Contoh Soal Hukum Coulomb dan Pembahasannya: Memahami Gaya Tarik Menarik dan Tolak Menolak Muatan

No comments
Contoh soal hukum coulomb dan pembahasannya

Contoh soal hukum coulomb dan pembahasannya – Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa rambutmu berdiri tegak saat digosok dengan balon? Atau mengapa petir menyambar dengan kekuatan dahsyat? Di balik fenomena menarik ini, terdapat hukum fisika yang mengatur interaksi antara muatan listrik, yaitu Hukum Coulomb. Hukum ini menjelaskan tentang gaya tarik menarik dan tolak menolak antara dua muatan titik, dan aplikasi praktisnya sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Hukum Coulomb dengan lebih dalam melalui contoh soal dan pembahasannya. Kamu akan mempelajari cara menghitung gaya Coulomb, menentukan jarak antar muatan, dan bahkan memahami konsep medan listrik dan potensial listrik. Siap untuk menyelami dunia menarik dari muatan listrik dan interaksi antarnya?

Hukum Coulomb

Hukum Coulomb adalah hukum dasar dalam ilmu fisika yang menjelaskan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik. Hukum ini pertama kali dirumuskan oleh fisikawan Prancis, Charles-Augustin de Coulomb, pada tahun 1785.

Hukum Coulomb menyatakan bahwa besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik sebanding dengan perkalian besarnya kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.

Rumus Hukum Coulomb

Rumus hukum Coulomb adalah sebagai berikut:

F = k * (q1 * q2) / r²

di mana:
– F adalah gaya Coulomb (dalam Newton, N)
– k adalah konstanta Coulomb (dalam N m²/C²)
– q1 dan q2 adalah besarnya muatan listrik (dalam Coulomb, C)
– r adalah jarak antara kedua muatan (dalam meter, m)

Variabel dalam Rumus Hukum Coulomb

Tabel berikut merangkum besaran, satuan, dan simbol dalam rumus hukum Coulomb:

Besaran Satuan Simbol
Gaya Coulomb Newton (N) F
Konstanta Coulomb Newton meter persegi per Coulomb persegi (N m²/C²) k
Besarnya muatan listrik Coulomb (C) q1, q2
Jarak antara kedua muatan Meter (m) r

Contoh Soal 1: Menghitung Gaya Coulomb

Untuk memahami konsep gaya Coulomb lebih lanjut, mari kita bahas contoh soal berikut. Contoh ini akan membantu kita memahami bagaimana menghitung gaya Coulomb antara dua muatan titik.

Contoh soal hukum Coulomb dan pembahasannya bisa jadi cukup menantang, tapi jangan khawatir! Sama seperti mempelajari contoh soal elemen mesin poros, seperti yang bisa kamu temukan di contoh soal elemen mesin poros , kunci suksesnya adalah latihan dan pemahaman konsep.

Soal-soal hukum Coulomb biasanya membahas tentang gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antar muatan, dan memahami konsep ini akan membantu kamu menyelesaikan soal-soal dengan lebih mudah. Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan berlatih ya!

Contoh Soal

Misalkan terdapat dua muatan titik, yaitu q1 = +2 x 10-6 C dan q2 = -4 x 10-6 C. Kedua muatan ini terpisah sejauh r = 0,5 m. Tentukan besar gaya Coulomb yang bekerja antara kedua muatan tersebut!

Langkah-langkah Penyelesaian

Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan nilai konstanta Coulomb (k) yang bernilai 9 x 109 Nm2/C2.
  2. Tentukan besar masing-masing muatan (q1 dan q2).
  3. Tentukan jarak pisah antara kedua muatan (r).
  4. Substitusikan nilai-nilai yang telah diketahui ke dalam rumus gaya Coulomb:
  5. F = k * (q1 * q2) / r2

Hasil Perhitungan

Dengan mensubstitusikan nilai-nilai yang telah diketahui ke dalam rumus, kita memperoleh:

F = (9 x 109 Nm2/C2) * ((2 x 10-6 C) * (-4 x 10-6 C)) / (0,5 m)2

F = -0,288 N

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besar gaya Coulomb yang bekerja antara kedua muatan tersebut adalah 0,288 N. Tanda negatif pada hasil perhitungan menunjukkan bahwa gaya Coulomb yang bekerja adalah gaya tarik-menarik, karena kedua muatan memiliki jenis yang berbeda (satu positif dan satu negatif).

