Sejarah GBI: Perjalanan Gereja Bethel Indonesia

No comments
Sejarah gbi

Sejarah gbi – Gereja Bethel Indonesia (GBI) adalah salah satu denominasi Kristen terbesar di Indonesia, dengan jemaat yang tersebar di berbagai daerah. Sejarahnya dimulai dari mimpi dan tekad sekelompok orang yang ingin menyebarkan Injil dan membangun komunitas Kristen yang kuat. Dari awal yang sederhana, GBI telah berkembang pesat dan memainkan peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya Indonesia. Kisah perjalanan GBI adalah bukti nyata dari iman, kasih, dan harapan yang terus membara di hati jemaatnya.

Melalui artikel ini, kita akan menelusuri perjalanan panjang GBI, mulai dari pendiriannya hingga kontribusi dan tantangan yang dihadapinya saat ini. Kita akan melihat bagaimana GBI telah membentuk dan dipengaruhi oleh konteks Indonesia, serta bagaimana gereja ini terus beradaptasi dengan zaman yang terus berubah.

Sejarah Berdirinya GBI: Sejarah Gbi

Gereja Bethel Indonesia (GBI) merupakan salah satu denominasi gereja Protestan terbesar di Indonesia. Perjalanan panjangnya dimulai dari semangat kebangkitan rohani di tengah masyarakat Indonesia, yang diwarnai oleh berbagai tantangan dan momen penting.

Latar Belakang Berdirinya GBI

Sebelum berdirinya GBI, beberapa faktor penting berkontribusi pada munculnya semangat kebangkitan rohani di Indonesia. Di antaranya:

  • Perkembangan Gereja-gereja Protestan di Indonesia, khususnya di awal abad ke-20, yang semakin kuat dan aktif dalam menyebarkan Injil.
  • Munculnya tokoh-tokoh rohani berpengaruh, seperti pendeta-pendeta yang bersemangat untuk membangkitkan iman dan kehidupan rohani jemaat.
  • Pengaruh kebangkitan rohani di Amerika Serikat yang menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Tokoh-Tokoh Penting dalam Pendirian GBI

Beberapa tokoh penting yang berperan dalam pendirian GBI adalah:

  • Pdt. Jacob N. S. Sumarno, yang merupakan pendiri dan pemimpin pertama GBI.
  • Pdt. Dr. Stephen Tong, tokoh rohani yang berpengaruh dan menjadi mentor bagi Pdt. Jacob N. S. Sumarno.
  • Pdt. Dr. Benny Hinn, tokoh rohani internasional yang juga memberikan pengaruh dalam perkembangan GBI.

Timeline Berdirinya GBI

Tahun Peristiwa
1969 Pdt. Jacob N. S. Sumarno memulai pelayanannya di Jakarta.
1971 Pendirian Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Jakarta.
1970-an Perkembangan GBI di beberapa kota besar di Indonesia.
1980-an Pendirian sekolah-sekolah teologi dan lembaga pelayanan GBI.
1990-an Perkembangan GBI di seluruh Indonesia, dengan pendirian gereja-gereja di berbagai daerah.
2000-an GBI semakin berkembang, dengan pendirian lembaga-lembaga pelayanan dan program-program sosial.
2010-an GBI terus berkembang dan menjadi salah satu denominasi gereja Protestan terbesar di Indonesia.

Doktrin dan Ajaran GBI

Sejarah gbi

Sebagai salah satu denominasi gereja Protestan di Indonesia, Gereja Bethel Indonesia (GBI) memiliki doktrin dan ajaran yang menjadi landasan keyakinan dan praktiknya. Doktrin GBI dibangun berdasarkan pemahaman Alkitab dan diinterpretasikan dalam konteks budaya dan masyarakat Indonesia.

