Sejarah timbulnya qunut – Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa dalam sholat tertentu kita membaca doa khusus yang disebut qunut? Doa ini, yang dibaca dengan khusyuk sambil mengangkat kedua tangan, ternyata memiliki sejarah yang menarik dan penuh makna. Qunut, yang berarti “berdiam diri dalam berdoa,” telah menjadi bagian integral dalam sholat bagi sebagian umat Islam, dan kehadirannya dalam berbagai jenis sholat memunculkan pertanyaan tentang asal-usulnya.
Dari riwayat para sahabat hingga pendapat para ulama, sejarah timbulnya qunut menjadi topik yang menarik untuk ditelusuri. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah-kisah dan pendapat yang berkembang seputar munculnya qunut, serta perbedaan pandangan para ulama mengenai waktu pelaksanaan dan hukumnya. Mari kita bahas bersama untuk memahami lebih dalam makna dan hikmah di balik doa khusus ini.
Latar Belakang Qunut: Sejarah Timbulnya Qunut
Qunut merupakan doa khusus yang dibaca setelah rukuk dalam sholat. Meskipun tidak diwajibkan, qunut menjadi amalan sunnah yang dilakukan oleh sebagian umat Islam. Namun, asal-usul dan sejarah munculnya qunut dalam sholat masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ada beberapa versi mengenai sejarah qunut yang perlu kita bahas lebih lanjut.
Sejarah Awal Mula Qunut
Secara historis, qunut pertama kali muncul pada masa Nabi Muhammad SAW. Namun, ada beberapa versi mengenai kapan dan bagaimana qunut pertama kali dilakukan. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan qunut saat terjadi wabah penyakit di Madinah. Beliau berdoa memohon kepada Allah SWT agar wabah tersebut segera diangkat. Kisah ini menunjukkan bahwa qunut awalnya merupakan bentuk doa memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.
Kisah-Kisah dan Riwayat Terkait Qunut
Selain kisah wabah di Madinah, terdapat beberapa riwayat lain yang berkaitan dengan munculnya qunut. Di antaranya adalah:
- Nabi Muhammad SAW melakukan qunut saat terjadi kekeringan yang melanda Madinah. Beliau berdoa memohon hujan agar tanah kembali subur.
- Nabi Muhammad SAW melakukan qunut saat terjadi peperangan, memohon pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT.
- Nabi Muhammad SAW melakukan qunut saat terjadi penindasan terhadap kaum muslimin, memohon keadilan dan perlindungan dari Allah SWT.
Riwayat-riwayat ini menunjukkan bahwa qunut awalnya dilakukan dalam kondisi-kondisi khusus, seperti bencana alam, peperangan, atau penindasan. Qunut merupakan bentuk doa memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT dalam menghadapi kesulitan.
Pendapat Para Ulama Mengenai Asal-Usul Qunut, Sejarah timbulnya qunut
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai asal-usul qunut. Beberapa pendapat yang berkembang di antaranya:
- Qunut merupakan sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW secara terus-menerus, baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi khusus.
- Qunut merupakan sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kondisi khusus, seperti bencana alam, peperangan, atau penindasan.
- Qunut merupakan bid’ah yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pendapat yang paling kuat adalah bahwa qunut merupakan sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kondisi khusus. Hal ini didukung oleh beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan qunut saat terjadi wabah penyakit, kekeringan, peperangan, atau penindasan.
Waktu Pelaksanaan Qunut
Qunut merupakan doa khusus yang dipanjatkan dalam shalat. Pelaksanaan qunut sendiri menjadi salah satu hal yang menarik perdebatan di kalangan ulama. Hal ini disebabkan perbedaan pendapat mengenai waktu pelaksanaan qunut. Namun, dalam pembahasan ini, kita akan fokus pada waktu pelaksanaan qunut yang paling kuat menurut pendapat para ulama.
Waktu Pelaksanaan Qunut yang Paling Kuat
Pendapat yang paling kuat mengenai waktu pelaksanaan qunut adalah dalam shalat witir pada rakaat terakhir. Pendapat ini dipegang oleh Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan Imam Malik. Mereka berpendapat bahwa qunut dalam shalat witir dilakukan setelah rukuk dan sebelum sujud pada rakaat terakhir. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Imam Muslim yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan qunut dalam shalat witir.