Contoh Soal 2

Contoh soal ini akan membahas tentang bagaimana menentukan jarak antara dua muatan titik jika diketahui gaya Coulomb dan besar muatannya.

Menentukan Jarak Antara Dua Muatan

Misalkan kita memiliki dua muatan titik, yaitu q1 dan q2, yang terpisah sejauh r dan menghasilkan gaya Coulomb sebesar F. Kita ingin mencari jarak r antara kedua muatan tersebut.

Read more:  Contoh Soal C6 Mencipta: Uji Kemampuan Berkreasi dan Inovasi

Berikut langkah-langkah untuk menyelesaikan soal ini:

  1. Tuliskan rumus gaya Coulomb:
  2. F = k (q1q2)/r2

  3. Tentukan nilai-nilai yang diketahui, yaitu:
    • Gaya Coulomb (F)
    • Besar muatan q1
    • Besar muatan q2
  4. Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus gaya Coulomb.
  5. Selesaikan persamaan untuk mencari nilai r.

Contoh Soal:

Dua muatan titik, q1 = 2 x 10-6 C dan q2 = 4 x 10-6 C, terpisah sejauh r dan menghasilkan gaya Coulomb sebesar 9 x 10-3 N. Tentukan jarak r antara kedua muatan tersebut.

Penyelesaian:

1. Tuliskan rumus gaya Coulomb:

F = k (q1q2)/r2

2. Tentukan nilai-nilai yang diketahui:

  • F = 9 x 10-3 N
  • q1 = 2 x 10-6 C
  • q2 = 4 x 10-6 C
  • k = 9 x 109 Nm2/C2 (konstanta Coulomb)

3. Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus gaya Coulomb:

9 x 10-3 N = (9 x 109 Nm2/C2) (2 x 10-6 C) (4 x 10-6 C) / r2

4. Selesaikan persamaan untuk mencari nilai r:

r2 = (9 x 109 Nm2/C2) (2 x 10-6 C) (4 x 10-6 C) / (9 x 10-3 N)

r2 = 8 m2

r = √8 m2

r = 2√2 m

Jadi, jarak antara kedua muatan tersebut adalah 2√2 meter.

Contoh Soal 3

Contoh soal hukum coulomb dan pembahasannya
Contoh soal ini akan membahas tentang bagaimana menentukan besar muatan titik jika diketahui gaya Coulomb, jarak, dan besar muatan lainnya.

Menentukan Besar Muatan Titik

Misalkan terdapat dua muatan titik, yaitu q1 dan q2, yang terpisah sejauh r. Gaya Coulomb yang bekerja pada kedua muatan tersebut adalah F. Jika besar muatan q1 diketahui, maka besar muatan q2 dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Coulomb.

Berikut adalah langkah-langkah penyelesaian soal:

  • Tuliskan hukum Coulomb:

F = k * (q1 * q2) / r2

  • Ganti nilai yang diketahui ke dalam persamaan hukum Coulomb.
  • Selesaikan persamaan untuk mencari nilai q2.

Sebagai contoh, misalkan diketahui bahwa:

  • F = 9 x 109 N
  • q1 = 2 x 10-6 C
  • r = 0,1 m

Maka, besar muatan q2 dapat dihitung sebagai berikut:

  • F = k * (q1 * q2) / r2
  • 9 x 109 N = (9 x 109 N m2/C2) * (2 x 10-6 C * q2) / (0,1 m)2
  • q2 = (9 x 109 N * (0,1 m)2) / ((9 x 109 N m2/C2) * (2 x 10-6 C))
  • q2 = 5 x 10-6 C

Jadi, besar muatan q2 adalah 5 x 10-6 C.

Aplikasi Hukum Coulomb dalam Kehidupan Sehari-hari

Hukum Coulomb, yang menggambarkan interaksi antar muatan listrik, mungkin terdengar seperti konsep abstrak, namun sebenarnya memiliki aplikasi yang luas dan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dari perangkat elektronik hingga fenomena alam, hukum ini berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Perangkat Elektronik, Contoh soal hukum coulomb dan pembahasannya

Hukum Coulomb merupakan dasar bagi berbagai perangkat elektronik yang kita gunakan setiap hari. Misalnya, dalam sebuah komputer, arus listrik mengalir melalui rangkaian yang terdiri dari komponen-komponen seperti transistor, resistor, dan kapasitor. Interaksi antar muatan dalam komponen-komponen ini diatur oleh hukum Coulomb, yang memungkinkan komputer untuk memproses informasi dan menjalankan berbagai fungsi.

Fenomena Alam

Hukum Coulomb juga berperan penting dalam fenomena alam, seperti petir. Petir terjadi ketika perbedaan potensial listrik yang besar antara awan dan bumi menyebabkan pelepasan muatan listrik yang besar. Interaksi antar muatan dalam awan dan bumi diatur oleh hukum Coulomb, yang menyebabkan kilatan cahaya dan suara yang kita kenal sebagai petir.

Mesin Fotocopy

Mesin fotocopy menggunakan prinsip elektrostatis untuk mereplikasi gambar. Prosesnya melibatkan transfer muatan listrik ke permukaan drum, yang kemudian menarik partikel tinta bermuatan. Hukum Coulomb berperan dalam menarik dan menempelkan partikel tinta ke drum, sehingga gambar dapat dicetak.

Industri

Hukum Coulomb juga memiliki aplikasi penting dalam industri. Misalnya, dalam proses pengecatan elektrostatis, benda-benda yang akan dicat diberi muatan listrik, sehingga cat bermuatan berlawanan dapat tertarik dan menempel secara merata. Hal ini meningkatkan efisiensi dan kualitas pengecatan.

Tabel Aplikasi Hukum Coulomb

Aplikasi Fungsi
Perangkat Elektronik Mengatur interaksi antar muatan dalam komponen elektronik, memungkinkan komputer untuk memproses informasi.
Fenomena Alam (Petir) Mengatur interaksi antar muatan dalam awan dan bumi, menyebabkan pelepasan muatan listrik yang besar.
Mesin Fotocopy Menarik dan menempelkan partikel tinta bermuatan ke drum, sehingga gambar dapat dicetak.
Industri (Pengecatan Elektrostatis) Menarik cat bermuatan ke benda yang akan dicat, meningkatkan efisiensi dan kualitas pengecatan.

Konsep Medan Listrik: Contoh Soal Hukum Coulomb Dan Pembahasannya

Medan listrik merupakan konsep penting dalam elektrostatis yang menjelaskan pengaruh gaya elektrostatis yang ditimbulkan oleh muatan listrik pada ruang di sekitarnya. Dengan kata lain, medan listrik menggambarkan wilayah di sekitar muatan listrik yang mampu memberikan gaya pada muatan lain yang diletakkan di dalamnya.

Hubungan Medan Listrik dan Hukum Coulomb

Hukum Coulomb menjelaskan gaya elektrostatis antara dua muatan titik. Gaya ini berbanding lurus dengan perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya. Medan listrik, di sisi lain, menggambarkan pengaruh gaya elektrostatis dari satu muatan titik terhadap muatan lain di sekitarnya.

Read more:  Contoh Soal Piktogram: Uji Pemahaman dan Kreativitas Anda

Hukum Coulomb dan konsep medan listrik saling terkait. Hukum Coulomb memberikan formula untuk menghitung gaya antara dua muatan titik, sedangkan medan listrik menggambarkan bagaimana gaya ini bekerja di sekitar muatan titik. Medan listrik di suatu titik dapat dihitung dengan menggunakan Hukum Coulomb dengan menempatkan muatan uji di titik tersebut dan menghitung gaya yang bekerja padanya.

Ilustrasi Medan Listrik di Sekitar Muatan Titik

Bayangkan sebuah muatan titik positif tunggal. Muatan ini akan menghasilkan medan listrik yang menyebar keluar dari muatan tersebut dalam bentuk garis-garis radial. Garis-garis medan listrik ini menunjukkan arah gaya yang akan dialami oleh muatan positif uji jika ditempatkan di titik-titik tersebut.

Garis-garis medan listrik lebih rapat di dekat muatan titik, menunjukkan bahwa medan listrik lebih kuat di sana. Semakin jauh dari muatan titik, semakin jarang garis-garis medan listrik, menunjukkan bahwa medan listrik melemah.

Jika muatan titik tersebut negatif, garis-garis medan listrik akan mengarah ke muatan titik tersebut, menunjukkan bahwa gaya yang dialami oleh muatan positif uji akan berlawanan arah dengan arah garis-garis medan listrik.

Konsep Potensial Listrik

Potensial listrik merupakan konsep penting dalam fisika yang menggambarkan energi potensial per satuan muatan listrik di suatu titik dalam medan listrik. Secara sederhana, potensial listrik menunjukkan kemampuan medan listrik untuk melakukan kerja pada muatan listrik yang diletakkan di titik tersebut.

Hubungan Potensial Listrik dan Hukum Coulomb

Potensial listrik dan Hukum Coulomb saling terkait erat. Hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan listrik sebanding dengan perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Potensial listrik dapat dihitung berdasarkan Hukum Coulomb. Jika kita memiliki muatan titik q di suatu titik dalam ruang, maka potensial listrik V pada jarak r dari muatan tersebut dapat dihitung dengan rumus:

V = kq/r

Dimana:

* V adalah potensial listrik (dalam volt)
* k adalah konstanta Coulomb (9 x 10^9 Nm^2/C^2)
* q adalah besarnya muatan titik (dalam Coulomb)
* r adalah jarak dari muatan titik (dalam meter)

Rumus ini menunjukkan bahwa potensial listrik berbanding lurus dengan besarnya muatan dan berbanding terbalik dengan jarak dari muatan tersebut.

Ilustrasi Potensial Listrik di Sekitar Muatan Titik

Bayangkan sebuah muatan titik positif (+) di tengah ruang. Potensial listrik di sekitar muatan tersebut akan lebih tinggi di dekat muatan dan semakin rendah semakin jauh dari muatan. Hal ini karena semakin dekat kita ke muatan, semakin besar gaya yang diberikan oleh medan listrik pada muatan uji.

  • Jika kita letakkan muatan uji positif (+) di dekat muatan titik positif, muatan uji akan ditolak dan akan memiliki energi potensial yang tinggi.
  • Sebaliknya, jika kita letakkan muatan uji negatif (-) di dekat muatan titik positif, muatan uji akan ditarik dan akan memiliki energi potensial yang rendah.

Ilustrasi ini menunjukkan bahwa potensial listrik merupakan besaran skalar yang memiliki nilai di setiap titik dalam ruang dan menunjukkan energi potensial yang dimiliki oleh muatan uji jika diletakkan di titik tersebut.

Contoh Soal 4

Contoh soal ini akan membahas tentang cara menghitung potensial listrik di suatu titik akibat muatan titik. Potensial listrik merupakan besaran skalar yang menunjukkan energi potensial per satuan muatan. Dalam soal ini, kita akan menggunakan rumus potensial listrik untuk menghitung potensial listrik di titik tertentu akibat muatan titik.

Menghitung Potensial Listrik

Rumus potensial listrik di titik berjarak r dari muatan titik Q adalah:

V = kQ/r

Dimana:

* V adalah potensial listrik (volt)
* k adalah konstanta Coulomb (9 x 10^9 Nm^2/C^2)
* Q adalah besar muatan (Coulomb)
* r adalah jarak dari muatan titik (meter)

Berikut adalah contoh soal yang akan kita bahas:

Soal:
Sebuah muatan titik sebesar 2 µC berada di udara. Tentukan potensial listrik di titik yang berjarak 5 cm dari muatan tersebut!