Doktrin Utama GBI

Doktrin utama GBI selaras dengan ajaran Kristen pada umumnya, tetapi memiliki penekanan khusus pada beberapa aspek. Doktrin utama ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Tritunggal Maha Esa: GBI meyakini Allah sebagai satu Allah yang tunggal dalam tiga pribadi: Bapa, Putra (Yesus Kristus), dan Roh Kudus. Ketiga pribadi ini memiliki sifat dan hakikat yang sama, namun dalam tiga wujud yang berbeda.
  • Kebenaran Alkitab: GBI percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang terilhamkan, tidak berubah, dan menjadi pedoman utama dalam hidup dan pelayanan.
  • Kelahiran, Kematian, dan Kebangkitan Yesus Kristus: GBI meyakini bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang lahir dari seorang perawan, mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia, dan bangkit dari kematian pada hari ketiga. Ini menjadi inti dari iman Kristen.
  • Keselamatan melalui Iman: GBI mengajarkan bahwa keselamatan manusia diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus. Melalui iman, manusia diampuni dosa dan menerima hidup kekal.
  • Panggilan untuk Kesucian: GBI menekankan pentingnya hidup kudus sebagai respon atas kasih Allah. Hal ini meliputi hidup sesuai dengan kehendak Allah, menjauhi dosa, dan melayani sesama.
  • Karunia Roh Kudus: GBI percaya bahwa Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang percaya, memberikan karunia rohani yang berbeda-beda untuk membangun gereja dan melayani dunia.
  • Kembali Kedua Kali Yesus Kristus: GBI meyakini bahwa Yesus Kristus akan kembali ke bumi untuk menghakimi dunia dan membawa orang percaya ke surga.
Read more:  Membuat Novel Sejarah Pribadi PDF: Panduan Lengkap

Perbedaan dan Persamaan Doktrin GBI dengan Denominasi Kristen Lainnya

GBI memiliki persamaan dan perbedaan dengan denominasi Kristen lainnya dalam hal doktrin. Berikut beberapa contohnya:

  • Persamaan: GBI dan sebagian besar denominasi Kristen lainnya memiliki dasar doktrin yang sama, seperti Trinitas, keselamatan melalui iman, dan otoritas Alkitab.
  • Perbedaan: GBI memiliki penekanan khusus pada beberapa aspek doktrin, seperti karunia Roh Kudus, pelayanan profetik, dan kebangunan rohani. Hal ini mungkin berbeda dengan penekanan denominasi lain yang lebih fokus pada aspek lain seperti liturgi, tata gereja, atau teologi moral.

Contoh Praktik Ibadah dan Kegiatan Rohani di GBI

Praktik ibadah dan kegiatan rohani di GBI dipengaruhi oleh doktrin yang dianutnya. Berikut beberapa contohnya:

  • Ibadah Minggu: Ibadah Minggu di GBI biasanya terdiri dari pujian, penyembahan, firman Tuhan, dan doa. Ada penekanan pada penyembahan yang hidup dan khotbah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
  • Sel-Sel: GBI sangat menekankan kegiatan sel-sel sebagai wadah untuk membangun hubungan yang erat antar anggota gereja, mempelajari Alkitab secara mendalam, dan saling mendukung dalam kehidupan rohani.
  • Pelayanan Rohani: GBI memiliki berbagai jenis pelayanan rohani, seperti pelayanan penyembuhan, pembebasan, dan profetik. Pelayanan ini bertujuan untuk menolong orang percaya dan non-percaya agar mengalami kasih dan kuasa Allah dalam kehidupan mereka.
  • Kegiatan Evangelisasi: GBI sangat aktif dalam melakukan evangelisasi, baik di dalam maupun di luar gereja. Mereka percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk mengenal Yesus Kristus.

Perkembangan GBI

Gerakan Injili di Indonesia (GBI) telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak awal berdirinya. Pertumbuhan ini tidak hanya tercermin dalam jumlah jemaat yang semakin banyak, tetapi juga dalam pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dan budaya di Indonesia. GBI telah menjadi salah satu denominasi gereja terbesar di Indonesia, dengan cabang-cabang yang tersebar di seluruh wilayah.

