Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika: Mendorong Pemahaman Konseptual

No comments
Ausubel theory meaningful processes

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana siswa dapat memahami konsep matematika dengan lebih mudah? Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika menawarkan pendekatan yang menarik untuk menjawab pertanyaan ini. Teori ini berfokus pada bagaimana pengetahuan baru terintegrasi dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, dengan tujuan membantu mereka membangun pemahaman konseptual yang kuat.

Teori Ausubel, yang dikembangkan oleh David Ausubel, menekankan pentingnya “pengetahuan sebelumnya” (prior knowledge) dalam proses pembelajaran. Teori ini menjelaskan bagaimana siswa membangun pemahaman baru dengan menghubungkannya dengan apa yang sudah mereka ketahui. Dengan demikian, pembelajaran matematika menjadi lebih berarti dan mudah dipahami.

Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika

Ausubel theory meaningful processes
Teori belajar bermakna Ausubel, yang dikemukakan oleh David Ausubel pada tahun 1963, menekankan pentingnya pembelajaran yang bermakna, yaitu menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Teori ini berfokus pada bagaimana informasi baru diintegrasikan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.

Konsep Dasar Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika

Teori Ausubel dalam pembelajaran matematika menekankan pentingnya pemahaman konsep dan hubungan antar konsep. Inti dari teori ini adalah belajar bermakna, di mana siswa menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif mereka. Dalam pembelajaran matematika, hal ini berarti siswa harus mampu memahami konsep dasar, membangun hubungan antar konsep, dan menerapkan konsep tersebut dalam memecahkan masalah.

Penerapan Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika di Tingkat Sekolah Dasar

Teori Ausubel dapat diterapkan dalam berbagai aspek pembelajaran matematika di sekolah dasar. Misalnya, dalam pembelajaran penjumlahan, guru dapat mengajarkan konsep penjumlahan melalui pengelompokan benda-benda konkret, seperti kelereng atau pensil. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan konsep penjumlahan dengan simbol-simbol matematika, seperti angka dan tanda “+” dan “=”.

Perbandingan Teori Ausubel dengan Teori Belajar Lainnya

Berikut tabel perbandingan Teori Ausubel dengan Teori Konstruktivisme:

Aspek Teori Ausubel Teori Konstruktivisme
Fokus Pembelajaran bermakna melalui hubungan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada Pembelajaran melalui konstruksi pengetahuan sendiri
Peran Guru Penyedia informasi dan fasilitator pemahaman Fasilitator dan pembimbing dalam proses konstruksi pengetahuan
Peran Siswa Penerima informasi dan pembangun pemahaman Pembangun pengetahuan sendiri melalui pengalaman dan interaksi

Manfaat Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika

Teori Ausubel dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah melalui beberapa cara, yaitu:

  • Membantu siswa menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami.
  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika, karena mereka dapat menggunakan konsep yang sudah dipahami untuk menyelesaikan masalah baru.
  • Membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan memotivasi siswa, karena mereka dapat melihat hubungan antar konsep dan menemukan makna dalam pembelajaran.

Konsep-Konsep Penting dalam Teori Ausubel

Teori ausubel dalam pembelajaran matematika
Teori Ausubel menekankan pentingnya pembelajaran bermakna, di mana pengetahuan baru dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya dalam struktur kognitif individu. Teori ini menyoroti beberapa konsep penting yang menjadi landasan utama dalam memahami bagaimana pengetahuan baru dipelajari dan disimpan dalam ingatan.

Pengetahuan Sebelumnya (Prior Knowledge)

Pengetahuan sebelumnya merujuk pada pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang sudah dimiliki oleh individu sebelum mereka mempelajari materi baru. Konsep ini sangat penting dalam Teori Ausubel karena menekankan bahwa pembelajaran baru akan lebih efektif jika dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada.