Penyelesaian:

1. Tentukan nilai-nilai yang diketahui:
* Q = 2 µC = 2 x 10^-6 C
* r = 5 cm = 0,05 m
* k = 9 x 10^9 Nm^2/C^2

2. Gunakan rumus potensial listrik:
* V = kQ/r

3. Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus:
* V = (9 x 10^9 Nm^2/C^2) * (2 x 10^-6 C) / (0,05 m)

4. Hitung potensial listrik:
* V = 360.000 V

Jadi, potensial listrik di titik yang berjarak 5 cm dari muatan titik sebesar 2 µC adalah 360.000 V.

Contoh Soal 5

Contoh soal berikut akan menunjukkan cara menghitung energi potensial listrik yang dimiliki oleh muatan titik dalam medan listrik. Energi potensial listrik merupakan energi yang dimiliki oleh suatu muatan karena posisinya dalam medan listrik. Energi potensial listrik ini dapat diubah menjadi energi kinetik jika muatan tersebut bergerak dalam medan listrik.

Menghitung Energi Potensial Listrik

Misalkan kita memiliki muatan titik sebesar +2 μC yang berada pada jarak 5 cm dari muatan titik lain sebesar +4 μC. Berapakah energi potensial listrik yang dimiliki oleh muatan +2 μC?

Read more:  Contoh Soal Gravitasi Newton: Uji Pemahamanmu tentang Gaya Tarik Bumi

Untuk menyelesaikan soal ini, kita dapat menggunakan rumus energi potensial listrik:

Ep = k * q1 * q2 / r

di mana:

  • Ep adalah energi potensial listrik (dalam Joule)
  • k adalah konstanta Coulomb (9 x 109 Nm2/C2)
  • q1 adalah muatan pertama (dalam Coulomb)
  • q2 adalah muatan kedua (dalam Coulomb)
  • r adalah jarak antara kedua muatan (dalam meter)

Langkah-langkah penyelesaian soal ini adalah:

  1. Ubah semua satuan ke dalam satuan SI. Dalam kasus ini, kita perlu mengubah μC menjadi C dan cm menjadi m.
  2. Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus energi potensial listrik.
  3. Hitung energi potensial listrik.

Berikut adalah perhitungannya:

  • q1 = +2 μC = 2 x 10-6 C
  • q2 = +4 μC = 4 x 10-6 C
  • r = 5 cm = 0,05 m
  • Ep = (9 x 109 Nm2/C2) * (2 x 10-6 C) * (4 x 10-6 C) / (0,05 m)
  • Ep = 1,44 J

Jadi, energi potensial listrik yang dimiliki oleh muatan +2 μC adalah 1,44 J.

Pembahasan Soal-Soal Hukum Coulomb

Setelah mempelajari contoh soal-soal hukum Coulomb, sekarang saatnya kita membahas kembali contoh soal tersebut secara lebih detail. Tujuannya adalah untuk memahami konsep dan penerapan hukum Coulomb dalam berbagai kasus. Kita akan membahas setiap langkah penyelesaian soal dan memberikan penjelasan tambahan untuk memperjelas pemahaman.

Contoh Soal 1: Menghitung Gaya Coulomb Antara Dua Muatan

Contoh soal pertama membahas tentang menghitung gaya Coulomb antara dua muatan. Pada soal ini, kita diberikan informasi tentang besarnya muatan, jarak antar muatan, dan konstanta Coulomb. Kita diminta untuk menghitung gaya Coulomb yang bekerja pada masing-masing muatan. Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu menggunakan rumus hukum Coulomb dan memasukkan nilai-nilai yang diberikan ke dalam rumus tersebut.

  1. Tuliskan rumus hukum Coulomb:

    F = k * (q1 * q2) / r^2

  2. Identifikasi nilai-nilai yang diketahui dalam soal:
    • k = konstanta Coulomb (9 x 10^9 Nm^2/C^2)
    • q1 = besar muatan pertama (dalam Coulomb)
    • q2 = besar muatan kedua (dalam Coulomb)
    • r = jarak antar muatan (dalam meter)
  3. Masukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus hukum Coulomb dan hitung gaya Coulomb (F).

Contoh soal ini memperlihatkan bagaimana hukum Coulomb dapat digunakan untuk menghitung gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan. Gaya Coulomb berbanding lurus dengan perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar muatan. Semakin besar muatan, semakin besar gaya Coulombnya. Sebaliknya, semakin jauh jarak antar muatan, semakin kecil gaya Coulombnya.