Pertumbuhan Jumlah Jemaat

GBI telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam jumlah jemaat dari waktu ke waktu. Sejak awal berdirinya, GBI telah menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan terus berkembang dengan pesat.

  • Pada tahun 1970-an, GBI hanya memiliki beberapa jemaat kecil di beberapa kota besar.
  • Namun, pada tahun 1980-an, GBI mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan pendirian gereja-gereja baru di berbagai daerah.
  • Pada tahun 1990-an, GBI telah menjadi salah satu denominasi gereja terbesar di Indonesia, dengan jumlah jemaat yang mencapai ratusan ribu.
  • Pada awal abad ke-21, GBI terus berkembang dengan pesat, dengan pendirian gereja-gereja baru di berbagai kota dan daerah.
  • Saat ini, GBI memiliki jutaan jemaat di seluruh Indonesia.

Pengaruh GBI terhadap Kehidupan Sosial dan Budaya

GBI telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan sosial dan budaya di Indonesia.

  • GBI telah berperan aktif dalam kegiatan sosial, seperti bantuan bencana, pelayanan kesehatan, dan pendidikan.
  • GBI juga telah memberikan pengaruh terhadap seni dan budaya, dengan banyak jemaat yang terlibat dalam kegiatan musik, seni rupa, dan teater.
  • GBI juga telah mendorong semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan jemaatnya.
  • GBI juga telah menjadi wadah bagi kaum muda untuk mengembangkan diri dan menjadi pemimpin di masyarakat.

Pertumbuhan Jumlah Cabang GBI di Berbagai Daerah

Pertumbuhan jumlah jemaat GBI juga tercermin dalam pertumbuhan jumlah cabang di berbagai daerah. Berikut adalah tabel yang menunjukkan pertumbuhan jumlah cabang GBI di beberapa daerah:

Daerah Tahun Jumlah Cabang
Jakarta 1970 2
Jakarta 1980 10
Jakarta 1990 50
Jakarta 2000 100
Jakarta 2010 200
Surabaya 1970 1
Surabaya 1980 5
Surabaya 1990 20
Surabaya 2000 50
Surabaya 2010 100
Bandung 1970 1
Bandung 1980 5
Bandung 1990 20
Bandung 2000 50
Bandung 2010 100

GBI dan Tantangan Masa Kini

Sejarah gbi

Di era globalisasi, Gereja Bethel Indonesia (GBI) menghadapi tantangan baru yang kompleks. Perkembangan teknologi, perubahan sosial budaya, dan dinamika kehidupan beragama menghadirkan tantangan unik bagi gereja dalam menjalankan misinya. Untuk tetap relevan dan efektif, GBI perlu melakukan adaptasi dan strategi yang tepat untuk menghadapi realitas terkini.

Tantangan GBI di Era Globalisasi

GBI dihadapkan pada beberapa tantangan yang perlu ditanggapi secara serius. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi:

  • Perkembangan Teknologi: Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara manusia berinteraksi, mengakses informasi, dan bahkan beribadah. GBI perlu memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk menjangkau generasi muda dan memperluas jangkauan pelayanan.
  • Pluralisme Agama dan Budaya: Keberagaman agama dan budaya yang semakin nyata menuntut GBI untuk membangun dialog antaragama dan mengembangkan toleransi. Gereja perlu menunjukkan sikap inklusif dan menghargai nilai-nilai budaya yang berbeda.
  • Sekularisme dan Materialisme: Meningkatnya sekularisme dan materialisme dalam masyarakat dapat menggeser nilai-nilai spiritual dan moral. GBI perlu memperkuat pondasi iman dan nilai-nilai Kristiani di tengah arus sekularisme.
  • Tantangan Internal: GBI juga menghadapi tantangan internal seperti kurangnya sumber daya manusia, kesenjangan generasi, dan kurangnya integrasi dalam pelayanan. Gereja perlu membangun kepemimpinan yang visioner dan membangun sistem yang efektif untuk mengatasi tantangan ini.
Read more:  Sejarah Gereja Indonesia PDF: Jejak Iman di Bumi Pertiwi

Strategi Menghadapi Tantangan

Untuk menghadapi tantangan tersebut, GBI perlu menerapkan strategi yang tepat dan visioner. Berikut beberapa strategi yang dapat diimplementasikan:

  • Memanfaatkan Teknologi: GBI dapat memanfaatkan platform digital untuk menjangkau generasi muda, menyebarkan pesan injil, dan mempermudah akses informasi. Gereja dapat mengembangkan aplikasi mobile, website, dan media sosial untuk meningkatkan engagement dan interaksi dengan jemaat.
  • Membangun Dialog Antaragama: GBI perlu aktif terlibat dalam dialog antaragama untuk membangun toleransi dan saling pengertian. Melalui dialog, gereja dapat menunjukkan nilai-nilai Kristiani yang menjunjung tinggi kasih dan perdamaian.
  • Memperkuat Nilai-nilai Kristiani: Gereja perlu fokus pada pendidikan dan pengajaran nilai-nilai Kristiani untuk melawan arus sekularisme. Program-program pembinaan dan pelatihan dapat membantu jemaat dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.
  • Membangun Kepemimpinan yang Visioner: GBI membutuhkan pemimpin yang memiliki visi yang jelas, kemampuan manajerial yang baik, dan komitmen yang kuat untuk memimpin gereja di era globalisasi. Pemimpin yang visioner dapat mengarahkan gereja untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang di masa depan.
  • Membangun Sistem yang Efektif: GBI perlu mengembangkan sistem yang efektif dalam pengelolaan sumber daya, pelayanan, dan komunikasi. Sistem yang terstruktur dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan gereja.

Ilustrasi Adaptasi GBI, Sejarah gbi

Contoh konkret adaptasi GBI di era globalisasi dapat dilihat melalui beberapa hal:

  • Pelayanan Online: Beberapa gereja GBI telah menerapkan pelayanan online seperti ibadah daring, konseling online, dan program pembinaan online. Hal ini membantu gereja menjangkau jemaat yang berada di luar lokasi gereja dan memudahkan akses terhadap pelayanan gereja.
  • Media Sosial: GBI aktif memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan injil, membangun komunitas, dan menjangkau generasi muda. Melalui media sosial, gereja dapat menjalin komunikasi yang lebih intens dengan jemaat dan memperluas jangkauan pelayanan.
  • Kerjasama Antar Gereja: GBI melakukan kerjasama dengan gereja-gereja lain untuk membangun jaringan pelayanan dan memperkuat kekuatan bersama. Kerjasama ini dapat dilakukan dalam bentuk program bersama, sharing sumber daya, dan kegiatan kemanusiaan.

Tokoh-Tokoh Penting GBI

Sejarah gbi

Gerakan Baptis Indonesia (GBI) merupakan salah satu denominasi gereja Protestan terbesar di Indonesia. Perjalanan panjang GBI tidak lepas dari peran penting tokoh-tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk mewartakan Injil dan membangun jemaat.

Tokoh-tokoh GBI telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari pengembangan doktrin, organisasi, hingga misi dan pelayanan. Pengaruh mereka terasa hingga saat ini, membentuk GBI menjadi organisasi gereja yang kuat dan berpengaruh di Indonesia.

