Jakarta, newcomerscuerna.org – Banyak yang bertanya tentang apa itu kelas akselerasi. Kelas ini merupakan wadah khusus bagi siswa yang dianggap jenius dan berprestasi. Dengan mengikuti program akselerasi, siswa bisa lulus dalam waktu singkat atau lebih cepat. Lalu apa perbedaannya dengan kelas reguler?
Apa Itu Kelas Akselerasi?
Kelas akselerasi adalah program pendidikan yang dirancang untuk siswa yang memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata dan dapat menyelesaikan kurikulum lebih cepat dibandingkan dengan program reguler.
Misalnya saja jika siswa SMA kelas reguler biasanya lulus dalam waktu 3 tahun. Maka siswa kelas akselerasi lulusnya lebih cepat, yaitu hanya membutuhkan waktu 2 tahun saja.
Perbedaan Kelas Akselerasi dan Reguler
Setelah kamu tahu apa itu kelas akselerasi. Pastinya kamu semakin penasaran bukan mengenai perbedaannya dengan kelas reguler? Berikut akan kami jelaskan:
1. Setiap 6 Bulan Sekali Naik Kelas
Perbedaan pertama antara program akselerasi dan reguler adalah waktu yang dibutuhkan untuk naik kelas. Pada kelas reguler biasanya siswa akan naik kelas dalam waktu satu tahun sekali. Namun pada akselerasi, siswa akan naik tingkat hanya dalam waktu 6 bulan saja.
2. Tidak Ada UTS
Jika kamu mengikuti kelas akselerasi, maka kamu tidak akan pernah menemui yang namanya Ujian Tengah Semester (UTS). Untuk ujian akhir semester biasanya murid akselerasi pelaksanaannya berbeda dengan reguler. Jadi akan terasa lebih eksklusif dan merasa lebih istimewa daripada kelas reguler.
3. Khusus Untuk Jurusan IPA
Jika kamu mengambil kelas akselerasi maka kamu wajib mengambil jurusan IPA. Berbeda dengan kelas reguler yang biasanya bebas memilih jurusan seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan lain sebagainya.
4. Nilai KKM Tinggi
Sebagai program untuk siswa dengan kemampuan akademik di atas rata-rata, kelas akselerasi memiliki standar nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas reguler. Bahkan ada beberapa sekolah yang menetapkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di angka 85.
Itu artinya, jika kamu ingin tetap mengikuti program akselerasi maka harus mencapai nilai 85 di setiap pelajaran saat mengikuti ujian. Berbeda dengan kelas reguler yang biasanya hanya mematok nilai 60 jika ingin naik kelas.
5. Jumlah Siswa Lebih Sedikit
Menjadi siswa akselerasi berarti menjadi siswa terpilih. Dari ratusan siswa yang ada pada sekolah tertentu, biasanya hanya sedikit yang mampu mengikuti pola belajar kelas ini.
Beda dengan kelas reguler yang dalam 1 kelas biasanya berisi 40-45 orang siswa. Maka akselerasi biasanya hanya berisi 5-10 orang saja.
6. Lebih Mudah Mengajukan Beasiswa
Jika kamu merupakan lulusan dari akselerasi. Maka saat ingin mengajukan beasiswa ke jenjang pendidikan selanjutnya akan lebih mudah. Hal ini karena nilai akademismu yang tinggi dan juga biasanya kamu akan direkomendasikan oleh sekolah untuk meneruskan ke jenjang selanjutnya.
Sedangkan untuk murid reguler bisa saja mengajukan beasiswa, asalkan nilai yang mereka miliki stabil. Namun proses pengajuannya tidak semudah murid akselerasi. Maka tidak heran jika murid akselerasi lebih terlihat istimewa jika dibanding murid reguler.
Dari penjelasan sebelumnya, sekarang kamu sudah tahu bukan apa itu kelas akselerasi dan juga perbedaannya dengan reguler? Namun untuk mengikuti kelas jenis ini tidaklah mudah, kamu harus memiliki usaha, niat dan tekad lebih agar memperoleh nilai yang bagus. Bukan hanya itu, kamu juga harus memiliki program belajar yang efektif agar dapat memahami materi pelajaran dengan cepat.
Referensi: