Contoh Soal Gerak Harmonik Sederhana: Memahami Gerakan Berulang dalam Kehidupan

No comments

Contoh soal gerak harmonik sederhana – Pernahkah kamu memperhatikan ayunan bandul jam atau getaran senar gitar? Gerakan-gerakan ini merupakan contoh dari Gerak Harmonik Sederhana (GHS), sebuah konsep fisika yang menjelaskan gerakan berulang yang teratur. GHS bukan hanya sekedar teori, tetapi juga hadir dalam berbagai fenomena alam dan teknologi, mulai dari getaran atom hingga getaran jembatan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang GHS dengan membahas pengertian, ciri-ciri, besaran, persamaan, energi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan aplikasi-aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami konsep ini dengan lebih baik, kita akan mempelajari beberapa contoh soal GHS dan bagaimana cara menyelesaikannya.

Pengertian Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah jenis gerak bolak-balik yang terjadi secara teratur dan periodik. Gerakan ini sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti ayunan bandul jam, getaran pegas, atau getaran senar gitar. GHS memiliki ciri khas yaitu gerakannya selalu berulang dalam selang waktu yang sama dan amplitudonya tetap.

Contoh Gerak Harmonik Sederhana

Berikut adalah beberapa contoh GHS dalam kehidupan sehari-hari:

  • Ayunan Bandul Jam: Bandul jam bergerak bolak-balik secara teratur, dengan periode yang ditentukan oleh panjang tali dan gravitasi.
  • Getaran Pegas: Ketika sebuah benda digantungkan pada pegas dan ditarik kemudian dilepaskan, benda tersebut akan bergerak bolak-balik secara harmonis.
  • Getaran Senar Gitar: Ketika senar gitar dipetik, senar tersebut akan bergetar secara harmonis dan menghasilkan suara.
  • Gerakan Jarum Jam: Jarum jam bergerak secara melingkar, tetapi jika kita hanya memperhatikan gerakan maju mundur jarum detik, maka dapat dikatakan sebagai GHS.

Persamaan Umum Gerak Harmonik Sederhana

Persamaan umum GHS dapat ditulis sebagai:

x(t) = A sin(ωt + φ)

Dimana:

  • x(t) adalah simpangan benda pada waktu t
  • A adalah amplitudo, yaitu simpangan maksimum benda dari titik kesetimbangan
  • ω adalah frekuensi sudut, yaitu kecepatan sudut benda dalam gerak melingkar
  • t adalah waktu
  • φ adalah sudut fase, yaitu sudut awal benda saat t = 0

Ciri-ciri Gerak Harmonik Sederhana

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) merupakan jenis gerak periodik yang istimewa karena memiliki ciri-ciri unik yang membedakannya dari jenis gerak periodik lainnya. Ciri-ciri ini penting dipahami untuk memahami bagaimana benda bergerak dalam GHS dan bagaimana persamaan-persamaan gerak GHS diturunkan.

Ciri-ciri Utama Gerak Harmonik Sederhana

Ciri-ciri utama GHS yang membedakannya dari jenis gerak periodik lainnya adalah:

  • Gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangan.
  • Percepatan sebanding dengan perpindahan dari titik kesetimbangan, tetapi berlawanan arah.
  • Periode dan frekuensi tetap, tidak bergantung pada amplitudo.

Perbandingan Gerak Harmonik Sederhana dengan Gerak Periodik Lainnya

Berikut tabel yang membandingkan GHS dengan gerak periodik lainnya, seperti gerak melingkar beraturan:

Ciri Gerak Harmonik Sederhana Gerak Melingkar Beraturan
Arah Gerak Bolak-balik melalui titik kesetimbangan Melingkar
Percepatan Sebanding dengan perpindahan, berlawanan arah Tetap, menuju pusat lingkaran
Periode dan Frekuensi Tetap, tidak bergantung pada amplitudo Tetap, bergantung pada kecepatan sudut
Contoh Ayunan bandul sederhana, pegas yang bergetar Benda yang bergerak pada lintasan melingkar dengan kecepatan tetap

Pengaruh Ciri-ciri GHS terhadap Pergerakan Benda

Ciri-ciri GHS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan benda. Misalnya, karena percepatan sebanding dengan perpindahan dan berlawanan arah, benda yang bergerak dalam GHS akan mengalami percepatan terbesar ketika berada di titik terjauh dari titik kesetimbangan dan percepatan terkecil ketika berada di titik kesetimbangan.

Ciri GHS lainnya, yaitu periode dan frekuensi yang tetap, memastikan bahwa gerakan bolak-balik benda terjadi dalam interval waktu yang sama, terlepas dari amplitudo gerakan. Hal ini membuat GHS menjadi model yang sangat berguna untuk memahami berbagai fenomena periodik dalam fisika, seperti getaran pada pegas, ayunan bandul, dan gelombang elektromagnetik.

Read more:  Contoh Soal Hukum 1 Kirchhoff: Memahami Arus Listrik dalam Rangkaian

Besaran-besaran dalam Gerak Harmonik Sederhana

Contoh soal gerak harmonik sederhana

Gerak harmonik sederhana (GHS) merupakan gerakan bolak-balik yang terjadi secara periodik dan memiliki amplitudo yang tetap. Gerakan ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti bandul jam yang berayun atau getaran pegas. Untuk memahami GHS secara lebih mendalam, perlu dipahami besaran-besaran yang terlibat dalam gerakan ini.

Amplitudo (A)

Amplitudo (A) adalah simpangan terjauh dari titik kesetimbangan. Satuan amplitudo sama dengan satuan panjang, yaitu meter (m). Amplitudo menunjukkan seberapa besar simpangan maksimum benda yang bergerak harmonik sederhana.

Periode (T)

Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran penuh. Satuan periode adalah detik (s). Periode menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan benda untuk kembali ke posisi awalnya dan memulai getaran berikutnya.

Frekuensi (f)

Frekuensi (f) adalah jumlah getaran yang dilakukan benda dalam satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Frekuensi menunjukkan seberapa cepat benda bergetar. Hubungan antara periode dan frekuensi adalah:

f = 1/T

Kecepatan Sudut (ω)

Kecepatan sudut (ω) adalah laju perubahan sudut terhadap waktu. Satuan kecepatan sudut adalah radian per detik (rad/s). Kecepatan sudut menunjukkan seberapa cepat benda berputar atau berayun.

ω = 2πf = 2π/T

Fase (φ)

Fase (φ) adalah besaran yang menunjukkan posisi benda pada waktu tertentu dalam satu siklus getaran. Satuan fase adalah radian. Fase menunjukkan posisi benda relatif terhadap titik kesetimbangan.

Contoh Soal, Contoh soal gerak harmonik sederhana

Sebuah bandul sederhana berayun dengan periode 2 detik. Hitunglah:

  1. Frekuensi getaran bandul
  2. Kecepatan sudut bandul

Penyelesaian

  1. Frekuensi getaran bandul dapat dihitung dengan rumus f = 1/T. Dengan T = 2 detik, maka f = 1/2 = 0,5 Hz.
  2. Kecepatan sudut bandul dapat dihitung dengan rumus ω = 2πf. Dengan f = 0,5 Hz, maka ω = 2π x 0,5 = π rad/s.

Persamaan Gerak Harmonik Sederhana: Contoh Soal Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerakan bolak-balik yang terjadi secara periodik di sekitar titik kesetimbangan. Gerakan ini dapat dimodelkan menggunakan persamaan matematika yang menghubungkan simpangan, kecepatan, dan percepatan objek yang bergerak harmonik sederhana.

Persamaan Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan GHS

Persamaan GHS menggambarkan hubungan antara simpangan (x), kecepatan (v), dan percepatan (a) terhadap waktu (t). Persamaan ini melibatkan beberapa konstanta, yaitu amplitudo (A), frekuensi sudut (ω), dan fase awal (φ).

  • Simpangan (x):

    x = A sin (ωt + φ)

    Simpangan adalah jarak objek dari titik kesetimbangannya. Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum, frekuensi sudut (ω) menunjukkan seberapa cepat objek berosilasi, dan fase awal (φ) menentukan posisi awal objek.

  • Kecepatan (v):

    v = ωA cos (ωt + φ)

    Kecepatan adalah laju perubahan simpangan terhadap waktu. Persamaan ini menunjukkan bahwa kecepatan maksimum terjadi ketika simpangan nol, dan kecepatan nol terjadi ketika simpangan maksimum.

  • Percepatan (a):

    a = -ω2A sin (ωt + φ)

    Percepatan adalah laju perubahan kecepatan terhadap waktu. Persamaan ini menunjukkan bahwa percepatan maksimum terjadi ketika simpangan maksimum, dan percepatan nol terjadi ketika simpangan nol.

Hubungan Antara Ketiga Persamaan

Ketiga persamaan GHS saling terkait. Kecepatan adalah turunan pertama dari simpangan terhadap waktu, dan percepatan adalah turunan pertama dari kecepatan terhadap waktu. Hubungan ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan kalkulus.

  • Turunan Simpangan terhadap Waktu:

    v = dx/dt = d/dt (A sin (ωt + φ)) = ωA cos (ωt + φ)

  • Turunan Kecepatan terhadap Waktu:

    a = dv/dt = d/dt (ωA cos (ωt + φ)) = -ω2A sin (ωt + φ)

Contoh Soal Penerapan Persamaan GHS

Sebuah bandul sederhana dengan panjang 1 meter berayun dengan amplitudo 0,1 meter dan periode 2 detik. Hitunglah:

  • Simpangan bandul pada waktu 0,5 detik.
  • Kecepatan bandul pada waktu 0,5 detik.
  • Percepatan bandul pada waktu 0,5 detik.

Penyelesaian:

  • Frekuensi sudut (ω):

    ω = 2π/T = 2π/2 detik = π rad/s

  • Simpangan (x) pada waktu 0,5 detik:

    x = A sin (ωt + φ) = 0,1 meter sin (π rad/s * 0,5 detik + 0) = 0,1 meter sin (π/2 rad) = 0,1 meter

  • Kecepatan (v) pada waktu 0,5 detik:

    v = ωA cos (ωt + φ) = π rad/s * 0,1 meter cos (π rad/s * 0,5 detik + 0) = 0,1π meter/s cos (π/2 rad) = 0 meter/s

  • Percepatan (a) pada waktu 0,5 detik:

    a = -ω2A sin (ωt + φ) = – (π rad/s)2 * 0,1 meter sin (π rad/s * 0,5 detik + 0) = -0,1π2 meter/s2 sin (π/2 rad) = -0,1π2 meter/s2

Jadi, simpangan bandul pada waktu 0,5 detik adalah 0,1 meter, kecepatannya 0 meter/s, dan percepatannya -0,1π2 meter/s2.

Energi dalam Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana (GHS) melibatkan pergerakan bolak-balik suatu objek di sekitar titik kesetimbangan. Pergerakan ini diiringi oleh perubahan energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena gerakannya, sedangkan energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam benda karena posisinya. Pada GHS, kedua jenis energi ini saling bertransformasi, sehingga total energi mekanik sistem tetap konstan.

Jenis-jenis Energi dalam GHS

Dalam GHS, terdapat dua jenis energi utama yang terlibat:

  • Energi Potensial (Ep): Energi yang tersimpan dalam sistem karena posisi benda. Dalam GHS, energi potensial terkait dengan pegas yang meregang atau tertekan. Semakin besar simpangan benda dari titik kesetimbangan, semakin besar energi potensialnya.
  • Energi Kinetik (Ek): Energi yang dimiliki benda karena gerakannya. Dalam GHS, energi kinetik maksimum saat benda melewati titik kesetimbangan dan minimum saat benda berada di titik simpangan maksimum.