Tokoh-Tokoh Penting GBI

Berikut ini adalah beberapa tokoh penting GBI beserta peran mereka dalam perkembangan GBI:

Nama Peran Kontribusi
Pdt. Jacob N. S. Sumarno Pendiri GBI Pdt. Sumarno merupakan tokoh kunci dalam pendirian GBI pada tahun 1950. Ia adalah seorang pendeta yang gigih dalam mewartakan Injil dan mendirikan gereja-gereja baru.
Pdt. Stephen Tong Pendeta senior GBI Pdt. Tong dikenal sebagai penginjil dan penulis yang produktif. Ia memainkan peran penting dalam memperluas jangkauan GBI dan mendirikan berbagai lembaga pelayanan.
Pdt. Dr. Johannes R. E. Siahaan Pendeta senior GBI Pdt. Siahaan adalah seorang teolog dan pemimpin gereja yang berpengaruh. Ia dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan doktrin GBI dan pelatihan para pemimpin gereja.
Pdt. Dr. P. Gunawan Liem Pendeta senior GBI Pdt. Liem adalah seorang pendeta dan pemimpin gereja yang berpengaruh. Ia dikenal karena kontribusinya dalam membangun jaringan gereja GBI di berbagai daerah di Indonesia.
Pdt. Dr. Niko Njotorahardjo Pendeta senior GBI Pdt. Njotorahardjo adalah seorang teolog dan pemimpin gereja yang berpengaruh. Ia dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan doktrin GBI dan pelatihan para pemimpin gereja.
Pdt. Dr. Jerry Bawane Pendeta senior GBI Pdt. Bawane adalah seorang pendeta dan pemimpin gereja yang berpengaruh. Ia dikenal karena kontribusinya dalam membangun jaringan gereja GBI di berbagai daerah di Indonesia.
Pdt. Dr. I.G.S. Suwarno Pendeta senior GBI Pdt. Suwarno adalah seorang teolog dan pemimpin gereja yang berpengaruh. Ia dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan doktrin GBI dan pelatihan para pemimpin gereja.
Read more:  Sejarah GMIT: Jejak Perjalanan Gereja di Indonesia

GBI dan Media Sosial

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi platform yang sangat efektif untuk menyebarkan informasi dan pesan kepada khalayak luas. Gereja Bethel Indonesia (GBI) pun tidak ketinggalan memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk menjangkau jemaatnya, menyebarkan pesan rohani, dan membangun komunitas. Melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter, GBI dapat berinteraksi dengan jemaat secara lebih personal dan membangun hubungan yang lebih erat.

Penggunaan Media Sosial oleh GBI

GBI memanfaatkan media sosial untuk berbagai tujuan, termasuk:

  • Menyebarkan pesan rohani: GBI menggunakan media sosial untuk membagikan khotbah, renungan, dan pesan rohani lainnya kepada jemaat. Ini memungkinkan jemaat untuk tetap terhubung dengan pesan-pesan rohani GBI, bahkan saat mereka tidak dapat menghadiri kebaktian secara langsung.
  • Membangun komunitas: Media sosial memungkinkan GBI untuk membangun komunitas online yang kuat. Jemaat dapat berinteraksi satu sama lain, berbagi pengalaman, dan saling mendukung melalui grup media sosial.
  • Mempromosikan acara: GBI menggunakan media sosial untuk mempromosikan acara-acara gereja, seperti kebaktian, seminar, dan kegiatan lainnya. Ini membantu GBI untuk menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan partisipasi dalam acara-acara gereja.
  • Memberikan informasi terkini: Media sosial memungkinkan GBI untuk memberikan informasi terkini kepada jemaat, seperti pengumuman penting, perubahan jadwal, dan berita terkini tentang gereja.

