliki layer aplikasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan antarmuka bagi pengguna dan aplikasi untuk berinteraksi dengan jaringan.
Namun, ada juga beberapa fungsi layer yang berbeda antara kedua model. Misalnya, model OSI Layer memiliki layer presentasi yang bertanggung jawab untuk mengonversi data ke dalam format yang dapat dipahami oleh penerima, sementara model TCP/IP tidak memiliki layer ini. Model OSI Layer juga memiliki layer sesi yang bertanggung jawab untuk mengelola koneksi antara perangkat, sementara model TCP/IP tidak memiliki layer ini.
Tabel Perbandingan
Layer | OSI Layer | TCP/IP |
---|---|---|
1 | Physical | Network Interface |
2 | Data Link | Network Interface |
3 | Network | Internet |
4 | Transport | Transport |
5 | Session | – |
6 | Presentation | – |
7 | Application | Application |
Perkembangan dan Implementasi OSI Layer
Model OSI Layer, atau Open Systems Interconnection, adalah model referensi yang menggambarkan bagaimana sistem komputer dapat berkomunikasi satu sama lain. Model ini dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984 dan bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja yang standar untuk pengembangan dan implementasi sistem jaringan. Model OSI Layer terdiri dari tujuh lapisan yang berbeda, masing-masing bertanggung jawab untuk fungsi tertentu dalam proses komunikasi jaringan.
Sejarah Pengembangan Model OSI Layer
Pengembangan Model OSI Layer didorong oleh kebutuhan akan standar komunikasi yang universal yang memungkinkan interoperabilitas antara berbagai sistem jaringan yang berbeda. Sebelumnya, berbagai vendor menggunakan protokol dan standar yang berbeda, yang menyebabkan kesulitan dalam menghubungkan sistem jaringan yang berbeda.
- Pada tahun 1970-an, ISO membentuk komite untuk mengembangkan model referensi untuk komunikasi jaringan. Komite ini mempelajari berbagai model yang ada dan akhirnya memilih pendekatan berlapis yang diusulkan oleh International Network Working Group (INWG).
- Pada tahun 1984, ISO menerbitkan standar pertama untuk Model OSI Layer, yang dikenal sebagai ISO/IEC 7498-1. Standar ini mendefinisikan tujuh lapisan model OSI Layer dan fungsi-fungsi masing-masing lapisan.
- Model OSI Layer kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan penerbitan standar tambahan yang mendefinisikan protokol dan spesifikasi yang lebih rinci untuk setiap lapisan.
Standar dan Protokol yang Terkait dengan OSI Layer
Model OSI Layer memiliki banyak standar dan protokol yang terkait dengannya. Standar ini mendefinisikan bagaimana data ditransmisikan dan diproses di setiap lapisan. Berikut adalah beberapa standar dan protokol yang penting terkait dengan OSI Layer:
- Lapisan Fisik: Standar seperti IEEE 802.3 (Ethernet), IEEE 802.5 (Token Ring), dan RS-232 mendefinisikan metode fisik untuk mentransmisikan data, termasuk jenis kabel, konektor, dan sinyal yang digunakan.
- Lapisan Data Link: Protokol seperti HDLC (High-Level Data Link Control), PPP (Point-to-Point Protocol), dan Ethernet MAC (Media Access Control) menangani kesalahan transmisi, kontrol aliran data, dan akses ke media transmisi.
- Lapisan Jaringan: Protokol seperti IP (Internet Protocol), IPX (Internetwork Packet Exchange), dan X.25 bertanggung jawab untuk routing paket data dan mengelola koneksi jaringan.
- Lapisan Transport: Protokol seperti TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) menyediakan layanan yang andal dan terhubung untuk transmisi data antara aplikasi. TCP memastikan bahwa data diterima dengan urutan yang benar dan tanpa kesalahan, sementara UDP lebih cepat tetapi tidak menyediakan jaminan pengiriman.
- Lapisan Sesi: Protokol pada lapisan ini, seperti NetBIOS (Network Basic Input/Output System) dan SQL (Structured Query Language), mengelola dialog antara aplikasi dan menangani sinkronisasi data.
- Lapisan Presentasi: Protokol seperti ASN.1 (Abstract Syntax Notation One) dan JPEG (Joint Photographic Experts Group) mengelola format data dan menyediakan layanan enkripsi dan kompresi data.
- Lapisan Aplikasi: Protokol seperti HTTP (Hypertext Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol), dan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) menyediakan layanan untuk aplikasi pengguna, seperti akses web, transfer file, dan email.
Implementasi dan Penggunaan Model OSI Layer di Berbagai Teknologi Jaringan
Model OSI Layer telah menjadi dasar untuk pengembangan berbagai teknologi jaringan, termasuk internet. Meskipun model OSI Layer tidak sepenuhnya diterapkan dalam praktik, banyak protokol dan standar yang didefinisikan dalam model ini digunakan dalam teknologi jaringan modern.
- Internet: Internet menggunakan protokol TCP/IP, yang merupakan implementasi dari lapisan Transport dan Jaringan dalam Model OSI Layer. Protokol lain seperti HTTP, FTP, dan SMTP juga digunakan di internet.
- Jaringan Area Lokal (LAN): Jaringan LAN biasanya menggunakan standar Ethernet, yang merupakan implementasi dari lapisan Fisik dan Data Link dalam Model OSI Layer. Protokol TCP/IP juga digunakan di jaringan LAN.
- Jaringan Area Luas (WAN): Jaringan WAN menggunakan berbagai protokol dan standar, termasuk protokol routing seperti RIP (Routing Information Protocol) dan OSPF (Open Shortest Path First), yang merupakan implementasi dari lapisan Jaringan dalam Model OSI Layer.
Ringkasan Terakhir: Sejarah Osi Layer
OSI Layer, meskipun memiliki kekurangan, telah meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam dunia jaringan. Model ini telah memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dan mendesain sistem jaringan yang kompleks. Bahkan hingga saat ini, konsep-konsep yang diusung dalam OSI Layer masih relevan dan digunakan dalam berbagai teknologi jaringan modern.