Persamaan Energi dalam GHS

Energi potensial (Ep) dan energi kinetik (Ek) dalam GHS dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

  • Energi Potensial (Ep):

    Ep = 1/2 * k * x²

    Dimana:

    • k adalah konstanta pegas (N/m)
    • x adalah simpangan benda dari titik kesetimbangan (m)
  • Energi Kinetik (Ek):

    Ek = 1/2 * m * v²

    Dimana:

    • m adalah massa benda (kg)
    • v adalah kecepatan benda (m/s)

Hubungan Energi Potensial, Energi Kinetik, dan Energi Mekanik Total

Energi mekanik total (Em) dalam GHS adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik:

Em = Ep + Ek

Grafik hubungan antara energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik total selama satu periode GHS akan menunjukkan pola yang menarik. Berikut adalah deskripsi grafik tersebut:

  • Saat benda berada di titik simpangan maksimum:
    • Energi potensial maksimum (Ep = 1/2 * k * A²), di mana A adalah amplitudo getaran.
    • Energi kinetik minimum (Ek = 0) karena kecepatan benda nol.
    • Energi mekanik total sama dengan energi potensial maksimum.
  • Saat benda melewati titik kesetimbangan:
    • Energi potensial minimum (Ep = 0).
    • Energi kinetik maksimum (Ek = 1/2 * m * v²maks), di mana v²maks adalah kecepatan maksimum benda.
    • Energi mekanik total sama dengan energi kinetik maksimum.
  • Saat benda kembali ke titik simpangan maksimum:
    • Energi potensial kembali maksimum (Ep = 1/2 * k * A²).
    • Energi kinetik kembali minimum (Ek = 0).
    • Energi mekanik total sama dengan energi potensial maksimum.

Grafik akan menunjukkan bahwa energi potensial dan energi kinetik saling bertransformasi selama satu periode GHS, tetapi total energi mekanik tetap konstan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerak Harmonik Sederhana

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) merupakan gerak bolak-balik yang terjadi akibat gaya pemulih yang sebanding dengan simpangan. Periode GHS, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran penuh, ditentukan oleh beberapa faktor penting. Dua faktor utama yang memengaruhi periode GHS adalah massa benda yang digerakkan dan konstanta pegas.

Pengaruh Massa Benda (m) terhadap Periode GHS

Massa benda yang digerakkan memiliki pengaruh signifikan terhadap periode GHS. Semakin besar massa benda, semakin lama periode getarannya. Hal ini dapat dipahami karena benda yang lebih berat membutuhkan gaya yang lebih besar untuk digerakkan, sehingga periode getarannya akan lebih lama. Hubungan antara periode GHS dan massa benda dapat dirumuskan sebagai berikut:

T = 2π√(m/k)

Dimana:

  • T adalah periode GHS
  • m adalah massa benda
  • k adalah konstanta pegas

Pengaruh Konstanta Pegas (k) terhadap Periode GHS

Konstanta pegas juga memengaruhi periode GHS. Konstanta pegas merupakan ukuran kekakuan pegas. Semakin besar konstanta pegas, semakin kaku pegas, dan semakin cepat periode getarannya. Hal ini karena pegas yang lebih kaku akan memberikan gaya pemulih yang lebih besar, sehingga periode getarannya akan lebih pendek. Rumus yang menghubungkan periode GHS dan konstanta pegas sama dengan rumus sebelumnya:

T = 2π√(m/k)

Dari rumus tersebut, dapat disimpulkan bahwa periode GHS berbanding lurus dengan akar kuadrat dari massa benda dan berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari konstanta pegas.

Contoh Soal, Contoh soal gerak harmonik sederhana

Misalkan sebuah pegas dengan konstanta pegas 100 N/m digantungkan vertikal dan dihubungkan dengan beban bermassa 0,5 kg. Hitung periode getaran GHS yang terjadi!

Diketahui:

  • k = 100 N/m
  • m = 0,5 kg

Ditanya:

  • T = …?

Penyelesaian:

T = 2π√(m/k)

T = 2π√(0,5 kg / 100 N/m)

T = 2π√(0,005 s²)

T ≈ 0,44 s

Mencari contoh soal gerak harmonik sederhana? Kamu bisa menemukan berbagai macam soal, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Nah, kalau kamu ingin mencoba soal yang lebih menantang, coba cek juga contoh soal koreksi fiskal yang ada di internet. Meskipun berbeda topik, keduanya sama-sama melatih kemampuan analitis dan pemahaman konsep.