  • Pengetahuan sebelumnya bertindak sebagai “jangkar” untuk pengetahuan baru, sehingga memudahkan pemahaman dan retensi.
  • Jika pengetahuan baru tidak dihubungkan dengan pengetahuan sebelumnya, maka pembelajaran akan menjadi lebih sulit dan pengetahuan tersebut mungkin akan dilupakan dengan cepat.
  • Contohnya, ketika mempelajari konsep pecahan, siswa yang sudah memahami konsep bilangan bulat akan lebih mudah memahami pecahan karena mereka memiliki dasar pengetahuan yang kuat untuk dihubungkan.
Read more:  Menguasai Kosakata Matematika dalam Bahasa Inggris: Panduan Lengkap

Pemahaman Konseptual (Meaningful Learning)

Pemahaman konseptual, atau pembelajaran bermakna, terjadi ketika pengetahuan baru dihubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif individu, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan bermakna.

  • Pembelajaran bermakna terjadi ketika individu dapat menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada, sehingga menciptakan makna dan pemahaman yang lebih baik.
  • Proses ini melibatkan pemahaman hubungan antara konsep-konsep, menemukan pola, dan membangun pemahaman yang terintegrasi.
  • Contohnya, ketika mempelajari konsep luas, siswa yang sudah memahami konsep panjang dan lebar akan lebih mudah memahami konsep luas karena mereka dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

Organisasi Pengetahuan (Knowledge Organization)

Organisasi pengetahuan mengacu pada cara individu mengatur dan menyimpan pengetahuan dalam struktur kognitif mereka.

  • Organisasi pengetahuan yang baik akan membantu individu dalam mengakses dan menggunakan pengetahuan dengan lebih mudah.
  • Struktur kognitif ini dibentuk melalui pengalaman belajar dan interaksi dengan informasi baru.
  • Contohnya, ketika mempelajari konsep geometri, siswa yang mengorganisir pengetahuan mereka dengan mengelompokkan bentuk-bentuk berdasarkan sifat-sifatnya (misalnya, segitiga, persegi panjang, lingkaran) akan lebih mudah memahami dan mengingat konsep-konsep tersebut.

Penyerapan (Subsumption)

Penyerapan adalah proses di mana pengetahuan baru diintegrasikan ke dalam struktur kognitif yang sudah ada.

  • Penyerapan dapat terjadi melalui dua cara: penyerapan subordinat dan penyerapan superordinat.
  • Penyerapan subordinat terjadi ketika pengetahuan baru diintegrasikan sebagai contoh atau kasus khusus dari konsep yang sudah ada.
  • Penyerapan superordinat terjadi ketika pengetahuan baru menjadi konsep yang lebih umum yang mencakup konsep-konsep yang sudah ada.
  • Contohnya, ketika mempelajari konsep persegi panjang, siswa yang sudah memahami konsep segiempat akan mengintegrasikan pengetahuan baru tentang persegi panjang sebagai kasus khusus dari konsep segiempat (penyerapan subordinat). Sebaliknya, ketika mempelajari konsep poligon, siswa akan mengintegrasikan konsep segiempat dan persegi panjang sebagai contoh khusus dari konsep poligon (penyerapan superordinat).

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berdasarkan Teori Ausubel

Teori Ausubel merupakan salah satu teori pembelajaran yang fokus pada proses belajar yang bermakna. Teori ini menekankan pentingnya membangun hubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Dalam konteks pembelajaran matematika, penerapan teori Ausubel dapat membantu siswa untuk memahami konsep matematika secara lebih mendalam dan membangun fondasi yang kuat untuk mempelajari konsep-konsep matematika yang lebih kompleks di masa depan. Penerapan teori ini dalam pembelajaran matematika melibatkan beberapa prinsip penting yang saling terkait, yaitu:

Penataan (Advance Organizer)

Penataan (advance organizer) merupakan prinsip utama dalam teori Ausubel yang bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep baru dengan lebih mudah. Advance organizer merupakan materi pendahuluan yang disajikan sebelum materi utama, berfungsi sebagai jembatan penghubung antara pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari.

  • Dalam pembelajaran matematika, advance organizer dapat berupa peta konsep, diagram, ilustrasi, atau penjelasan singkat tentang konsep yang akan dipelajari.
  • Advance organizer yang efektif dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi konsep-konsep kunci, menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, dan mempersiapkan mereka untuk menerima informasi baru.

Hubungan (Relational Learning)

Prinsip hubungan (relational learning) dalam teori Ausubel menekankan pentingnya membangun hubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Proses belajar yang bermakna terjadi ketika siswa dapat menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki, sehingga informasi tersebut terintegrasi ke dalam struktur kognitif mereka.

  • Dalam pembelajaran matematika, relational learning dapat dilakukan melalui berbagai strategi, seperti:
    • Mengaitkan konsep baru dengan contoh-contoh konkret dari kehidupan sehari-hari.
    • Membuat analogi antara konsep baru dengan konsep yang sudah dikenal siswa.
    • Meminta siswa untuk menjelaskan hubungan antara konsep baru dengan konsep-konsep yang sudah dipelajari sebelumnya.
  • Dengan membangun hubungan antara konsep baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki, siswa dapat memahami konsep matematika dengan lebih baik dan mengingat informasi tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama.

Penilaian (Assessment)

Penilaian (assessment) dalam teori Ausubel bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep matematika yang sudah dipelajari. Penilaian yang efektif dapat membantu guru dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan memodifikasi strategi pembelajaran agar lebih efektif.

  • Penilaian berdasarkan teori Ausubel tidak hanya fokus pada pengujian kemampuan siswa dalam mengingat fakta, tetapi juga pada kemampuan mereka dalam memahami konsep, memecahkan masalah, dan menerapkan pengetahuan dalam konteks yang berbeda.
  • Beberapa contoh strategi penilaian yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika berdasarkan teori Ausubel:
    • Meminta siswa untuk menjelaskan konsep matematika dengan kata-kata mereka sendiri.
    • Meminta siswa untuk memberikan contoh-contoh penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
    • Meminta siswa untuk menyelesaikan soal-soal matematika yang melibatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Contoh pertanyaan untuk menilai pemahaman siswa terhadap konsep matematika berdasarkan teori Ausubel:

  • Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri apa yang dimaksud dengan persamaan linear. Berikan contoh dari kehidupan sehari-hari.
  • Bagaimana cara menyelesaikan persamaan linear dengan menggunakan metode eliminasi? Jelaskan langkah-langkahnya dan berikan contoh.
  • Bagaimana konsep persamaan linear dapat diterapkan dalam memecahkan masalah di bidang ekonomi? Berikan contoh.

Penerapan Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika

Teori belajar bermakna Ausubel merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya keterhubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Teori ini memberikan kerangka kerja yang efektif untuk memahami dan menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penerapan teori ini dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik, membangun motivasi belajar, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Read more:  RPP Matematika Kelas 1 Semester 1 PDF: Panduan Lengkap untuk Guru

Metode Pembelajaran Berdasarkan Teori Ausubel, Teori ausubel dalam pembelajaran matematika

Teori Ausubel menyarankan beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Berikut beberapa contohnya:

  • Peta Konsep: Peta konsep adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara konsep-konsep dalam suatu materi pelajaran. Dengan menggunakan peta konsep, siswa dapat melihat bagaimana konsep baru terhubung dengan konsep yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Misalnya, dalam mempelajari konsep pecahan, guru dapat menggunakan peta konsep untuk menunjukkan hubungan antara pecahan, desimal, dan persentase.
  • Organisasi Advance: Organisasi advance adalah strategi yang melibatkan penyampaian materi pelajaran secara terstruktur dan sistematis. Guru dapat memberikan gambaran umum tentang topik yang akan dipelajari, mengidentifikasi konsep-konsep kunci, dan menunjukkan hubungan antar konsep. Misalnya, sebelum membahas persamaan linear, guru dapat memberikan gambaran umum tentang persamaan, variabel, dan konstanta, serta menunjukkan bagaimana konsep-konsep ini saling berhubungan.
  • Pembelajaran Berbasis Masalah: Pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menyelesaikan masalah dunia nyata. Dalam PBL, siswa diajak untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan mengembangkan solusi. PBL dapat membantu siswa untuk menghubungkan konsep matematika dengan aplikasi praktisnya.

Teori Ausubel dan Kemampuan Berpikir Kritis dalam Matematika

Teori Ausubel dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam matematika dengan mendorong mereka untuk menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Dengan memahami hubungan antar konsep, siswa dapat menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat kesimpulan yang logis.

Contohnya, ketika siswa mempelajari konsep persamaan linear, mereka dapat menghubungkan konsep ini dengan konsep aljabar, persamaan, dan grafik. Dengan memahami hubungan ini, siswa dapat menganalisis persamaan linear, menentukan solusi, dan memprediksi hasil dengan lebih baik.

Teori Ausubel dan Motivasi Belajar Matematika

Teori Ausubel menekankan pentingnya motivasi dalam belajar. Ketika siswa merasa bahwa materi pelajaran relevan dan bermanfaat, mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar. Penerapan teori Ausubel dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa membangun motivasi belajar dengan beberapa cara:

  • Relevansi: Guru dapat menghubungkan konsep matematika dengan kehidupan nyata siswa, menunjukkan bagaimana konsep-konsep ini digunakan dalam pekerjaan, hobi, atau kegiatan sehari-hari. Misalnya, ketika mempelajari konsep persentase, guru dapat menunjukkan bagaimana persentase digunakan dalam diskon, pajak, atau bunga bank.
  • Keberhasilan: Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memotivasi siswa untuk mencapai keberhasilan. Mereka dapat memberikan umpan balik yang konstruktif, membantu siswa mengatasi kesulitan, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka.
  • Pilihan: Guru dapat memberikan siswa pilihan dalam memilih tugas, metode belajar, atau topik yang ingin mereka pelajari. Ini dapat membantu siswa merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.

Teori Ausubel dan Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika

Teori Ausubel memberikan kerangka kerja untuk mengatasi kesulitan belajar matematika dengan fokus pada penguatan pemahaman konseptual. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep, guru dapat menggunakan strategi yang berpusat pada membangun jembatan antara pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dengan konsep yang sedang dipelajari. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  • Identifikasi Kesulitan: Guru perlu mengidentifikasi dengan tepat apa yang membuat siswa kesulitan. Ini dapat dilakukan melalui pengamatan, tanya jawab, atau tes diagnostik. Misalnya, jika siswa kesulitan dalam memahami konsep pecahan, guru perlu mengetahui apakah kesulitannya terletak pada pemahaman konsep dasar, operasi pecahan, atau penerapannya dalam masalah.
  • Revisi Konsep Dasar: Setelah mengidentifikasi kesulitan, guru dapat membantu siswa merevisi konsep dasar yang diperlukan untuk memahami konsep yang lebih kompleks. Misalnya, jika siswa kesulitan dalam memahami konsep pecahan, guru dapat membantu mereka merevisi konsep bilangan bulat, pembagian, dan konsep dasar pecahan.
  • Pengajaran Berulang: Guru dapat menggunakan berbagai metode pengajaran untuk membantu siswa memahami konsep yang sulit. Mereka dapat menggunakan contoh-contoh yang berbeda, ilustrasi, atau alat bantu visual untuk memperjelas konsep. Guru juga dapat menggunakan metode pengajaran berulang, yaitu mengulang penjelasan konsep dengan menggunakan bahasa yang berbeda atau contoh yang baru.
  • Pembelajaran Individual: Bagi siswa yang mengalami kesulitan yang signifikan, guru dapat memberikan pembelajaran individual. Dalam pembelajaran individual, guru dapat menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa.
Read more:  Mengenal Contoh Eksperimen Matematika dan Penerapannya

Keunggulan dan Kelemahan Teori Ausubel

Teori belajar bermakna Ausubel, yang menekankan pentingnya pembelajaran yang bermakna dan menghubungkan konsep baru dengan struktur kognitif yang sudah ada, menawarkan pendekatan yang menarik dalam pembelajaran matematika. Teori ini memiliki beberapa keunggulan, tetapi juga memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan dalam penerapannya.

