Cara Menghitung Penyusutan Metode Garis Lurus Menurut Pajak

No comments
Cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak

Cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana perusahaan menghitung nilai asetnya seiring waktu? Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode garis lurus, yang juga memiliki implikasi penting dalam perhitungan pajak. Metode ini sederhana dan mudah dipahami, sehingga banyak perusahaan yang mengandalkannya untuk mencatat penyusutan aset mereka.

Pada dasarnya, metode garis lurus menghitung penyusutan aset secara merata selama masa manfaat aset tersebut. Artinya, setiap tahunnya, nilai aset akan berkurang dengan jumlah yang sama hingga mencapai nilai sisa. Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak, mulai dari pengertian hingga contoh penerapannya.

Peraturan Perpajakan Terkait Penyusutan Metode Garis Lurus: Cara Menghitung Penyusutan Metode Garis Lurus Menurut Pajak

Cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak

Metode penyusutan garis lurus merupakan salah satu metode penyusutan yang diakui dalam perpajakan. Metode ini menghitung penyusutan aset secara merata selama masa manfaat aset tersebut. Dalam konteks perpajakan, metode garis lurus memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kewajiban pajak perusahaan.

Read more:  Menguasai Cara Menghitung Kas: Panduan Lengkap untuk Bisnis Anda

Peraturan Perpajakan Terkait Penyusutan Metode Garis Lurus

Peraturan perpajakan yang mengatur tentang metode penyusutan aset, khususnya metode garis lurus, tercantum dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait.

  • Undang-Undang PPh mengatur tentang dasar pengenaan pajak dan pengurangan penghasilan kena pajak, termasuk penyusutan aset. Pasal 6 ayat (1) huruf a UU PPh menyatakan bahwa biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah biaya yang bersifat objektif dan berhubungan langsung dengan usaha atau pekerjaan yang dilakukan. Penyusutan aset termasuk dalam biaya yang dapat dikurangkan, yang berarti dapat mengurangi penghasilan kena pajak.
  • PMK terkait, seperti PMK Nomor 113/PMK.03/2018 tentang Tata Cara Perhitungan Penghasilan Kena Pajak dan Penghitungan Pajak Penghasilan Badan, memberikan pedoman lebih detail tentang metode penyusutan yang dapat digunakan dan persyaratannya. PMK ini juga mengatur tentang masa manfaat aset yang digunakan untuk menghitung penyusutan.
Read more:  Pengertian E Marketing Dalam Dunia Pemasaran

Pengaruh Metode Garis Lurus terhadap Kewajiban Pajak Perusahaan

Metode garis lurus memengaruhi kewajiban pajak perusahaan melalui besarnya biaya penyusutan yang diakui. Biaya penyusutan yang lebih tinggi akan mengurangi penghasilan kena pajak dan dengan demikian mengurangi kewajiban pajak perusahaan.

  • Dalam metode garis lurus, penyusutan dihitung secara merata setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan pengurangan penghasilan kena pajak yang lebih stabil dan merata selama masa manfaat aset.
  • Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan membeli aset senilai Rp100 juta dengan masa manfaat 10 tahun, maka biaya penyusutan per tahunnya adalah Rp10 juta (Rp100 juta / 10 tahun). Dengan menggunakan metode garis lurus, perusahaan akan mengurangi penghasilan kena pajaknya sebesar Rp10 juta setiap tahun selama 10 tahun.

Contoh Penggunaan Metode Garis Lurus dalam Perhitungan Pajak Penghasilan Perusahaan, Cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak

Misalnya, perusahaan A membeli mesin produksi senilai Rp500 juta dengan masa manfaat 5 tahun. Perusahaan A menggunakan metode garis lurus untuk menghitung penyusutan mesin tersebut.

Read more:  Cara Menghitung Agio Saham: Panduan Lengkap untuk Investor
Tahun Biaya Penyusutan (Rp) Penghasilan Kena Pajak (Rp)
1 100.000.000 (Rp500 juta / 5 tahun) Penghasilan Kena Pajak Tahun 1 – Rp100.000.000
2 100.000.000 Penghasilan Kena Pajak Tahun 2 – Rp100.000.000
3 100.000.000 Penghasilan Kena Pajak Tahun 3 – Rp100.000.000
4 100.000.000 Penghasilan Kena Pajak Tahun 4 – Rp100.000.000
5 100.000.000 Penghasilan Kena Pajak Tahun 5 – Rp100.000.000

Dengan menggunakan metode garis lurus, perusahaan A mengurangi penghasilan kena pajaknya sebesar Rp100 juta setiap tahun selama 5 tahun. Hal ini menyebabkan kewajiban pajak perusahaan A lebih rendah dibandingkan jika menggunakan metode penyusutan lainnya yang mungkin menghasilkan biaya penyusutan yang lebih tinggi di awal masa manfaat aset.

Penutupan

Cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak

Memahami cara menghitung penyusutan metode garis lurus menurut pajak sangat penting bagi perusahaan untuk mengelola aset dan kewajiban pajaknya dengan benar. Dengan menerapkan metode ini, perusahaan dapat mencatat nilai aset secara akurat dan menentukan besarnya beban penyusutan yang akan mengurangi penghasilan kena pajak. Selain itu, memahami peraturan perpajakan terkait penyusutan aset akan membantu perusahaan dalam menghindari kesalahan dan sanksi yang mungkin terjadi.

Also Read

Bagikan:

Newcomerscuerna

Newcomerscuerna.org adalah website yang dirancang sebagai Rumah Pendidikan yang berfokus memberikan informasi seputar Dunia Pendidikan. Newcomerscuerna.org berkomitmen untuk menjadi sahabat setia dalam perjalanan pendidikan Anda, membuka pintu menuju dunia pengetahuan tanpa batas serta menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.