Soal-soal ini akan membantu kamu dalam memahami konsep dasar dan mengasah kemampuan berpikir kritis.

Jadi, periode getaran GHS yang terjadi adalah sekitar 0,44 detik.

Tabel Pengaruh Faktor-faktor terhadap Periode GHS

Faktor Pengaruh terhadap Periode GHS
Massa benda (m) Semakin besar massa benda, semakin lama periode GHS
Konstanta pegas (k) Semakin besar konstanta pegas, semakin pendek periode GHS

Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana (GHS) merupakan konsep fisika yang menggambarkan gerakan bolak-balik periodik suatu benda di sekitar titik kesetimbangannya. Gerakan ini dapat dijumpai dalam berbagai fenomena alam dan teknologi, yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Bandul Sederhana

Bandul sederhana merupakan contoh klasik aplikasi GHS. Sebuah bandul sederhana terdiri dari sebuah benda bermassa yang digantung pada tali atau benang yang ringan dan tidak dapat direntangkan. Ketika bandul ditarik dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan, ia akan berayun bolak-balik secara periodik. Periode ayunan bandul sederhana bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi.

Sistem Pegas

Sistem pegas merupakan aplikasi GHS yang lain. Ketika sebuah benda bermassa digantung pada pegas dan ditarik ke bawah dari posisi kesetimbangannya, pegas akan memberikan gaya pemulih yang sebanding dengan perpindahan benda. Gaya pemulih ini menyebabkan benda bergetar bolak-balik secara periodik. Periode getaran pegas bergantung pada massa benda dan konstanta pegas.

Getaran Suara

Getaran suara merupakan contoh aplikasi GHS yang kita dengar setiap hari. Suara dihasilkan oleh getaran benda-benda, seperti senar gitar, membran drum, atau pita suara manusia. Getaran ini menyebabkan molekul udara di sekitarnya bergetar, yang kemudian merambat sebagai gelombang suara. Frekuensi getaran suara menentukan nada atau tinggi rendahnya suara.

Contoh Soal Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana (GHS) merupakan gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan dengan percepatan yang sebanding dengan simpangannya. GHS banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ayunan bandul sederhana, getaran pegas, dan gelombang suara. Untuk memahami konsep GHS lebih lanjut, mari kita bahas beberapa contoh soal yang melibatkan berbagai aspek GHS.

Menentukan Periode dan Frekuensi GHS

Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran lengkap, sedangkan frekuensi (f) adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik. Periode dan frekuensi GHS dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

T = 2π√(m/k)

f = 1/T = 1/(2π√(m/k))

Dimana:
– T adalah periode (sekon)
– f adalah frekuensi (Hertz)
– m adalah massa benda (kg)
– k adalah konstanta pegas (N/m)

  • Sebuah benda dengan massa 0,5 kg digantungkan pada pegas dengan konstanta pegas 20 N/m. Tentukan periode dan frekuensi getaran benda tersebut.

Penyelesaian:
– Periode getaran benda dapat dihitung dengan rumus:
T = 2π√(m/k) = 2π√(0,5 kg / 20 N/m) ≈ 0,707 sekon
– Frekuensi getaran benda dapat dihitung dengan rumus:
f = 1/T = 1 / 0,707 sekon ≈ 1,414 Hz

Menghitung Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan pada Waktu Tertentu

Simpangan (x) adalah jarak benda dari titik kesetimbangan. Kecepatan (v) adalah laju perubahan simpangan terhadap waktu, sedangkan percepatan (a) adalah laju perubahan kecepatan terhadap waktu. Simpangan, kecepatan, dan percepatan GHS dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

x = A sin(ωt + φ)

v = ωA cos(ωt + φ)

a = -ω²A sin(ωt + φ)

Dimana:
– x adalah simpangan (meter)
– v adalah kecepatan (m/s)
– a adalah percepatan (m/s²)
– A adalah amplitudo (meter)
– ω adalah frekuensi sudut (rad/s)
– t adalah waktu (sekon)
– φ adalah sudut fase (radian)

  • Sebuah benda bergerak harmonik sederhana dengan amplitudo 5 cm dan frekuensi sudut 2 rad/s. Tentukan simpangan, kecepatan, dan percepatan benda pada waktu 1 sekon, jika sudut fase awal adalah 0.