Cara Pelaksanaan Qunut
Cara pelaksanaan qunut dalam shalat witir adalah sebagai berikut:
- Setelah rukuk pada rakaat terakhir, kembali tegak dan mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
- Membaca doa qunut dengan khusyuk dan suara yang pelan.
- Setelah selesai membaca doa qunut, meletakkan kedua tangan di dada dan melanjutkan shalat seperti biasa.
Contoh Doa Qunut
“Allahumma inna nasta’inuka wa nastaghfiruka wa nu’minu bika wa natukal ‘alaika wa nusni’u ‘alaika al-khaira wa nas’aluka al- ‘afiyah. Allahumma inna nasta’inuka ‘ala ma a’azaika wa na’uzu bika min sharri ma khalaqta. Allahumma inna nasta’inuka ‘ala ma a’azaika wa na’uzu bika min sharri ma khalaqta. Allahumma inna nasta’inuka ‘ala ma a’azaika wa na’uzu bika min sharri ma khalaqta.”
Doa qunut di atas merupakan contoh doa qunut yang umum dibaca dalam shalat witir. Namun, terdapat beberapa versi doa qunut yang lain yang juga bisa dibaca.
Qunut dalam Sholat Sunnah
Qunut merupakan doa yang dipanjatkan dalam sholat, baik sholat fardhu maupun sholat sunnah. Namun, pelaksanaan qunut dalam sholat sunnah memiliki beberapa perbedaan dengan sholat fardhu. Dalam sholat sunnah, qunut dilakukan secara sukarela dan tidak diwajibkan, sehingga terdapat fleksibilitas dalam pelaksanaannya.
Qunut dalam Sholat Tahajud dan Sholat Dhuha
Qunut dalam sholat sunnah seperti sholat tahajud dan sholat dhuha dilakukan pada rakaat terakhir, setelah rukuk dan sebelum sujud. Pelaksanaan qunut dalam sholat sunnah ini umumnya lebih pendek dibandingkan dengan qunut dalam sholat fardhu. Qunut dalam sholat sunnah umumnya hanya berisi doa-doa umum yang memohon ampunan, perlindungan, dan kebaikan, tanpa harus berfokus pada satu tema tertentu.
Perbedaan Qunut dalam Sholat Sunnah dan Sholat Fardhu
- Wajib atau Sukarela: Qunut dalam sholat fardhu diwajibkan pada sholat witir, sedangkan dalam sholat sunnah bersifat sukarela.
- Waktu Pelaksanaan: Qunut dalam sholat fardhu dilakukan pada rakaat terakhir sebelum sujud, sedangkan dalam sholat sunnah dapat dilakukan pada rakaat terakhir atau rakaat sebelumnya.
- Durasi: Qunut dalam sholat fardhu umumnya lebih panjang dibandingkan dengan qunut dalam sholat sunnah.
- Doa: Doa qunut dalam sholat fardhu umumnya lebih spesifik, seperti doa memohon keselamatan dan ampunan bagi umat muslim, sedangkan dalam sholat sunnah lebih umum dan bisa berfokus pada berbagai hal, seperti memohon kesehatan, rezeki, dan keberkahan.
Dalil Qunut dalam Sholat Sunnah
Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan pelaksanaan qunut dalam sholat sunnah, meskipun tidak sekuat dalil untuk qunut dalam sholat fardhu. Berikut beberapa dalil yang bisa dijadikan rujukan:
- Hadits Riwayat Imam Tirmidzi: “Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah berqunut dalam sholat dhuha.” (HR. Tirmidzi)
- Hadits Riwayat Imam Ibnu Majah: “Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah berqunut dalam sholat tahajud.” (HR. Ibnu Majah)
Terakhir
Memahami sejarah timbulnya qunut memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang makna dan hikmah di balik doa khusus ini. Dari berbagai riwayat dan pendapat para ulama, kita dapat melihat bahwa qunut merupakan bentuk permohonan dan penghambaan kepada Allah SWT yang diiringi dengan rasa khusyuk dan ketundukan. Dengan memahami sejarah dan hukumnya, kita dapat menjalankan ibadah sholat dengan lebih khusyuk dan penuh makna.