Contoh Soal 2: Menentukan Besar Muatan

Contoh soal kedua membahas tentang menentukan besar muatan. Pada soal ini, kita diberikan informasi tentang gaya Coulomb, jarak antar muatan, dan salah satu besar muatan. Kita diminta untuk menentukan besar muatan yang lain. Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu menggunakan rumus hukum Coulomb dan melakukan manipulasi aljabar untuk mendapatkan nilai muatan yang tidak diketahui.

  1. Tuliskan rumus hukum Coulomb:

    F = k * (q1 * q2) / r^2

  2. Identifikasi nilai-nilai yang diketahui dalam soal:
    • F = gaya Coulomb (dalam Newton)
    • k = konstanta Coulomb (9 x 10^9 Nm^2/C^2)
    • q1 = besar muatan pertama (dalam Coulomb)
    • r = jarak antar muatan (dalam meter)
  3. Masukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus hukum Coulomb dan selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai q2 (besar muatan kedua).

Contoh soal ini memperlihatkan bagaimana hukum Coulomb dapat digunakan untuk menentukan besar muatan yang tidak diketahui jika kita mengetahui informasi lain seperti gaya Coulomb, jarak antar muatan, dan salah satu besar muatan. Rumus hukum Coulomb dapat diubah bentuknya untuk mendapatkan nilai yang tidak diketahui.

Contoh Soal 3: Menghitung Jarak Antar Muatan

Contoh soal ketiga membahas tentang menghitung jarak antar muatan. Pada soal ini, kita diberikan informasi tentang gaya Coulomb, besar kedua muatan, dan konstanta Coulomb. Kita diminta untuk menghitung jarak antar muatan. Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu menggunakan rumus hukum Coulomb dan melakukan manipulasi aljabar untuk mendapatkan nilai jarak antar muatan.

  1. Tuliskan rumus hukum Coulomb:

    F = k * (q1 * q2) / r^2

  2. Identifikasi nilai-nilai yang diketahui dalam soal:
    • F = gaya Coulomb (dalam Newton)
    • k = konstanta Coulomb (9 x 10^9 Nm^2/C^2)
    • q1 = besar muatan pertama (dalam Coulomb)
    • q2 = besar muatan kedua (dalam Coulomb)
  3. Masukkan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus hukum Coulomb dan selesaikan persamaan untuk mendapatkan nilai r (jarak antar muatan).

Contoh soal ini memperlihatkan bagaimana hukum Coulomb dapat digunakan untuk menentukan jarak antar muatan jika kita mengetahui informasi lain seperti gaya Coulomb, besar kedua muatan, dan konstanta Coulomb. Rumus hukum Coulomb dapat diubah bentuknya untuk mendapatkan nilai yang tidak diketahui.

Rangkuman Konsep Penting Hukum Coulomb

Berikut adalah rangkuman konsep penting yang terkait dengan hukum Coulomb:

  • Hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan sebanding dengan perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar muatan.
  • Gaya Coulomb berbanding lurus dengan perkalian kedua muatan. Semakin besar muatan, semakin besar gaya Coulombnya.
  • Gaya Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar muatan. Semakin jauh jarak antar muatan, semakin kecil gaya Coulombnya.
  • Konstanta Coulomb (k) adalah konstanta proporsionalitas yang menghubungkan gaya Coulomb dengan perkalian kedua muatan dan kuadrat jarak antar muatan. Nilai konstanta Coulomb adalah 9 x 10^9 Nm^2/C^2.

Kesimpulan Akhir

Memahami Hukum Coulomb membuka jendela baru untuk memahami interaksi antar muatan listrik yang begitu penting dalam kehidupan kita. Dari fenomena sehari-hari seperti rambut yang berdiri tegak hingga teknologi canggih seperti perangkat elektronik, Hukum Coulomb berperan penting dalam membentuk dunia kita. Dengan mempelajari contoh soal dan pembahasannya, kita dapat mengaplikasikan konsep ini untuk menyelesaikan masalah dan memahami fenomena menarik yang terkait dengan muatan listrik.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.