Keunggulan Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika

Teori Ausubel memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya relevan dalam pembelajaran matematika, khususnya dalam membangun pemahaman konseptual yang mendalam.

  • Fokus pada pemahaman konseptual: Teori Ausubel mendorong siswa untuk memahami konsep matematika dengan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Hal ini memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman yang lebih dalam dan menyeluruh tentang materi pelajaran, bukan hanya menghafal rumus atau prosedur.
  • Meningkatkan retensi: Karena siswa menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada, mereka lebih mungkin mengingat dan menerapkan konsep tersebut dalam situasi yang berbeda. Ini membantu siswa untuk membangun fondasi matematika yang kuat dan siap untuk mempelajari konsep yang lebih kompleks di masa depan.
  • Meningkatkan motivasi belajar: Ketika siswa dapat menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk belajar. Mereka merasa bahwa mereka dapat memahami materi pelajaran dan melihat relevansi konsep matematika dalam kehidupan mereka.
  • Meningkatkan transfer belajar: Teori Ausubel menekankan pentingnya pembelajaran yang bermakna, yang membantu siswa untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam satu konteks ke konteks lain. Ini memungkinkan siswa untuk menerapkan konsep matematika dalam berbagai situasi dan memecahkan masalah yang kompleks.

Kelemahan Teori Ausubel dalam Pembelajaran Matematika

Meskipun memiliki banyak keunggulan, Teori Ausubel juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.

  • Membutuhkan pengetahuan awal yang kuat: Teori Ausubel sangat bergantung pada pengetahuan awal siswa. Jika siswa tidak memiliki pengetahuan awal yang kuat, mereka mungkin kesulitan untuk menghubungkan konsep baru dengan struktur kognitif yang sudah ada. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memahami konsep baru dan menghambat pembelajaran mereka.
  • Membutuhkan waktu yang lama: Proses menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada membutuhkan waktu yang lama. Hal ini dapat menjadi tantangan dalam sistem pendidikan yang menekankan kecepatan dan efisiensi. Guru mungkin kesulitan untuk memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk memproses informasi dan membangun pemahaman yang bermakna.
  • Sulit diterapkan pada semua siswa: Teori Ausubel mungkin tidak cocok untuk semua siswa. Beberapa siswa mungkin lebih suka belajar dengan cara yang lebih langsung dan eksplisit, sementara yang lain mungkin kesulitan untuk menghubungkan konsep baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

Mengatasi Kelemahan Teori Ausubel

Meskipun memiliki kelemahan, Teori Ausubel dapat diadaptasi untuk mengatasi beberapa keterbatasannya.

  • Penggunaan strategi pembelajaran yang beragam: Guru dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran untuk membantu siswa membangun pengetahuan awal yang kuat. Misalnya, mereka dapat menggunakan permainan, simulasi, atau proyek untuk memperkenalkan konsep baru dan membantu siswa untuk menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada.
  • Memberikan kesempatan untuk membangun pemahaman: Guru dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memproses informasi dan membangun pemahaman yang bermakna. Misalnya, mereka dapat meminta siswa untuk menjelaskan konsep dengan kata-kata mereka sendiri, memberikan contoh, atau menyelesaikan masalah yang melibatkan konsep tersebut.
  • Menyesuaikan pendekatan pembelajaran: Guru dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan individu siswa. Misalnya, mereka dapat memberikan bimbingan tambahan kepada siswa yang membutuhkan bantuan tambahan atau memberikan kesempatan bagi siswa yang maju untuk mempelajari konsep yang lebih kompleks.

Penutupan

Teori ausubel dalam pembelajaran matematika

Teori Ausubel memberikan kerangka kerja yang berharga untuk memahami bagaimana siswa belajar matematika. Dengan memahami konsep-konsep penting seperti pengetahuan sebelumnya, pemahaman konseptual, dan organisasi pengetahuan, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif. Teori ini menekankan pentingnya menghubungkan pembelajaran baru dengan pengetahuan yang sudah ada, sehingga siswa dapat membangun pemahaman yang lebih dalam dan bermakna.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tags