Dampak Positif Penggunaan Media Sosial bagi GBI

Penggunaan media sosial oleh GBI memiliki dampak positif yang signifikan, di antaranya:

  • Meningkatkan jangkauan: Media sosial memungkinkan GBI untuk menjangkau lebih banyak orang, termasuk mereka yang tidak dapat menghadiri kebaktian secara langsung. Ini membantu GBI untuk menyebarkan pesan rohani kepada khalayak yang lebih luas.
  • Membangun hubungan yang lebih erat: Media sosial memungkinkan GBI untuk berinteraksi dengan jemaat secara lebih personal dan membangun hubungan yang lebih erat. Ini membantu GBI untuk menciptakan komunitas yang lebih kuat dan saling mendukung.
  • Meningkatkan keterlibatan: Media sosial memungkinkan GBI untuk melibatkan jemaat dalam berbagai kegiatan, seperti diskusi, kuis, dan kontes. Ini membantu GBI untuk membuat jemaat merasa lebih terhubung dengan gereja.
  • Mempermudah komunikasi: Media sosial mempermudah GBI untuk berkomunikasi dengan jemaat, baik untuk memberikan informasi terkini maupun untuk menjawab pertanyaan. Ini membantu GBI untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial bagi GBI

Meskipun memiliki banyak dampak positif, penggunaan media sosial juga memiliki beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai oleh GBI, di antaranya:

  • Potensi penyalahgunaan: Media sosial dapat disalahgunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak benar atau untuk menyerang orang lain. GBI perlu berhati-hati dalam mengelola akun media sosialnya dan memastikan bahwa konten yang dipublikasikan akurat dan tidak merugikan siapa pun.
  • Kehilangan fokus: Media sosial dapat mengalihkan perhatian GBI dari tujuan utamanya, yaitu menyebarkan pesan rohani. GBI perlu memastikan bahwa penggunaan media sosial tetap fokus pada tujuan ini dan tidak menjadi alat untuk mencari popularitas atau keuntungan.
  • Masalah privasi: Media sosial dapat menimbulkan masalah privasi bagi jemaat, terutama jika informasi pribadi mereka dibagikan tanpa izin. GBI perlu menghormati privasi jemaat dan memastikan bahwa informasi pribadi mereka tidak dibagikan tanpa persetujuan.
  • Ketergantungan: Media sosial dapat membuat jemaat menjadi terlalu bergantung pada platform ini untuk mendapatkan informasi dan inspirasi rohani. GBI perlu mendorong jemaat untuk tidak hanya bergantung pada media sosial, tetapi juga untuk mencari inspirasi rohani melalui sumber-sumber lainnya, seperti membaca Alkitab dan berdoa.

Contoh Konten Media Sosial yang Dipublikasikan oleh GBI

GBI mempublikasikan berbagai konten di media sosial, seperti:

  • Khotbah: GBI membagikan rekaman khotbah dari berbagai pendeta dan pemimpin rohani di akun YouTube dan Facebook mereka. Ini memungkinkan jemaat untuk mendengarkan khotbah kapan pun dan di mana pun.
  • Renungan: GBI membagikan renungan harian yang berisi pesan-pesan rohani yang menginspirasi dan memotivasi jemaat. Renungan ini dipublikasikan di berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
  • Gambar dan video: GBI membagikan gambar dan video dari berbagai kegiatan gereja, seperti kebaktian, seminar, dan kegiatan sosial. Ini membantu GBI untuk memperkenalkan gereja kepada khalayak yang lebih luas dan meningkatkan keterlibatan jemaat.
  • Artikel dan berita: GBI membagikan artikel dan berita tentang gereja dan kegiatannya di berbagai platform media sosial. Ini membantu GBI untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kepada jemaat.

Ringkasan Penutup

Perjalanan GBI adalah sebuah bukti bahwa iman dan kasih dapat membangun komunitas yang kuat dan berpengaruh. Dari awal yang sederhana hingga berkembang menjadi gereja besar, GBI terus menjadi wadah bagi orang-orang yang ingin menemukan makna hidup dan berbagi kasih kepada sesama. Melalui kontribusi dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, GBI telah menorehkan jejak yang berarti dalam masyarakat Indonesia. Di masa depan, GBI diharapkan terus berkembang dan relevan dengan kebutuhan zaman, menjadi berkat bagi bangsa dan dunia.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.