Penyelesaian:
– Simpangan benda pada waktu 1 sekon dapat dihitung dengan rumus:
x = A sin(ωt + φ) = 5 cm sin(2 rad/s * 1 s + 0) ≈ 4,55 cm
– Kecepatan benda pada waktu 1 sekon dapat dihitung dengan rumus:
v = ωA cos(ωt + φ) = 2 rad/s * 5 cm cos(2 rad/s * 1 s + 0) ≈ -7,07 cm/s
– Percepatan benda pada waktu 1 sekon dapat dihitung dengan rumus:
a = -ω²A sin(ωt + φ) = -(2 rad/s)² * 5 cm sin(2 rad/s * 1 s + 0) ≈ -18,14 cm/s²

Menentukan Energi Potensial dan Energi Kinetik dalam GHS

Energi potensial (Ep) adalah energi yang tersimpan dalam sistem karena posisinya. Energi kinetik (Ek) adalah energi yang dimiliki sistem karena gerakannya. Energi potensial dan energi kinetik dalam GHS dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Ep = 1/2 k x²

Ek = 1/2 m v²

Dimana:
– Ep adalah energi potensial (Joule)
– Ek adalah energi kinetik (Joule)
– k adalah konstanta pegas (N/m)
– x adalah simpangan (meter)
– m adalah massa benda (kg)
– v adalah kecepatan (m/s)

  • Sebuah benda dengan massa 0,2 kg digantungkan pada pegas dengan konstanta pegas 10 N/m. Benda tersebut ditarik sejauh 0,1 meter dari titik kesetimbangan dan dilepaskan. Tentukan energi potensial dan energi kinetik benda saat simpangannya 0,05 meter.

Penyelesaian:
– Energi potensial benda saat simpangannya 0,05 meter dapat dihitung dengan rumus:
Ep = 1/2 k x² = 1/2 * 10 N/m * (0,05 m)² = 0,0125 Joule
– Energi kinetik benda saat simpangannya 0,05 meter dapat dihitung dengan menggunakan hukum kekekalan energi mekanik:
Ep + Ek = konstan
Ek = konstan – Ep
Ek = 1/2 k A² – 1/2 k x² = 1/2 * 10 N/m * (0,1 m)² – 1/2 * 10 N/m * (0,05 m)² = 0,0375 Joule

Tabel Rangkuman Jenis Soal GHS dan Cara Penyelesaiannya

| Jenis Soal | Rumus | Cara Penyelesaian |
|—|—|—|
| Menentukan Periode dan Frekuensi | T = 2π√(m/k)
f = 1/T = 1/(2π√(m/k)) | Hitung periode dan frekuensi menggunakan rumus yang sesuai. |
| Menghitung Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan | x = A sin(ωt + φ)
v = ωA cos(ωt + φ)
a = -ω²A sin(ωt + φ) | Hitung simpangan, kecepatan, dan percepatan menggunakan persamaan GHS pada waktu tertentu. |
| Menentukan Energi Potensial dan Energi Kinetik | Ep = 1/2 k x²
Ek = 1/2 m v² | Hitung energi potensial dan energi kinetik menggunakan rumus yang sesuai. |

Ulasan Penutup

Dengan memahami konsep GHS, kita dapat menjelaskan berbagai fenomena di sekitar kita, mulai dari gerakan sederhana seperti ayunan bandul hingga gerakan yang lebih kompleks seperti getaran molekul. Melalui contoh soal, kita dapat mengasah kemampuan kita dalam mengaplikasikan konsep GHS dalam berbagai situasi.

Also Read

Bagikan: